Author Topic: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?  (Read 35052 times)

0 Members and 11 Guests are viewing this topic.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #330 on: February 15, 2015, 10:19:48 PM »
Yang perlu dibuktikan adalah bahwa Kitab Suci vernacular Albigensians itu TIDAK SESUAI dengan Kitab Suci Katolik, sehingga dilarang.
TIdak perlu jauh2 melihat isi / terjemahannya, dari daftar isinya saja sudah dapat disimpulkan bahwa Kitab Suci vernacular Albigensians ini TIDAK SESUAI dengan Kitab Suci Katolik, sehingga Gereja Katolik di Toulouse melarang umatNya untuk memiliki / membaca Kitab Suci vernacular Albigensians, TANPA PERNAH MELARANG UMAT MEMBACA / MEMILIKI Kitab Suci VERSI KATOLIK


Kitab Suci Albigensiana hanya salah satu dari begitu banyak Kitab Suci didalam bahasa daerah jadi jangan dijadikan satu satunya alasan untuk melarang umat membaca Kitab Suci lainnya yang banyak yang memang mendekati kebenaran dari terjemahan bahasa aslinya.

Alasan utama gereja melarang membaca Kitab Suci hanyalah untuk menyembunyikan semua tradisi dan praktek gereja palsunya yang sama sekali sudah bertentangan dengan firman Tuhan.

Martin Luther menjadi sadar akan kekeliruannya selama itu hanya karena dia memperoleh akses membaca Kitab Suci.


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:08:50 AM
Apa yang sudah saya kutip sebelumnya jelas sekali bahwa GRK pada dasarnya melarang memiliki dan membaca semua Kitab Suci selain apa yang sudah dimodifikasi oleh gereja berdasarkan kuasa Paus yang dianggap boleh seenaknya memodifikasi firman Tuhan.

#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."

(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")

Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.

Lagi2 salah interpretasi akan ajaran katolik!!

Silakan dibaca baik2 lagi kalimat dalam CoCC #85, bahwa "tugas memberikan interpretasi yang AUTHENTIC dari Sabda Allah, baik dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk Tradisi Suci, telah dipercayakan hanya kepada Gereja"

Silakan dibedakan dengan spekulasi Anda bahwa "tugas memberikan interpretasi yang AUTHENTIC dari Sabda Allah, baik dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk Tradisi Suci ???Kitab Suci???, telah dipercayakan hanya kepada Gereja"

Tugas Gereja Katolik, termasuk paus sebagai bagian dari Magisterium, adalah memberikan interpretasi dari Sabda Allah, yg terkandung dalam ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, maupun tulisan2 lainnya.


Alkitab mengajarkan bahwa satu satunya pengajar yang sempurna untuk memahami Alkitab hanyalah Roh Kudus bukan manusia yang berdosa.

I Yohanes  2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Pekerjaan Roh Kudus adalah :

1.   Revelation
2.   Inspiration,dan
3.   Ilumination

Tugas Roh Kudus sudah dirampok oeleh gereja hanya agar mereka bebas mengajarkan semua ajaran palsu penuh isapan jempol yang dapat membawa kebinasan bagi umatnya.

Bersandar kepada manusia adalah larangan dari Petrus sendiri karena harus bersandar hanya  kepada Allah Roh Kudus saja :

Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia


Quote
Berbeda dengan sola-scripturist yg menyamakan INTERPRETASI dengan otoritas Kitab Suci, Gereja Katolik termasuk paus tidak pernah memberikan interpretasi mati akan ayat2 Kitab Suci. Selama interpretasi tidak keluar dari kerangka ajaran katolik, umat dapat menafsirkan ayat manapun sesuai iman mereka!

Sudah dibuktikan dengan contoh interpretasi terjemahan Kej 3 : 15 yg berbeda2 dalam Kitab Suci vulgata, NAV, KJV, justru membuktikan bahwa sola-scripturist lah yg mempermasalahkan semua Kitab Suci selain apa yang sudah dimodifikasi oleh INTERPRETASI mereka!!, Gereja Katolik malah sebaliknya menerima semua terjemahan Vulgata, NAV, maupun KJV!


Sudah pastilah interpretasi tidak boleh menyimpang dari apa yang dimaksudkan oleh ayat Alkitab misalnya kalau yang dinubuatkan itu adalah Kristus jangan pula digantikan oleh Maria ala Katolik hanya karena mau memperdewakan Maria yang sam sekali anti Alkitab itu.

Kebenaran Alkitab tidak bersifat relatif sehingga bisa ditafsirkan seenak perut dan boleh dimodifikasikan manusia seperti ajaran gereja anda.

Christology sudah dicemarkan kemurniannya oleh Mariology yang sama sekali hanyalah ajaran palsu yang tidak memiliki dasar kebenaran alkitabiahnya.

Kok interpretasi Para Paus anda sendiri diabaikan ?

Similarly, in his encyclical on the Virgin Mary, St. John Paul II wrote:

And so, there comes into the world a Son, “the seed of the woman” who will crush the evil of sin in its very origins: “he will crush the head of the serpent.” As we see from the words of the Protogospel, the victory of the woman’s Son will not take place without a hard struggle, a struggle that is to extend through the whole of human history [Redemptoris Mater 11].

And Benedict XVI stated:

After the original sin, God addresses the serpent, which represents Satan, curses it and adds a promise: “I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel” (Gn 3: 15) [Angelus, Dec. 8, 2009].

Thus St. John Paul II stated:

The Father’s plan begins to be revealed in the “Protoevangelium”, when, after the fall of Adam and Eve, God announces that he will put enmity between the serpent and the woman: it will be the woman’s son who will crush the serpent’s head (cf. Gn 3: 15).

In the same way, Benedict XVI continued his discussion of the passage by stating:

It [Gen. 3:15] is the announcement of revenge: at the dawn of the Creation, Satan seems to have the upper hand, but the son of a woman is to crush his head. Thus, through the descendence of a woman, God himself will triumph. Goodness will triumph. That woman is the Virgin Mary of whom was born Jesus Christ who, with his sacrifice, defeated the ancient tempter once and for all. This is why in so many paintings and statues of the Virgin Immaculate she is portrayed in the act of crushing a serpent with her foot [ibid.].

http://jimmyakin.com/2014/07/who-will-crush-the-serpents-head.html

And the Early Church Fathers?

Similarly, we find the Early Church Fathers using the masculine. For example, the second century Father St. Irenaeus of Lyons wrote:

God said to the serpent, “And I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; He shall be on the watch for your head, and you on the watch for His heel” [Against Heresies 5:21:1].

So the Hebrew original, the Greek version used by the New Testament authors and in Greek-speaking Christianity, the pre-Jerome Old Latin edition, various early Fathers, and even Jerome himself all used the masculine rather than the feminine in this passage.


Bersambung
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #331 on: February 15, 2015, 10:20:09 PM »

Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:08:50 AM
Saya heran otoritas darimana pula seorang Paus bisa memodifikasi Kitab Suci firman Tuhan ?

Sesuai dengan iman rasuliah yg sama yg diwahyukan oleh Yesus kepada para rasul, diwarisi  dari para rasul, dan tetap diteruskan oleh penerus2 rasul, paus memiliki otoritas memberikan interpretasi otentik Sabda Allah yg terkandung dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci (CoCC #85), BUKAN memodifikasi Kitab Suci! Buktinya adalah ajaran early fathers berikut ini:

250 AD
St. Cyprian, Epistle 54 - to Cornelius.
… … … After such things as these, moreover, they still dare— a false bishop having been appointed for them by, heretics— to set sail and to bear letters from schismatic and profane persons to the throne of Peter, and to the chief church whence priestly unity takes its source; and not to consider that these were the Romans whose faith was praised in the preaching of the apostle, to whom faithlessness could have no access… … …
http://www.newadvent.org/fathers/050654.htm

388 AD
Concerning Repentance, Book I,
Chapter 7 - against the Novatians.
St. Ambrose of Milan
… … …
You said to Peter when he excused himself from having his feet washed by You: “If I wash not your feet, you will have no part with Me.” (John 13:8) What fellowship, then, can they have with You, who receive not the keys of the kingdom of heaven, saying that they ought not to remit sins?
And this confession is indeed rightly made by them*, for they* have not the succession of Peter, who hold not the chair of Peter, which they rend by wicked schism; and this, too, they do, wickedly denying that sins can be forgiven even in the Church, whereas it was said to Peter: “I will give unto you the keys of the kingdom of heaven, and whatsoever you shall bind on earth shall be bound also in heaven, and whatsoever you shall loose on earth shall be loosed also in heaven.” (Matthew 16:19)
… … …


Otoritas “memberikan interpretasi” berbeda jauh dengan otoritas “memodifikasi” karena memodifikasi berarti merubah apa yang sudah ada didalam Kitab Suci.

Modify : to change somewhat the form or qualities of; alter partially; amend

Misalnya kalau Kitab Suci mengatakan “hanya” Yesuslah satu satunya Penebus dan Pengantara tidak boleh dimodifikasi dengan ajaran masih ada pengantara lain yg ikut ikutan yaitu (mediatrix) dan penebus lainnya (co-redemtrix).

Kalau Yesus mengatakan hanya satu Bapamu yaitu Allah Bapa disurga janganlah dimodifikasi bahwa Paus juga adalah Holy Father didunia ini,karena dia hanyalah manusia biasa yang berdosa.

Kisah Para Rasul  6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

Stepanus yang penuh karunia,kuasa dan Roh Kudus saja tidak pernah diperlakukan sebagaimana anda sudah mempertuhankan maria ala katolik tsb ???


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:08:50 AM
Jadi bukan hanya soal ajaran sesat Albigensians saja yang menjadi dasar pelarangan gereja tsb.

Yang dilarang adalah SEMUA Kitab Suci yang TIDAK SESUAI dengan Kitab Suci Katolik, termasuk vernacular versi Albigensians.

Jangan mengeneralisasikan bahwa semua Kitab Suci adalah salah karena tidak sesuai dengan Kitab Suci Katolik.

Justru Kitab Suci Katolik yang tidak boleh dipakai karena adanya kitab kitab apokripa yang tidak valid sebagai bagian dari Kitab Suci.


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:08:50 AM
Ironisnya justru banyak Kitab Suci versi lain yang jauh lebih benar terjemahannya dari Vulgata yang sudah dimanipulasi / dimodifikasi itu.

http://www.catholic.com/tracts/bible-translations-guide
NAV, KJV, versi terjemahan LAI, tidak ada satu pun yg dilarang oleh Gereja Katolik tuh.
Sudah terbukti bahwa tuduhan Anda ini tidak benar, bukan?


Berarti tidak konsisten tuh karena kitab tsb tidak sesuai isinya dengan yang ada pada Alkitab Katolik !

Saya kutip ulang lagi :

In 860, Pope Nicholas I, sitting high on a throne built specially for the occasion in the town square, pronounced against all people who expressed interest in reading the Bible, and reaffirmed its banned public use (Papal Decree). In 1073, Pope Gregory supported and confirmed the ban, and in 1198, Pope Innocent III declared that anybody caught reading the Bible would be stoned to death by ‘soldiers of the Church military’ (Diderot’s Encyclopedia, 1759).

Jelas sekali Nikholas I melarang membaca Kitab Suci kalau tidak mau dirajam batu sampai mati,karena Kiatab Suci dilarang digunakan secara publik.


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:08:50 AM
Tetapi tafsiran yang jelas jelas sudah mencuri kemuliaan Tuhan dengan segala macam tradisi palsu gereja wajiblah dibuang jauh jauh agar tidak mencederai iman umatnya.

Yep, tafsiran sola-scripturist yang menyamakan INTERPRETASInya setara dengan Kitab Suci,  tafsiran sola-scripturist yg membuang ajaran2 dari penerus2 para rasul hanya karena tidak sesuai dengan INTERPRETASI mereka, tafsiran2 sola-scripturist yg membuang semua fakta sejarah dan kesaksian2 / ajaran2 Gereja mula2, semua tafsir sola-scripturist ini wajib dibuang jauh2 agar tidak mencederai iman umat Allah!


Bukan hanya soal tafsiran saja yang menjadi problema tetapi segala macam tradisi palsu penuh isapan jempol yang sudah direkayasa gereja karena menganggap Paus memiliki kuasa memodifikasi firman Tuhan.

Bukan soal penafsiran yang berbeda tetapi masalah ajaran yaitu antara “Bible Only” dengan “Bible Plus.”


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:08:50 AM
Tidak heran Alkitab dimanipulasi berdasarkan otoritas palsu Paus yang merasa berwenang memodifikasi firman Tuhan karena merasa dirinya infallible seperti Tuhan.

Paus tidak perlu merasa dirinya infallible, karena memang paus adalah infallible berdasar janji Kristus sendiri!!
Biar ga OOT, silakan dilihat thread yg sudah dikhususkan membahas hal ini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html


Tidak pernah ada sama sekali otoritas Kristus kepada  manusia supaya infallible seperti Allah karena sudah jelas itu ajaran anti Alkitab.

Ini hanya ajaran ciptaan gereja belaka karena menganggap Paus sebagai Tuhan didunia ini sesuai dengan klaimnya sendiri :

* “The Pope and God are the same, so he has all power in Heaven and earth.” Pope Pius V, quoted in Barclay, Chapter XXVII, p. 218, “Cities Petrus Bertanous”.


* Pope Nicholas I declared: ” the appellation of God had been confirmed by Constantine on the Pope, who ,being God, cannot be judged by man.”(Labb IX Dist.: 96 Can 7 Satis Evidentur Decret Gratian Primer Para)


Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #332 on: February 15, 2015, 10:27:04 PM »
Lho, justru harus kembali ke kanon yg telah ditetapkan oleh Gereja Mula2 dong, yang sudah jelas bukti historisnya dalam melawan bidaat2 yg menyerang iman kekristenan di awal mula berdirinya Gereja.
Sinode Hippo (393 M) mengkanonkan 46 kitab PL + 27 kitab PB, dikukuhkan oleh Konsili Kartago (397 M) dengan mendekritkan kanon yg sama. Gereja Katolik mengukuhkan kanon Gereja Purba ini dalam konsili Trente (abad 15) untuk menanggapi bidaat protestant yg tau2 memaksakan penggunaan kanon 39+27.

Justru  kalo Anda mau ber-sola scriptura, gunakan lah kanon 46 PL+27 PB yg sama yg telah digunakan oleh early fathers yg tulisannya juga telah Anda salah-artikan mengajarkan sola scriptura, bukan kanon 39+27 yg ga jelas didekritkan oleh siapa, kapan, dan di mana mulai diputuskan 39+27!


Mana mungkin memakai kitab kitab apokripa yang oleh Yerome sendiri ditolak setara dengan kitab kitab asli lainnya.

Tidak ada nabi selama 400 tahun periode intertestament sehingga kitab kitab apokripa bukan tulisan Nabi yang berotoritas menerima wahyu Tuhan.

Itu sebabnya bangsa Yahudi menolak sama sekali kitab kitab Apokripa,karena mereka yang paling tahu mana kitab asli warisan para Nabi mereka.

Kitab apokripa hanya dipakai oleh gereja yang ingin memperoleh pembenaran bebas menyembah roh roh orang mati dan boleh menjual surat pengampunan dosa karena mereka memperoleh dasar ajaran dari kitab yang keliru tersebut.



Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:52:40 AM
Itulah yang sedang saya buktikan disini yaitu gereja yang sudah kebablasan memanipulasi terjemahan Kitab Suci karena berlagak merasa seperti Tuhan boleh memodifikasi Kitab Suci.

Sebaliknya, justru sola-scripturist lah yg kebablasan memaksakan INTERPRETASI mereka setara dengan Kitab Suci, sehingga terjemahan saja dipermasalahkan karena tidak sesuai dengan INTERPRETASI mereka!

Gereja Katolik tidak mempermasalahkan terjemahan, selama terjemahan2 itu sesuai dengan Kitab Suci Katolik, dibuktikan bahwa Gereja Katolik tidak melarang penggunaan Kitab Suci NAV, KJV, ataupun terjemahan LAI yg berbeda dengan terjemahan Vulgata.


Bukan hanya soal tafsiran saja yang menjadi problema tetapi segala macam tradisi palsu penuh isapan jempol yang sudah direkayasa gereja karena menganggap Paus memiliki kuasa memodifikasi firman Tuhan.

Bukan soal penafsiran yang berbeda tetapi masalah ajaran yaitu antara “Sola Scriptura” dengan “Sola Pope”



Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:52:40 AM
Buktinya sudah jelas didepan mata Yesus sudah digantikan oleh Maria sebagai peremuk kepala ular,bukan itu saja tetapi masih berjibun rangkaian substitusi lainnya seperti :

1.   Yesus tidak berdosa demikian juga Maria

22.   Yesus adalah Anak Allah tetapi Maria juga adalah Bunda Allah
Inilah contoh paralelisme yang sudah kebacut !

Jangan biasakan ngompreng kemuliaan Tuhan mas !

Jangan pula dibiasakan menyamakan INTERPRETASI Anda dengan ajaran resmi Gereja Katolik.

Semua ajaran Mariology adalah Christosentric, bahwa segala karya Maria berasal dari kelimpahan pahala Kristus, bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya, sehingga Maria tidak pernah dapat disamakan ataupun menggantikan Kristus (KGK #970)!

Segala ajaran Mariology, mau dipotong seperti apa pun, jika selalu dipahami dalam kerangka ajaran katolik yg benar (KGK #970) tidak akan pernah menjadikan Mariology sebagai ilah yang menggantikan Kristus, tetapi justru sebaliknya akan menyatakan kepenuhan karya Kristus!!


Sudah jelas semua contoh yang saya berikan adalah ajaran dari katolik yang tidak mungkin anda bantah jelas jelas suah mendewakan maria tanpa ada dasar Alkitabnya sama sekali.

Bukan soal penafsiran yang berbeda tetapi masalah ajaran yaitu antara “Sola Scriptura” dengan “Sola Tradition” ,karena semua paralelisasi itu hanya ada di tradisi gereja bukan didalam Alkitab.



Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:52:40 AM
Jangan lari dari persoalan pokok bahwa sebenarnya gereja melarang membaca dan memiliki Kitab Suci manapun selain yang sudah dimanipulasi terjemahannya dalam rangka indoktrinasi ajaran Mariolatry yang sudah menjadi ajaran pokok menggantikan Kristologi.

Lha wong sendirinya yg mempermasalah terjemahan Kitab Suci yg tidak sesuai dengan INTERPRETASI pribadi sola-scripturist, kok malah sekarang menuding Gereja Katolik mempermasalahkan terjemahan Kitab Suci?

Gereja Katolik tidak perlu memaksakan atau mempermasalahkan terjemahan tertentu kepada umat, buktinya Kitab Suci NAV, KJV, terjemahan LAI, yang berbeda dengan terjemahan Vulgata tidak pernah dilarang bukan?


Sudah pastilah interpretasi tidak boleh menyimpang dari apa yang dimaksudkan oleh ayat Alkitab misalnya kalau yang dinubuatkan itu adalah Kristus jangan pula digantikan oleh Maria ala Katolik hanya karena mau memperdewakan Maria yang sama sekali sudah anti Alkitab itu.

Kebenaran Alkitab tidak bersifat relatif sehingga bisa diputar-belit seenaknya dan boleh dimodifikasikan manusia seperti ajaran gereja anda.

Christology sudah dicemarkan kemurniannya oleh Mariology yang sama sekali hanyalah ajaran palsu yang tidak memiliki dasar kebenaran alkitabiahnya.


Bersambung
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #333 on: February 15, 2015, 10:27:31 PM »

Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:52:40 AM
Yang saya persoalkan bukan interpretasi melainkan manipulasi terjemahan berdasarkan wewenang palsu bahwa Paus berotoritas memodifikasi Kitab Suci padahal itu hanyalah ilusi belaka.

Itulah sebabnya berjibun segala macam ajaran dan tradisi mariolatry yang berbau berhala tsb menggantikan Kristologi yang alkitabiah.

Anda permasalahkan manipulasi terjemahan? Atas dasar bukti apa???
Anda bilang kalo Gereja Katolik memanipulasi dan memaksakan penggunaan manipulasi terjemahan Kej 3 : 15 versi Vulgata???
Sudah aku buktikan tidak benar, tuh buktinya Gereja Katolik tidak melarang penggunaaan Kitab Suci NAV dan KJV yg memiliki terjemahan Kej 3 : 15 berbeda dengan Vulgata!!
Apa gunanya Gereja Katolik memanipulasi terjemahan Vulgata kalo terjemahan lain yg berbeda pun boleh digunakan?
Sekali lagi, tuduhan Anda ini sudah terbukti TIDAK BENAR!

Anda buktikan bahwa Kej 3 : 15 menubuatkan tentang Yesus, sehingga Vulgata yg menerjemahkan kata "huw’" dalam ayat tersebut sebagai "she" adalah memanipulasi terjemahan???
Lagi2 ini bukan bukti, lha wong Kitab Suci tidak pernah mengatakan Kej 3 : 15 menubuatkan akan Yesus, tapi HANYA INTERPRETASI ANDA yg mengatakan demikian!!
Jika Kitab Suci Vulgata (Jerome) menerjemahkan "huw’" dalam Kej 3 : 15 sebagai "she", Vulgata TIDAK bertentangan dengan Kitab Suci, melainkan bertentangan dengan INTERPRETASI Anda!!


Tidak mungkin memakai kata “she” kalau yang dimaksudkan adalah Yesus Kristus yang adalah seorang laki laki sejati.

Apa anda tidak paham istilah gender ?

Bukti bahwa karya Kristus sudah banyak dirampok dan diberikan kepada maria ala Katolik sudah berjibun saya berikan diforum ini.

Kristologi sudah banyak dicemarkan oleh ajaran mariologi yang sama sekali tidak ada dasar Alkitabnya.

Kok interpretasi Para Paus anda sendiri diabaikan ?

Similarly, in his encyclical on the Virgin Mary, St. John Paul II wrote:

And so, there comes into the world a Son, “the seed of the woman” who will crush the evil of sin in its very origins: “he will crush the head of the serpent.” As we see from the words of the Protogospel, the victory of the woman’s Son will not take place without a hard struggle, a struggle that is to extend through the whole of human history [Redemptoris Mater 11].

And Benedict XVI stated:

After the original sin, God addresses the serpent, which represents Satan, curses it and adds a promise: “I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel” (Gn 3: 15) [Angelus, Dec. 8, 2009].

Thus St. John Paul II stated:

The Father’s plan begins to be revealed in the “Protoevangelium”, when, after the fall of Adam and Eve, God announces that he will put enmity between the serpent and the woman: it will be the woman’s son who will crush the serpent’s head (cf. Gn 3: 15).

In the same way, Benedict XVI continued his discussion of the passage by stating:

It [Gen. 3:15] is the announcement of revenge: at the dawn of the Creation, Satan seems to have the upper hand, but the son of a woman is to crush his head. Thus, through the descendence of a woman, God himself will triumph. Goodness will triumph. That woman is the Virgin Mary of whom was born Jesus Christ who, with his sacrifice, defeated the ancient tempter once and for all. This is why in so many paintings and statues of the Virgin Immaculate she is portrayed in the act of crushing a serpent with her foot [ibid.].

http://jimmyakin.com/2014/07/who-will-crush-the-serpents-head.html

And the Early Church Fathers?

Similarly, we find the Early Church Fathers using the masculine. For example, the second century Father St. Irenaeus of Lyons wrote:

God said to the serpent, “And I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; He shall be on the watch for your head, and you on the watch for His heel” [Against Heresies 5:21:1].


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:52:40 AM
Sudah jelas interpretasi mariolatry yang penuh paralelisasi penghujatan terhadap ajaran Alkkitab mengenai Kristologi hanyalah spekulasi penuh ilusi belaka karena siapapun tahu bahwa itu sama sekali sudah kebacut tidak ada dasar Alkitabnya.

Sekali lagi, jangan samakan INTERPRETASI Anda dengan ajaran resmi Gereja Katolik!!

Semua ajaran Mariology Gereja Katolik adalah Christosentric dan alkitabiah, bahwa segala karya Maria berasal dari kelimpahan pahala Kristus, bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya, sehingga Maria tidak pernah dapat disamakan ataupun menggantikan Kristus (KGK #970)!

Segala ajaran Mariology, mau dipotong seperti apa pun, jika selalu dipahami dalam kerangka ajaran katolik yg benar (KGK #970) tidak akan pernah menjadikan Mariology sebagai ilah yang menggantikan Kristus, tetapi justru sebaliknya akan menyatakan kepenuhan karya Kristus!!


Bukan hanya soal tafsiran saja yang menjadi problema tetapi segala macam tradisi palsu penuh isapan jempol yang sudah direkayasa gereja karena menganggap Paus memiliki kuasa memodifikasi firman Tuhan.

Bukan soal penafsiran yang berbeda tetapi masalah ajaran yaitu antara “Sola Scriptura” dengan “Sola Magisterium”

Hanya manipulasi penafsiran saja yang memungkinkan segala macam ajaran mariology dan papalism yang jelas jelas sudah mencuri kemuliaan Tuhan dan memberikannya kepada manusia biasa yang berdosa itu.

Yesus dan para Rasul tidak pernah mengajarkan dan mempraktekkan ajaran ajaran sbb :

1.   through her are obtained every hope, every grace, and all salvation
2.   we obtain everything through Mary.
3.   none, O Mother of God, obtains salvation except through thee
4.   nothing comes to us except through Mary’s mediation, for such is God’s Will.
5.   no one goes to CHRIST except through his mother.
6.   it is also certain that you cannot find JESUS except with Mary and through Mary
7.   leads us to JESUS through Mary
8.   what we owe to Mary for our reconciliation and salvation.”
9.   who has crushed the most cruel serpent’s poisonous head and brought salvation to the world
10.   the Mediatrix of our salvation
11.   “None, O Mother of God, obtains salvation except through thee, none receives a gift from the throne of mercy except through thee.”
12.   Mary is a Mediatrix and Dispenser of Graces.”
13.   Mary is ‘Mother of Mercy, our life, our sweetness and our hope
14.   “The Catholic Church has always and with justice put all her hope and trust in the Mother of God

Jadi sudah jelas itu semua hanyalah interpretasi yang sudah keblinger karena tidak ada dasar Alkitabnya atau ajaran Rasuliahnya sama sekali.

Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #334 on: February 15, 2015, 10:35:46 PM »
Lol... Apakah referensi Anda segitu minimnya bro soli, sehingga aku harus suapkan SEMUA link hanya agar Anda bisa membacanya dalam bahasa Inggris?
   
Aku berikan Ritual Occitan Cathar dalam bahasa Latin (BUKAN SPANYOL), sesuai dengan tulisan dalam naskah aslinya "Lyon Bible" yg disimpan di “Academy of Science, Arts and Fine Arts of Lyon", sebagai bukti otentik.
Kalo Anda butuh terjemahan bahasa Inggrisnya, ya silakan googling sendiri, wong informasi juga begitu mudahnya didapat di jaman modern ini. Nih contohnya dalam bahasa Inggris bisa Anda lihat di sini: http://www.cathar.info/121204_lyons_consolamentum.htm

Lha... makanya dibaca dan dimengerti konteksnya, jangan maunya disuapin kalimat eksplisitnya!!
Kalo dari ritual baptisannya saja sudah tidak sesuai dengan ajaran katolik (PR untuk Anda: silakan dibaca utk diketahui di mana ketidak-sesuaian ritual ini dengan ajaran katolik), apalagi dimasukkan dalam daftar kanon Kitab Suci mereka, sungguh tidak masuk akal kalo Gereja Katolik justru tidak melarang umatnya membaca / memiliki Kitab Suci vernacular Albigensians.


Saya kutip ulang :

Pope Innocent III declared that anybody caught reading the Bible would be stoned to death by ‘soldiers of the Church military’ (Diderot’s Encyclopedia, 1759).

Jelas sekali Kitab Suci tidak boleh dibaca atau gereja memang tidak konsisten dengan larangannya tsb.

Jadi jangan mencari dalih ada bahasa vulgar kalau itu hanya menyangkut hanya satu bahasa vulgar yang dimaksud belaka tetapi prakteknya dalam sejarah memang umat Katolik dilarang membaca apalagi memiliki Kitab Suci agar kedok tradisi palsunya tidak terbongkar sampai dengan munculnya gerakan reformasi diabad 16 oleh Martin Luther yang notabene berasal dari imam Katolik sendiri.

COUNCIL OF TOULOUSE - 1229 A.D.

Canon 14. We prohibit also that the laity should be permitted to have the books of the Old or New Testament; unless anyone from motive of devotion should wish to have the Psalter or the Breviary for divine offices or the hours of the blessed Virgin; but we most strictly forbid their having any translation of these books.

Jelas sekali bahwa Alkitab yang tidak mendukung ajaran ketuhanan mariology dilarang oleh gereja karena itu tidak sesuai dengan tradisi gereja yang penuh ilusi dan dusta tsb.



Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:58:18 AM
Tetapi terlepas dari itu adalah lucu kalau menganggap Alkkitab lain keliru padahal Alkitab sendiri juga hanya hasil manipulasi terjemahan juga ???

Inilah sebenarnya yang merupakan pokok kritikan saya.

Justru dalam kritikan Anda ini harus menggunakan logika yg benar!!!

Kalo Gereja Katolik sudah memiliki Kitab Suci versi Katolik sendiri, justru Gereja Katolik HARUS melarang umatnya menggunakan / memiliki Kitab Suci versi yg TIDAK SESUAI dengan Kitab Suci Katolik??

Kalo Gereja Katolik sudah memiliki Kitab Suci versi Katolik sendiri, atas dasar apa Anda sebagai orang luar yg bukan katolik menghakimi bahwa Kitab Suci Katolik salah??? Dari mana otoritas Anda untuk menyamakan INTERPRETASI Anda setara dengan Kitab Suci, lalu menghakimi Kitab Suci Katolik bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci, padahal Kitab Suci Katolik hanya bertentangan dengan INTERPRETASI Anda belaka???


Kalau anda masih mengaku bagian dari gereja kristen universal maka harus terbuka akan segala kritikan terhadap Kitab Suci anda yang sudah mengkhianati Kitab Suci resmi semua gereja kristen lainnya.

Kecuali anda mengakui gereja anda bukan gereja kristen yg merupakan tubuh Kristus tetapi tubuh maria sehingga hanya tradisi Mariology yang lebih diurtamakan didalam ritual gereja anda.

Hanya ada satu Kitab Suci yang benar yaitu hanya yang berasal dari Nabi dan Rasul saja bukan tradisi bikinan manusia atau gereja.

Gereja hanya terdiri dari kumpulan manusia biasa saja yang rentan dosa bukan Tuhan.


Quote
Lebih parah lagi, Anda selalu menyamakan INTERPRETASI Anda sendiri setara dengan ajaran resmi Gereja Katolik.
Kalo dalam kanon 14 konsili Toulouse, dan dalam kesempatan2 lain, Gereja Katolik melarang penggunaan atau memerintahkan untuk memusnahkan Kitab Suci vernacular YANG TIDAK SESUAI DENGAN Kitab Suci Katolik, kok bisa2nya INTERPRETASI Anda dipaksakan menggantikan ajaran katolik, bahwa Gereja Katolik melarang umat katolik memiliki / membaca Kitab Suci versi katolik juga?
Lha wong ajaran Gereja Katolik akan pentingnya Kitab Suci itu sudah jelas dalam ajaran definitifnya dan bertolak belakang dengan INTERPRETASI Anda itu tuh:

CoCC #133
The Church "forcefully and specifically exhorts all the Christian faithful to learn the surpassing knowledge of Jesus Christ, by frequent reading of the divine Scriptures. Ignorance of the Scriptures is ignorance of Christ


Silahkan baca Alkitab - jangan hanya TRADISI BIKINAN MANUSIA :

Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.


Ajaran gereja anda sudah merampas dan mengkhianati pekerjaan Roh Kudus yang bekerja didalam setiap diri orang percaya dan menggantikannya dengan peran manusia biasa sedangkan Petrus sendiri sudah mengajarkan :

Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

Jelas gereja anda sama sekali bukan “Apostolic Church” melainkan “Apostate Church” karena bertentangan dengan ajaran Rasuliah.

Inilah bedanya antara ajaran Sola Gratia versus Grace Plus Human Effort katolikisasi karena Katolik hanya bersandar kepada Magisterium bukannya Roh Kudus.


Bersambung
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #335 on: February 15, 2015, 10:38:02 PM »

Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:58:18 AM
Baca lagi komentar saya diatas bagaimana ajaran mariolatry gereja anda sudah membuat begitu banyaknya paralelisasi yang jelas jelas sangat kebablasan itu dan sama sekali tidak masuk akal sehat mempersamakan Tuhan dengan manusia biasa.

Ini sebagian pernyataan pernyataan lagi yang membuat Maria menjadi Maha Kuasa dan ilahi :

http://www.catholictradition.org/Mary/glories1.htm


•   Mary is under an infinite obligation to the Son because He chose her to be His Mother. At the same time, it must also be allowed that the Son is under great obligation to her because she gave Him His humanity. Hence, Jesus, to pay (so to speak) what He owes to Mary, and glorying in her glory, honors her in a special manner. He listens to all her requests and grants them.
•   Our Blessed Lady once said to St. Bridget in a revelation: "I am the Queen of Heaven and the Mother of Mercy. I am the joy of the just and the door through which sinners come to God.
•   St. Bernardine of Siena adds: "No sooner had Mary consented to be Mother of the Eternal Word than she merited by His consent to have dominion over the whole world and over every creature."
•   St. Athanasius says: "If the Son is a King, then the Mother who bore Him should be looked upon as a queen and sovereign."
•   St. Arnold the Abbot declares further: "Since the flesh of Mary was no different from that of Jesus, how can we deny to the Mother the same royal dignity we find in the Son? . . . So I would consider the glory of the Son not as something shared with His Mother, but as her glory too."
•   If Jesus is the King of the universe, then Mary is its Queen. And as Queen, she possesses by right the whole Kingdom of her Son.

Jangan dibiasakan menyamakan INTERPRETASI Anda dengan ajaran resmi Gereja Katolik.

Semua ajaran Mariology Gereja Katolik adalah apostolik dan alkitabiah, dan selalu Christosentric, bahwa segala karya Maria berasal dari kelimpahan pahala Kristus, bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya, sehingga Maria tidak pernah dapat disamakan ataupun menggantikan Kristus (KGK #970)!

Segala ajaran Mariology, mau dipotong seperti apa pun, jika selalu dipahami dalam kerangka ajaran katolik yg benar (KGK #970) tidak akan pernah menjadikan Mariology sebagai ilah yang menggantikan Kristus, tetapi justru sebaliknya akan menyatakan kepenuhan karya Kristus!!


Jelas sekali sudah dengan semua tradisi gereja yang saya kutip itu sudah salah kaprah yang membuat Sola Scriptura menjadi serba salah bagi anda karena semua ajaran tersebut bersifat Contra Scriptura.

Semua hak exclusive Yesus sudah digeser kepada Maria dengan mencuri kemuliaan Tuhan


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:58:18 AM
Silahkan menilai apakah ini bukan penilaian yang meninggikan manusia menjadi seperti ilahi ! Yang tidak pernah sekalipun diberikan kepada Abraham,Musa,Nabi dan Rasul sekalipun.

Ya, ajaran2 ini adalah rasuliah, karena ini adalah ajaran yg sama yg diwarisi dari para rasul dan diteruskan oleh penerus2 rasul seperti Ignatius Antiokia, Clement of Alexandria, Tertullian, Origen, Irenaeus, dsb.

Yuk kita sudahi OOT Mariology di thread ini, silakan dilanjutkan di thread sebelah!


Tidak ada sama sekali ajaran Yesus dan para Rasul perihal Mariology seperti contoh yang saya berikan tsb diatas karena anda hanya memberikan bantahan dan propaganda kosong tanpa dasar Kitab Suci sama sekali.


Bersambung
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #336 on: February 15, 2015, 10:38:19 PM »



Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:58:18 AM
Protestan tidak pernah memanipulasi terjemahan sebagaimana gereja anda !

Lho.. lha wong jelas2 Anda sola-scripturist protestant yg mencontohkan untuk memaksakan kata “huw’” dalam Kej 3 : 15 untuk diterjemahkan sebagai “he”, berdasar INTERPRETASI bahwa ayat ini menubuatkan akan Yesus (padahal tanpa INTERPRETASI, kata “huw’” dapat diterjemahkan sebagai “he”, “she”, atau bahkan “it”).

Lha wong jelas2 Anda yg memaksakan manipulasi terjemahan “huw” sebagai “he”, dan jelas2 justru Gereja Katolik tidak pernah memaksakan terjemahan, dibuktikan bahwa Gereja Katolik menerima juga terjemahan NAV, KJV, LAI yang menerjemahkan Kej 3 : 15 berbeda dari terjemahan Vulgata.

Lha wong jelas2 Anda yg mau memanipulasi terjemahan Kej 3 : 15, kok bisa2nya bilang protestant tidak pernah memanipulasi terjemahan Kitab Suci tapi malah melempar tudingan ke Gereja Katolik???


Mengapa pula memakai kata “she” kalau yang dinubuatkan adalah Yesus bukan Maria.

Mengapa pula memaksakan ajaran Mariolatry kalau Alkitab hanya mengajarkan Kristologi ?

Hanya Yesus yang mampu meremukkan kepala si Ular alias si Iblis bukan maria ala Katolik itu yang hanya manusia biasa belaka.

Hanya Yesus yang kelak berperang mengalahkan si Ular Tua didalam akhir jaman berdasarkan kitab Wahyu bukan maria model katolik yg hanya manusia biasa itu.

Yesus secara langsung mengalahkan kuasa dosa si Iblis dan menyelamatkan manusia dengan :

1.   Kematian-Nya dikayu salib menyucikan dosa manusia

2.   Kebangkitan-Nya dari kematian mengalahkan hukuman maut atas dosa

Tidak ada peran Maria Alkitab didalam keselamatan manusia melainkan itu hanya karya Yesus sendiri secara Exclusive.

Jadi janganlah anda menggunakan kelahiran Yesus menjadikan Maria sebagai sumber berkat,keselamatan dan agen tunggal untuk bisa sampai kepada Yesus karena Alkitab sendiri mengatakan :

Roma 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Tidak ada sama sekali kaitannya dengan figur Maria disini kecuali hanya hasil rekayasa gereja saja secara eisegesis.
Jadi tradisi ajaran Paus anda yang mengatakan hanya Maria jalan kita sampai kepada Kristus hanyalah usaha pemutarbalikkan kebenaran Scriptura saja.

Kok interpretasi Para Paus anda sendiri diabaikan ?

Similarly, in his encyclical on the Virgin Mary, St. John Paul II wrote:

And so, there comes into the world a Son, “the seed of the woman” who will crush the evil of sin in its very origins: “he will crush the head of the serpent.” As we see from the words of the Protogospel, the victory of the woman’s Son will not take place without a hard struggle, a struggle that is to extend through the whole of human history [Redemptoris Mater 11].

And Benedict XVI stated:

After the original sin, God addresses the serpent, which represents Satan, curses it and adds a promise: “I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel” (Gn 3: 15) [Angelus, Dec. 8, 2009].

Thus St. John Paul II stated:

The Father’s plan begins to be revealed in the “Protoevangelium”, when, after the fall of Adam and Eve, God announces that he will put enmity between the serpent and the woman: it will be the woman’s son who will crush the serpent’s head (cf. Gn 3: 15).

In the same way, Benedict XVI continued his discussion of the passage by stating:

It [Gen. 3:15] is the announcement of revenge: at the dawn of the Creation, Satan seems to have the upper hand, but the son of a woman is to crush his head. Thus, through the descendence of a woman, God himself will triumph. Goodness will triumph. That woman is the Virgin Mary of whom was born Jesus Christ who, with his sacrifice, defeated the ancient tempter once and for all. This is why in so many paintings and statues of the Virgin Immaculate she is portrayed in the act of crushing a serpent with her foot [ibid.].

http://jimmyakin.com/2014/07/who-will-crush-the-serpents-head.html

And the Early Church Fathers?

Similarly, we find the Early Church Fathers using the masculine. For example, the second century Father St. Irenaeus of Lyons wrote:

God said to the serpent, “And I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; He shall be on the watch for your head, and you on the watch for His heel” [Against Heresies 5:21:1].


Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #337 on: February 15, 2015, 10:42:27 PM »
Lha.. kalo kebenaran konsili Taragona 1234 AD aja belum bisa Anda buktikan, apa yg mau aku bantah?

Kalo Anda mau membuktikan bahwa Konsili Taragona 1234 AD melarang umat utk membaca Kitab Suci versi katolik yg benar, harus kita lihat juga kanon2 pendahulu dan berikutnya, jadi kita  tahu konteksnya apa yg dilarang di sini! Jadi silakan dibuktikan di sini kebenaran konsili Taragona, dan silakan diberikan dokumentasi dekrit2 / kanon2 yg lengkap yg dikeluarkan dalam konsili Taragona 1234 AD!!

Kalo cuma menuliskan satu kalimat, diklaim sebagai dekrit kanon Gereja Katolik, lha... tidak ada yg perlu dibuktikan di sini.
Tuduhan Anda ini kalau dibawa ke pengadilan sudah dianggap gugur karena tidak punya cukup bukti!!


Bagaimana pula anda lebih tahu soal konsili Tarragona kalau anda sendiri juga tidak eksis dijaman tsb melainkan hanya mengutip keterangan orang lain juga ???

Apa yang dikatakan oleh konsili Tarragona memang sejalan dengan konsili dan ajaran Paus lainnya mengapa pula anda tolak sebab isinya juga identik malah saling menguatkan satu sama lainnya ?

In 1233 the Synod of Tarragona issued a similar prohibition in its second canon, but both these laws are intended only for the countries subject to the jurisdiction of the respectivesynods (Hefele, ibid., 918)

http://www.newadvent.org/cathen/13635b.htm

Silahkan dipelajari begitu banyaknya konsili model gereja Katolik didalam wilayah Taragona didalam Encyclopedia Catholic tsb.

http://www.newadvent.org/cathen/14459a.htm


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 08:58:29 AM
Bukti itu jelas sekali akan kesewenang-wenangan gereja melarang orang untuk membaca firman Tuhan dan memilikinya karena takut akan ketahuan segala macam manipulasi ajaran oleh gereja selama ini.

Itulah sebabnya hanya Martin Luther bekas imam Katolik yang mempunyai akses kepada Kitab Suci akhirnya sadar akan semua penipuan yang udah dilakukan oleh gereja terhadap umatnya.

Kalau gereja dari semula memperbolehkan umatnya membaca Kitab Suci secara bebas maka gerakan reformasi mungkin sudah mulai jauh lebih awal dari abad 16.

Yep, buktinya jelas sekali sangat lemah!
Lha wong dekrit2 Gereja Katolik itu jelas menyatakan bahwa  yg dilarang adalah Kitab Suci YANG TIDAK SESUAI DENGAN VERSI KATOLIK, kok bisa2nya bukti spekulasi "takut akan ketahuan segala macam manipulasi ajaran oleh gereja selama ini" dibilang sebagai bukti yg kuat...

Hanya Martin Luther yg punya akses Kitab Suci? LOL... silakan diberikan buktinya di sini!!


Kalau bukan Martin Luther yang punya akses membaca Kitab Suci mana mungkin gereakan reformasi lahir ?

Hanya dialah yang memilikimakses dan sadar akan semua penyimpangan tradisi bikinan gereja selama itu.

Sudah berjibun saya berikan semua tradisi pentimpangan gereja anda tetapi tetap tidak ada argumentasi yang valid bahwa itu memang ajaran Kristus dan para Rasul,dan anda hanya bersembunyi dibelakang kata “interpretasi” sedangkan yg saya persoalkan adalah manipulasi dan tradisi tambahan gereja selama ribuan tahun setelah semua Rasul meninggal dunia.

Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #338 on: February 15, 2015, 10:45:30 PM »
Makanya, dokumen Gereja Katolik itu dibaca seluruhnya dan sesuai konteksnya, jangan hanya dipotong2, apalagi hanya copy-paste dari sola-scripturist modern seperti Steve Wohlberg.

Sekali lagi, yang dilarang dibaca / dimiliki, dan juga yang dimusnahkan, semua ini adalah Kitab Suci YANG TIDAK SESUAI dengan Kitab Suci versi katolik!!!
Umat katolik TIDAK PERNAH DILARANG untuk membaca / memiliki Kitab Suci VERSI KATOLIK, bahkan didesak dan dianjurkan untuk membaca dan memahami Kitab Suci versi yang benar dan katolik!! (KGK #133)


Mana ada Kitab Suci versi yang benar kalau ada manipulasi terjemahan dan kitab kitab yang tidak berotoritas seperti kitab kitab apokripa ?

Memang sudah saya buktikan diatas bahwa Kitab Suci lain dilarang karena tidak ada ajaran ketuhanan Mariology disana.

Inilah yang saya maksudkan dengan maling teriak maling !


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:16:34 AM
Manipulasi terjemahan Jerome adalah bukti kongkrit akan pemalsuan Alkitab akibat Paus merasa memiliki otoritas boleh memodifikasi firman Tuhan.
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.

Lagi2 salah interpretasi akan ajaran katolik!!

Silakan dibaca baik2 lagi kalimat dalam CoCC #85, bahwa "tugas memberikan interpretasi yang AUTHENTIC dari Sabda Allah, baik dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk Tradisi Suci, telah dipercayakan hanya kepada Gereja"

Silakan dibedakan dengan spekulasi Anda bahwa "tugas memberikan interpretasi yang AUTHENTIC dari Sabda Allah, baik dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk Tradisi Suci ???Kitab Suci???, telah dipercayakan hanya kepada Gereja"

Tugas Gereja Katolik, termasuk paus sebagai bagian dari Magisterium, adalah memberikan interpretasi dari Sabda Allah, yg terkandung dalam ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, maupun tulisan2 lainnya.

Berbeda dengan sola-scripturist yg menyamakan INTERPRETASI dengan otoritas Kitab Suci, Gereja Katolik termasuk paus tidak pernah memberikan interpretasi mati akan ayat2 Kitab Suci. Selama interpretasi tidak keluar dari kerangka ajaran katolik, umat dapat menafsirkan ayat manapun sesuai iman mereka!

Sudah dibuktikan dengan contoh interpretasi terjemahan Kej 3 : 15 yg berbeda2 dalam Kitab Suci vulgata, NAV, KJV, justru membuktikan bahwa sola-scripturist lah yg mempermasalahkan semua Kitab Suci selain apa yang sudah dimodifikasi oleh INTERPRETASI mereka!!


Walau Paus anda mengintepretasikan Kitab Suci tetapi sama sekali interpretasinya tidak ada jaminan tidak ada kesalahan karena dia hanya manusia biasa yang berdosa dan fallible,walau dia mengaku sebagai Tuhan didunia ini.
Oleh karena itu semua interpretasi Paus harus diuji oleh kebenaran Kitab Suci itu sendiri secara keseluruhan (comprehensive) bukan mencomot ayat ayat tertentu terlepas dari konteks keseluruhannya.

1 Tes.1:6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus

Hanya Roh Kudus yang mengiluminasikan kepada orang percaya sehingga mereka memahami firman Tuhan secara benar sedangkan kalau bersandar kepada manusia seperti kata Alkitab :

Yer.17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan

Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #339 on: February 15, 2015, 10:54:08 PM »
Lha wong Yohanes sendiri memberi kesaksian bahwa semua karya Yesus tidak dapat dituliskan semuanya (Yoh 21 : 25).
Lha wong Paulus sendiri mengajarkan utk tidak hanya memegang Kitab Suci, tetapi ajaran tertulis (baik terinspirasi maupun tidak terinspirasi), juga bahkan mengajarkan utk memegang ajaran yg lisan kok (2 Tes 2 : 15).
Kok bisa2nya INTERPRETASI seorang sola-scripturist mengatakan ajaran yg tidak ada naskah aslinya adalah ajaran palsu??? Mana ayat yang menuliskan demikian???

Tepatlah ajaran Petrus yg Anda kutip di atas, agar umat berhati2 terhadap nabi2/pengajar2 palsu, yg menyamakan INTERPRETASI mereka setara dengan Kitab Suci, yg membuang ajaran2 rasuliah yg diwariskan dalam tulisan2 (terinspirasi maupun tidak terinspirasi) DAN ajaran2 lisan, lalu menyatakan semua ajaran rasuliah yg tidak sesuai dengan INTERPRETASI mereka itu sebagai ajaran yg tidak sesuai dengan Kitab Suci!


Jadi yang tidak tertulis itu menurut anda ajaran yang bagaimana ?

Apa buktinya itu merupakan ajaran yang terlupa diinspirasikan oleh Roh Kudus ?

Apa anda menganggap Roh Kudus alpha tidak menulis ajaran yang penting sehingga Maria dan Paus lupa dipertuhankan sedemikian rupa seperti tradisi gereja anda ?

Silahkan buktikan dimana ajaran Kristus dan Rasuliahnya mengenai ajaran sbb :

1.   through her are obtained every hope, every grace, and all salvation
2.   we obtain everything through Mary.
3.   none, O Mother of God, obtains salvation except through thee
4.   nothing comes to us except through Mary’s mediation, for such is God’s Will.
5.   no one goes to CHRIST except through his mother.
6.   it is also certain that you cannot find JESUS except with Mary and through Mary
7.   leads us to JESUS through Mary
8.   what we owe to Mary for our reconciliation and salvation.”
9.   who has crushed the most cruel serpent’s poisonous head and brought salvation to the world
10.   the Mediatrix of our salvation
11.   “None, O Mother of God, obtains salvation except through thee, none receives a gift from the
          throne of mercy except through thee.”
12.   Mary is a Mediatrix and Dispenser of Graces.”
13.   Mary is ‘Mother of Mercy, our life, our sweetness and our hope
14.   “The Catholic Church has always and with justice put all her hope and trust in the Mother of God
15.   Infallible Pope
16.  Pope is Holy Father
17.  Vicar of Christ
18.  Pope is god on earth

Masih banyak lagi !

Jadi adalah berbeda total antara “Apostolic Church” dengan “Apostate Church.”


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:28 AM
Maria keturunan Adam dan Hawa sedangkan Yesus hanya keturunan perempuan belaka karena Yesus tidak memiliki bapa manusia.
Hanya Yesus yang menggenapkan nubuat peremuk kepala ular bukan Maria yang hanya manusia biasa itu.

Inilah yang saya maksud dengan  memanipulasi terjemahan Alkitab bukan soal interpretasi,karena sudah ada pesan sponsornya kepada Jerome harus melakukan hal demikian.

Identification of the "seed of the woman" with Christ goes back at least as far as Irenaeus and the phrase "Seed of the woman" is sometimes counted as one of the titles of Jesus in the Bible.A tradition found in some old eastern Christian sources (including the Kitab al-Magall and the Cave of Treasures) holds that the serpent's head was crushed at Golgotha, described as a skull-shaped hill at the centre of the Earth, where Shem and Melchizedek had placed the body of Adam.More commonly, as in Victorian homilies, "It was on Golgotha that the old serpent gave the Saviour the deadly bite in his heel, which went quite through his foot, fastening it to the cross with iron nails."

http://en.wikipedia.org/wiki/Seed_of_the_woman

Mana ayat yg mengatakan demikian???
Lagi2 hanya sekedar INTERPRETASI yg  mengatakan bahwa Kej 3 : 15 menubuatkan tentang Yesus dan bukan Maria.

Nah lho... jadi siapa di sini yg telah memanipulasi terjemahan Kitab Suci??
Memaksakan kata "huw" dalam Kej 3 : 15 diterjemahkan sebagai "he" hanya utk memuaskan INTERPRETASI mereka???


Tidak mungkin memakai kata “she” kalau yang dimaksudkan adalah Yesus Kristus yang adalah seorang laki laki sejati.

Apa anda tidak paham istilah gender ?

Bukti bahwa karya Kristus sudah banyak dirampok dan diberikan kepada maria ala Katolik sudah berjibun saya berikan diforum ini.

Kristologi sudah banyak dicemarkan oleh ajaran mariologi yang sama sekali tidak ada dasar Alkitabnya.

Sudah pastilah interpretasi tidak boleh menyimpang dari apa yang dimaksudkan oleh ayat Alkitab misalnya kalau yang dinubuatkan itu adalah Kristus jangan pula digantikan oleh Maria ala Katolik hanya karena mau memperdewakan Maria yang sama sekali sudah anti Alkitab itu.

Kok interpretasi Para Paus anda sendiri diabaikan ?

Similarly, in his encyclical on the Virgin Mary, St. John Paul II wrote:

And so, there comes into the world a Son, “the seed of the woman” who will crush the evil of sin in its very origins: “he will crush the head of the serpent.” As we see from the words of the Protogospel, the victory of the woman’s Son will not take place without a hard struggle, a struggle that is to extend through the whole of human history [Redemptoris Mater 11].

And Benedict XVI stated:

After the original sin, God addresses the serpent, which represents Satan, curses it and adds a promise: “I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel” (Gn 3: 15) [Angelus, Dec. 8, 2009].

Thus St. John Paul II stated:

The Father’s plan begins to be revealed in the “Protoevangelium”, when, after the fall of Adam and Eve, God announces that he will put enmity between the serpent and the woman: it will be the woman’s son who will crush the serpent’s head (cf. Gn 3: 15).

In the same way, Benedict XVI continued his discussion of the passage by stating:

It [Gen. 3:15] is the announcement of revenge: at the dawn of the Creation, Satan seems to have the upper hand, but the son of a woman is to crush his head. Thus, through the descendence of a woman, God himself will triumph. Goodness will triumph. That woman is the Virgin Mary of whom was born Jesus Christ who, with his sacrifice, defeated the ancient tempter once and for all. This is why in so many paintings and statues of the Virgin Immaculate she is portrayed in the act of crushing a serpent with her foot [ibid.].

http://jimmyakin.com/2014/07/who-will-crush-the-serpents-head.html

And the Early Church Fathers?

Similarly, we find the Early Church Fathers using the masculine. For example, the second century Father St. Irenaeus of Lyons wrote:

God said to the serpent, “And I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; He shall be on the watch for your head, and you on the watch for His heel” [Against Heresies 5:21:1].


Bersambung

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #340 on: February 15, 2015, 10:54:20 PM »


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:28 AM
Tidak ada sama sekali ajaran bahwa maria yang meremukkan kepala ular makanya jangan sering mengulang ulang kesalahan dengan cara “argumentum ex silentio.”
Jangan menghadirkan apa yang memang absent !
Mengatakan maria yang meremukkan kepala ular hanyalah rangkaian ajaran isapan jempol dari banyak rangkaian ajaran mariolatry lainnya yang sudah saya buktikan kepalsuannya yaitu dengan cara menggunakan metode “Equivocation Paralelism Fallacy”.
Equivocation is the error in dialogue and in logical discourse where the meaning of a word changes in a discussion.  It is when a person confuses the meaning of a term by changing contexts.
Roman Catholic theologians are masters of equivocation--especially when it comes to Mary.  With equivocation they have managed to develop doctrines that have absolutely no basis in scripture.  Let's take a look at what they have said about Mary, who is perhaps the best example of Roman Catholic equivocation, so we can see how they develop their doctrines.

http://carm.org/roman-catholic-equivocation

Kasus 1: Ajaran yg tidak tertulis di Kitab Suci selalu dapat ditemukan dalam interpretasi Gereja akan Kitab Suci, juga didukung oleh suksesi ajaran rasuliah yg terdapat dalam ajaran2 lisan, tulisan2 terinspirasi, dan tulisan2 lain dari early fathers yg menerima ajaran langsung dari para rasul generasi pertama.

Kasus 2: Ajaran sola-scripturist mengatakan ajaran2 yang tidak tertulis itu bertentangan dengan Kitab Suci karena INTERPRETASI mereka mengatakan tidak ada ajaran itu, lalu menyamakan INTERPRETASI mereka sebagai kebenaran Kitab Suci, sehingga ajaran2 yg tidak tertulis itu dinyatakan tidak sesuai dengan Kitab Suci.

Equivocation parallelism fallacy = kekeliruan logika ketika menyajikan suatu keadaan sebagai hal yang masuk akal dan seolah2 sejajar, tapi pada kenyataannya hal itu tidak masuk akal dan tidak sejajar.

Siapa sih yg sebenarnya sedang ber-fallacy? Kasus 1 atau kasus 2?


Silahkan buktikan dimana ajaran Kristus dan Rasuliahnya mengenai ajaran sbb :

1.   Through her are obtained every hope, every grace, and all salvation
2.   We obtain everything through Mary.
3.   None, O Mother of God, obtains salvation except through thee
4.   Nothing comes to us except through Mary’s mediation, for such is God’s Will.
5.   No one goes to CHRIST except through his mother.
6.   It is also certain that you cannot find JESUS except with Mary and through Mary
7.   Leads us to JESUS through Mary
8.   What we owe to Mary for our reconciliation and salvation.”
9.   Who has crushed the most cruel serpent’s poisonous head and brought salvation to the world
10.   The Mediatrix of our salvation
11.   “None, O Mother of God, obtains salvation except through thee, none receives a gift from the
          throne of mercy except through thee.”
12.   Mary is a Mediatrix and Dispenser of Graces.”
13.   Mary is ‘Mother of Mercy, our life, our sweetness and our hope
14.   “The Catholic Church has always and with justice put all her hope and trust in the Mother of God
15.   Infallible Pope
16.  Pope is Holy Father
17.  Vicar of Christ
18.  Pope is god on earth

Ini bukan masalah perbedaan penafsiran belaka tetapi penambahan ajaran palsu penuh isapan jempol yang anti scriptura.

Jadi adalah berbeda total antara “Apostolic Church” dengan “Apostate Church.”

Adalah berbeda total antara “Sola Scriptura” dengan “Anti Scriptura”


Quote
Kasus 1: Gereja Katolik memiliki 2 landasan iman yg sejajar dan sama2 mutlak dan infallible sebagai Sabda Allah, yaitu Kitab Suci dan Tradisi Suci (semua suksesi ajaran2 rasuliah yg dapat ditemukan dalam ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, maupun tulisan2 lain dari rasul generasi pertama ke generasi2 penerus rasul selanjutnya). Ajaran yg tidak tertulis di Kitab Suci selalu selaras dan dikukuhkan dalam Tradisi Suci, dan sebaliknya semua ajaran dalam Tradisi Suci selalu selaras dan dikukuhkan dalam Kitab Suci.

Kasus 2: Sola-scripturist hanya mengakui Kitab Suci sebagai satu2nya landasan iman. Ajaran yg tidak ada di Kitab Suci (apalagi jika diajarkan oleh Gereja Katolik), harus disimpulkan sebagai ajaran yg tidak sesuai dengan Kitab Suci, walaupun Kitab Suci TIDAK pernah menuliskan bahwa ajaran itu tidak sesuai dengan Kitab Suci.

Argumentum ex silentio fallacy = kesalahan logika dengan menyimpulkan sesuatu dari sesuatu yg tidak ada.

Siapa sih di sini yg sedang ber-fallacy? Kasus 1 atau kasus 2?


Semua ajaran mariology dan papalism yang sudah saya kutip diatas adalah bukti semua ajaran “Argumentum ex silentio fallacy” karena sama sekali tidak pernah diajarkan dan dipraktekkan oleh Kristus dan para Rasul.

Jadi kalau “tidak ada” (silentio) ajaran mariology dan papalism tersebut didalam Scriptura berarti ajaran tersebut hanyalah Anti Scriptura doang.

Ajaran para Rasul masih ada salinan naskah aslinya dan dapat dibuktikan bahwa semua ajaran palsu diatas tidak satupun terdapat didalam ajaran dan praktek para Rasul.

Ini bukan masalah perbedaan penafsiran belaka tetapi penambahan ajaran palsu penuh isapan jempol yang anti scriptura.

Jadi adalah berbeda total antara “Apostolic Church” dengan “Apostate Church.”

Adalah berbeda total antara “Sola Scriptura” dengan “Anti Scriptura”

Never did Jesus refer to oral tradition to prove or defend truth.

1.   Never does Jesus refer to oral traditions in a positive way.

2.   Every time he defends truth he refers to the scriptures.

3.   The only times Jesus referred to Oral traditions, was condemning them: 'But in vain do they worship Me, Teaching as doctrines the precepts of men.' "Neglecting the commandment of God, you hold to the tradition of men." He was also saying to them, "You are experts at setting aside the commandment of God in order to keep your tradition. "For Moses said, 'Honor your father and your mother'; and, 'He who speaks evil of father or mother, is to be put to death'; but you say, 'If a man says to his father or his mother, whatever I have that would help you is Corban (that is to say, given to God),' you no longer permit him to do anything for his father or his mother; thus invalidating the word of God by your tradition which you have handed down; and you do many things such as that." (Mark 7:7-13)

Itulah pelajaran dari Kristus yang secara implisit mengajarkan Sola Scriptura.

180 AD: Irenaeus:

"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles." (Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)

Jelas sekali Irenaeus mengajarkan Scripture adalah dasar dan pilar iman dan ia sama sekali tidak menyinggung tradisi manusia disini seperti gereja anda.

Itulah pelajaran yang secara implisit mengajarkan Sola Scriptura sebagaimana juga Trinitas yang hanya ada secara implisit tetapi penuh dgn ajarannya disepanjang Kitab Suci.

Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #341 on: February 15, 2015, 11:03:47 PM »
Lah... memang siapa yg bilang kalo Maria adalah ???SATU2NYA yg meremukkan kepala ular?
Siapa yg bilang bahwa BUKAN Yesus yg meremukkan kepala ular?

Sebelum mengambil INTERPRETASI, apalagi menyamakan INTERPRETASI dengan yg diinterpretasikan, silakan dilihat lagi ajaran sesungguhnya dari Gereja Katolik: siapa yg sesungguhnya meremukkan kepala ular!!

... ... her soul, in the first instant of its creation and in the first instant of the soul's infusion into the body, was, by a special grace and privilege of God, in view of the merits of Jesus Christ, her Son and the Redeemer of the human race, preserved free from all stain of original sin... ...

... ...the most holy Virgin, united with him by a most intimate and indissoluble bond, was, with him and through him, eternally at enmity with the evil serpent, and most completely triumphed over him, and thus crushed his head with her immaculate foot... ...

(Ineffabilis Deus, http://www.papalencyclicals.net/Pius09/p9ineff.htm)



Itu jelas sama sekali bukan ajaran Alkitab karena tidak pernah Yesus memberikan kuasa kepada siapapun mengalahkan si Iblis selain peperangan yang dilakukannya sendiri oleh-Nya.

Malaikat Mikhael saja tidak bisa mengalahkan si Iblis dalam memperebutkan mayat Musa apalagi maria ala Katolik yang hanya manusia biasa itu ?

Jadi itu sama sekali bukan masalah penafsiran karena tidak ada referensi ayat Alkitabnya melainkan sepenuhnya ajaran tradisi manusia yang oleh Petrus,para Rasul dan Paulus sendiri sudah ditolak :

Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia

Kolose  2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.

Jadi inilah bedanya antara “Apostolic Church” dengan “Apostate Church.”



Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:28 AM
Interpretasi karena rangkaian ajaran mariolatry sama sekali hanyalah isapan jempol belaka karena sudah menyimpang jauh dari kebenaran Alkitab.

Maas also writes: "One may be tempted to understand the seed of the woman in a similar collective sense, embracing all who are born of God. But seed not only may denote a particular person, but has such a meaning usually, if the context allows it. St. Paul (Galatians 3:16) gives this explanation of the word "seed" as it occurs in the patriarchal promises: "To Abraham where the promises made and to his Seed. He saith not, and to his seeds, as of many; but as of one, and to his Seed, which is Christ."

Lah... Lagi2 INTERPRETASI soliscripturist (Maas) yang disamakan dengan Kitab Suci?

Gal 3 : 16 menyatakan secara eksplisit bahwa kata "benih/keturunan" yg diartikan sebagai Kristus adalah sabda Allah yg disampaikan kepada Abraham!
Lha... jelas2 Kej 3 : 15 itu secara explisit dikisahkan bahwa Allah bersabda kepada Hawa kok, bukan kepada Abraham. Jadi jelas lah kata "benih/keturunan" dalam Kej 3 : 15 itu BUKAN "benih/keturunan" yang sama yg diwahyukan kepada Abraham!!!

Lagi2 INTERPRETASI sola-scripturist saja yg memaksakan bahwa seolah2 Kej 3 : 15 menubuatkan tentang Kristus,padahal sebenarnya tidak demikian.
So... siapa sebenarnya yg sedang ber-“Equivocation Paralelism Fallacy”???


Itu jelas sama sekali bukan ajaran Alkitab karena tidak pernah Yesus memberikan kuasa kepada siapapun mengalahkan si Iblis selain peperangan yang dilakukannya sendiri oleh-Nya.

Malaikat Mikhael saja tidak bisa mengalahkan si Iblis dalam memperebutkan mayat Musa apalagi maria ala Katolik yang hanya manusia biasa itu ?

Jadi itu sama sekali bukan masalah penafsiran karena tidak ada referensi ayat Alkitabnya melainkan sepenuhnya ajaran tradisi manusia yang oleh Petrus,para Rasul dan Paulus sendiri sudah ditolak :

Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia

Kolose  2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.

Jadi inilah bedanya antara “Apostolic Church” dengan “Apostate Church.”


Kok interpretasi Para Paus anda sendiri diabaikan ?

Similarly, in his encyclical on the Virgin Mary, St. John Paul II wrote:

And so, there comes into the world a Son, “the seed of the woman” who will crush the evil of sin in its very origins: “he will crush the head of the serpent.” As we see from the words of the Protogospel, the victory of the woman’s Son will not take place without a hard struggle, a struggle that is to extend through the whole of human history [Redemptoris Mater 11].

And Benedict XVI stated:

After the original sin, God addresses the serpent, which represents Satan, curses it and adds a promise: “I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel” (Gn 3: 15) [Angelus, Dec. 8, 2009].

Thus St. John Paul II stated:

The Father’s plan begins to be revealed in the “Protoevangelium”, when, after the fall of Adam and Eve, God announces that he will put enmity between the serpent and the woman: it will be the woman’s son who will crush the serpent’s head (cf. Gn 3: 15).

In the same way, Benedict XVI continued his discussion of the passage by stating:

It [Gen. 3:15] is the announcement of revenge: at the dawn of the Creation, Satan seems to have the upper hand, but the son of a woman is to crush his head. Thus, through the descendence of a woman, God himself will triumph. Goodness will triumph. That woman is the Virgin Mary of whom was born Jesus Christ who, with his sacrifice, defeated the ancient tempter once and for all. This is why in so many paintings and statues of the Virgin Immaculate she is portrayed in the act of crushing a serpent with her foot [ibid.].

http://jimmyakin.com/2014/07/who-will-crush-the-serpents-head.html

And the Early Church Fathers?

Similarly, we find the Early Church Fathers using the masculine. For example, the second century Father St. Irenaeus of Lyons wrote:

God said to the serpent, “And I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; He shall be on the watch for your head, and you on the watch for His heel” [Against Heresies 5:21:1].


Bersambung
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #342 on: February 15, 2015, 11:04:04 PM »


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:28 AM
Some newer versions of the Catholic Encyclopedia contend that the translation "she" of the Vulgate is interpretative; it originated in the fourth century, and is not defended by modern critics. The conqueror from the seed of the woman, who should crush the serpent's head, is Christ; the woman at enmity with the serpent is Mary.The New Jerusalem Bible, however, retains "she shall crush thy head, and thou shalt lie in wait for her heel".

Aku ulang lagi pertanyaan yg sama: sola-scripturist / Anda / Maas mengatakan bahwa yg meremukkan kepala ular seharusnya adalah Kristus! Mana ayat yg menyatakan hal ini???
Sekali lagi aku ulangi, yg aku minta adalah ayatnya, BUKAN INTERPRETASI , yg menyatakan demikian!


Baca lagi baik baik tafsiran resmi Catholic Encyclopaedy anda bahwa :  “The conqueror from the seed of the woman, who should crush the serpent's head, is Christ.”

Janganlah sok Alkitabiah mencari ayatnya padahal berjibun tradisi palsu anda juga tidak pernah ada ayatnya dan ajarannya serta prakteknya didalam Kitab Suci toh anda telan juga bulat bulat.

Silahkan jangan hipokrit didalam berdebat.

Trinitas juga tidak ada ayatnya secara literal tetapi berjibun ajarannya dan prakteknya didalam Kitab Suci.

Kok interpretasi Para Paus anda sendiri diabaikan ?

Similarly, in his encyclical on the Virgin Mary, St. John Paul II wrote:

And so, there comes into the world a Son, “the seed of the woman” who will crush the evil of sin in its very origins: “he will crush the head of the serpent.” As we see from the words of the Protogospel, the victory of the woman’s Son will not take place without a hard struggle, a struggle that is to extend through the whole of human history [Redemptoris Mater 11].

And Benedict XVI stated:

After the original sin, God addresses the serpent, which represents Satan, curses it and adds a promise: “I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel” (Gn 3: 15) [Angelus, Dec. 8, 2009].

Thus St. John Paul II stated:

The Father’s plan begins to be revealed in the “Protoevangelium”, when, after the fall of Adam and Eve, God announces that he will put enmity between the serpent and the woman: it will be the woman’s son who will crush the serpent’s head (cf. Gn 3: 15).

In the same way, Benedict XVI continued his discussion of the passage by stating:

It [Gen. 3:15] is the announcement of revenge: at the dawn of the Creation, Satan seems to have the upper hand, but the son of a woman is to crush his head. Thus, through the descendence of a woman, God himself will triumph. Goodness will triumph. That woman is the Virgin Mary of whom was born Jesus Christ who, with his sacrifice, defeated the ancient tempter once and for all. This is why in so many paintings and statues of the Virgin Immaculate she is portrayed in the act of crushing a serpent with her foot [ibid.].

http://jimmyakin.com/2014/07/who-will-crush-the-serpents-head.html

And the Early Church Fathers?

Similarly, we find the Early Church Fathers using the masculine. For example, the second century Father St. Irenaeus of Lyons wrote:

God said to the serpent, “And I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; He shall be on the watch for your head, and you on the watch for His heel” [Against Heresies 5:21:1].



Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:28 AM
The Anglican/Roman Catholic International Commission explains the controversy:

The Hebrew text of Genesis 3:15 speaks about enmity between the serpent and the woman, and between the offspring of both. The personal pronoun (hu’) in the words addressed to the serpent, “He will strike at your head”, is masculine. In the Greek translation used by the early Church (LXX), however, the personal pronoun autos (he) cannot refer to the offspring … but must refer to a masculine individual who could then be the Messiah, born of a woman. The Vulgate (mis)translates the clause as ipsa … This feminine pronoun supports a reading of this passage as referring to Mary which has become traditional in the Latin Church.

http://en.wikipedia.org/wiki/Seed_of_the_woman

So... apa yg mau Anda buktikan di sini?
Bahwa Maria meremukkan kepada ular adalah INTERPRETASI Gereja Katolik akan ayat Kej 3 : 15???
Ya, kami tidak pernah memungkiri, sekalipun TIDAK PERNAH, bahwa ini adalah INTERPRETASI Gereja Katolik akan ajaran rasuliah bahwa Maria dalam persatuannya dengan Yesus telah meremukkan ular, dan Kej 3 : 15 dapat ditafsirkan demikian (Ineffabilis Deus).
Lalu apa masalahnya?
Anda katakan interpretasi kami salah?
Atas dasar apa?
Atas dasar INTERPRETASI Anda???

INTERPRETASI Anda tidak pernah sama dan tidak akan pernah setara dengan Kitab Suci, jadi kami tidak perlu menuruti INTERPRETASI Anda, sebaliknya kami justru harus menuruti interpretasi Gereja yg telah memperoleh otoritas ini dari Tuhan sendiri, sesuai janjiNya kepada Petrus (Mat 16 : 18) dan sidang para rasul (Mat 18 : 18)!!


Ada begitu banyaknya ajaran dan interpretasi ajaran gereja anda yang sudah anti Alkitab saya kutip maka hanyalah pekerjaan sia sia belaka jika anda mengorbankan karya Kristus hanya untuk mempertuhankan maria ala katolik anda karena itu sudah jelas jelas bertentangan dengan banyak tafsiran yang benar yang sudah saya kutip.

Kemanapun dan dimanapun tafsiran gereja anda isinya hanya pengilahian maria ala Katolik yang jauh lebih ditonjolkan  didalam ajaran dan praktek sehari-hari sedangkan Kristus hanya sebagai alat untuk digunakan sebagai omprengan bagi ajaran maria agar bisa dijadikan obyek doa dan penyembahan.

Inilah yang saya maksud dengan “Equivocation Paralelism Fallacy” yaitu membonceng karya Kristus dengan menambahi ajaran “paralelisasi maria katolik ” tanpa ada dasar alkitabiah sama sekali melainkan hanya demi untuk bisa mengilahikan maria ala Katolik tsb.

Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #343 on: February 15, 2015, 11:12:03 PM »
Sekali lagi, yang dilarang dibaca / dimiliki, dan juga yang dimusnahkan, semua ini adalah Kitab Suci YANG TIDAK SESUAI dengan Kitab Suci versi katolik!!!
Umat katolik TIDAK PERNAH DILARANG untuk membaca / memiliki Kitab Suci VERSI KATOLIK, bahkan didesak dan dianjurkan untuk membaca dan memahami Kitab Suci versi yang benar dan katolik!! (KGK #133)

Makanya, dokumen Gereja Katolik itu dibaca seluruhnya dan sesuai konteksnya, jangan hanya dipotong2, apalagi hanya copy-paste dari sola-scripturist modern seperti Steve Wohlberg.
Gereja Katolik, melalui konsili2 Gereja atau dekrit dari paus, melarang penggunaan atau memerintahkan untuk memusnahkan Kitab Suci vernacular YANG TIDAK SESUAI DENGAN Kitab Suci Katolik!
Kok bisa2nya INTERPRETASI Anda dipaksakan untuk menggantikan ajaran katolik, bahwa Gereja Katolik melarang umat katolik memiliki / membaca Kitab Suci versi katolik juga?
Lha wong ajaran Gereja Katolik akan pentingnya Kitab Suci itu sudah jelas dalam ajaran definitifnya dan bertolak belakang dengan INTERPRETASI Anda itu tuh:

CoCC #133
The Church "forcefully and specifically exhorts all the Christian faithful to learn the surpassing knowledge of Jesus Christ, by frequent reading of the divine Scriptures. Ignorance of the Scriptures is ignorance of Christ



Saya kutip ulang :

Pope Innocent III declared that anybody caught reading the Bible would be stoned to death by ‘soldiers of the Church military’ (Diderot’s Encyclopedia, 1759).

Jelas sekali Kitab Suci tidak boleh dibaca atau gereja memang tidak konsisten dengan larangannya tsb.

Jadi jangan mencari dalih ada bahasa vulgar kalau itu hanya menyangkut hanya satu bahasa vulgar yang dimaksud belaka tetapi prakteknya dalam sejarah memang umat Katolik dilarang membaca apalagi memiliki Kitab Suci agar kedok tradisi palsunya tidak terbongkar sampai dengan munculnya gerakan reformasi diabad 16 oleh Martin Luther yang notabene berasal dari imam Katolik sendiri.

COUNCIL OF TOULOUSE - 1229 A.D.

Canon 14. We prohibit also that the laity should be permitted to have the books of the Old or New Testament; unless anyone from motive of devotion should wish to have the Psalter or the Breviary for divine offices or the hours of the blessed Virgin; but we most strictly forbid their having any translation of these books.

Jelas sekali bahwa Alkitab yang tidak mendukung ajaran ketuhanan mariology dilarang oleh gereja karena itu tidak sesuai dengan tradisi gereja yang penuh ilusi dan dusta tsb.

Jadi melarang Alkitab lain sedangkan Alkitab sendiri juga ngaco adalah melucukan !


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:40 AM
Memasukkan ajaran mariolatry kedalam terjemahan Kitab Suci dengan menggeser peran Kristus kepada Maria hanyalah ajaran palsu penuh kisapan jempol belaka.
Paralelisasi maria ini sudah sangat kebablasan karena juga diikuti oleh rangkaian ajaran ajaran lainnya yang penuh kepalsuan seperti :
1.   Yesus tidak berdosa demikian juga Maria
... ... ...
22.   Yesus adalah Anak Allah tetapi Maria juga adalah Bunda Allah

Inilah contoh paralelisme yang sudah kebacut !
Jangan biasakan ngompreng kemuliaan Tuhan mas

Jangan pula dibiasakan menyamakan INTERPRETASI Anda dengan ajaran resmi Gereja Katolik.

Semua ajaran Mariology adalah Christosentric, bahwa segala karya Maria berasal dari kelimpahan pahala Kristus, bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya, sehingga Maria tidak pernah dapat disamakan ataupun menggantikan Kristus (KGK #970)!

Segala ajaran Mariology, mau dipotong seperti apa pun, jika selalu dipahami dalam kerangka ajaran katolik yg benar (KGK #970) tidak akan pernah menjadikan Mariology sebagai ilah yang menggantikan Kristus, tetapi justru sebaliknya akan menyatakan kepenuhan karya Kristus!!


Silahkan buktikan dimana ajaran Kristus dan Rasuliahnya mengenai ajaran sbb :

1.   Through her are obtained every hope, every grace, and all salvation
2.   We obtain everything through Mary.
3.   None, O Mother of God, obtains salvation except through thee
4.   Nothing comes to us except through Mary’s mediation, for such is God’s Will.
5.   No one goes to CHRIST except through his mother.
6.   It is also certain that you cannot find JESUS except with Mary and through Mary
7.   Leads us to JESUS through Mary
8.   What we owe to Mary for our reconciliation and salvation.”
9.   Who has crushed the most cruel serpent’s poisonous head and brought salvation to the world
10.   The Mediatrix of our salvation
11.   “None, O Mother of God, obtains salvation except through thee, none receives a gift from the
          throne of mercy except through thee.”
12.   Mary is a Mediatrix and Dispenser of Graces.”
13.   Mary is ‘Mother of Mercy, our life, our sweetness and our hope
14.   “The Catholic Church has always and with justice put all her hope and trust in the Mother of God
15.   Infallible Pope
16.  Pope is Holy Father
17.  Vicar of Christ
18.  Pope is god on earth

Ini bukan masalah perbedaan penafsiran belaka tetapi penambahan ajaran palsu penuh isapan jempol yang anti scriptura.

Jadi adalah berbeda total antara “Apostolic Church” dengan “Apostate Church.”

Adalah berbeda total antara “Sola Scriptura” dengan “Anti Scriptura”

Inilah bedanya antara ajaran “Soli Deo Gloria versus Glory to God Plus Mary and Saints” katolikisasi karena bukan hanya Tuhan yang boleh dimuliakan sebagai Tuhan tetapi itu tidak cukup sebab maria ala katolik dan para Paus juga memiliki kuasa seperti Tuhan.


Bersambung


BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #344 on: February 15, 2015, 11:12:17 PM »

Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:40 AM
Sudah pastilah memanipulasi namanya karena Yesus bukan perempuan sehingga harus diterjemahkan sebagai “she.”

Yang memanipulasi adalah yg memaksakan bahwa kata “huw” dalam Kej 3 : 15 harus diterjemahkan sebagai “he”, hanya untuk membenarkan INTERPRETASI mereka yang disamakan dengan otoritas Kitab Suci sendiri.
Lha wong tidak ada satu pun ayat yg mengatakan Kej 3 : 15 itu menubuatkan tentang Yesus kok, bisa2nya memaksakan bahwa INTERPRETASI mereka sebagai satu2nya INTERPRETASI yg benar setara dengan Kitab Suci itu sendiri???


Baca lagi baik baik tafsiran resmi Catholic Encyclopaedy anda bahwa : “The conqueror from the seed of the woman, who should crush the serpent's head, is Christ.”

Janganlah sok Alkitabiah mencari ayatnya padahal berjibun tradisi palsu anda juga tidak pernah ada ayatnya dan ajarannya serta prakteknya didalam Kitab Suci toh anda telan juga bulat bulat.

Silahkan jangan hipokrit didalam berdebat.

Trinitas juga tidak ada ayatnya secara literal tetapi berjibun ajarannya dan prakteknya didalam Kitab Suci

Kok interpretasi Para Paus anda sendiri diabaikan ?

Similarly, in his encyclical on the Virgin Mary, St. John Paul II wrote:

And so, there comes into the world a Son, “the seed of the woman” who will crush the evil of sin in its very origins: “he will crush the head of the serpent.” As we see from the words of the Protogospel, the victory of the woman’s Son will not take place without a hard struggle, a struggle that is to extend through the whole of human history [Redemptoris Mater 11].

And Benedict XVI stated:

After the original sin, God addresses the serpent, which represents Satan, curses it and adds a promise: “I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; he shall bruise your head, and you shall bruise his heel” (Gn 3: 15) [Angelus, Dec. 8, 2009].

Thus St. John Paul II stated:

The Father’s plan begins to be revealed in the “Protoevangelium”, when, after the fall of Adam and Eve, God announces that he will put enmity between the serpent and the woman: it will be the woman’s son who will crush the serpent’s head (cf. Gn 3: 15).

In the same way, Benedict XVI continued his discussion of the passage by stating:

It [Gen. 3:15] is the announcement of revenge: at the dawn of the Creation, Satan seems to have the upper hand, but the son of a woman is to crush his head. Thus, through the descendence of a woman, God himself will triumph. Goodness will triumph. That woman is the Virgin Mary of whom was born Jesus Christ who, with his sacrifice, defeated the ancient tempter once and for all. This is why in so many paintings and statues of the Virgin Immaculate she is portrayed in the act of crushing a serpent with her foot [ibid.].

http://jimmyakin.com/2014/07/who-will-crush-the-serpents-head.html

And the Early Church Fathers?

Similarly, we find the Early Church Fathers using the masculine. For example, the second century Father St. Irenaeus of Lyons wrote:

God said to the serpent, “And I will put enmity between you and the woman, and between your seed and her seed; He shall be on the watch for your head, and you on the watch for His heel” [Against Heresies 5:21:1].


Quote
Quote from: solideogloria on February 02, 2015, 09:17:40 AM
Jangan bikin paralel paralel lah kalau menterjemahkan dan membikin ajaran baru karena otoritas Paus sama sekali tidak ada untuk memodifikasi Kitab Suci walau dia mengklaim punya otoritas tsb.

Tidak ada satu pun ayat yg menyatakan bahwa Kej 3 : 15 itu menubuatkan tentang Yesus.
Lalu Anda paksakan INTERPRETASI nubuatan akan Yesus sebagai satu2nya INTERPRETASI yg benar setara dengan kebenaran Kitab Suci. Ayat2 lain yg tidak berhubungan dengan Kej 3 : 15 pun di-INTERPRETASI-kan seolah2 menjelaskan korelasi nubuatan Kej 3 : 15 tentang Yesus, PADAHAL TIDAK DEMIKIAN.

Siapa yg sedang ber-“equivalence parallelism fallacy” di sini????

Darimana pula datangnya ajaran paralelisasi dibawah ini :

1.   Yesus tidak berdosa demikian juga Maria

2.   Yesus dibangkitkan secara tubuh demikian juga Maria

3.   Yesus adalah pengharapan akan kemuliaan demikian juga Maria adalah Queen of Glory

4.   Yesus adalah Kepala Gereja sedangkan Maria adalah Ibu Gereja dan Dunia

5.   Yesus adalah Adam yang terakhir demikian juga Maria adalah Hawa yang kedua/terakhir.

6.   Yesus adalah man of sorrows (Yes.53:3) sedangkan Maria adalah “our Lady of Sorrows”

7.   Yesus adalah penebus sedangkan Maria adalah “co-redeemer.”

8.   Yesus adalah jalan kepada Bapa (Yoh.14:6) sedangkan Maria adalah “the way to God.”

9.   Yesus satu satunya perantara tetapi Maria juga adalah “mediatrix of all grace.”

10.   Yesus adalah Raja diatas segala Raja tetapi Maria juga adalah “Queen of Heaven.”

11.   Yesus adalah Raja Damai (Yes.9:6) tetapi Maria juga adalah Queen of Peace

12.   Yesus adalah pengantara (advocate) kepada Bapa tetapi jangan lupa Maria juga adalah “our most gracious 
         advocate.”

13.   KRISTUS adalah hidup kita (Kol.3:4) tetapi jangan lupa bahwa Maria “is our life.”

14.   Yesus adalah dasar pengharapan kita (1 Tim.1:1),tetapi Maria juga adalah “our hope.”

15.   Yesus berkuasa di Surga dan bumi tetapi Maria juga adalah “souvereign.”

16.   Yesus adalah Bintang Timur (Wahyu 22:16),tetapi maria juga adalah “Morning Star.”

17.   Yesus adalah penolongku (Ibr.13:6) tetapi Maria adalah “our helper.”

18.   Yesus merupakan obyek doa tetapi orang juga berdoa kepada Maria

19.   Yesus adalah batukarang kita (1 Kor.10:4) tetapi maria juga adalah “our rock.”

20.   Yesus adalah pintu (Yoh.10:7,9) tetapi Maria juga adalah “Gate of Heaven.”

21.   Yesus meremukkan kepala Ular (Kej.3:15) tetapi Maria juga meremukkan kepala ular.

22.   Yesus adalah Anak Allah tetapi Maria juga adalah Bunda Allah

Itu semua adalah orisinil ajaran gereja anda.

Inilah bedanya antara ajaran “Solo Christo versus Christ Plus Mary” katolikisasi dimana karya Kristus dianggap tidak cukup sehingga harus ditambahi dengan segala macam tradisi palsu ajaran mariology.

Shalom

BACK TO BIBLE