Author Topic: Jalur Suksesi Gereja Protestant  (Read 26870 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #270 on: February 05, 2014, 04:50:18 PM »
Damai bagimu OSAS.Bagaimana nyambungnya?
OSAS bilang: “Alkitab satu-satunya dasar Gereja yang absolut.”
Husada bilang: “Yesus Kristuslah satu-satunya dasar Gereja.” Mengapa Husada menyatakan seperti itu? Karena Alkitab bilang, Yoh 21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. Karena Alkitab bukanlah Yesus Kristus, dan Alkitab adalah Firman Tuhan yang tertulis, serta dalam Alkitab belum dituliskan segala sesuatu yang diperbuat Yesus Kristus, maka Alkitab belum cukup kalo hendak dijadikan sebagai satu-satunya dasar Gereja. Masih harus dilengkapi dengan ‘sesuatu’ yang dapat mengakomodir segala sesuatu yang telah diperbuat Yesus Kristus

Kalo Alkitab belum mencatat segala hal yang diperbuat Yesus Kristus, bagaimana OSAS menobatkan Dasar Gereja hanya Alkitab? Alias “Alkitab satu-satunya dasar Gereja yang absolut”? Kalo OSAS menobatkan “Alkitab satu-satunya dasar Gereja yang absolut,” artinya, Gereja OSAS itu didasari oleh sesuatu yang belum lengkap, sebab Alkitab sendiri belum mencatat segala sesuatu yang diperbuat Yesus Kristus.

Karena Alkitab belum mencatat segala sesuatu yang diperbuat Yesus Kristus, maka untuk bisa menjadi dasar Gereja, Alkitab itu harus dilengkapi dengan ‘sesuatu’ yang dapat menghadirkan segala sesuatu yang diperbuat Yesus Kristus. Untuk menghadirkan segala sesuatu yang diperbuat Yesus Kristus itu, maka para murid diberi kewenangan mengajarkan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Yesus Kristus.

Nah, bagaimana hal itu nyambung menurut akal sehat OSAS? Husada bilang, “Alkitab tidak cukup sebagai dasar Gereja,” dan OSAS bilang, “Alkitab satu-satunya dasar Gereja yang absolut.” Nyambungkah?
OSAS bilang: “Kitab Suci adalah Firman Allah yang merupakan kebenaran itu,” dan Kitab Suci dalam Yoh 21:25 dicatat bahwa Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. Kesimpulannya, Gereja OSAS berdiri di atas fondasi yang belum mencatat segala sesuatu yang diperbuat Yesus Kristus.
Pemikiran seperti pemikiran OSAS tersebut terjadi karena tidak percaya pada kemampuan Yesus Kristus menyertai Gereja sejak zaman awal sampai kepada akhir zaman, meskipun Yesus Kristus sendiri bilang, ”Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Tuhan Yesus Kristus menyertai Gereja (dengan segala sesuatu perangkatnya) dari alpha sampai omega, dari awal sampai akhir, tetapi OSAS berpikir bahwa institusi Gereja menambahi ajaran Yesus Kristus.Pemikiran OSAS itu adalah pemikiran dari orang yang tidak percaya pada Tuhan Yesus Kristus dan perkataanNya. Meskipun Tuhan Yesus Kristus telah menyatakan bahwa Tuhan Yesus Kristus menyertai Gereja sampai kepada akhir zaman, OSAS tegar tengkuk menganggap Yesus Kristus tidak mampu menunaikan perkataanNya. Meskipun Tuhan Yesus Kristus sudah mengutus Roh Kudus untuk menjelaskan segala sesuatu, namun OSAS tegar tengkuk tidak percaya.
Dan di Yoh 21:25 dicatat bahwa belum semua yang diperbuat Yesus Kristus dicatat dalam Alkitab, namun OSAS tegar tengkuk menganggap bahwa Alkitab sudah cukup. Konyol, kan? Dalam Alkitab sendiri dicatat bahwa Alkitab belum mencatat segala sesuatu yang diperbuat Yesus Kristus, namun OSAS ‘memaksa’ Alkitab cukup.
Bersambung


Maaf bro setelah saya baca semua komentar anda tidak ada yang baru tetapi hanya mengulang ulang saja apa yang sudah saya jawab dan agak ngeyel.

Saya kurang waktu kalau harus berdiskusi model begini,silahkan diteruskan dgn yg lain saja.

Syalom


Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #271 on: February 05, 2014, 06:03:21 PM »
Perlu trit baru, nih.

Jalur Suksesi Gereja Protestan ini masih bisa dilanjut atau bagaimana? Adakah Protestan yang berkenan membagikan pemahaman mengenai suksesi di kelompoknya? Kalo yang sudah ada,
1.   Makna Suksesi Apostolik adalah kesinambungan ajaran para Apostolik sampai sekarang
2.   Ajaran apostolik itu adalah sebagai alat uji bagi segala macam ajaran gereja
3.   Contohnya adalah apa yang sudah dilakukan oleh gereja perdana yang di Berea tsb
4.   Kalau ajaran gereja tidak sesuai dengan ajaran apostolik maka klaim sbg suksesi apostolik itu hanyalah omong kosong doang.
Kurang tepat. Sebab, judul trit menyatakan suksesi, tetapi OSAS memberi komentar mengenai (1) Pewarisan ajaran; (2) Ajaran Apostel sebagai alat uji; (3) Kelakuan Gereja Berea sebagai contoh suksesi aposolik; dan (4) Ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran apostolik tidak mampu melakukan suksesi apostolik.

Husada pikir, penjelasan OSAS itu bukan untuk menguraikan jalur suksesi Gereja Protestan. Penjelasan itu adalah mengenai ajaran apostolik menurut pemahaman OSAS, bukan suksesi apostolik. Sebab, arti suksesi yang tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah: suksesi /suk·se·si/ /suksési/ n 1 penggantian (terutama di lingkungan pimpinan tertinggi negara) krn pewarisan; 2 proses pergantian kepemimpinan sesuai dng peraturan perundang-undangan yg berlaku. Dengan definisi suksesi menurut KBBI itu, seharusnya bahasan trit ini adalah bagaimana dilaksanakan pergantian kepemimpinan di Gereja Protestan. Jika pembahasan diarahkan melenceng dari situ, tidak sesuai dengan judul trit.

Lepas dari itu, Husada pikir, tidak ada yang layak disebut pemimpin di Gereja Protestan. Sebab, para Protestan yang selama ini berinteraksi dengan Husada menyatakan bahwa Protestan adalah Imam yang Rajani. Semua orang, adalah sama di hadapan Tuhan, semua menjadi Imam yang Rajani. Kalau semua orang adalah Imam yang Rajani, maka tidak ada lagi pemimpin, dan konsekuensinya, tidak pernah ada suksesi (pergantian pemimpin).

Lhah, kalo di Gereja Protestan tidak ada suksesi kepemimpinan, bagaimana membahas trit Jalur Suksesi Gereja Protestan? Mustahil, kan?
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #272 on: February 05, 2014, 06:10:58 PM »
Damai bagimu OSAS.
Maaf bro setelah saya baca semua komentar anda tidak ada yang baru tetapi hanya mengulang ulang saja apa yang sudah saya jawab dan agak ngeyel.

Saya kurang waktu kalau harus berdiskusi model begini,silahkan diteruskan dgn yg lain saja.

Syalom
Yahh... apa mau dikata. Kalau memang demikian pemahaman OSAS, mau apa lagi? Kalau judul bahasan adalah Jalur Suksesi Gereja Protestan namun ditarik-tarik ke hal yang bukan Jalur Suksesi Gereja Protestan, maka setiap ada usaha mengembalikan ke judul ditimpali dengan usaha konter tetap keluar dari judul, yahh... muterrr terus.

Damai bagimu.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #273 on: February 05, 2014, 06:12:14 PM »
@Husada

Pada thread apapun, dengan judul apapun, selama aliran 'aneh bin ajaib' itu turut terlibat, urusannya akan melenceng kepada Magisterium, Maria, dst.

Isinyapun sama, ayat yang dibawapun sama, caranyapun sama.

Capeeee deeeh.


Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #274 on: February 05, 2014, 06:22:46 PM »

Sekali lagi silahkan baca lagi semua penjelasan saya diatas dan Fallacy Argumentum ex silentio yang anda lakukan sama sekali tidak layak dipertimbangkan karena tidak ada dukungan alkitabiahnya.


Efesus 4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,


Baca lagi istilah plural  dari semua jabatan gerejawi tersebut kalau anda memang paham tata-bahasa Indonesia.

Silahkan baca lagi penjelasan saya diatas bahwa jabatan gerejawi tersebut adalah bersifat pluralitas bukan monopoli primacy satu orang saja yang mengaku setara dengan Kristus dan Tuhan itu sendiri yang menuntut semua orang harus tunduk kepadanya agar selamat.



Tidak ada alasan semantik kalau isinya sama sekali berbeda antara apa yang dimaksud dengan jabatan gembala,pemberita Injil dan Pengajar tersebut dengan semua hierarchi jabatan gereja anda yang mirip militer tersebut.

Tidak pernah ada jabatan gerejawi sebagai pengganti Kristus (Vicar) dan Supreme Bishop (Pope) yang sudah dianggap setara dengan Tuhan itu didalam Alkitab.

Anda sudah melakukan tehnik “equivocation fallacy” mempersamakan apa yang tidak sama dengan alasan semantik padahal isinya sama sekali berbeda.



Tidak pula pernah ada sejarah Alkitab akan semua jabatan maupun ajaran seperti yang tertera didalam “class” tsb kecuali karangan gereja anda sendiri yang diakui setara dengan wahyu !

Makanya itu semua hanyalah spekulasi belaka tanpa dukungan kebenaran Alkitab.



Saya tunggu tulisan anda !

Syalom

maaf mas osas..

mohon anda berkenan sudi menjawab keingintahuan saya ya mas..

apakah semua posting yang anda tulis di atas itu:
a. PASTI BENAR dan TIDAK MUNGKIN SALAH
b. BISA BENAR dan BISA SALAH

mohon sudi kiranya untuk to-the-point menjawab pertanyaan saya itu..
dan janganlah malah menyuruh saya untuk "menunjukkan di mana salahnya kalau memang mas cadang merasa ada yg salah"
karena sejujurnya saya memang engga tahu tulisan mas itu benar / salah..
makanya saya tanya..

mohon dijawab ya mas...
maaf merepotkan lho....

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #275 on: February 05, 2014, 06:23:57 PM »
Damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus menyertaimu, Salt.
@Husada
Pada thread apapun, dengan judul apapun, selama aliran 'aneh bin ajaib' itu turut terlibat, urusannya akan melenceng kepada Magisterium, Maria, dst.
Isinyapun sama, ayat yang dibawapun sama, caranyapun sama.
Capeeee deeeh.
Pandangan Anda sangat tajam.

Benar, demikianlah adanya. Mbulet n mlintir, tetapi justru menuding pasangan diskusinya yang muter. Diberikan penjelasan melalui berbagai kalimat yang paralel, dengan kata sinonim, dengan kamus resmi, malah 'ngambek' dengan alasan tidak ada hal baru.

Diketawain aje. :grining:

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline dantono

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 234
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #276 on: February 05, 2014, 06:38:39 PM »
Damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus menyertaimu, Salt.Pandangan Anda sangat tajam.

Benar, demikianlah adanya. Mbulet n mlintir, tetapi justru menuding pasangan diskusinya yang muter. Diberikan penjelasan melalui berbagai kalimat yang paralel, dengan kata sinonim, dengan kamus resmi, malah 'ngambek' dengan alasan tidak ada hal baru.

Diketawain aje. :grining:

Damai, damai, damai.

Mungkin yang dimaksud hal baru itu adalah sesuatu di luar topik thread. Hal baru = hal OOT :D.

Shalom

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #277 on: February 06, 2014, 12:30:29 AM »
@bro OSAS,
Sebelum menuduh seseorang melakukan “argumentum e silentio”, silakan diluruskan dulu definisi fallacy ini.
Falacy ini berlaku jika seseorang melandaskan argument2nya pada referensi2, dan ketika referensi2 ini tidak menyebutkan apapun mengenai suatu topik, ”argumentum e silentio” mengambil kesimpulan dengan memanfaatkan ketiadaan statement dalam referensi2 tersebut.
http://en.wikipedia.org/wiki/Argument_from_silence

Sebelum Anda menuduh seorang katolik melakukan ”argumentum e silentio”, silakan dipahami dan dicatat baik2, bahwa Gereja Katolik melandaskan doktrin2 pada Tradisi Suci DAN Alkitab, dilengkapi dengan catatan2 sejarah.
Kami melakukan argumentum e silentio jika menarik kesimpulan tentang sesuatu ketika Alkitab, Tradisi Suci, maupun catatan2 sejarah tidak menyatakan apa2 tentang hal tersebut. This is NOT the case!!
Suksesi rasuliah dengan penumpangan tangan memang tidak dicatat secara detail dalam Alkitab, tetapi diajarkan turun temurun secara jelas dan terdokumentasi dengan baik dalam Tradisi Suci dan sejarah.
Jadi aku sama sekali tidak melakukan ”argumentum e silentio” ketika mengatakan bahwa suksesi apostolik itu diajarkan oleh para rasul. Alkitab memang tidak mencatat detail cara / mekanisme suksesi itu, tetapi referensi lainnya yg kami pegang, yaitu Tradisi Suci, telah mengajarkan demikian.

Sekarang bandingkan dengan Anda. Satu2nya landasan Anda adalah Alkitab.
Ketika Alkitab tidak mengatakan bahwa suksesi itu tidak ada, tetapi Anda menginterpretasikan yang dituliskan di Alkitab  sebagai larangan, maka sejatinya Anda lah yg sedang melakukan ”argumentum e silentio”!!

Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #278 on: February 06, 2014, 12:31:10 AM »
Sudah pastilah  bidah kalau ajaran yang tidak terdapat tsb bertentangan dangan apa yang sudah diajarkan di Alkitab !
Kalau istilahnya tidak ada seperti Tritunggal tetapi ajarannya ada maka istilah tsb dapat diterima sebagai kebenaran.
Tetapi kalau ajaran Mariology dan infallibilitas Paus itu sama sekali bertentangan dengan kebenaran yang sudah terdapat didalam Alkitab.

So.. dari jawaban Anda, ada 2 point di sini yg memenuhi definisi bidaah menurut OSAS:
1.   Tidak terdapat di Alkitab
2.   Bertentangan dengan yg sudah diajarkan di Alkitab

Tritunggal --> memenuhi point 1), tidak memenuhi point 2) menurut sudut pandang katolik dan OSAS.

Mariologi dan papal infallibility --> memenuhi point 1), tidak memenuhi point 2) menurut sudut pandang katolik, tetapi memenuhi point 2) menurut sudut pandan OSAS.

Aku bisa menanggapi Anda panjang lebar menunjukkan bagaimana Mariology dan papal infalliblity tidak bertentangan dgn Alkitab menurut sudut pandang katolik, tapi kita tinggalkan dulu hal ini  karena tidak relevant dgn topik diskusi kita sekarang.
Yang harus disoroti sekarang, berarti point 2) ”bertentangan dengan yg sudah diajarkan di Alkitab” itu adalah SUBJECTIVE.
Boro2 antara OSAS dengan katolik, antara OSAS dan sesama protestant saja, misal dari Lutheran, juga berbeda mengenai Mariology.
So... sekali lagi, point 2) itu sebenarnya adalah ”contradicting bible interpretation”, bukan “contradicting the bible”. Harap dibedakan!!

Inilah contoh pertanyaan klasik katolik kalau tradisinya dipertanyakan yaitu merelatifkan apa yang absolut diajarkan didalam Alkitab.

Lihat lagi penjelasan di atas, apa yg Anda sebut sebagai “contra biblical” itu pada dasarnya adalah “contra YOUR bible interpretation”.
Apalagi kalo Anda hanya melandaskan pada Alkitab, menyimpulkan sesuatu sebagai ”contra biblical”, sementara bible sendiri tidak menyatakan hal tersebut sebagai “contradicting bible”, pada hakekatnya adalah sebuah fallacy “argumentum e silentio”!! :grining:

Ada hal hal pokok didalam Alkitab yang jelas secara literal tidak bisa dipertentangkan misalnya Yesus sebagai satu satunya pengantara dan juruselamat antara Allah dan manusia sehingga ajaran co-redemptrix dan mediatrix katolik sudah pasti ajaran yang anti Alkitab menurut akal sehat.

Akan OOT jika didiskusikan panjang lebar di sini.
Aku persingkat saja jawabanku, perantaraan (mediation) Yesus adalah satu2nya dan tidak dapat digantikan siapapun (2 Kor 5 : 18). Perantaraan Maria dan para kudus (intercession) (Why 5 : 8, Why 8 : 3 - 4), sekalipun Maria dan para kudus juga digelari sebagai co-redemptrix dan co-mediatrix, tidak sama dan tidak pernah dapat menggantikan perantaraan (mediation) Yesus. Kedua ajaran ini semuanya diajarkan dalam Alkitab.

But again, menurut Anda perantaraan para kudus itu bertentangan dengan ajaran Alkitab, sementara menurut Gereja Katolik, Gereja Orthodox, Lutheranism, Calvinism, Methodist,  perantaraan para kudus adalah selaras dengan ajaran Alkitab.
Ini adalah bukti sekali lagi, bahwa yg Anda sebut sebagai ”contradicting bible” itu sebenarnya hanyalah ”contradicting personal interpretation”. :grining:

Merelatifkan semua penafsiran hanyalah racun postmodernisme yang sangat merusak kekristenan dengan kebebasan menafsirkan seenak perutnya melanggar kaidah kaidah dasar ilmu hermeneutika.

Memonopoli penafsiran Alkitab dengan menganggap hanya mereka sendiri yang berhak dan paling benar dalam menafsirkan Alkitab hanyalah tindakan arogansi rohani belaka dan menghujat peranan dan pekerjaan Roh Kudus didalam diri setiap orang percaya.

Kitab Suci sudah memberikan contoh bagaimana Jemaat di Berea dari gereja perdana tsb bukannya menelan bulat bulat segala macam ajaran/penafsiran seperti di gereja anda malah mereka mengujinya dengan Kitab Suci sesuai dengan perintah Tuhan sendiri.

Yep, racun penafsiran post modernism memang merusak kekristenan, apalagi penafsiran sebebas2nya yang lebih parahnya lagi menjadikan penafsiran bebas mereka sebagai penafsiran yg mutlak dan infallible.

Gereja Katolik tidak pernah menafsirkan secara mati ayat2 apapun. Umat diberi kebebasan untuk menafsirkan ayat2 Alkitab untuk diaplikasikan dalam situasi2 kehidupan sehari2. Tapi kebebasan yg diberikan adalah kebebasan yg terbatas, karena Gereja Katolik memberikan batasan2 bahwa ayat2 Alkitab tidak boleh diinterpretasikan bertentangan dengan ajaran orthodox yg tersimpan dalam Deposit Iman yg infallbile.
Roh Kudus memang berkarya menerangi hati setiap umat dalam menafsirkan Kitab Suci, tetapi sang jahat tidak henti2nya mengelabui umat bahkan sering menyamar sebagai Roh Kudus. Untuk ini lah Tuhan telah melengkapi umat dengan penilik jemaat dan diaken, sehingga Gereja memiliki kelengkapan untuk melawan si jahat ini dan Gereja dapat membimbing umat sebagai tiap penopang dan dasar kebenaran (1 Tim 3 : 1 - 16).

Dan terbukti didalam sejarah bahwa apa yang ditafsirkan oleh institusi ini ternyata banyak yang antibiblical sama sekali.

“Anti biblical” atau “anti personal bible interpretation”? :grining:
Jika ada argument bahwa ajaran tertentu telah melanggar Alkitab sedangkan Alkitab sendiri tidak pernah menuliskan hal tersebut, maka hal ini sebenarnya adalah melanggar interpretasi akan ayat2 Alkitab, bukan melanggar Alkitabnya!!
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #279 on: February 06, 2014, 12:33:26 AM »
A correct interpretation of the Bible will always be consistent with the rest of the Scriptures. Therefore, it is essential for us as students of the Bible to interpret a passage in light of what the rest of the Scriptures say on the topic. There are Scriptures that are somewhat confusing. Peter himself tells us that (2 Ptr. 3:16)! When that is the case, rather than seeking to make an interpretation based on one verse, it is essential to examine other, perhaps more clear, passages of Scripture.

Lagi2 menginterpretasikan ayat, lalu menyamakan pelanggaran akan interpretasi itu sebagai pelanggaran akan Alkitab. :doh: :doh:

2 Pet 3 : 16
Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.


Petrus mengatakan bahwa ada orang2 yg memutar balikkan ajaran Paulus dan mendatangkan kebinasaan bagi mereka sendiri.
Tetapi tidak pernah dituliskan, diindikasikan pun tidak, bahwa Petrus mengajarkan utk cross-check dengan ayat2 yg lain!!

Melandaskan segala sesuatu pada Alkitab, dan ketika Alkitab tidak mengajarkan utk cross check dengan ayat2 lain, tetapi Anda mengatakan bahwa Alkitab mengajarkan demikian, pada hakekatnya Anda lah yg sedang melakukan ”argumentum e silentio”!!!


Bagaimana bisa sebuah tradisi diangkat menjadi Firman Allah kalau sumbernya bukan dari Nabi dan Rasul dan bukan yang diwahyukan dan diinspirasikan oleh Allah sendiri ???

Ingat!!! Di awal penginjilan yg dilakukan para rasul generasi pertama, penginjilan dilakukan secara lisan!!!
Apa yg diberitakan oleh mereka, tidak semua ditulis dalam 46 kitab PL + 27 kitab PB. Bahkan 27 kitab PB ini lahir belakangan, bahkan kitab terakhir yaitu kitab Wahyu baru dituliskan di akhir abad ke1, jauh setelah rasul2 pertama seperti Petrus, Yakobus, Thomas, dll, telah meninggal sebagai martir.
Tradisi yg diajarkan oleh mereka secara lisan itu lah yang dipelihara sebagai Tradisi Suci. Tradisi Suci tidak pernah diangkat menjadi firman Tuhan, sama seperti Alkitab tidak pernah diangkat menjadi firman Tuhan, karena keduanya pada dasarnya adalah firman Tuhan.

Semua wahyu jelas ada copy naskah aslinya sebagai bukti bahwa itu diinspirasikan,tetapi tradisi gereja sama sekali hanya rekayasa gereja untuk membenarkan semua ajaran tambahannya walaupun jelas jelas bertentangan dengan kebenaraan Alkitab.

Sungguh2 keterlaluan ignorance Anda akan sejarah!!
Semua wahyu jelas ada copy naskah aslinya???
FYI, naskah injil Markus yang lengkap yang paling tua adalah naskah ”Codex Sinaiticus”, berasal dari abad ke-4.
Naskah Injil Lukas tertua berasal dari akhir abad ke2, kira2 seratus tahun setelah para rasul generasi pertama termasuk Lukas yg hidup di jaman mereka wafat.
Semua Kitab Perjanjian Baru, tidak satupun yg ditemukan naskah aslinya secara lengkap. Kita saat ini memiliki salinan yg lengkap adalah berkat naskah Vulgata, yg merupakan karya St. Jerome di abad ke-4.

Semua Kitab Perjanjian Baru ini tidak ditemukan naskah asli yg ditulis oleh para rasul (sebagian bukan rasul menurut Anda, seperti Markus, Lukas, dan Yakobus Adelphos). Kalo semua ini bisa diimani sebagai firman Tuhan, mengapa Tradisi Suci yg sama yg berasal dari para rasul generasi pertama, yang juga ditemukan dokumentasinya dengan baik dari catatan2 bapa2 Gereja Perdana, tidak dapat diimani sebagai firman yg sama derajatnya dengan Kitab Suci??

Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #280 on: February 06, 2014, 12:34:21 AM »


Silahkan anda jawab pertanyaan saya yaitu apakah semua sejarah tradisi bikinan gereja selama ribuan tahun sejak kematian para Rasul yang pernah saya kutip websitenya itu juga merupakan warisan Yesus dan para Rasul ?

http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm

Adakah salinan naskah aslinya dari semua tradisi yang anda anggap ajaran para Rasul tsb diatas ???

Saya sudah berikan beberapa kwalifikasi jabatan Rasul berdasarkan ayat ayat Alkitab yang mendukungnya sehingga bikin bikin doktrin sendiri menganggap bishop anda setara dengan Rasul Kristus jelas sekali anda sudah menciptakan doktrin yang bertentangan dengan prinsip kebenaran Alkitab.

Pertama, website tersebut menuliskan semua ketidak-tahuan dan kesalah-pahaman akan ajaran2 katolik.
Kedua, semua ajaran Gereja Katolik dapat ditelusuri jejak sejarahnya, melalui catatan2 bapa2 Gereja yg tidak dipungkiri ke-otentik-annya oleh ahli2 sejarah, bahwa ajaran2 tersebut adalah sama dan sesuai dengan ajaran  yg diterima dari para rasul generasi pertama.

Malah bishop anda dianggap setara dengan Yesus sendiri dgn pengertian apa yang dikatakannya dianggap sama dengan Yesus sendiri yang berkata dan menolak mereka dianggap sama dengan menolak Kristus sendiri (Second Vatican Council)

Betapa arogannya klaim ini !

NOPE!!! Kami tidak pernah mengatakan bahwa bishop setara dengan Yesus.
Ini adalah pernyataan Anda sendiri!!!

Para Rasul juga bisa keliru seperti yang sering dilakukan Petrus tetapi bishop kepala yaitu Paus dianggap infallible ???

Apakah ini semua sesuai dengan prinsip ajaran Alkitab secara akal sehat ???

Baca lagi Mat 16 : 18 - 19 dan Mat 18 : 18.
Petrus, secara individual, diberi kunci kerajaan surga. Apa yg diikat/dilepas oleh Petrus di dunia akan diikat/dilepas di surga.
Jika sesuatu diikat / dilepas di surga, maka hal tersebut pastilah infallible, karena di surga tidak ada kesalahaan / kesesatan.
Para rasul, secara individual tidak memiliki infallibility, tetapi secara bersama2 dalam konsili, mereka juga dapat mengikat/melepas hal2 di dunia dan di surga, yg artinya mereka juga memiliki infallibility.
Hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan akal sehat, tetapi tertulis secara explicit dalam Alkitab, yg Anda jadikan satu2nya landasan itu.

Dalam Sejarah Kitab Suci tidak pernah tertulis bahwa Petrus pergi ke Roma sebagai Paus I di Roma,karena jabatan Paus itu sendiri (penguasa tunggal semua gereja / supreme bishop) sama sekali anti alkitabiah.

Alkitab tidak mengatakan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma.
Jika satu2nya landasan dan referensi adalah Alkitab, lalu menyimpulkan Petrus tidak pernah ke sana, maka artinya Anda lah yg sedang melakukan ”argumentum e silentio”!!

Hanya Tradisi Katolik saja secara turun temurun berpendapat bahwa Petrus pernah menjabat sebagai Paus1 di Roma.

Nope!!! Catatan dan pengakuan Gereja2 Timur, gereja Anglikan, dan Protestantism Lutheran, Methodist, Calvinist, semuanya mengakui bahwa Petrus adalah uskup pertama di Roma. Dalam perkembangan semantic, uskup Roma disebut sebagai paus, maka otomatis berdasar tata bahasa yg sekarang digunakan, Petrus adalah paus pertama Roma.

- Dalam surat Petrus juga tidak disebut apa-apa tentang hal itu.

- Dalam Gal 2:7-8, dikatakan bahwa Petrus adalah rasul untuk orang Yahudi, bukan Non Yahudi, ini tidak logis Petrus untuk menjadi Paus di Roma!

Surat Roma ditulis oleh Paulus kira-kira pada tahun 58 M (berarti termasuk diantara 'masa jabatan' Petrus, yang menurut tradisi berlangsung tahun antara 42-67 M), tetapi dalam Roma 1:7, Paulus hanya menujukan suratnya kepada 'kamu sekalian' dan tidak menyebut nama Petrus, juga dalam Roma 1:11-13, ia tidak minta ijin 'Paus Roma' itu untuk mengunjungi jemaatnya di Roma.

Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (mulai 61 M; bdk. Kis 28:30) dan selama itu ia menulis beberapa suratnya, seperti: Efesus, Filipi, Kolose, Filemon. Dan dalam surat-surat itu ia menyebut nama banyak orang-orang yang bekerja dengan dia, tetapi tidak menyebut nama Petrus. Ini adalah sesuatu yang aneh, kalau Petrus menjadi Paus di Roma pada saat itu.

Jadi kalau Alkitab sendiri “silence” maka menambahi apa yang tidak didukung data-data Alkitab hanyalah pekerjaan yang bersifat “Fallacy Argumentum ex silentio”.
 

Sekali lagi, landasan dan referensi2 kami adalah Alkitab DAN Tradisi Suci.
Alkitab memang tidak mengatakan bahwa Petrus ke Roma, tetapi Tradisi Suci menyatakan demikian.
Ketika kami memegang teguh kebenaran ini, bahwa Petrus datang dan mendirikan Gereja di Roma, hal ini adalah kesimpulan yg sahih!!

Bandingkan dengan Anda.
Satu2nya landasan Anda adalah Alkitab, bahkan sejarah pun Anda tolak.
Ketika Alkitab tidak menuliskan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma, Anda lalu menyimpulkan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma.
Anda lah yg sebenarnya telah melakukan ”argumentum e silentio”!!

Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #281 on: February 06, 2014, 12:47:13 AM »
@Jenova (Sambungan)

Istilah Bapa Gereja itu sendiri sudah melawan apa yang dikatakan Yesus :

Matius 23:9
Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.

Jabatan paus sebagai kepala Gereja sudah merampok satu satunya yang berhak atas itu yaitu Yesus Kristus sendiri.
Alkitab sama sekali tidak pernah membicarakan :
1.   Petrus sebagai kepala gereja
2.   Paus sebagai kepala gereja
3.   Paus adalah penerus Petrus
4.   Paus adalah wakil Kristus
5.   Petrus adalah Batukarang Gereja
6.   Petrus pernah ke Roma
7.   Yesus mengangkat Petrus sebagai Paus
8.   Petrus menganggap dirinya sebagai Paus
9.   Petrus menyerahkan jabatan Paus kepada penerusnya
Sama sekali tidak ada keistimewaan Petrus dibandingkan Rasul lainnya,malah ia sering  ditegur oleh Yesus dan Paulus.
Jadi anda sudah melakukan “Fallacy Argumentum ex silentio”.

Keistimewaan Petrus, silakan dibaca di:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html

Argumentum e silentio??
Silakan baca reply ku #277

Saya tidak heran kalau anda menganggap Alkitab tidak self sufficient sebab dia bergantung dan hanya bisa dipercaya kalau ditafsirkan oleh magisterium gereja anda sendiri yang notabene hanyalah manusia berdosa yang rentan dengan rekayasa.

Dpl otoritas Alkitab berada dibawah otoritas magisterium yang penuh dengan arogansi  tersebut !

Soal kuasa Allah baca lagi:

Roma 1:16
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

Yep, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Alkitab itu self sufficient.
Roma 1 : 16, amin… AMIN!!!
But wait… there’s no statement that GOSPEL only is sufficient. :grining:

Mengatakan dengan penuh arogansi bahwa keselamatan adalah melalui Maria dan harus tunduk kepada Roman Pontiff hanyalah penghujatan Tuhan saja sifatnya,karena kuasa keselamatan itu ada didalam pekerjaan Roh Kudus melalui Firman Kristus saja bukan oleh organisasi / negara agama+politik+pemeritahan  yang ada di Vatican.

Yah.. Kalau Anda tidak memahami ajaran katolik, wajar saja lah Anda menolak “to Yesus through Mary” dan “Rome supremacy”.
Kita skip dulu deh, OOT jika dibahas panjang lebar… :grining:

Memang berbeda total ajarannya,makanya lahirlah Reformasi !

Lha kalo sudah tahu berbeda, mengapa memaksakan ajaran reformasi kepada kami? :grining:

Bagaimana dengan segala macam ajaran/tradisi yang bertambah terus dan sudah berjalan ribuan tahun setelah kematian para Rasul ?

Atas dasar apa pula itu berasal dari ajaran para Rasul ???

Silakan Anda berkenalan dengan yg namanya ”sejarah”!
Tradisi tambahan ribuan tahun setelah kematian para rasul??? :grining:
Sekali2 cobalah Anda googling dokumen2 Gereja Perdana, Anda akan temukan bahwa dalam Gereja Perdana itu diajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik saat ini.

Saya tahu berdasarkan apa yang sudah saya pelajari,amati dan baca dari semua pahlawan pahlawan iman yang dengan teguh bersandar hanya kepada Alkitab saja (Back to Bible) sama seperti jemaat gereja perdana,bukan ajaran bikinan manusia.

Bagaimana Anda tahu bahwa Anda ini seperti jemaat Gereja Perdana?
Sejarah saja Anda tidak menerima. Berlandaskan pada Alkitab saja, sementara banyak yg tidak tercatat di Alkitab, lalu Anda menyimpulkan sesuatu dari yg tidak ada. Melandaskan sesuatu pada ”argumentum e silentio”?? :grining:

Pengetahuan saya tidak berasal dari ciptaan atau rekayasa saya sendiri melainkan belajar dari ajaran ajaran mereka yang alkitabiah dan yang sudah mendahului saya.
Silahkan anda baca lagi semua dukungan ayat yang saya kutip yang mendukung kwalifikasi para Rasul tersebut menurut ajaran Alkitab.
Kalau ada manusia setelah para Rasul yang memenuhi kwalifikasi tersebut silahkan anda beritahukan kepada saya yang terbatas pengetahuannya ini.
Mengangkat diri sendiri menjadi Rasul adalah tindakan yang menggelikan dan tidak masuk akal sehat menurut saya.

Silakan diberikan lagi ayat2nya.
Selama ini Anda hanya memberikan ayat, lalu memberikan interpretasi.
Ketika aku konfrontasi, di bagian mana dari ayat2 tersebut yg menyatakan seperti interpretasi Anda, Anda hanya mengulang2 menyuruh membaca ayat2 tersebut. Sudah aku baca berkali2 dan aku tidak menemukan yg Anda interpretasikan itu di sana!
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #282 on: February 06, 2014, 01:40:09 AM »
Ini lagi cara klasik seorang katolik yang bergaya alkitabiah menanyakan mana ayatnya secara literal  !

Lha.. Anda yg menuntut utk ber-sola scriptura bukan?
Anda yg telah mendakwa kami melanggar ayat Alkitab bukan?
Sekarang aku minta Anda menunjukkan ayat Alkitab yg kami langgar, bukan interpretasi Anda yg kami langgar.
Aku tidak berpura2 atau bergaya alkitabiah, hanya berusaha berpikir rational dengan logika, makanya aku  minta pertanggung-jawaban Anda utk memberikan ayat2 literal itu, bukan interpretasi Anda akan ayat tersebut!!

Yang sudah ada secara literal saja dilanggar habis habisan dengan segala macam tradisi rekayasa.

Mana ayatnya yg literal???

Secara akal sehat kalau bukan dengan Alkitab harusnya menurut anda dengan apa ?

Akal sehat kami mengatakan diukur dengan bimbingan sang penjaga Firman yg telah diberi amanat oleh Yesus, yaitu Magisterium Gereja.
Akal sehat kami menolak utk mengukur hanya dengan Alkitab, karena Alkitab sendiri tidak pernah menyatakan diri sebagai self-sufficient!

Bukankah Alkitab merupakan wahyu Allah sendiri yang akan menjadi hakim manusia kelak diakhir jaman ?

Bukan!!! Hakim di hari penghakiman adalah Kristus, Sang Sabda yang berinkarnasi, bukan sabda yg berupa rangkaian huruf dalam Kitab Suci.

Bukankah Firman Tuhan itu adalah kebenaran yang berotoritas menurut saksi para Nabi dan Rasul sendiri ?

Yep, tetapi bukan terkurung dalam Kitab Suci saja, apalagi Alkitab 39 + 27!

Kalau kelak manusia akan dihakimi menurut Firman Kristus apakah anda menganggap Alkitab bukan sebagai alat uji kebenaran suatu ajaran gereja sekarang ini ?

Tidak pernah ada ajaran manusia akan dihakimi oleh Alkitab. Alkitab pun tidak pernah mengajarkan demikian.
Silakan diberikan ayatnya kalo Anda berpendapat demikian. Ayatnya ya!!! Bukan interpretasi Anda!

Saya harap anda bukan seorang hipokrit bro,yang sok mencari ayat secara literal padahal yang sudah ada secara literal saja dilanggar habis habisan.

Nope, aku tidak ingin menjadi hipokrit, aku hanya ingin mencari kebenaran saja.
Selama tidak ada ayat yg menyatakan A, jika Anda mengatakan A dengan mengatas namakan Alkitab, berarti yg berkata A adalah interpretasi Anda, bukan Alkitab!!

Silahkan anda belajar bagaimana contoh yang diberikan Yesus yaitu apa yang digunakannya sebagai alat uji ketika ia menghadapi ujian pencobaan dari si Iblis :

Matius 4:4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Matius 4:7
Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Matius 4:10
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"


Inilah contoh kongkrit prinsip “Back to Bible” dari Protestan karena Alkitab Firman Tuhanlah satu satunya kebenaran yang berotoritas tertinggi sebagai alat uji yang Tuhan berikan kepada umatnya.

Lho... apakah kami menentang ayat ini?
Apakah kami tidak melandaskan iman kami pada Kitab Suci?
Amin... Amin!!! Kami harus berpegang pada apa yang tertulis dalam Kitab Suci, meneladani Yesus ketika dicobai oleh iblis.

Oooh... tunggu dulu, Anda mau mengatakan bahwa Yesus mengajarkan utk hanya kembali ke Kitab Suci??
Wrong!!! Yesus mengajarkan pentingnya Kitab Suci, tetapi tidak pernah mengajarkan utk berpegang pada Kitab Suci saja!!
Tunjukkan ayatnya di mana Yesus mengatakan utk kembali ke Kitab Suci saja, jika tidak ada ayatnya, jika Anda hanya berpegang pada Kitab Suci saja lalu menyimpulkan Yesus mengajarkan utk ber-sola scriptura, maka Anda sedang melakukan “argumentum e silentio”!!

Maaf kalau saya menganggap lucu seorang katolik didalam diskusi mencari pembenarannya melalui Alkitab karena mereka percaya bahwa ;

1.   Alkitab tidak lengkap dan sempurna sehingga perlu ada tradisi lagi

2.   Alkitab tidak self sufficient

3.   Alkitab tidak pernah digunakan utk menguji tradisinya sendiri.

Silakan saja menganggap kami lucu, sepenuhnya hak Anda kok.
Kami tidak pernah memaksa Anda menerima iman kami, karena Anda tidak pernah dibaptis secara katolik, jadi menolak iman kami tidak menjadikan Anda bidaah bagi Gereja Katolik. Kami hanya bisa bersandar pada belas kasih Allah, semoga penolakan Anda ini adalah murni karena ”innocent ignorance”, sehingga kelak pun kita dapat berjumpa di surga sana. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #283 on: February 06, 2014, 01:44:30 AM »

Kitab Suci adalah Firman Allah yang sudah tertulis,as simple as that !

Firman yang diberitakan / disampaikan oleh pengkotbah harus diuji oleh Firman yang tertulis apakah memang benar demikian karena banyak Injil palsu yang dikumandangkan walau pada jaman gereja perdana tersebut.

Demikianlah jawaban saya.

Baca baik2 perikop tersebut, lalu coba diikuti alur waktunya.
Paulus dan Silas sedang mengajarkan firman, yaitu Injil dan karya keselamatan Kristus.
Umat Berea adalah orang2 Yahudi, ANDAIKAN mereka (mari kita ikuti logika Anda) menguji dengan Kitab Suci "SAJA", apakah Kitab Suci itu adalah Kitab Suci yg sama dgn 39 + 27? Boro2 kitab Wahyu, Kisah Para Rasul saja, apakah sudah dituliskan? Apakah firman ttd karya Yesus itu juga telah ditulis dalam Kitab Suci yg dibaca oleh jemaat Berea? Anda lihat, bahkan ada  yg tidak tertulis dalam Kitab Suci yg tetap mereka terima sebagai firman, yaitu apa yg disampaikan secara lisan oleh Paulus dan Silas. Itulah sebabnya Paulus mengajarkan utk menerima segala pengajaran para rasul, baik lisan maupun tulisan, seperti yg dicontohkan oleh jemaat Berea.

Semua Kitab Suci dalam keadaan bagaimanapun adalah Self Sufficient menurut scope dan cakupan yang ada padanya pada waktu dimana dia berada.

Kitab PB juga tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dari apa yang sudah dinubuatkan didalam PL sehingga semua kitab yang ada saling berkaitan dan mendukung satu sama lain secara harmonis,karena semua “author” dari Kitab Suci sebenarnya adalah Tuhan sendiri.

Kalau ada Firman Tuhan yang dikotbahkan ternyata misalnya bertentangan dengan prinsip kebenaran yang sudah ada didalam Kitab Suci pada waktu itu maka sudah pasti itu adalah ajaran heresy.

Pertama, Anda masih belum dapat menunjukkan ayat Alkitab yg menyatakan bahwa Alkitab adalah self-sufficient.

Kedua, katakanlah aku ikuti logika Anda, ANDAIKAN bahwa perikop Kis 17 itu menyatakan ke-self-sufficient-an Alkitab, dari mana kita tahu apa saja yg termasuk dalam Alkitab sebagai self sufficient?
Ketika Kitab terakhir ditulis di tahun 96 AD, baru 3 abad kemudian dikenal daftar kanon yg menyatakan 27 Kitab sebagai PB. Dari mana Anda menerima daftar tersebut? Dari Tuhan langsung kah? Bagaimana caranya?
Katakanlah aku terima logika Anda, ANDAIKAN Kitab Suci itu sufficient menurut waktunya, jadi mereka ber-sola scriptura dengan menggunakan Alkitab 39 + 27 -??, tapi bisa diterima, lalu dari mana Anda mengetahui bahwa 39 + 27 itu adalah final? Apakah kelak jika diwahyukan, maka Alkitab bisa berubah lagi lebih dari 39 + 27??
Lihat… Anda menyuruh aku menggunakan akal sehat, tetapi bagaimana caranya aku menerima hipothesis yg tidak masuk akal tersebut??

Tetapi sekali lagi saya ingatkan kalau anda mau fokus berdiskusi mengenai topik ini maka bukan Kitab Sucinya yang anda harus persoalkan melainkan contoh tauladan dari jemaat gereja perdana tsb yang merupakan inti persoalan dari apa yang dimaksud dengan suksesi apostolik didalam topik ini.

Demikianlah jawaban saya.

Lho.. jangan lari dari topic yg Anda lemparkan sendiri.
Anda bilang suksesi rasuliah harus dibuktikan dari Alkitab bukan? Karena Alkitab itu self-sufficient bukan?
Gereja Berea bahkan menerima baik firman yg disampaikan secara lisan oleh Paulus dan Silas, dan menguji dengan Kitab Suci yg tidak sama seperti yg Anda pegang, dan menerima ajaran lisan itu meskipun tidak dicantumkan dalam Kitab Suci yg mereka pelajari. Mereka menerima keduanya, firman lisan dan Kitab Suci!!
Jadi, kembali lagi, silakan ditunjukkan di sini ayat yg mengatakan self-sufficiency dari Alkitab!!

Silahkan anda baca lagi kwalifikasi Rasul yang sudah pernah saya kutip  tanpa melakukan apa yang saya maksud dengan “Fallacy Argumentum ex silentio”.

Baik Yakobus,Timotius dll itu tidak pernah menyandang predikat rasul didalam Alkitab kalau anda memang masih percaya kepada apa yang diajarkan Alkitab bukan tradisi gereja anda.

Baca lagi reply ku #277!!
Kami tidak melakukan “argumentum e silentio” karena referensi kami menyatakan Barnabas, Timotius, Silvanus, Yakobus, dsb adalah rasul.

Anda yg melandaskan pada Alkitab saja, ketika Alkitab tidak mengatakan bahwa mereka bukan rasul, tetapi Anda justru menyimpulkan mereka bukan rasul, Andalah yg sedang ber-”argumentum e silentio”


Saya rasanya tidak pernah mengatakan kerasulan matias inferior karena itu perkataan anda sendiri bukan dari saya.

Saya mengatakan itu masih debatable apakah cara pemilihan Rasul melalui undian memang benar didalam jaman PB.

Okay, my bad.
Sekarang, ketika secara explicit dituliskan dalam Alkitab bahwa Matias telah dipilih sebagai pengganti Yudas dan ditambahkan dalam bilangan para rasul, apa yg menjadikan Matias tidak memiliki kepenuhan kerasulan?
Apakah undian itu tidak berkenan di mata Tuhan? Silakan Anda lihat kisah2 di PL, di mana tokoh2 PL membuang undi di hadapan Tuhan utk mengambil keputusan dan Tuhan merestui dan memberkati hasil undian itu!

Kalau itu memang bisa dibenarkan maka semua Rasul memang memiliki orotitas yang sama tanpa kecuali,berbeda total dengan paham gereja anda (kalau tidak salah) yang menganggap Petrus sebagai kepala dari semua rasul lainnya.

Lho… apakah aku pernah mengatakan bahwa rasul2 lain tidak memiliki otoritas rasuliah yg sama dengan Petrus?
Silakan dilihat di surat Paus Gregorius Agung, iman katolik adalah tetap sama dari semula, bahwa semua rasul (uskup adalah) setara.
Bisa dilihat di http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.15.html, reply #15.
Tapi jangan lupakan, di atas kesetaraan itu, Tuhan telah meletakkan dasar utk persatuan, yaitu kursi Petrus sebagai pemegang kunci kerajaan surga. Dan hanya kepada Petrus saja lah Tuhan memberikan amanat utk menggembalakan domba2Nya (Yoh 21).
Kerasulan semua uskup / rasul adalah sama, tetapi di atas semua kuasa kerasulan itu, ada kuasa untuk menyatukan mereka, yaitu Petrus, yg artinya Petrus juga memiliki supremacy atas rasul2 yg lain.

Justru gereja andalah yang menganggap Petrus lebih tinggi (primacy) derajatnya dari rasul lainnya dimana ini sama sekali tidak pernah diajarkan oleh Alkitab dan diakui oleh satupun Rasul lainnya..
 

Oh… supremacy Petrus dan penerus2 Petrus itu diakui oleh semua Gereja kok, setidaknya sampai abad ke15 setelah skisma besar.
SIlakan Anda lihat bukti2 sejarah yg aku sampaikan di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.15.html
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Jalur Suksesi Gereja Protestant
« Reply #284 on: February 06, 2014, 04:34:17 AM »
Lexicon adalah satu hal tetapi bagaimana menerapkannya secara benar adalah hal yang lain dan memerlukan kemampuan hermeneutika yang benar.

Lah.. kalau mau ber-hermeneutika dengan benar, jangan main tebang pilih dong!
Ambil keseluruhan makna dari kata "apostolos" dari Lexicon Yunani.
Arti ketiga, yaitu rasul, juga dapat diterapkan ketika menggunakan kata ini!

Kalau tidak maka pastilah manipulasi banyak akan terjadi.
Misalnya menggunakan istilah “kurios” kalau ditujukan kepada Yesus haruslah ditafsirkan sebagai Tuhan bukan hanya sekedar tuan (master).

"Kurios" vs "apostolos", dilihat dari segi konteks kan?
Sekarang, dari perikop Kis 1 : 21 - 26. Konteksnya Matias dipilih utk mengisi posisi Yudas yg adalah "apostolos", dan Matias ditambahkan dalam bilangan kesebelas "apostolos" tersebut.
Silakan dilihat konteksnya, apa yg membuat Anda mengatakan bahwa ke-apostolos-an Matias itu berbeda konteksnya dengan kesebelas "apostolos" lainnya???

Kembali lagi saya tegaskan bahwa semua komentar saya adalah secara obyektif menurut warna Protestan

Apa bukti dan landasannya bahwa komentar Anda adalah objective??
Lha wong Lexicon Yunani saja Anda tebang pilih.
Mana referensi Anda? Ayat2 Alkitab? Mana ayat2nya?
Tolong jangan samakan interpretasi Anda dengan ayat Alkitab!!

Proses pemilihan Matias menggantikan Yudas yang sudah meninggal dunia,disepanjang Alkitab hanya merupakan satu satunya proses penggantian para Rasul yaitu yang pertama dan terakhir.

Setelah itu tidak pernah ada penggantian Rasul walaupun mereka satu persatu telah meninggal dunia.

Jadi mengada-adakan apa yang memang tidak ada didalam Alkitab hanyalah tindakan “Fallacy Argumentum ex silentio”.

Lagi2 Anda menuding dengan satu jari telunjuk, sementara 3 jari lainnya menunjuk ke diri sendiri.
Alkitab memang hanya mengkisahkan satu contoh penunjukan pengganti / penerus rasul.
Tapi Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa ini adalah suksesi pertama dan terakhir kalinya!!
Jika landasan dan referensi Anda hanya DAN HANYA Alkitab, lalu Anda menyimpulkan bahwa Matias adalah suksesi rasuliah pertama dan terakhir kalinya, maka Anda lah yg sedang melakukan "argumentum e silentio"!!!

Sekali lagi, dalam Gereja Katolik, selain Alkitab kami juga memegang Tradisi Suci dan catatan2 sejarah, di mana semua Gereja dari 5 Pentarkhi (Yerusalem, Alexandria, Antiokia, Roma, Konstantinopel) memegang Tradisi dan catatan sejarah yg sama, bahwa selain Matias, ada banyak lagi penerus2 rasul, dan suksesi ini terus dipelihara dan dilestarikan sebagaimana diamanatkan oleh para rasul generasi pertama tersebut!
Kami tidak melakukan "argumentum e silentio", karena sekalipun Alkitab tidak menyatakannya, landasan dan referensi kami yang setara dengan Alkitab telah menyatakannya!


Kan sudah saya berikan websitenya yang membandingkan perbedaan antara sejarah ajaran Katolik yang baru dengan apa yang benar menurut Alkitab.

Satu website saja lalu dijadikan dasar kebenaran??? Jangan2 malah setara dengan kebenaran Alkitab? :grining:
Kalau website2 seperti ini saja Anda percayai kebenarannya, bagaimana kalau sekali2 dicoba wikipedia?
WIKIPEDIA, ini adalah referensi netral, coba deh Anda googling ttg suksesi apostolik, Anda akan lihat bahwa katolik tidak menciptakan ajaran baru, karena apostolic succesion ini sudah ada sejak jaman Gereja Perdana.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)