Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu, Siip.
Saya tertarik dengan yang ini:(Secara garis besar, dalam hal ini, saya sependapat dengan Jenova. Saya hanya membuat catatan yang menarik, bagi saya)
Jika si suksesor tidak layak mnyandang suksesi (krn satu dan lain hal), maka jalur suksesi itu akan teralihkan ke pihak lain yg sejalan dg ajaran para rasul (yg sudah tertuang di Alkitab, yg jg otomatis sejalan dg magisterium terdahulu) dan suksesi itu bisa saja di luar institusi yg saat itu sedang berkuasa.
Timbul pertanyaan di benak saya,
siapa yang kompeten menilai ketidaklayakan seorang suksesor mengemban garis suksesi?Menurut hemat saya, sehebat apapun kompetensi seseorang ato sekelompok orang untuk menilai kelayakan seorang suksesor, harus mengingat pernyataan Jesus Kristus pada Mat 28:20
"Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Maksud saya, bila seseorang ato sekelompok orang, berdasarkan kompetensi yang ada padanya, menyimpulkan bahwa suksesor sudah tidak layak menyandang suksesi,
bukan serta merta orang ato kelompok itu mempunyai otoritas mendirikan kumpulan baru yang terpisah dari kumpulan awal, yang nyata-nyata telah disampaikan Jesus Kristus bahwa
Jesus Kristus menyertai kamu (kumpulan itu) senantiasa sampai kepada akhir zaman. Bila ada orang ato kelompok orang yang 'merasa' berhak (berdasarkan Alkitab ato apapun) membentuk kelompok baru, itu artinya, orang ato kelompok itu menempatkan diri membangkang pada pernyataan Jesus Kristus pada Mat 28:20 itu. Ato, tidak percaya bahwa Tuhan Jesus Kristus mampu menyertai kelompok awal yang eksis sampai kepada akhir zaman.
Banyak anggota kelompok awal itu yang tidak sependapat dengan suksesornya, tetapi tidak sampai mendirikan kelompok baru, ato kelompok tandingan, ato kelompok perjuangan. Apa penyebabnya? Menurut dugaan saya, karena sangat mengimani pernyataan Tuhan Jesus Kristus, bahwa
Tuhan Jesus Kristus menyertai kumpulan itu sampai kepada akhir zaman.Begitu, pandangan saya. Damai, damai, damai.