Tolong pahami ini dulu ya Oda:
Alkitab tidak mngatakan bhw orang Kristen sama skali tidak boleh menghakimi.
Alkitab tidak mngatakan bhw menghakimi itu dosa.
Makanya saya pingin "menyempitkan" pengertian dari arti kata "menghakimi" itu sendiri, siip
.
Alkitab memang tidak mengatakan bhw menghakimi itu = dosa.
Namun tidak bisa dipungkiri, perbuatan menghakimi itu sendiri ada yg berdasarkan accusation ataupun bahkan mungkin berupa false accusation.
Dengan begitu, kalimat "jangan menghakimi" (imo) pengrenderan-nya pada kata "menghakimi" disitu adalah
in a negative sense. Ayat bisa juga bermaksud menyatakan :
kalo kamu bukan hakim, janganlah menghakimi ---ataupun---
kalo kamu hakim, menghakimilah dgn benar .
Diketika seorang hakim menghakimi berdasarkan false accusation - dan
keputusan si hakim tsb adalah si tertuduh/terdakwa = FALSE padahal si hakim itu tau bhw terdakwa itu tidakFALSE, maka si hakim sudah masuk ke kategori
"mengucapkan saksi dusta" ---> dan ini adalah dosa ---> dan kalimat "jangan menghakimi" ngerujuk ke dosa, apabila model penghakimannya seperti ungu. Bukankah begitu, siip ?
.
Phatikan pkataan Paulus di 1 Kor 6:1-11
Barusan tak baca ayat2nya, sulit banget
.
Berkali kali saya mesti ulang bacanya.... dan kesimpulan saya (entah bener ato kagak) blok ayat tsb sedang menyatakan :
A. Kalo ada perselisihan antar orang dalem, selesaikanlah dgn orang dalem.
B. Terjadinya perselisihan itu sendiri = kekalahan bagi masing2 yang berselisih.
C. Paulus bilang :
(8) Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.Dari situ pengertian saya menuntun ke :
perselisihan, tuduh-menuduh ataupun salah satu menuduh = melakukan ketidakadilan.
Dengan demikian, bukankah kalimat "jangan menghakimi" (menghakimi in negative sense) itu masuk aplikasinya, siip ? Terlepas apakah itu dosa/tidak dosa, Paulus bilang :
orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Orang Kristen itu mengetahui kebenaran dan mengenal Dia yang benar, karena itu yg paling tepat utk mhakimi itu harusnya ya orang Kristen.
Nah ini... yang saya gak ngerti itu, si Paulus itu
fokusnya lagi "
ngomel2" karena kedua pihak yg berselisih itu membawa perkaranya ke orang luar ? ataukah Paulus lagi "
ngomel2" karena
orang2 Kristen yg berselisih ?
Lalu, ketika sso sudah:
Lepas dari mentalitas Taurat,
Cukup dapat bersikap adil,
Cukup mengenal Dia dan jalan-jalanNya
Maka ketika menghakimi, orang ini akan menghakimi dg gaya dan tujuan memulihkan.
Konteks ayat yg siip ajukan, sikonnya masih gak jelas buat saya siip.
Itu ayat sikonnya begimana ?
Unyil menyatakan Cuplis berbuat suatu hal yg salah - Cuplis tidak terima sehingga timbul perselisihan ?
Dari sini sikonnya kan bisa :
A. Pernyataan Unyil = TRUE, karena jelas2 Cuplis memang berbuat suatu hal yg salah --- tapi Cuplis tidak terima
B. Pernyataan Unyil = FALSE (accusation) --- yang tentu saja Cuplis tidak terima.
Nah dari sikon tsb, kalo dilibatkan ke kata "menghakimi" :
1. maka di point-A, "penghakiman" Unyil itu = TRUE ---> Unyil BOLEH menyatakan Cuplis berbuat suatu hal yg salah.
2. di point-B, "penghakiman" Unyil itu = FALSE ---> Unyil terkena aplikasi ayat "jangan menghakimi" yg spt demikian.
Oda bingung gimana melaksanakannya?
Ini memang sukar Oda. Saya juga ngga bgitu paham.
Oleh karena itulah siip, saya cenderung mengertikan bhw dibalik kalimat "jangan menghakimi" disitu maknanya ke "maafkanlah, sudahlah, beresin dgn baik, dll" ---> DAN ini aplikasinya terkena bagi kedua belah pihak (Unyil dan Cuplis).
Apabila sikon-nya spt point-A, Unyil gak perlu ampe bawa2 ke pengadilan - gak perlu nurutin egonya, melainkan mencoba menyelesaikan dgn kekeluargaan, entah dgn mengalah - entah pula berkonsultasi dgn "tetua". Dilain sisi, bagi Cuplis yg tidak menerima pernyataan Unyil tsb .. tanpa nyadar, Cuplis telah "menghakimi" Unyil - karena Cuplis menyatakan bhw pernyataan Unyil ke dirinya tsb = SALAH (padahal bener). Dari sini keliatan kalimat "jangan menghakimi" itu berlaku bagi kedua belah pihak.
Apbila sikon-nya spt point-B, jelas2 Unyil telah melakukan false-accusation - Unyil terkena ayat "jangan menghakimi"
(menghakimi secara salah, serampangan, nurutin ego, dll). Dilain sisi, di pov Cuplis - apabila Cuplis mengalah/menerima
(sekalipun dia tau dia tidak salah) ---> maka Cuplis sedang menjalankan ayat "jangan menghakimi"
(sudahlah... maafkanlah... terimalah).
Dan apabila
Unyil /Cuplis memegang pedoman
"sudahlah, maafkanlah, terimalah..." dibalik kalimat ayat "jangan menghakimi" ---> maka tidak akan timbul perselisihan kan siip ?
.
Paulus bilang begini :
Why not rather let yourselves suffer wrong and be deprived of what is your due? Why not rather be cheated ?
Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?New International Version
Why not rather be wronged? Why not rather be cheated?New Living Translation
Why not just accept the injustice and leave it at that? Why not let yourselves be cheated?GOD'S WORD® Translation
Why don't you accept the fact that you have been wronged? Why don't you accept that you have been cheated?Baik pada sikon seperti point-A ataupun point-B diatas, apabila kedua belah pihak ataupun salah satunya (baik para "Unyil" maupun para "Cuplis") berpedoman "jangan menghakimi" seperti kalimat2 Paulus diatas ---> dalam suatu (satu) lingkungan akan damai
.
Phatikan bhw penghakiman Paulus itu 2 sisi mata pedang
Ya... saya mengerti siip.
Ayat "jangan menghakimi" itu tidak sedang saya simpulkan bhw ayat bermaksud menyatakan :
"kamu tidak boleh menghakimi - menghakimi in a positive sense"Pengertian saya : "jangan menghakimi" - menghakimi yg dijadikan hobby, judgmental, ada kesalahan ataupun suatu hal dikit2 dicerewetin, diutarakan, diseret ke pengadilan ataupun di lemparin batu (dikeroyok massa).
Ada maling masuk rumah, menggondol hartabenda kita -
kita tidak berprofesi sbg hakim negara.Ketauan, maling kabur dan ketangkep massa - tidak digebugin, tapi massa akan bawa dia ke pengadilan.
Begaimana sikap kita ?
1. meminta massa utk tidak membawa si maling ke pengadilan ? ---ataukah---
2. memaafkan si maling
didalam hati dan tetep membiarkan massa menyeret ke pengadilan ?
Sikon menentukan,
A. kalo maling tsb ternyata saudara kita sendiri - maka mungkin yg point-1
B. kalo maling tsb orang laen - mungkin yang point-2
Pertanyaannya :
Apa yang Yesus minta ke diri kita as a person sebagai pemilik rumah utk bersikap ?
Point-1 ? ataukah Point-2 ?
Makasih atas masukan2 siip.
salam.