Oke Bro Oda.
Saya ganti dengan contoh lain.
ih... curaaaaannnnnngggg.....
"Ngomongin kecenderungan Om Oda.
Seseorang cenderung pembunuh.
duh... apa pula ini kalimat "cenderung pembunuh" ...
Belum dalam bentuk perbuatan pembunuhan, tapi dari keseharian memikirkan rencana pembunuhan.
nggak jelas dalam keseharian-nya itu :
X. memikirkan rencana pembunuhan ke seseorang tertentu ?
Y. atau tiap hari ingin ngebunuh orang siapa saja ?
Nahhh apakah ini sudah termasuk dosa ?
Kalo yang X, ya jelas itu dosa pikiran.
Kalo yang Y, nggak dosa... mungkin ya mesti "dikemenyanin" atopun dibawa ke grogol.
Karena disatu pihak mengatakan ini belum diimplementasikan dalam bentuk perbuatan sehingga belum dosa.
Tapi dipihak lain, dalam doa tobat disebutkan dosa dalam pikiran dan perkataan.
Jadi mikir saja sudah termasuk dosa
Ada comment dari Om Oda"
kayaknya phooey sengaja deh blaga pilon supaya bikin saya cerewet ... hahaha...
.
Gini yah phooey... kalo menurut saya : (misal)
A1. seseorang yg kesehariannya cenderung piktor ---> ini nggak dosa pikiran. Kalu buat orang ini jadi problem, ya mungkin yang diperlukan orang ini "dikemenyanin" atopun ke psikiater.
A2. diketika ybs nurutin piktornya sehingga kesehariannya dia beraksi sex diluar nikah ---> dosa.
A3. Kalu ybs udah punya istri dan melampiaskannya ke istri, dan istrinya juga enjoy ---> gak dosa.
A4. Kalu istrinya udah "gerah" tapi dipaksa juga ---> dosa.
model lain :
B1. seseorang kesehariannya nggak cenderung piktor ... suatu ketika kebetulan ngliat cewe seksi tiba2 aja "tuing" ----> nggak dosa.
B2. diketika ybs nurutin terus piktornya sehingga mengingini cewe ini utk ML dgn ybs ---> dosa pikiran.
B3. selanjutnya ybs mendekati dan berkenalan dgn benak dihati agar dpt ML ama cewe tsb ---> dosa aksi.
B4. gayung bersambut ---> dosa aksi.
B5. perkosa (cewenya dibius) ---> dosa aksi.
model lain :
C1. seseorang kesehariannya cenderung (berkeinginan kuat) ngebunuhin orang, siapa saja ---> nggak dosa.
C2. diketika ybs nurutin pikirannya lalu beraksi dengan serial killing --> dosa aksi
model lain :
D1. seseorang kesehariannya tidak memiliki kecenderungan utk ngebunuhin orang ... suatu ketika terjadi pertengkaran sehingga ybs sakit hati / marah ---> nggak dosa.
D2. ketika nurutin terus sakit hati/marahnya tsb shg timbul rasa benci/dendam ke lawannya ---> dosa pikiran
D3. ketika nurutin rasa benci/dendam shg berdesire utk bales dendem ---> dosa pikiran
D4. ketika rencana bales dendem itu diwujudkan aksinya ---> dosa aksi.
model lain :
E1. sso yg kesehariannya tidak memiliki kecenderungan ngomel2/marah2 ... suatu ketika ada sikon tertentu yang membuat ybs marah ---> nggak dosa.
E2. ybs memporakporandakan sikon tsb ----> nah, dosa ato kagak ?
setara :
F1. seorang ayah kesehariannya tidak memiliki kecenderungan marah ... suatu ketika anaknya naroh maenan disana sini berantakan di rumah yang membuatnya marah ---> nggak dosa.
F2. ayah ini melempar mainan2 yg berserakan tsb ---> nah, ini dosa ato kagak ?
Anyway,
dari A1 B1 C1 D1 E1 dan F1 ... kan kita bisa liat bhw itu bukan dosa pikiran, phooey ?
salam.