Author Topic: Latar Belakang Pemikiran Paulus  (Read 1419 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Latar Belakang Pemikiran Paulus
« on: December 29, 2013, 01:51:12 AM »
Latar Belakang Pemikiran Paulus

Sejauh saya ketahui, Paulus adalah manusia yang kontroversial. Ini kenyataan yang saya temukan. Saya sudah baca beberapa buku mengenai Paulus. Dialah yang menciptakan agama Kristen yang menginspirasikan lebih satu Milyard umatnya didunia ini, yang membuat mereka merasa bahagia dan lega karena merasa sudah ada yang mati menyelamatkan mereka di hari kemudian. Paulus pula yang membuat umat kristen menitikkan air mata yang mengenang penderitaan Yesus di tiang salib.

Lebih satu milyard umat kristen di dunia ini memujanya. Mereka menganggap setiap kata yang tertulis dalam surat-suratnya yang tercatat dalam Alkitab adalah firman Allah. Ucapan seperti " Tuhan Yesus", "Atas Nama Tuhan Yesus" meluncur secara spontan. Siapa yang mengajarkan semua ini..? apakah Yesus..? Jawabannya bukan, semua itu bukan dari ajaran Yesus melainkan dari Paulus.!

Yesus selama hidupnya tidak pernah mengajarkan bahwa dirinya Tuhan. Meskipun ada yang mengatakan bahwa Yesus mengajarkan demikian, ibunya saudara-saudaranya yang tidur sebantal dengan Yesus, tidak akan percaya bahwa yang tidur disamping mereka setiap malam adalah Tuhan.

Surat-surat Paulus menjadi landasan filsafat dan pemikiran sebagai ajaran baru, "Mithos Kristus", yang menyimpang dari ajaran Yesus dan murid-muridnya. Oleh karena itu orang-orang di zaman modern di mana informasi tentang sejarah pergerakan Yesus dapat diperoleh, mengaitkan Yesus dan murid-muridnya dengan ajaran pemikiran Kristen, sudah tidak tepat. Pehatikan pernyataan dari Burton L Mark seorang sejahrawan dan pakar Alkitab dalam bukunya Who Wrote The New Testament tentang siapa pembawa agama Kristen di dunia ini:

(Dari surat-surat Paulus, selanjutnya, gambaran tentang kehidupan dan pemikiran Kristen dimulai. Oleh karena itu Paulus dianggap sebagai orang pertama yang memeluk agama krsiten, orang Kristen pertama yang tidak mengenal Yesus" dalam daging" sebagaimana dikatakannya, dengan demikian dia merupakan orang pertama yang mendasarkannya keimanannya dimulai dari Kebangkitan Yesus dari kematian...Konsep pemikiran Paulus tentang kristn tidak tampak dalam naskah-naskah yang ditemukan dari Kelompok Pergerakan Yesus)

Memang sebelumnya Paulus beragama Yahudi. Bukan hanya sekedar Yahudi biasa, tetapi seorang intelektual Yahudi. Karena pengetahuannya tentang agama Yahudi dia kemudian diangkat sebagai Guru (Rabbi). Namun latar belakang pendidikan filsafat Helenisme yang berbentuk pribadinya, menyebabkan Yahudinya adalah Yahudi Helenis. Pendidikan Yahudi yang diperolehnya dibawah bimbingan Gamaliel, bukannya menghapus paham Helenis yang melekat dalam dirinya, tetapi sebaliknya ajaran Yahudi yang diperolehnya diarahkan ke Helenisme.

Para pemimpin Pergerakan Yesus di Yerusalem yang menyadari hal ini, segera menegurnya untuk kembali ke ajaran Yahudi yang benar. Pada mulanya Paulus taat dan bertobat untuk tidak lagi melenceng dari ajaran ajaran yang telah disepakati. Namun apa yang terjadi kemudian, ternyata tobatnya Paulus hanya dimuka para Pemimpin Yerusalem. Begitu kembali ke kelompoknya, Helenis Non- Yahudi, desakan untuk meninggalkan hukum Taurat tidak terbendung. Dan akhirnya secara terbuka Paulus mengkotbahkan ajaran (injil) barunya, yang diinspirasikan oleh filsafat Platonis, Stoic, Gnostisisme dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Yesus) yang dikemas dengan nama : KRISTEN.

Oleh karena itu dia dipuja oleh golengan penyembah berhala, malah sebagian mereka menganggap Paulus sebagai penjelmaan Tuhan mereka didunia. Namun sebaliknya dia dimusuhi oleh kaum Yahudi yang menganggapnya sebagai penyakit yang paling berbahaya dan pembuat kekacauan di dunia yang beradab. Kelompok murid-murid Yesus malah menyebutnya sebagai "Jemaah Setan", karena dialah yang dianggap merusak agama Yesus. Roetzel menggambarkan pendapat sebagian besar umat Yahudi terhadap Paulus sebagai berikut:

...Dia (Paulus) memisahkan Kristen dari sumber aslinya, agama Yesus yang sederhana. Sebagian besar umat Yahudi memandang Paulus sebagai Bapak Anti-Samawi, dari Barat. Dialah, menurut mereka, yang mencabut warisan turun-menurun Yahudi dari Sinanog. Dialah yang dengan marah dan frustasi mencambuk orang-orang Yahudi yang membangkang untuk menerima injil yang diberitakannya. Dialah yang mengecam barang siapa yang bersunat akan dikutuk. Dan dialah, orang murtad dari agama Yahudi dan kemudia menyelewengkan ajarannya.)

Lebih dari satu Milyard Umat Islam di persada bumi ini tercengang! Apa benar Nabi Isa (Yesus) yang Rasul Allah mengajarkan hal-hal yang bersifat syirik ? APa benar Rasul ke 24 yang kita cintai ini makan babi atau menghalalkan babi untuk umatnya? Apa benar Nabi Isa as (Yesus) membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad saw? Kalau andai kata bertentangan, siapa yang membuat bertentangan?

Cukup banyak pertanyaan buat umat islam. Semua pertanyaan ini timbul bukan karena Nabi Muhammad saw. Ini bukan juga karena Nabi Isa as (Yesus) dan murid-muridnya tetapi karena Paulus. Paulus pun tidak lepas sasaran kritikan para pakar Alkitab untuk berbagai Alasan. Manakala kita membuka-buka buku Perjanjian Baru, siapa figur yang paling Dominan disana? Mungkin hampir semua orang akan mengatakan Yesuslah tokoh paling dominan. Tetapi bagi saya, sejauh yang saya baca dalam berbagai buku serta Alkitab, saya tiba dalam kesimpulan bahwa Tokoh yang paling dominan dalam perjanjian baru adalah bukan Yesus tetapi Paulus dengan Kristusnya.

Paulus lahir dan dibesarkan di kota Tarsus dari keluarga Yahudi dan perantauan. Tarsus dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dan kebudayaan di pantai Tenggara Asia Kecil. Disinilah Paulus belajar bahasa Yunani dan memperoleh Nama Yunaninya "Paulos" nama yang lebih populer dibanding Ibraninya "Shaul". Kota ini juga dikenal sebagai salah satu pusat berbagai agama dan filsafat terkenal seperti Mitraisme, Platonis, Stoic, dan Gnostisisme. Filsafat-filsafat ini sangat dominan dalam kehidupan masyarakat Tarsus. Upacara-upacara yang berkaitan dengan agama/ filsafat-filsafat ini menjadi pemandangan yang lazim di mata Paulus sehari-hari. Dengan belajar dan filsafat Yunani, Paulus menjadi figur yang berbentuk dengan perpaduan berbagai filsafat tersebut. Pengaruh filsafat-filsafat ini dalam arti pemikiran Paulus dapat dilihat jelas dalam surat-suratnya yang menjadi bagian dari Perjanjian Baru.

(bersambung)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #1 on: December 29, 2013, 01:53:06 AM »
(... ... ...sambungan)

Mari kita bahas satu-satu....

1. Mithraisme.

Hari Natal setiap tanggal 25 Desember diperingati di seluruh dunia. Jarang orang mempertanyakan, mengapa tanggal 25 Desember? ada segolongan orang yang melakukan ibadah pada hari minggu? juga jarang mempertanyakannya. Kedua hal diatas segera terjawab, setelah membuka-buka lembaran kerajaan Romawi. Sejak zaman sebelum Yesus, orang-orang Romawi menyembah Dewa Matahari (Mithra) merayakan Hari Kelahiran Tuhan mereka yaitu tanggal 25 Desember, sejalan pergerakan Matahari yang muncul dari garis balik selatan menuju Utara.

Orang-orang Romawi menyembah Dewa mithra pada hari Minggu (dalam bahasa inggrisnya, Sun-day). Sun = Matahari. Day= hari penyembahan. Sunday= Hari penyembahan Dewa Matahari. Kemudian timbul pertanyaan, dari mana orang-orang Romawi memetik ajaran ini?

A. N. Wilson dalam bukunya Paul the Mind of the Apostle menjelaskan:

Para Ahli Purbakala memperlihatkan bahwa Tarsus merupakan pusat kegiatan para penyembah Dewa Mithra sampai dengan masa keruntuhan Kerajaan (Romawi).....Kemungkinan besar laskar Pompey, dalam kegiatan mereka ke Timur, yang pertama memperkenalkan aliran (Penyembah Dewa Mithra) ini ke Masyarakat Romawi).

Paulus sebagaimana anak-anak lainnya yang lahir dan dibesarkan di Tarsus tidak akan lepas dari Upacara Keagamaan. salah satu upacara Mithraisme yang dilakukan oleh orang -orang Tarsus adalah menghormati Dewa Pahlawan, Herakles. Penghormatan kepada Herakles, tidak jauh berbeda dengan penghormatan kepada Dewa-dewa lainnya yang mati dan kemudian bangkit kembali seperti Mithra, dewa adonis, di Syria, Dewa Thammuz di babylonia, Dewa Osiris di Mesir.

Dari peninggalan sejarah di Tarsus di ketahui bahwa Herakles yang mati kemudian bangkit kembali sebagai Juru Selamat. Silahkan baca I Korintus 15:3-4:

"Sebab sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci. Bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga sesuai dengan Alkitab.

Perhatikan pernyataan Paulus pada kata "yaitu apa yang kuterima sendiri". Dari siapa dia menerima ajaran kristus mati karena dosa manusia, bahwa ia telah dikubur, dan dibangkitkan kembali? Dari Yesus? Tidak mungkin! Yesus tidak pernah mengajarkan Kristus versi penyembah berhala seperti yang dikatakan oleh Paulus. Apalagi para pakar Alkitab dan sejahwaran Kristen pada umumnya sependapat bahwa Paulus tidak pernah bertemu dengan Yesus. dari Rabbi? tidak mungkin! Rabbi mengajarkan Kristus tidak seperti apa yang dikatakan Paulus. Dari ahli filsafat penyembah Berhala? ini yang mungkin! Karena Kristus yang diperkenalkan oleh ahli filsafat penyembah berhala.

Dangan melihat konsep-konsep Mithraisme kita sudah dapat menduga dari mana sumber inspirasi Paulus dalam memperkenalkan kristusnya. Kalau andaikata Kitab Perjanjian Lama yang merupakan pegangan umat Yahudi mengajarkan bahwa akan ada Tuhan yang turun ke bumi mengambil bentuk manusia, yang kemudian mati, bangkit kembali, terangkat di sorga dan menjadi Juru Selamat, mengapa tidak pernah diajarkan sebelumnya?

Padahal Paulus berulang-ulang mengatakan: sesuai dengan Kitab Suci, sesuai dengan Kitab Suci. Kalo Kitab Suci adalah perjanjian Lama, apakah hanya Paulus yang tahu menafsirkan Perjanjian Lama? Bagaimana dengan para Rabbi? Ahli taurat, saduki dan Farisi sejak ratusan Tahun sebelum datangnya Paulus?

Konsep Mithraisme dan penyembah Dewa Pahlawan Herakles ini akan lebih jelas lagi dalam penjelasan Wilson berikut ini:

PASKAH - KEBANGKITAN ----MENIRU AGAMA PAGAN .....
(Salah satu tanda yang paling jelas dari penyembah Mithraisme adalah ajaran untuk meminum darah sapi suci atau meminum secawan anggur sebagai perlambangan Darah...ini melambangkan tumbuhnya baru lepas dari kubur.)

Hal ini sama seperti surat Paulus di Korintus, silahkan baca I Korintus 10:16: "Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur adalah persekutuan dengan darah Kristus?"

Dan mitos tentang Dewa herakles kemudian diterapkan secara cerdik kedalam Pahlawan Yahudi "Yesus dari Galilea yang mati, dan bangkit kembali sebagai Juru Selama, persis seperti Herakles. Barang siapa yang tidak percaya, tidak akan selamat. baca lagi I Korintus 15:17 : " Dan jika kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu, dan kamu masih hidup dalam dosa. Ajaran Paulus tentang Mithraisme juga dianut oleh penulis injil Matius, pendukung Paulus, sebagai mana yang dapat kita baca sgg:

Mathius 26:27-28: "Sesudah itu ia mengambil cawan, mengucapkan syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata " Minumlah kamu semua cawan ini. sebab inilah darah - Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Jelas sekali kalo injil Matius yang menganut ajaran Paulus tanpa sadar membuat Yesus menjadi penganut Mithraisme. Yesus yang beragama Yahudi dan mengharamkan Darah, oleh penulis injil Matius disamakan dengan sapi suci Herakles yang darahnya memberikan kehidupan baru. Umat Yahudi termasuk Yesus dan murid-muridnya mengharamkan Darah. Berbicara tentang perumpamaan tersebut, dimana murid akan meminum darah gurunya, bisa membuat murid-murid Yesus yang kesemuanya Yahudi, jijik dan muntah.

Namun karena penulis Injil Matius sebagaimana Paulus adalah penganut Mithraisme, meminum darah bukan suatu yang janggal. Apalagi kalo dibalik itu mungkin ada kesengajaan mengarahkan cerita bahwa Yesus berbuat demikian demi maksud-maksud tertentu.

Kalau Paulus menganut faham ini secara kental, tidak mengherankan, karena sejak kecil, festifal menghormati Dewa Herakles yang mati dan bangkit kembali, yang mengorbankan darah lembu suci untuk kehidupan baru, lewat di depan matanya setiap tahun. Kepercayaan ini telah tertanam dan terprogram dalam alam bawah sadar Paulus. Oleh karena itu, suatu cerita yang berkaitan atau mendukung apa yang tersimpan di alam bawah sadarnya secara otomatis ditanggapinya. Paulus yang menganut faham darah untuk keselamatan dapat dilihat dalam suratnya kepada jemaah Roma. silahkan baca Roma 5:9: "Lebih-lebih karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah".

(bersambung... ... ...)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #2 on: December 29, 2013, 01:54:15 AM »
(... ... ... sambungan)


2. Platonis

Faham Platonis yang dianut Paulus dinyatakan oleh pengakuan Santo Augustinus dalam buku tentang dirinya yaitu "The Confession of St. Augustine yang diterjemahkan oleh John K Ryan, dibawah sub judul : Kitab Suci dan Filsafat Penyembah Berhala. St. Agustinus mengaku pernah baca buku Platonis. Dalam buku tersebut ditemukannya kalimat-kalimat yang mirip dengan surat-surat Paulus kepada Jemaat di Filipi 2:6 yang kalaupungaya bahasanya berbeda tetapi mengandung pengertian yang sama:( Saya menemukan (St agustinus), dalam buku tersebut (filsafat Platonis) yang walaupun gaya bahasanya agak berbeda, bahwa Anak, yang walaupun didalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.)

Surat Paulus kepada Jemaat di filipi 2:6-11 sangat terkenal di dalam dunia Kristen sebagai salah satu landasan untuk mempertuhankan Yesus Kristus, yang menyatakan bahwa dia adalah Tuhan dari Sorga yang turun ke bumi mengambil bentuk manusia. Ayat-ayat ini sering saya dengar digunakan oleh umat Kristen untuk memperlihatkan bukti dari Alkitab bahwa Yesus adalah Tuhan.

Namun sebelum kita mengatakan semua, Santo Agustinus, pemuka Gereja yang dihormati, sudah menyampaikan kepada kita bahwa sekitar 400 Th sebelum lahirnya Paulus, filsafat tersebut sudah diperkenalkan Plato. Artinya Paulus tinggal menjiplak dan membimbingnya. Selain itu mari kita lihat Paul Tillich pakar sejarah pemikir Kristen dari Divinity School of university of chicago, dalam bukunya A History Of Christan Thought menjelaskan secara detail faham Platonis yang merupakan landasan surat Paulus kepada Jemaat Filipi 2:6-9 yang berbunyi:( ..sukma yang jatuh dari kebersamaan abadi dimana dunia Roh, turun ke bumi dalam rupa manusia, kemudian berusaha melepaskan keterkaitannya dengan daging(tubuh), dan akhirnya mencapai tingkat yang lebih tinggi dari dunia kebendaan. Ini berlangsung secara bertahap, dan bertingkat. Faham ini kemudian dianut pula oleh gereja, bukan hanya oleh golongan sufinya tetapi juga secara luas, oleh para pemimpin Gereja)

Filsafat diatas, akan nampak lebih jelas dengan membaca pemikiran Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma pasal delapan: "sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum taurat, karena tidak berdaya oleh daging, telah dilakukan olah Allah. Dengan jalan mengutus anaknya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa.... Maka ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mai, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Rohnya, yang diam dalam kamu.

Ini Jelas filsafat Platonis yang menurut Edward Gibbon diperkenalkan oleh Plato (427?-347?. SM). Filsafat ini yang kemudian dibangkitkan kembali oleh Paulus.(I Korintus 8:6), secara kental dianut oleh kaisar Nervaf (96-98 M) yang mengumumkan kepada Khalayak sesuatu yang sangat mengherankan:(Logos (Firman) yang bersama0sama dengan Allah sejak permulaan, dan adalah Anak Allah yang menciptakan segala sesuatu dan Olehnya segala sesuatu dijadikan, telah menjelma ke dalam diri Yesus dari Nazaret).

Oleh sebab itu salah seorang pemuka Kristen yang juga pakar Naskah Laut Mati, Reverend Dr. Charles Francis Potter dalam bukunya The Lost Years of Jesus Revaled" menyayangkan umat kristen yang memasuki Millenium ketiga saat ini, masih berfikiran seperti orang-orang abad pertama, kedua dan ketiga lihat tulisannya yang berbunyi: (Para pengikut Yesus, para ulama Kristen dan penerus abad-abad I, masih dapat dimaafkan kalo mereka gagal memahami bahwa beliau (Yesus) sesungguhnya bukan Tuhan yang turun dari langit, tetapi hanyalah seorang manusia yang sangat besar (di zamannya). Tetapi (yang mengakui) pengikut saat ini, para ulama Kristen modern tidak dapat lagi dimaafkan (untuk berfikiran seperti diatas) dengan memanfaatkan keterbatasan dan tidak kemampuan berfikir orang-orang Palestina dan dua ribu tahun yang lalu dalam menjelaskan pribadi dan karakter pemimpin yang baik dan guru umat Manusia (Yesus) ini).

(bersambung... ... ...)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #3 on: December 29, 2013, 01:54:33 AM »
(... ... ... sambungan)

3. Stoic

Tarsus dikenal sebagai pusat filsafat Stoic. Filsafat ini menganut faham hikmah. Artinya segala sesuatu bencana yang menimpa diterima dengan mengambil hikmahnya. Filsafat stoic, menjadi lebih menarik diabad ketiga SM pada saat Yunani ditimpa berbagai macam bencana seperti kelaparan, perang saudara dan penindasan. Dengan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah rencana "Yang Maha Kuasa" maka orang akan menerimanya dengan ikhlas. Salah satu faham Stoic yang dianut Paulus adalah cosmopolitanisme yang tidak mebeda-bedakan suku bangsa. Pengaruh filsafat Stoic pada diri Paulus dijelaskan oleh Roetzel sbb: (Masa muda Paulus dihabiskan di Tarsus, pusat filsafat Stoic. Surat-suratnya jelas memperlihatkan pengaruh Stoic.....Kecenderungannya melihat uamt sebagai penduduk sorga (fil:3:20) dibanding penduduk kota, memiliki hubungan yang kuat dengan pandangan Stoic. Mungkin termasuk pandangannya tentang oikumene (penduduk bumi) yang menggabungkan Yahudi dan Non- Yahudi diilhami oleh faham Cosmopolitanisme Stoic (Roma 10:18)).

Pandangan Cosmopolitanisme Stoic yang dianut Paulus dapat dengan jelas dilihat pada suratnya kepada jemaat di Kolose: 3: 11:"Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat,orang barbar atau orang Skit, budak orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam sesuatu.

Pengaruh lain dari filsafat Stoic dalam injil dan surat-surat Paulus adalah faham tentang Logos (firman). Tillich dalam buku yang sama memperlihatkan bahwa kristen menganut berbagai ajaran dasar dari filsafat stoic, kita lihat bagaimana pendapat tillich: (Kristen menganut dari saingan beratnya(Stoic) berbagai ajaran dasar. Yang pertama adalah ajaran Firman, suatu ajaran yang dapat membuat anda putus asa bila anda memelajari sejarah tritunggal dan pemikiran Kristen. Perkembangan dogma dengan KRisten tidak akan dimengerti tanpa (bersandar pada filsafat) ini.)
4. Gnostisisme

Pengaruh Gnotisisme dalam pemikiran Paulus cukup kental. Hal ini dapat kita lihat pada pandangan dualismenya tentang Tuhan yang disorga dan Tuhan di bumi, tentang daging dan roh tan tentang terang dan gelap. disamping itu penganut penganut faham ini mengaku memiliki rahasia yang hanya mereka yang tau karena khusus diberi tahu. Untuk melihat uah fikirannya yang disandarkan pada filsafat gnostisisme, perhatikanlah pernyataan dalam suratnya kepada jemaat di korintus 15:48-51: "Mahkluk-mahkluk alamiah sama dengan. dia yang berasal dari debu tanah dan mahkluk-mahkluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari Sorga... Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu daging dan darah tidak dapat mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu sesuatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah.....

Pada umumnya penganut paham Gnostic dimana-mana membenci dunia dan daging(jasad). Menurut mereka, kalo dunia ini jahat berarti arsiteknya (penciptanya) yakni Tuhannya Perjanjian Lama adalah jahat. Oleh sebab itu pemikiran Kristen yang dipengaruhi paham ini menganggap Tuhan pencipta alam di Perjanjian Lama adalah "jahat" dan sebaliknya Tuhan dalam Kristus adalah baik. Pandangan ini dapat kita lihat dalam surat Paulus kepada Jemaat di Korintus dalam 2 Korintus 4:3-4: Jika injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah jaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kata-kata yang digaris bawahi diatas, bagi kebanyakan orang sulit dimengerti. Namun untuk mudahnya saya kutip kata-kata tersebut dalam Alkitab berbahasa Ingris KJV yakni: "th God of this world yang artinya Tuhan didunia ini, atau Tuhan pencipta dunia. Jadi menurut Paulus, Tuhan pencipta Dunia ini Jahat, karena telah membutakan orang sehingga tidak percaya pada ajarannya(ajaran Kristen).

Golongan gnostik yang hidup dalam Roh menyembah pribadinya yang menjadi roh, yakni Kristus, sebaliknya mereka malah mengutuk Yesus yang pernah hidup dalam daging. Maricon yang hidup di abad II, merupakan salah seorang kampium Gnostisisme. Maricon dan kelompoknya menggunakan Surat-surat Paulus sebagai bagian terbesar dari Alkitab mereka. Oleh karena itu selit memungkiri pengaruh Gnostisisme dalam alam pemikiran Paulus. Sebagai contoh dapat dilihat beberapa ayat-ayat dari surat-suratnya yang memberikan gambaran jelas pengaruh Gnostisisme. silahkan baca Roma: 7:18: Sebab aku tahu, bahwa didalam aku, yaitu didalam aku sebagai manusia yang tidak ada sesuatu yang baik....

baca lagi roma: 7:24: Aku manusia celaka! siapakah yang melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Pertanyaan-pertanyaan yang tendensius di atas disamping diartikan sebagai pengaruh Gnostisisme dalam alam pikiran Paulus, juga ada sebagian yang memperkirakan Paulus sebagai homoseksual. Namun pernyataannya yang sulit dibantah sebagai pengaruh Gnostisisme adalah dalam suratnya kepada jemaat Roma: 8:23:

....kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan Tubuh kita.

Menurut Paulus, hidup dalam daging adalah hidup dibawah hukum Taurat yang tidak lepas dari dosa. Oleh karena itu Dia menganjurkan pengikutnya untuk hidup dalam roh dalam Kristus. silahkan baca Galatia 3:3: Adakah kamu sebodoh itu? kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya dalam daging?

Jelas sekali Paulus menggunakan paham dualisme terang dan gelap dari Gnostisisme:

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.

Aplikasi filsafat Gnostisisme tentang Tuhan di Langit dan Tuhan di Bumi dalam pemikiran Paulus, dapat dilihat dari pemahamannya tentang Kristus. Menge-nal Tuhan di langit dan Tuhan di bumi, dapat kita lihat dari titik berat kebangkitan KRistus sebagai dasar keimanannya, Tuhan yang dibangkitkan di dunia ini adalah Tuhan dari Rohyang baik. Sementara Tuhan yang sebelumnya adalah Tuhan dari daging yang kurang baik karena mengurung manusia di dalam Hukum Taurat. Oleh karena itu dengan kematian Kristus, maka matilah pula hukum taurat dari produksi Tuhan yang kurang baik.

Tuhannya Paulus yang baik dibandingkan Tuhannnya Yesus yang kurang baik dapat dilihat dari penjelasan Roetzel berikut:

(Paulus merasa bebas dari dosa dan kematian melalui kasih, Yahudi, sebagai mana kita ketahui, di bebani oleh Hukum dengan dosa, oleh dosa dengan kematian. Tuhannya Paulus tampil sebagai Tuhan pengasih, Tuhannya Yahudi sebagai pembebas tugas.tugas berat)

Demikian ulasan saya tentang siapa Paulus dan bagaimana Latar belakang Paulus yang kontroversial ini, dan ternyata ajaran kristen bukan lagi ajaran Yesus tapi ajaran Paulus yang terbukti telah memutar balikkan ajaran Yesus, dan menggantikan ajaran Yesus dengan ajaran penyembah berhala Romawi....

semoga bermanfaat.....

(Diambil dari https://www.facebook.com/ForumImanKristen/posts/188872157977609)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline nothingman

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 81
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #4 on: December 29, 2013, 07:00:05 PM »
Bro Jenova, mohon ijinkan sy memberikan tanggapan atas postingan anda ya..?

walaupun sy mengetahui klo postingan tsb bukan pernyataan dr anda tp dr orang lain, yg tentu orang tsb adlh penganut ajaran tetangga dan pastinya orang tsb sangat membenci ajaran Yesus dgn mendeskriditkan Rasul Paulus.. jd niat sy memberikan penjelasan disini adlh agar umat tetangge kite dr kaum Kedar itu mengerti dgn jelas sosok sebenarnya dr Rasul Paulus ini, sy akan menggunakan referensi dr ajaran mereka..

Demikian ulasan saya tentang siapa Paulus dan bagaimana Latar belakang Paulus yang kontroversial ini, dan ternyata ajaran kristen bukan lagi ajaran Yesus tapi ajaran Paulus yang terbukti telah memutar balikkan ajaran Yesus, dan menggantikan ajaran Yesus dengan ajaran penyembah berhala Romawi....

semoga bermanfaat.....

(Diambil dari https://www.facebook.com/ForumImanKristen/posts/188872157977609)

sy heran kenapa umat Muslim sangat antipati terhadap sosok Paulus dan selalu menuduhnya sbg orang yg telah merusak ajaran Yesus Kristus atau menganggapnya sbg seorang Rasul "Palsu" alias Rasul Abal-abal pd hal di Kitab Suci mereka sendiri Al-Quran dgn jelas menyatakan bhw Paulus ini adlh benar2 utusan Sang Juru Selamat yaitu Yesus Kristus..

kebetulan sy jg pernah posting di forum tetangga, dan ini bukti referensi yg ada dlm Al-Quran yaitu ada pd Surat Yaa Siin ayat 13 dan 14, dan sy akan copaskan berikut tafsirannya berdasar tafsir dr Ibn Kathir..

[QS 36:13] Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.
[QS 36:14] (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu".

Tafsir dr Ibn Kathir tentang Surah Yaa Siin ayat 13-14, sumber:
http://www.qtafsir.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1491

﴿مَّثَلاً أَصْحَـبَ القَرْيَةِ إِذْ جَآءَهَا الْمُرْسَلُونَ﴾
(13) (a similitude; the Dwellers of the Town, when there came Messengers to them.)
In the reports that he transmitted from Ibn `Abbas, Ka`b Al-Ahbar and Wahb bin Munabbih - Ibn Ishaq reported that it was the city of Antioch, in which there was a king called Antiochus the son of Antiochus the son of Antiochus, who used to worship idols. Allah sent to him three Messengers, whose names were Sadiq, Saduq and Shalum, and he disbelieved in them. It was also narrated from Buraydah bin Al-Husayb, `Ikrimah, Qatadah and Az-Zuhri that it was Antioch. Some of the Imams were not sure that it was Antioch, as we shall see below after telling the rest of the story, if Allah wills.
Terjemahan:
(13) (Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka; )
Dalam laporan2 yang diambilnya dari Ibn `Abbas, Ka`b Al-Ahbar and Wahb bin Munabbih - Ibn Ishaq melaporkan bahwa kota itu adalah kota Antiokhia, di mana terdapat raja bernama Antiokhus, yang adalah putra Antiokhus, yang adalah putra Antiokhus, yang menyembah berhala2. Allah mengirim padanya tiga utusan, yang bernama Sadiq, Saduq dan Shalum, tapi sang raja tidak percaya pada mereka. Juga dikisahkan oleh Buraydah bin Al-Husayb, `Ikrimah, Qatadah dan Az-Zuhri bahwa kota itu adalah kota Antiokhia. Beberapa Imam tidak yakin apakah kota itu Antiokhia, sebagaimana yang akan kita baca di kisah selanjutnya, jika Allah berkenan.


﴿إِذْ أَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا﴾
(14) (When We sent to them two Messengers, they denied them both;)
means, they hastened to disbelieve in them.
Terjemahan:
(14) ((yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya;)
berarti mereka tetap tidak percaya pada kedua utusan itu.

﴿فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ﴾
(so We reinforced them with a third,)
means, `We supported and strengthened them with a third Messenger. ' Ibn Jurayj narrated from Wahb bin Sulayman, from Shu`ayb Al-Jaba'i, "The names of the first two Messengers were Sham`un and Yuhanna, and the name of the third was Bulus, and the city was Antioch (Antakiyah).
Terjemahan:
(kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga)
Berarti, ‘Kami mendukung dan memperkuat mereka dengan utusan ketiga. ' Ibn Jurayj mengisahkan dari Wahb bin Sulayman, dari Shu`ayb Al-Jaba'i, “Nama2 utusan pertama dan kedua adalah Sham’un dan Yuhanna, dan nama utusan ketiga adalah Bulus, dan nama kota adalah Antiokhia (Antakiyah).

﴿فَقَالُواْ﴾
(and they said)
means, to the people of that city,
Terjemahan:
(maka ketiga utusan itu berkata)
Berarti, pada penduduk kota itu,

﴿إِنَّآ إِلَيْكُمْ مُّرْسَلُونَ﴾
(Verily, we have been sent to you as Messengers.)
meaning, `from your Lord Who created you and Who commands you to worship Him Alone with no partners or associates.' This was the view of Abu Al-`Aliyah. Qatadah bin Di`amah claimed that they were messengers of the Messiah, peace be upon him, sent to the people of Antioch.
Terjemahan:
("Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu".)
Berarti, ‘dari Tuhanmu yang menciptakan dirimu dan Dia yang memerintahkanmu menyembah hanya Dia Saja tanpa illah dan sekutu lain.’ Ini adalah pendapat Abu Al-`Aliyah. Qatadah bin Di`amah mengaku bahwa mereka adalah utusan2 sang Juru Selamat, semoga damai menyertanya, yang dikirim pada orang2 Antiokhia.


Siapakah Sham’un, Yuhanna, dan Bulus yang dikatakan dalam tafsir Ibn Kathir sebagai utusan2 sang Juru Selamat?

Sham’un adalah versi Arab dari Simeon/Simon Petrus (nama Yahudi)
Yuhanna adalah versi Arab dari Yohannes (nama Yahudi)
Bulus/Boulos adalah versi Arab dari Paulus (nama Yahudi)


Berdasarkan tafsir Al Quran dr Ibn Kathir ttg Surat Yaa Siin ayat 13-14, sudah sangat jelas bahwa Bulus/Paulus ini adlh benar-benar utusan Sang Juru Selamat yaitu Iesua Al Masiha atau Isa Al Masih.. jd klo ada umat Muslim yg masih meragukan dan mendeskriditkan kebenaran dan ke-Rasulan dari Paulus itu artinya mereka meragukan dan menolak kebenaran yg ada dlm Al Quran mereka sendiri..  :lol:

to bro Jenova, anda Inggrisnya kan sangat bagus jd tolong dikoreksi ya klo terjemahan sy ada yg salah..?  :afro1:

Syalom,  :peace:

Offline dantono

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 234
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Catholic
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #5 on: December 30, 2013, 09:42:43 AM »
Excellent! Bro nothingman sudah menanggapi tentang jati diri Paulus menurut beberapa penafsir Qur'an.

Saya ingin menanggapi bagian yang ini :

Quote
Yesus selama hidupnya tidak pernah mengajarkan bahwa dirinya Tuhan. Meskipun ada yang mengatakan bahwa Yesus mengajarkan demikian, ibunya saudara-saudaranya yang tidur sebantal dengan Yesus, tidak akan percaya bahwa yang tidur disamping mereka setiap malam adalah Tuhan.

Pertama, anggapan bahwa Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa diriNya Tuhan sudah dibantah oleh Yesus sendiri :

Quote
Injil  Yohanes 13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan."

Injil Matius

Quote
28:17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Ketika orang-orang ada yang ragu menyembah Dia Yesus justru meyakinkan mereka dengan ucapanNya bahwa dia punya segala kuasa di sorga dan bumi. Yesus tidak menolak untuk disembah.

Jadi tidak benar kalau Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa diriNya adalah Tuhan.

Penjelasan tambahan :
Mungkin dalam konsep kebanyakan orang, Tuhan harus selalu dalam posisi yang di atas, yang selalu minta di sembah dan itu tidak salah. Tapi Tuhan juga punya misi, contohnya misi penyelamatan Israel melalui laut merah, misi penyelamatan jaman Nuh melalui bahtera raksasa, dsb.

Kalau kita pahami lebih jauh, kali ini misi Tuhan adalah menyelamatkan manusia dari dosa. Dan misi itu dilakukan dengan cara inkarnasi (Firman Allah mengambil kedagingan/kemanusiaan dalam diri Yesus), kemudian merasakan penderitaan dalam kerangka penebusan dosa.

Kalau berminat diskusi lebih jauh bisa dilanjutkan. Ini dulu tanggapan saya


Shalom Aleikhem


Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #6 on: December 30, 2013, 10:11:11 AM »
Tentu saja agama tetangga akan mencari sebanyak mungkin argumen utk menggugurkan doktrin bhw Yesus Kristus adalah Allah.
Salah satu variasi caranya adalah dg menyerang ajaran Paulus dg argumen bhw ajaran Paulus btentangan dg ajaran 12 rasul lainnya dan btentangan pula dg ajaran Yesus Kristus.

Sayangnya mreka LUPUT mmahami bhw Yesus Kristus selama hidupNya di bumi berkata-kata kpd orang YAHUDI dg bahasa yg dapat dipahami orang Yahudi. Hasilnya?
Yesus Kristus dijatuhi hukuman mati krn menyamakan diri dg Allah.

Jd ternyata Yesus Kristus tanpa harus terang-terangan mengaku sbg Allah ternyata dalam perkataan dan perbuatanNya DIPAHAMI oleh orang YAHUDI bhw Ia sedang menyamakan diri dg Allah.

Tentu saja orang Muslim dan bbrp aliran yg mngaku Kristen tidak dapat begitu saja memahami aspek ini.

Misalnya,
Perkataan Yesus : 'Akulah Dia' adalah sebuah deklarasi yg oleh orang Yahudi langsung dipahami sbg upaya pengidentifikasian diri dg nama YHVH (Eheyeh Asher Eheyeh - Akulah Aku).

---------

Bgmn dg Paulus?
Paulus adalah rasul bagi bangsa non-Yahudi.
Tentu saja Paulus HARUS mengajar dg bahasa, konteks dan sikap yg mudah dipahami oleh orang non-Yahudi.
Makanya orang Muslim mudah skali bisa mmahami ajaran Paulus walau menentangnya habis-habisan.

--------

Saya pikir counter terbaik thd argumen keliru ini adalah mnampilkan ajaran para 12 rasul dan perkataan Kristus yg mnyatakan bhw Yesus Kristus adl Allah.

http://forumimankristen.com/index.php/topic,1672.msg55192.html#msg55192
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1672.msg55194.html#msg55194
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1672.msg55195.html#msg55195
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1672.msg55191.html#msg55191
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #7 on: December 30, 2013, 05:03:44 PM »
Terima kasih rekan2 yg telah memberikan tanggapan untuk postingan ini.
Aku  sengaja membuka thread ini untuk memfasilitasi diskusi ttg postingan seseorang di page FIK di facebook.
Tapi sepertinya beliau tidak / belum berkenan untuk mendiskusikannya di sini, jadi sementara diskusinya bisa dilanjutkan antara kita2 dulu aja... :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #8 on: December 30, 2013, 07:40:56 PM »
@Bro Jenova,
Maju terus Bro.

Biasanya kita yg Kristen baru mrasa 'bersatu' saat perkara macam ini.
Hahahaha

******

Teman-teman agama seberang punya bbrp amunisi mlawan kekristenan, antara lain:

1. Alkitab sudah di corrupt shg versi yg skarang sudah tidak asli, krn Alkitab asli sharusnya ada mnubuatkan nabinya
Sayangnya argumen ini tidak ditunjang dg mnunjukkan mana Alkitab yg asli.
Argumen ini jg mbuat Allah menjadi tidak mampu menjaga firmanNya krn yg asli sudah tidak ada.
Argumen ini jg dgugurkan oleh para pemberita agamanya yg brusaha mengutip sbagian ayat Alkitab utk mbuktikan nabinya

2. Ajaran Paulus salah
Argumen ini gugur ketika kita tunjukkan ksaksian dari ke-12 rasul lainnya yg mnerangkan keilahian Kristus

3. Injil hanya dibatasi utk org Yahudi saja (shg otomatis Paulus salah)
Argumen ini gugur ketika kita tunjukkan ksaksian dari ke-12 rasul lainnya yg mnerangkan bhw Injil adl utk segala bangsa

4. Alkitab banyak mengandung kontradiksi sbg bukti corrupt nya Alkitab (poin 1)
Sayangnya kontradiksi yg dmaksud hanya 'minor' saja, tidak mngubah makna dan sudah dapat dtanggapi oleh apologetic Kristen

Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline aditio.setiawan

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 20
  • Reputation Power:
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #9 on: September 11, 2014, 01:54:31 AM »
Apakah anda yakin terjemahan itu benar ? kalau memang anda pintar coba terjemahkan kata yang pernah di ucapkan Isa Al Masih : אין ספק שאני איתך, מלבד תפילות אתם ולתרגל צדקה רגילה ומאמין בשליחים שלי ולסייע להם ואתם אתם להשאיל לאלוהים הלוואה טובה, אכן אני אכסה החטא שלך.ואתם יהיו לי החליקו לתוך שמים זורמים נהרות בזה. אם מישהו מביניכם שאינו מאמין לאחר ש, הוא אכן הלך שולל מהדרך ישרה

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #10 on: September 11, 2014, 09:57:20 AM »
Ucapan Jesus tidak dituliskan dalam bahasa ibrani, tetapi bahasa Yunani.


Offline CosmicBoy94

  • Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 305
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestan Injili/Evangelikal
Re: Latar Belakang Pemikiran Paulus
« Reply #11 on: October 10, 2014, 04:23:28 AM »
@ to all members,

Untuk keterangan lanjut tentang pengajaran dan pemikiran Paulus dan apologetika dari pihak Kristen tentang keabsahan dan kesahihan ajaran Paulus, ini saya ada masukan baru. Semoga bermanfaat.

http://www.answer-islam.org/Stpaulandislam.html
http://www.answer-islam.org/PaulandMuhammad.html
http://www.answer-islam.org/PaulandMuhammad2.html

Salam.