Author Topic: Roma 3:20 Versi LAI TB  (Read 887 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Roma 3:20 Versi LAI TB
« on: November 03, 2014, 07:52:10 AM »
Berangkat dari topic: Apakah Hukum Taurat Dibatalkan Yesus? di http://forumimankristen.com/index.php/topic,335.180.html, saya jadi tergelitik utk membahas sedikit mengenai Roma 3:20

IMO, versi LAI TB dari Roma 3:20 menggiring pada pemahaman yang keliru akan Hukum Taurat.

Ada 2 Kalimat di Roma 3:20, yg kalau mengikuti LAI TB seolah-olah bertalian secara kausatif. Sbb

Roma 3:20
1) Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,

karena

2) JUSTRU oleh hukum Taurat orang mengenal dosa

Sy sungguh gak mengerti darimana kata "JUSTRU" ini didatangkan oleh LAI.

Pemahaman kita dengan versi LAI TB tersebut menjadi:

"Karena oleh Taurat justru manusia menjadi mengenal dosa, maka Pelaksanaan Taurat tidak dapat membenarkan manusia di hadapan Allah."

Padahal secuil pun Roma 3:20 tidak bermaksud mengatakan demikian.

Yang sebenarnya mau disampaikan Roma 3:20 adalah:

Hukum Taurat hanyalah petunjuk/ 'pengenalan' (alat utk mengenal/mengetahui) dosa/pelanggaran dan BUKAN JUSTIFIER/PEMBENAR, oleh karenanya, seseorang tidak dapat dibenarkan sekalipun dia melakukan seluruh hukum taurat.

Hukum TAURAT itu ibarat rambu-rambu lalu lintas, tetapi BUKAN Undang-Undang Lalu Lintas.

====

LAI TL lebih mencerminkan maksud sebenarnya, sbb:

Roma 3:20 LAI TL

"Karena dengan melakukan hukum Taurat tiada seorang pun dibenarkan; sebab dari dalam Taurat itu datang pengenalan dosa sahaja."

Mungkin, gara-gara Roma 3:20 versi LAI TB lah bermunculan sentilan-sentilan yang agak mendiskreditkan HUKUM TAURAT, seolah-olah Taurat itu sesuatu yang 'jahat' (menyebabkan dosa).


======

Salam,

Offline nothingman

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 81
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #1 on: November 03, 2014, 02:56:23 PM »
bro Medice, mohon ijin utk memberikan tanggapan atas postingan anda ya..  :peace:
sebab sy termasuk salah satu member yg sedang aktif berdiskusi di trit yg anda jd kan rujukan tsb, walaupun dlm trit tsb sy tidak pernah menggunakan ayat Roma 3:20 sbg referensi..

Roma 3:20
Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Pemahaman kita dengan versi LAI TB tersebut menjadi:

"Karena oleh Taurat justru manusia menjadi mengenal dosa, maka Pelaksanaan Taurat tidak dapat membenarkan manusia di hadapan Allah."

Padahal secuil pun Roma 3:20 tidak bermaksud mengatakan demikian.

Yang sebenarnya mau disampaikan Roma 3:20 adalah:

Hukum Taurat hanyalah petunjuk/ 'pengenalan' (alat utk mengenal/mengetahui) dosa/pelanggaran dan BUKAN JUSTIFIER/PEMBENAR, oleh karenanya, seseorang tidak dapat dibenarkan sekalipun dia melakukan seluruh hukum taurat.
dr pernyataan anda diatas, kok sptnya (yg berwarna merah) masih ada yg blum jelas/blum bisa sy mengerti maksudnya..
yg anda maksud HT "bukan"  utk PEMBENARAN itu untuk masalah apa bro..?
A. pembenaran tsb utk masalah "tingkah laku/perbuatan" manusia dihadapan Tuhan, atao 
B. pembenaran tsb utk masalah "status hubungan"/"status berdosa"nya manusia dihadapan Tuhan..

jika yg anda maksud itu adlh HT bukan utk dijadikan pembenaran masalah yg "perbuatan manusia"di hadapan Allah (A), maka sy setuju dgn pendapat anda dan ini pun sesuai spt maksud yg ada dlm ayat Roma 3:20 tsb.. jika maksud anda adlh yg (B) maka sy nda setuju, karna IMO, HT merupakan suatu "alat" yg digunakan Tuhan utk membenarkan manusia dr "status" dosanya, tp dgn HT kita jg tau apakah perbuatan seseorang itu mengandung dosa apa tidak dihadapan Tuhan.. spt kita tau Yesus itu seorang manusia yg tidak berdosa krn Dia telah menjalankan HT dgn sempurna ato tanpa cacat sedikit pun..

Dan krn pd ayat yg lain rasul Paulus jg mengatakan "Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat" (1 Kor 15:56),.. maka IMO, ketika Yesus berhasil "menguasai"(memenuhi) semua yg ada dlm HT, namun Dia tetap "direnggut"/dihukum ol maut dgn menggunakan HT tsb, maka maut sudah berbuat kesalahan krn telah menghukum manusia yg tidak berdosa.. maka kemudian, mau tidak mau maut harus "memuntahkan" kembali tubuh Yesus, dan harus menyerahkan kekuasaannya utk mengadili manusia kpd Yesus..
sehingga pd ayat2 yg lain rasul Paulus jg mengatakan :

Roma 6:9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
1 Timotius 6:16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri.
2 Timotius 1:10
dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Ibrani 2:14
Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

Mungkin, gara-gara Roma 3:20 versi LAI TB lah bermunculan sentilan-sentilan yang agak mendiskreditkan HUKUM TAURAT, seolah-olah Taurat itu sesuatu yang 'jahat' (menyebabkan dosa).

Salam,
Nah klo yg ini sih jelas sy jg nda setuju..  :D

Syalom,  :peace:

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #2 on: November 04, 2014, 09:28:01 AM »
dr pernyataan anda diatas, kok sptnya (yg berwarna merah) masih ada yg blum jelas/blum bisa sy mengerti maksudnya..
yg anda maksud HT "bukan"  utk PEMBENARAN itu untuk masalah apa bro..?

Kalau kita berbicara mengenai "PEMBENARAN/JUSTIFICATION" tentunya adalah menyangkut keikut-sertaan dalam Kebahagian abadi di dalam kerajaan Allah.

A. pembenaran tsb utk masalah "tingkah laku/perbuatan" manusia dihadapan Tuhan, atao 
B. pembenaran tsb utk masalah "status hubungan"/"status berdosa"nya manusia dihadapan Tuhan..

jika yg anda maksud itu adlh HT bukan utk dijadikan pembenaran masalah yg "perbuatan manusia"di hadapan Allah (A), maka sy setuju dgn pendapat anda dan ini pun sesuai spt maksud yg ada dlm ayat Roma 3:20 tsb.. jika maksud anda adlh yg (B) maka sy nda setuju, karna IMO, HT merupakan suatu "alat" yg digunakan Tuhan utk membenarkan manusia dr "status" dosanya, tp dgn HT kita jg tau apakah perbuatan seseorang itu mengandung dosa apa tidak dihadapan Tuhan.. spt kita tau Yesus itu seorang manusia yg tidak berdosa krn Dia telah menjalankan HT dgn sempurna ato tanpa cacat sedikit pun..

Sepertinya terbalik.

Taurat adalah arahan/bimbingan, sehingga jika seseorang mengikuti arahan tersebut maka dia adalah benar dengan perilaku tersebut, tetapi tidak menjadi Pembenaran bagi dia dalam rangka Kebahagian Abadi di Surga. without faith in Christ, and by the grace of our Redeemer Jesus Christ, there's no salvation.

Jesus is sinless not because the observance of the Torah. But because He committed no sin [1 Pet 2:22]. Dan tentu saja, juga karena Yesus adalah Allah, and God has no capacity to sin

===

Salam,

Offline nothingman

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 81
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #3 on: November 04, 2014, 02:42:51 PM »
Kalau kita berbicara mengenai "PEMBENARAN/JUSTIFICATION" tentunya adalah menyangkut keikut-sertaan dalam Kebahagian abadi di dalam kerajaan Allah.
betul bro, sy setuju dgn anda..
sama spt maksud Paulus pd ayat Roma 3:20 tsb adlh HT BUKAN/TIDAK BISA dijadikan pembenaran agar manusia bisa ikut serta dlm Kebahagian abadi di dalam kerajaan Allah, sebab utk bisa bersatu dgn Allah, manusia harus memiliki "iman".. namun iman ini baru bisa diperoleh/dinyatakan(diterapkan kpd manusia) ketika "status"/kondisi manusia sudah bersih dr dosa(OS), sebab ketika Adam jatuh ke dlm dosa, "kondisi" manusia jg ikut tercemar dgn dosa asal tsb..

selama kondisi manusia masih "tercemar" dgn dosa asal ini, segala perbuatan baik manusia tidak akan diperhitungkan ol Tuhan.. maka utk membersihkan noda dosa ini lalu kemudian Tuhan memberikan Hukum Taurat kpd Musa dan bangsa Israel kan, supaya dgn adanya HT ini(dgn memenuhinya), manusia bisa "membuktikan" dirinya bahwa mereka bisa utk TIDAK BERBUAT dosa..
maka dgn begitu bisa dikatakan bhw HT adlh suatu "alat" yg bisa digunakan utk MEMBENARKAN manusia dr "status" dosa tsb, sehingga nantinya manusia punya hak utk "bersekutu" kembali dgn Tuhan.. Tapii pd kenyataannya tidak ada satupun manusia yg sanggup 'memenuhi' HT tsb, sampai akhirnya Tuhan sendiri datang mjd Anak Manusia melalui diri Yesus.. maka ketika Yesus telah berhasil memenuhi segala tuntutan HT, itu jg membuktikan bhw Yesus berkuasa atas yg namanya dosa, dan jg lebih berkuasa atas HT itu sendiri sebab semua tuntutan dlm HT berhasil dipenuhi, bahkan demi memenuhi/menggenapi HT tsb Yesus harus mati di salib.. dan dgn begitu yg memiliki "hak" utk menentukan keselamatan pd manusia dan menentukan apakah manusia bisa kembali kpd Kebahagian abadi di dalam kerajaan Allah ada pd diri Yesus, bukan lg ada pd HT.. makanya Yesus jg pernah mengatakan "Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak akan ada seorang pun yg datang kpd Bapa, tanpa melalui Aku"..

maka supaya kita jg bisa mendapatkan Kebahagian abadi di dalam kerajaan Allah, maka kita harus "bersekutu"(beriman) kpd Yesus dan mengikuti ajaranNya.. kira2 spt itu kan maksud rasul Paulus pd ayat 3:20 tsb bro..? 

Sepertinya terbalik.

Taurat adalah arahan/bimbingan, sehingga jika seseorang mengikuti arahan tersebut maka dia adalah benar dengan perilaku tersebut, tetapi tidak menjadi Pembenaran bagi dia dalam rangka Kebahagian Abadi di Surga. without faith in Christ, and by the grace of our Redeemer Jesus Christ, there's no salvation.
tidak terbalik bro, kan ada kata "Bukan" yg sy bold dr pernyataan anda yg merah.. tp maksudnya sy begini :
A. HT BUKAN Pembenaran utk masalah "tingkah laku/perbuatan" manusia dihadapan Tuhan
B. HT BUKAN Pembenaran utk utk masalah "status hubungan"/"status berdosa"nya manusia dihadapan Tuhan
maka klo dilihat dr pernyataan anda sebelumnya, pendapat anda sebelumnya itu masuk yg (A), bukan yg (B).. tolong dikoreksi jika sy salah nangkep maksud anda ya bro..  :)

Jesus is sinless not because the observance of the Torah. But because He committed no sin [1 Pet 2:22].
klo dlm Alkitab Indonesia terjemahan baru, ayat tsb diartikan "Ia tidak berbuat dosa"..
lalu dr mana Petrus(kita) bisa tau klo Yesus tidak berbuat dosa, jika itu bukan karna tidak adanya satupun HT yg dilanggar, bro..?

Dan tentu saja, juga karena Yesus adalah Allah, and God has no capacity to sin
betul dan sy setuju dgn anda.. krn Yesus adlh Allah, then He has no capacity to sin..
tapi kan itu bagi yg percaya bhw Yesus adlh Allah itu sendiri,, sama misalnya spt sy yakin dan percaya anda adlh orang yg baik, maka sy yakin anda tidak akan mampu berbuat kesalahan.. lalu bgmn klo sy adlh orang yg tidak percaya ato bahkan tidak mengenal anda dgn baik, namun bisa percaya bhw anda tidak pernah berbuat dosa/kesalahan..?? itu karna sy tau anda tidak pernah melanggar satu pun perintah/hukum yg diberikan Tuhan dan bahkan hukum yg dibuat ol pemerintah..

Dan satu lg menurut sy adlh, ketika Allah datang menjadi Anak Manusia, Dia jg "sangat rentan" dan mungkin utk berbuat dosa bro, karna Dia terikat dan memiliki keterbatasan dgn tubuh manusianya.. dan hal ini pun jg diketahui ol "iblis", sehingga dia berusaha utk 'mencobai' berulang kali, supaya Dia gagal dlm upayanya membebaskan umat manusia.. iblis jg tidak bodoh2 amat, cuma maen asal goda-godaan doank kan bro..   :D

Ok, thanx to bro Medice atas tanggapan yg diberikan, jika ada kesalahan mohon maaf dan mohon dikoreksi ya bro..  :afro:

Syalom,  :peace:

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #4 on: November 04, 2014, 08:44:42 PM »
betul bro, sy setuju dgn anda..
sama spt maksud Paulus pd ayat Roma 3:20 tsb adlh HT BUKAN/TIDAK BISA dijadikan pembenaran agar manusia bisa ikut serta dlm Kebahagian abadi di dalam kerajaan Allah, sebab utk bisa bersatu dgn Allah, manusia harus memiliki "iman".. namun iman ini baru bisa diperoleh/dinyatakan(diterapkan kpd manusia) ketika "status"/kondisi manusia sudah bersih dr dosa(OS), sebab ketika Adam jatuh ke dlm dosa, "kondisi" manusia jg ikut tercemar dgn dosa asal tsb..

Judaisme tidak percaya akan Dosa Asal.

Quote
selama kondisi manusia masih "tercemar" dgn dosa asal ini, segala perbuatan baik manusia tidak akan diperhitungkan ol Tuhan.. maka utk membersihkan noda dosa ini lalu kemudian Tuhan memberikan Hukum Taurat kpd Musa dan bangsa Israel kan, supaya dgn adanya HT ini(dgn memenuhinya), manusia bisa "membuktikan" dirinya bahwa mereka bisa utk TIDAK BERBUAT dosa..
maka dgn begitu bisa dikatakan bhw HT adlh suatu "alat" yg bisa digunakan utk MEMBENARKAN manusia dr "status" dosa tsb, sehingga nantinya manusia punya hak utk "bersekutu" kembali dgn Tuhan.. Tapii pd kenyataannya tidak ada satupun manusia yg sanggup 'memenuhi' HT tsb, sampai akhirnya Tuhan sendiri datang mjd Anak Manusia melalui diri Yesus..

Bahkan sekiranya ada pun manusia PL yg mempu melaksanakan Taurat secara sempurna... itu tidak akan 'membersihkan' status-nya. Karena Taurat itu sendiri tidaklah sempurna... tetapi hanya berupa bayangan samar dari yang akan datang, yaitu Kristus.

===

Salam,
« Last Edit: November 04, 2014, 08:48:41 PM by Medice_curateipsum »

Offline nothingman

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 81
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #5 on: November 06, 2014, 11:33:48 AM »
Judaisme tidak percaya akan Dosa Asal.
sy kurang mengetahui apakah dlm Judaism dikenal istilah OS/Dosa Waris ini bro, krn sy bukan penganutnya..  :D
tp menurut sy dlm Kitab PL konsep OS/dosa waris ini sudah ada/dikenal.. begitu pula ttg konsep 'penebusan' manusia dr OS tsb..

Bahkan sekiranya ada pun manusia PL yg mempu melaksanakan Taurat secara sempurna... itu tidak akan 'membersihkan' status-nya.
IMO, (jika sekiranya) ada manusia lain selain Yesus yg mampu mentaati HT scr sempurna, maka bukan aj membersihkan 'status'/belenggu dosa umat manusia, tp jg akan menghapus dosa2 yg diakibatkan perbuatan pribadinya sediri, dan bahkan kepada dirinya akan diberikan 'hak' utk menghapuskan dosa2 orang lain.. tapii ada syaratnya, yaitu selain selama hidupnya dia tetap harus mentaati HT tsb tanpa 'cela' sedikitpun, dan satu lagi adlh dia harus merelakan 'nyawa'nya utk dijadikan korban penghapus dosa.. mengenai korban penghapus dosa ini pun jg ada disebutkan dlm HT itu sendiri..

Karena Taurat itu sendiri tidaklah sempurna... tetapi hanya berupa bayangan samar dari yang akan datang, yaitu Kristus.
statement(bold) anda ini yg sy masih blum mudeng bro, apa lg alasannya(garis bawah) spt itu..
yg tidak sempurna dr HT itu apa..? klo dikatakan tidak sempurna, buat apa diturunkannya itu sejak jaman Musa, knapa nda diturunkan aj ketika jamannya Yesus..? supaya nda sia2 gitu loh..

memang benar, Yesus sudah dipredestinasikan utk menebus umat manusia sejak jaman Adam, dan hal tsb bisa dilakukan-Nya dgn adanya HT ini, jd klo dibilang HT tidak sempurna, harus dijelaskan ke-"tidak sempurna"-annya itu dimana, dan dlm hal apa..?

IMO, HT yg diturunkan kpd Musa itu sudah sangat baik, krn jika sso menjalankan HT tsb dgn baik, sso akan terhindar dr perbuatan dosa dan berkuasa atas dosa, sehingga bisa dikatakan dirinya itu dikuduskan/dibersihkan dr dosa.. Tapii walaupun dirinya telah dikuduskan dr dosa, bukan berarti dia akan langsung layak utk bersekutu/masuk ke dlm Kerajaan Allah, sebab utk masuk dlm persekutuan Kerajaan Allah yg kekal itu, sso jg harus melewati "jalan keselamatan" yg diberikan Tuhan.. Nah, "Jalan Keselamatan" yg sudah dinyatakan ol Yesus melalui hukum kasihnya ini lah yg dinamakan iman.. jd dgn beriman kpd Yesus, kita akan memperoleh keselamatan, kita tidak akan mendapat hukuman sebab memang kita sudah dibebaskan dr penghukuman, dan kita tidak akan mati sebab spt Yesus yg telah mati dan kemudian bangkit dr alam maut lalu hidup, kita jg akan memperoleh hidup kekal bersama Dia..

Ok, kira2 spt itulah pendapat sy ttg ayat Roma 3:20 tsb.. jika ada kesalahan mohon dikoreksi aj ya bro..

Syalom,  :peace:

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #6 on: March 03, 2015, 04:08:28 PM »
Diskusi yang baik.
Mudahan berlanjut di bahan bahasan lain.

Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #7 on: March 04, 2015, 08:40:42 AM »
Berangkat dari topic: Apakah Hukum Taurat Dibatalkan Yesus? di http://forumimankristen.com/index.php/topic,335.180.html, saya jadi tergelitik utk membahas sedikit mengenai Roma 3:20

IMO, versi LAI TB dari Roma 3:20 menggiring pada pemahaman yang keliru akan Hukum Taurat.

Ada 2 Kalimat di Roma 3:20, yg kalau mengikuti LAI TB seolah-olah bertalian secara kausatif. Sbb

Roma 3:20
1) Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,

karena

2) JUSTRU oleh hukum Taurat orang mengenal dosa

Sy sungguh gak mengerti darimana kata "JUSTRU" ini didatangkan oleh LAI.

Pemahaman kita dengan versi LAI TB tersebut menjadi:

"Karena oleh Taurat justru manusia menjadi mengenal dosa, maka Pelaksanaan Taurat tidak dapat membenarkan manusia di hadapan Allah."

Padahal secuil pun Roma 3:20 tidak bermaksud mengatakan demikian.

Yang sebenarnya mau disampaikan Roma 3:20 adalah:

Hukum Taurat hanyalah petunjuk/ 'pengenalan' (alat utk mengenal/mengetahui) dosa/pelanggaran dan BUKAN JUSTIFIER/PEMBENAR, oleh karenanya, seseorang tidak dapat dibenarkan sekalipun dia melakukan seluruh hukum taurat.

Hukum TAURAT itu ibarat rambu-rambu lalu lintas, tetapi BUKAN Undang-Undang Lalu Lintas.

====

LAI TL lebih mencerminkan maksud sebenarnya, sbb:

Roma 3:20 LAI TL

"Karena dengan melakukan hukum Taurat tiada seorang pun dibenarkan; sebab dari dalam Taurat itu datang pengenalan dosa sahaja."

Mungkin, gara-gara Roma 3:20 versi LAI TB lah bermunculan sentilan-sentilan yang agak mendiskreditkan HUKUM TAURAT, seolah-olah Taurat itu sesuatu yang 'jahat' (menyebabkan dosa).


======

Salam,

Menurut pendapat saya, Hukum taurat itu "Bukan Rambu-rambu ataupun petunjuk", tetapi Hukum Taurat itu adalah "Undang-undang ataupun Hukum". Mengapa ??? Rambu-rambu ataupun petunjuk, tidak memiliki "Sanksi", tetapi "Undang-undang ataupun Hukum" memiliki "Sanksi", itulah sebabnya saya katakan, kalau Hukum Taurat itu bukan rambu-rambu tetapi Hukum Taurat adalah Undang-undang ataupun Hukum, sebab Hukum Taurat itu memiliki Sanksi.

Jadi, karena Hukum Taurat adalah Hukum Allah yang memiliki Sanksi, maka segala tuntutan dan ketentuan yang ada di dalam Hukum Taurat, "HARUS  DILAKSANAKAN  TANPA  CACAT", barulah orang tersebut dapat masuk kedalam Kerajaan Surga.

Karena FT mengatakan .. jika ada satu saja Hukum yang dilanggar, maka orang tersebut tidak dapat masuk kedalam Kerajaan Surga, sebab orang tersebut akan dikatakan juga sebagai Pelanggar Hukum dan Pelanggar Hukum tidak mendapat tempat di Surga..

Kembali kepada permasalahan disini, Apakah Kedatangan Yesus itu telah membatalkan Hukum Taurat ???

Maka untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita tidak boleh terjebak dalam pemahaman yang dangkal pada apa yang tertulis dalam Roma, tetapi kita harus dapat melihat secara keseluruhan dan secara utuh, hubungan antara Yesus dan Hukum Taurat, barulah kita dapat memahami dan menjawab pertanyaan dalam topik yang diangkat disini, sehingga tidak terjadi debat kusir.

Nah .. Hukum Taurat adalah Hukum atau undang-undang atau peraturan yang ditetapkan oleh Allah dan Hukum tersebut harus ditaati dan dilaksanakan, sebagai syarat utama agar manusia dapat masuk kedalam Kerajaan Surga, tetapi sejak Allah menetapkan Hukum Taurat tersebut sampai kepada kematian Yesus, ternyata tidak ada seorang pun manusia yang dapat melaksanakan semua tuntutan hukum taurat itu dengan sempurna dan tanpa cacat, kecuali Yesus Kristus.

Tetapi Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang permasalahan ini, maka terlebih dahulu kita harus memahami apa itu manusia, sebab hukum taurat ini ditetapkan oleh Allah untuk manusia.

Banyak orang telah keliru, dalam memandang makna manusia, dimana mereka berpendapat bahwa manusia sejak adam hingga saat ini, terdiri dari jutaan atau bahkan milyaran manusia, pendapat dan pemahaman ini adalah suatu kekeliruan besar, sebab dalam pandangan Allah, manusia itu adalah "satu" dan bukan banyak.

Nah, karena manusia itu dalam pandangan Allah adalah satu dan bukan banyak, maka dalam kaitannya dengan Hukum Taurat yang telah ditetapkan Allah untuk manusia, maka Allah hanya membutuhkan "Cukup Seorang Manusia" yang dapat mentaati semua tuntutan dan ketetapan Hukum Taurat itu dengan sempurna dan tanpa cacat, maka melalui orang tersebut Allah akan menyelamatkan semua umat manusia.

Jadi, hubungan Yesus dengan Hukum Taurat dan Keselamatan adalah, Yesus adalah satu-satunya manusia yang telah berhasil melaksanakan semua tuntutan hukum taurat dengan sempurna dan tanpa cacat, sehingga melalui Yesus inilah .. Allah akan menyelamatkan setiap orang yang percaya dan yang telah menerima Yesus sebagai juru selamat nya, mengapa ??? dengan percaya pada Yesus dan menerima Yesus sebagai juru selamatnya, maka artinya adalah :"Orang tersebut melalui Yesus, telah ikut juga melaksanakan semua tuntutan dan ketetapan Hukum Taurat, dengan sempurna dan tanpa cacat, sehingga karena orang tersebut telah melaksanakan segala tuntutan hukum taurat, maka orang tersebut berhak untuk masuk kedalam Kerajaan Surga, seperti Janji Allah".

Tetapi sebaliknya adalah .. setiap orang yang tidak percaya dan tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat nya, maka orang tersebut agar dapat masuk kedalam Kerajaan Surga, maka ia harus melaksanakan semua tuntutan Hukum Taurat dengan sempurna dan tanpa cacat.

Nah .. berdasarkan penjelasan diatas, maka sekarang kita dapat memahami dan menjawab permasalahan disini dengan benar, yaitu .. Apakah Kematian Kristus telah membatalkan Hukum Taurat ??? maka jawabannya adalah TIDAK, sebab Hukum Taurat tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman, bagi setiap orang yang tidak percaya dan tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, dan sebaliknya orang-orang yang telah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, berarti orang tersebut telah melaksanakan semua tuntutan Hukum Taurat melalui Yesus, sehingga karena tuntutan dan ketetapan Hukum Taurat telah dilaksanakan oleh orang-orang percaya tersebut, maka Hukum Taurat tidak ada lagi artinya bagi mereka atau dengan kata lain, Hukum Taurat tidak lagi berguna bagi semua orang-orang percaya.

Kembali kepada Roma 3 : 20, agar kita tidak keliru dalam memahami ayat ini, maka terlebih dahulu kita harus menyadari, mengetahui dan memahami, bahwa surat Rasul Paulus itu ditujukan untuk orang-orang percaya ataupun jemaat-jemaat Tuhan yang ada di Roma, jadi karena Surat Rasul Paulus titujukan untuk orang-orang percaya, maka tidak ada kelirunya pernyataan Paulus disana, bahwa Kedatangan Yesus telah membatalkan Hukum Taurat dan segala tuntutan ataupun ketetapannya, Bagi orang-orang percaya, sebab seperti penjelasan diatas, dalam menulis Suratnya untuk jemaat di Roma, Rasul Paulus benar-benar sadar dan memahami, bahwa setiap orang yang telah menerima dan percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, maka orang-orang tersebut telah melaksanakan semua tuntutan dan ketetapan Hukum Taurat dengan sempurnda dan tanpa cacat melalui Yesus Kristus, itulah sebabnya dalam banyak kesempatan, Rasul Paulus mengajarkan pada orang-orang percaya, bahwa Kematian Kristus telah membatalkan ataupun menggenabi semua tuntutan dan ketetapan Hukum Taurat.


Salam ..

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Roma 3:20 Versi LAI TB
« Reply #8 on: March 04, 2015, 09:44:27 AM »
Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertaimu, jesuit_dm.

Bagi saya, ulasanmu membuka pengertian baru dan mengundang banyak pertanyaan. Antara lain, ini:
Nah .. berdasarkan penjelasan diatas, maka sekarang kita dapat memahami dan menjawab permasalahan disini dengan benar, yaitu .. Apakah Kematian Kristus telah membatalkan Hukum Taurat ??? maka jawabannya adalah TIDAK, sebab Hukum Taurat tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman, bagi setiap orang yang tidak percaya dan tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, dan sebaliknya orang-orang yang telah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, berarti orang tersebut telah melaksanakan semua tuntutan Hukum Taurat melalui Yesus, sehingga karena tuntutan dan ketetapan Hukum Taurat telah dilaksanakan oleh orang-orang percaya tersebut, maka Hukum Taurat tidak ada lagi artinya bagi mereka atau dengan kata lain, Hukum Taurat tidak lagi berguna bagi semua orang-orang percaya.
Tentang yang saya tebalkan dan saya garis bawahi, bagaimana cara 'menakar' atau menilai apakah seseorang telah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat?

Apakah cukup dengan baptisan? Maksud saya, mereka yang telah dibaptis dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, sudah cukup, sehingga mereka tidak perlu menuruti Hukum Taurat (ringkaskan saja menjadi 10 Perintah Allah)? Apakah baptisan yang diterima orang itu sudah cukup sebagai pertanda bahwa orang itu percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat?

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA