Dulu waktu saya kecil, saat misa menggunakan buku lagu pujian (cetakan gereja saya sendiri), isinya lagu lagu seperti di atas itu, juga banyak lagu lagu yang bernuansa riang dan mudah dinyanyikan. Setelah itu dibakukan dengan madah bakti, baru kemudian digantikan dengan satu buku Puji Syukur yang lengkap.
Cuma, secara selera, yang dulu lebih 'hidup'...
Mungkin saat misa gereja pakai buku cetkan sendiri, om Phooey sudah remaja dan malas ke gereja yaaa...