Damai bagimu, Sol.
Demikianlah menurut pemahaman saya sebab tidak ada perintah nyata Yesus akan hal tsb seperti halnya baptisan dan Perjamuan Kudus !
Injil Matius itu hanya penjelasan mengulangi apa yang terjadi kepada manusia sejak penciptaan bukan perintah baru sebagaimana baptisan dan perjamuan kudus.
Jadi harap kamu bedakan mana yang bersifat perintah dan mana yang hanya menjelaskan.
Jadi jangan kamu mengarang ngarang apa yang bukan bersifat perintah langsung !
Ooo... begitu.
Menurut akal sehat, adanya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menunjukkan bahwa yang lama sudah diperbaharui dengan yang baru. Yang lama sudah merupakan bagian sejarah, dan sekedar menjadi ilmu pengetahuan. Jadi, kalau dicantumkan di 'yang baru' itu wajib berlaku. Bagaimana menurut solideogloria? Dan lagi, kata Yesus Kristus, Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi sudah digenapi-Nya, kan? Dengan demikian, saya pikir, hal-hal yang di Perjanjian Lama (Hukum Taurat & Kitab Para Nabi) sudah tidak berlaku, dan digantikan oleh Perjanjian Baru. Konsekuensinya, hal-hal yang diungkap di Perjanjian Lama (yang sudah digenapi itu), kemudian dinyatakan lagi di Perjanjian Baru, maka itu merupakan perintah. Sesuai dengan pemaknaan solideogloria bahwa
sakramen itu adalah berdasar perintah Yesus Kristus, maka bila 'sesuatu' dikatakan oleh Yesus Kristus dalam Penrjanjian Baru, itu merupakan perintah, kan? Atau, bagaimana menurut solideogloria?
Damai, damai, damai.