Author Topic: Dewan Kota Betlehem: Warga Palestina Tidak Membenci Israel  (Read 405 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline alex77

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 32
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Bruce Haters
Dewan Kota Betlehem: Warga Palestina Tidak Membenci Israel
« on: December 24, 2013, 08:45:15 AM »

Maher Canawati, Ketua Departemen Pariwisata Kota Betlehem, Palestina. (Foto: Bayu Probo)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Orang Yordania, orang Suriah, orang Libanon jika ditanya tentang pendapat mereka tentang orang Israel, mereka bilang ‘benci’. Namun, jika orang Palestina ditanya pendapatnya tentang warga Israel, mereka bersahabat,” kata Maher Canawati, anggota Dewan Kota Betlehem, Palestina (8/12).

“Bahkan kami tidak membenci Israel sebagai negara. Bagi kami, Israel adalah negara tetangga dari negara Palestina. Yang kami benci adalah para politikus Israel yang bertindak sewenang-wenang terhadap warga Palestina,” katanya kepada satuharapan.com di Radio Pelita Kasih, Jl. Dewi Sartika 136 D, Jakarta Timur.

Menurut Maher, masalah utama warga Palestina, utamanya Betlehem adalah pendudukan pemerintah Israel atas tanah-tanah Palestina. Sebelum pendudukan, wilayah Betlehem adalah 30 km2. Kini tinggal 7 km2.

Dewan Kota Betlehem adalah pemerintah Kota Betlehem, wilayah otoritas Palestina. Dewan ini diketuai oleh walikota. Saat ini, walikota Betlehem adalah Vera Baboun—walikota perempuan pertama. Baboun dan Canawati adalah seorang Kristen.

Maher Canawati di dewan kota tersebut mengepalai departemen pariwisata kota Betlehem. Ia datang ke Indonesia untuk mempromosikan pariwisata Betlehem. Tiap tahun, lebih dari 20.000 warga Indonesia berkunjung ke Betlehem/tiap tahun.

International Christmas Festival in Bethlehem

Maher Canawati, Ketua Perkumpulan Olahraga Islam di Betlehem, datang ke Indonesia dalam rangka mempromosikan “International Christmas Festival”, festival tahunan yang diselenggarakan di Lapangan Palungan di depan Gereja Kelahiran Kristus di Betlehem. Gereja ini berhadapan dengan Masjid Umar bin Khattab.

Menurut Maher, festival ini tidak hanya diikuti orang Kristen. “80 persen warga Muslim di Betlehem, merayakan Natal,” katanya. Festival ini diselenggarakan selama sebulan.

Selama tahun ini, Maher sudah berkeliling ke berbagai kota di Indonesia, Medan, Surabaya, Jakarta, Manado, dan Tomohon. Betlehem dan Kota Tomohon, Sulawesi Utara berstatus sister city. Kota kembar. Kota kembar atau kota bersaudara adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk.

Kota kembar umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. Konsep kota kembar bisa diumpamakan sebagai sahabat pena antara dua kota. Hubungan kota kembar sangat bermanfaat bagi program pertukaran pelajar dan kerjasama di bidang budaya dan perdagangan.

http://satuharapan.com/read-detail/read/dewan-kota-betlehem-warga-palestina-tidak-membenci-israel/