Sy blm tau bro, blm mempelajari sampai sejauh itu.
Sy bicara tentang masa yg lebih awal drpd itu. Katakanlah misalnya, siapa yg menikahkan Petrus dan rasul2 lain (yg menikah)? Karena blm ada jabatan Pastor yg menikahkan mereka, apakah pernikahan itu tdk sah atau tdk kudus? Kalau mau lebih awal lg coba pelajari bgmn pernikahan Ishak.
Para rasul dan pengikut2 Kristus yg menikah sebelum Gereja didirikan oleh Tuhan, ya tentu saja menikah menurut adat kebiasaan mereka masing2. Sekali lagi, pernikahan di luar Gereja adalah pernikahan yg sah (valid). Para rasul seperti Petrus, ya tentunya menikah menurut adat dan ritual Yahudi,
dan pernikahan ini adalah sah (valid), i.e. mereka tidak berdosa. Apakah pernikahan mereka itu kudus? IMHO, ya!! Tetapi tidak dalam taraf seperti sakramen, yg merupakan simbol relasi yg intim dan kudus seperti hubungan Kristus dan GerejaNya.
Dan sesuai definisi sakramen pernikahan (seturut ajaran apostolik), ketika mereka menjadi pengikut Kristus, ketika Petrus dan istrinya dibaptis, maka pernikahan Petrus dan istrinya itu secara otomatis diangkat martabatnya menjadi sakramen. Secara gampang, bisa diibaratkan bahwa setelah diangkat menjadi sakramen, pernikahan mereka itu benar2 kudus, sekudus hubungan Sang Anak Domba dengan mempelaiNya, sehingga semua manfaat dan berkat dari sebuah sakramen bisa turun seutuhnya atas Petrus dan istrinya.
FYI, menurut kesaksian dan catatan bapa2 Gereja, Petrus dibaptis oleh Tuhan Yesus sendiri, dan Petrus kemudian membaptis rasul2 yg lain. Mungkin (karena tidak tercatat dalam sejarah maupun tradisi), istri Petrus juga dibaptis oleh Petrus.
Nah... setelah Gereja dilengkapi dengan segala perlengkapannya (penilik jemaat dan diaken), tentu saja Gereja telah memiliki cara untuk mengukuhkan keberadaan sakramen pernikahan. Kalo seandainya ketika Petrus menikah sudah ada yg namanya Gereja dengan segala kelengkapannya, tentunya Petrus juga akan menikah di Gereja.
Makanya di jaman para rasul, secara specific tercatat dalam sejarah dan tulisan2 peninggalan Gereja Perdana, dari garis suksesi rasul Yohanes sendiri, murid2 rasul Yohanes termasuk St. Ignatius diajarkan utk melangsungkan pernikahan di Gereja.