610
The Papacy is of pagan origin. The title of pope or universal bishop, was first given to the bishop of Rome by the wicked emperor Phocas.
This he did to spite Bishop Ciriacus of Constantinople, who had justly excommunicated him for his having caused the assassination of his predecessor emperor Mauritius. Gregory 1, then bishop of Rome, refused the title, but his successor, Boniface III, first assumed title "pope."
Jesus did not appoint Peter to the headship of the apostles and forbade any such notion. (Luke 22:24-26; Ephesians 1:22-23; Colossians 1:18; 1st Corinthians 3:11).
Note: Nor is there any mention in Scripture, nor in history, that Peter ever was in Rome, much less that he was pope there for 25 years; Clement, 3rd bishop of Rome, remarks that "there is no real 1st century evidence that Peter ever was in Rome."
"Ada 3 kerancuan dalam kesalah-pahaman ini. Pertama adalah ketidak-tahuan sejarah digunakannya istilah ""paus"" atau ""pope"" dalam Gereja Katolik, kedua adalah ketidak-tahuan mengenai sejarah keberadaan Petrus di Roma, dan ketiga adalah kesalah-pahaman mengenai jabatan pemimpin yang dimiliki oleh Petrus (dan penerus2nya) di atas rasul2 lainnya.
Kata ""paus"" atau ""pope"" berasal dari bahasa Yunani: ""pappas"", yang berarti ""bapa"".
Pada awal perkembangan Gereja abad2 pertama yg menggunakan bahasa Yunani, semua uskup (penerus jabatan rasul) disebut sebagai ""pappas"" atau ""paus"". Bahkan Gereja Timur yg menggunakan bahasa Yunani, seperti Gereja Orthodox Yunani, mereka juga menyebut uskup dan patriakh mereka sebagai paus, bahkan sampai saat ini. Dalam perkembangannya di Gereja berbahasa Yunani, hanya patriakh Gereja yang disebut sebagai paus, dan karena uskup roma adalah patriakh Gereja Barat, maka wajar sekali jika gelar ""paus"" akhirnya hanya digunakan untuk pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Tentunya penggunaan bahasa tertentu dalam Gereja tidak pernah menjadi kesesatan.
Mengenai keberadaan Petrus di Roma, bukti2 sejarah tidak dapat dibantah bahwa Petrus memang mendirikan Gereja di Roma dan menjadi martir di sana.
Dalam surat pertamanya, Petrus mengindikasikan bahwa dia berada di Roma ketika dia berkata dia berada di Babilon (
1 Pet 5 : 13). Babilon adalah kode rahasia yg digunakan di jaman tersebut utk mengacu pada Roma, hal ini dapat dilihat dalam dokumen2 seperti ""Sibylline Oracles"", ""Apocalypse of Baruch"", ""4 Esdras"" yang semuanya dituliskan pada sekitar abad ke2. Juga tulisan Eusebius Pamphilius dalam ""The Chronicle"" yg ditulis pada 303 M menyatakan bahwa Babilon yg diacu adalah kota Roma.
Jika dokumen2 tersebut masih dirasa kurang meyakinkan, tulisan2 bapa2 Gereja juga mencatat bahwa memang Petrus memang mendirikan Gereja di Roma dan wafat sebagai martir di sana, misalnya: ""Letter to Soter of Rome"" (Dionysius of Corinth, 174 M), ""Against Heresies"" (Irenaeus, 189 M), ""Against Marcion"" (Tertullian, 212 M), ""The Chronicle"" (Eusebius, 303 M), ""Ecclesiatical History"" (Eusebius, 325 M), ""Canonical Letter"" (Peter of Alexandria, 306 M), ""The Deaths of the Persecutors"" (Lactantius, 320 M), ""Catechetical Lectures"" (Cyril of Jerusalem, 350 M), ""The Decree of Damasus"" (Damasus, 382 M).
Mengenai jabatan ""paus"" itu sendiri sebagai pemimpin dari para rasul, sekaligus pemegang kunci jabatan surga, bukti2 yang tidak terbantahkan juga dapat dilihat dalam Kitab Suci dan juga tulisan2 bapa2 Gereja.
Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di thread berikut ini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html"