Pendapat Paulus, bukan perkataan Tuhan (1 Korintus 7:12, II Korintus 11:17)

[tgunawan]

I Korintus 7:12
Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.

II Korintus 11:17
Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.


Jika melihat konteks keseluruhan dari perikop kedua kutipan ayat ini, kita memperoleh kesan bahwa Paulus mengutarakan pendapatnya sendiri, bukan pendapat Tuhan, yaitu:

- mengenai status selibat/tidak kawin yang lebih baik daripada kawin (I Korintus 7)
- mengenai dirinya sendiri dibandingkan dengan rasul-rasul palsu (II Korintus 11)

Dulu sewaktu kuliah di institut negeri tahun 90-an, saya pernah diserang langsung oleh seorang kawan muslim fanatik, yang kebetulan secara khusus mempelajari Alkitab untuk dicari kesalahan-kesalahannya. Kedua ayat ini dijadikan sebagai evidence bahwa Alkitab tidak 100% Firman Tuhan, dan tulisan-tulisan Paulus terbukti tidak diilhami oleh Tuhan tapi oleh dirinya sendiri.

Let's discuss... 

[bruce]

Sebenarnya, apa iya Alkitab itu secara literal adalah Firman Tuhan? Sepertinya tidak begitu, karena yang kita imani adalah penulisnya mendapat penerangan Roh Kudus.

Mungkin ada pendapat berbeda?

Syalom

[Husada]

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu tgunawan.

Dulu sewaktu kuliah di institut negeri tahun 90-an, saya pernah diserang langsung oleh seorang kawan muslim fanatik, yang kebetulan secara khusus mempelajari Alkitab untuk dicari kesalahan-kesalahannya. Kedua ayat ini dijadikan sebagai evidence bahwa Alkitab tidak 100% Firman Tuhan, dan tulisan-tulisan Paulus terbukti tidak diilhami oleh Tuhan tapi oleh dirinya sendiri.

Yang saya garis bawahi, saya yakini, saya percayai, dan saya imani memang demikian. Bahwa dalam Alkitab, terkandung hal yang tidak difirmankan Tuhan, dalam arti tertulis dalam Alkitab berdasarkan interpretasi penulisnya atas ketuhanan yang dipahaminya, yang saya artikan sebagai pengilhaman oleh Roh Kudus.

Yang saya tebalkan, menurut pendapat saya, mengingat Paulus menulis hal-hal tersebut yang pada akhirnya tercantum dalam Alkitab, ditulis oleh Paulus setelah dia berganti nama dari Saulus. Artinya, Paulus menuliskannya setelah dia memperoleh kepenuhan Roh Kudus. Dari pengertian seperti itu, saya kok tidak melihat bahwa dalam menulis tulisannya, Paulus semata-mata diilhami oleh pikirannya, ya? Paulus menulis hal-hal yang akhirnya tercantum dalam Alkitab, ditulis berdasarkan penerangan Roh Kudus, yang berbaur dengan pikiran Palus sendiri. Saya meyakini, dalam perbauran itu, yang dominan adalah peranan Roh Kudus, mengingat kebiasaan (kebiadaban?) Saulus yang mengejar dan menyiksa pengikut Kristus. Ternyata, tulisan-tulisannya berisi kisah kasih Tuhan kepada manusia, dan mengajarkan damai, yang sangat bertolak belakang dengan kebiasaan (kebiadaban?) Saulus.

Itu pendapat saya, LKMD (lebih kurangnya mohon dimaklumi).

Damai, damai, damai.

[tgunawan]

Thanks @bruce dan @Husada untuk responnya. Salam damai pula.

Saya kurang lebih sama dengan Anda bahwa Alkitab itu tidak 100% Firman Tuhan secara literal/hurufiah, tapi 100% Firman Tuhan secara konteks menyeluruh.

Jawaban saya pada kawan saya waktu itu adalah:
"Ya, saya percaya Alkitab 100% Firman Tuhan dan seluruh isinya diilhami oleh Roh Kudus yang berisikan kabar baik tentang kasih Allah dalam Tuhan Yesus, bukan hanya kepada saya saja tapi juga kepada engkau. Jesus loves you."
Lalu hampir jatuhlah dia dari kursinya karena kaget... hehe...    itung-itung pengalaman PI.... ditambah lagi sederet kawan-kawan muslim lain yang duduk di belakang ternyata pada nguping.....

Saat itu saya hanya memberikan penjelasan singkat kepada ybs bahwa pengertian "Firman Tuhan" itu adalah "Diilhami Roh Kudus".
Karena pengertian 100% Firman Tuhan di sini berarti 100% diilhami oleh Roh Kudus, bukan 100% literally keluar dari mulut Tuhan.

Memang dalam kedua ayat referensi di atas, Paulus menyatakan bahwa:
- menurut pendapat Paulus, bukan menurut kata Tuhan bahwa ..... (I Kor 7:12)
- menurut pendapat Paulus sebagai orang bodoh, bukan menurut firman Tuhan bahwa .... (II Kor 11:17)

Tetapi secara logika berdiskusi, kedua kalimat tersebut sama sekali tidak bisa dijadikan evidence bahwa Alkitab tidak 100% Firman Tuhan. Kedua ayat itu hanya fraksi literal bukan fraksi kontekstual dari pesan utama dari perikop kedua pasal di atas.

Jika saya mau mencontoh logika berdebat yang tidak fair seperti yang diperbuat kawan saya itu, maka saya bisa menggugat sebagian besar isi dari Kitab Suci mana pun sebagai konten yang "bukan Firman Tuhan-nya", contohnya:
- isi percakapan tokoh yang dicatat dalam Kitab Suci
- cerita perjalanan & kebaikan/kejahatan manusia
- silsilah & sejarah

[Shakespeare]

I Korintus 7:12

Dulu sewaktu kuliah di institut negeri tahun 90-an, saya pernah diserang langsung oleh seorang kawan muslim fanatik, yang kebetulan secara khusus mempelajari Alkitab untuk dicari kesalahan-kesalahannya. Kedua ayat ini dijadikan sebagai evidence bahwa Alkitab tidak 100% Firman Tuhan, dan tulisan-tulisan Paulus terbukti tidak diilhami oleh Tuhan tapi oleh dirinya sendiri.

Let's discuss... 

Pemahaman Kristen dan muslim tentang Firman Tuhan memang berbeda. Bagi muslim menurut keyakinan mereka, Kitab Suci mereka adalah firman Tuhan harafiah, huruf per huruf, kata per kata diimlakan (didikte) oleh Tuhan.
Sementara pemahaman Kristen, Alkitab ditulis oleh manusia, di dalamnya ada sejarah, syair/puisi, nubuat, dll. Di dalamnya juga terdapat perkataan manusia, iblis/setan, malaikat, dst.... Tetapi bahwa penulisan dan penulisnya diilhami oleh Roh Kudus. Inilah yang dimaksud Firman Tuhan dalam pengertian Kristen.

Inilah juga sebabnya memahami Alkitab tidak boleh terlepas dari konteks (baik konteks bahasa, sejarah, doktrin, dsb). Kalau mau dipakai pengertian/pemahaman menurut islam jelas tidak akan nyambung karena memang tidak semua yang tertulis di Alkitab adalah perkataan (Firman) Tuhan.

Salam

[Shakespeare]

Memang dalam kedua ayat referensi di atas, Paulus menyatakan bahwa:
- menurut pendapat Paulus, bukan menurut kata Tuhan bahwa ..... (I Kor 7:12)
- menurut pendapat Paulus sebagai orang bodoh, bukan menurut firman Tuhan bahwa .... (II Kor 11:17)

Tetapi secara logika berdiskusi, kedua kalimat tersebut sama sekali tidak bisa dijadikan evidence bahwa Alkitab tidak 100% Firman Tuhan. Kedua ayat itu hanya fraksi literal bukan fraksi kontekstual dari pesan utama dari perikop kedua pasal di atas.

Justru di sini kita melihat kejujuran Rasul Paulus yang dengan terang2an menyatakan mana yang Firman Tuhan, mana yang pendapat pribadinya.
Di bagian lain Alkitab juga sangat jujur menceritakan kelemahan dan keburukan tokoh2nya, bahkan mereka2 yang dianggap sebagai teladan2 kesalehan seperti Abraham, Musa, Daud, dll.
Mana ada Kitab Suci lain yang demikian? Kitab Suci islam malah menceritakan tokoh2 tersebut seakan tanpa kelemahan/kekurangan, dan nabi2nya begitu suci tanpa kesalahan.

Salam

[bruce]

Justru di sini kita melihat kejujuran Rasul Paulus yang dengan terang2an menyatakan mana yang Firman Tuhan, mana yang pendapat pribadinya.
Di bagian lain Alkitab juga sangat jujur menceritakan kelemahan dan keburukan tokoh2nya, bahkan mereka2 yang dianggap sebagai teladan2 kesalehan seperti Abraham, Musa, Daud, dll.
Mana ada Kitab Suci lain yang demikian? Kitab Suci islam malah menceritakan tokoh2 tersebut seakan tanpa kelemahan/kekurangan, dan nabi2nya begitu suci tanpa kesalahan.

Salam

Dan atas dasar yang berbeda itu, menjudge pihak lain secara keliru.
Anda mungkin pernah medengar komen yang berkata :

Kalau Tuhan, mengapa takut dan bisa mati.
Kalau Kitab Suci, masa ada kisah penipuan.
Masa nabi Tuhan mabuk-mabukan.
Masa di kitabsuci ada kisah porno.
dst.

Begitulah.
Dan entah harus berapa ribu kali disampaikan, bahwa cara pemahamannya berbeda.
Ada yang bisa mengerti dan menganggap agamamu agamamu, tetapi ada yang justru menambahkan berbagai hujatan hujatan lainnya.

He he he he, kadang kalau ingat kasus seperti ini, jadi ingat hujatan kepada Katolik di forum tetangga, he he he, koq mirip.

 

[Shakespeare]

Dan atas dasar yang berbeda itu, menjudge pihak lain secara keliru.
Anda mungkin pernah medengar komen yang berkata :

Kalau Tuhan, mengapa takut dan bisa mati.
Kalau Kitab Suci, masa ada kisah penipuan.
Masa nabi Tuhan mabuk-mabukan.
Masa di kitabsuci ada kisah porno.
dst.

Begitulah.
Dan entah harus berapa ribu kali disampaikan, bahwa cara pemahamannya berbeda.
Ada yang bisa mengerti dan menganggap agamamu agamamu, tetapi ada yang justru menambahkan berbagai hujatan hujatan lainnya.

He he he he, kadang kalau ingat kasus seperti ini, jadi ingat hujatan kepada Katolik di forum tetangga, he he he, koq mirip.

 

Itulah yang bikin capek dan kadang malas meneruskan debat dengan mereka2 yang modelnya seperti itu..

[bruce]

Itulah yang bikin capek dan kadang malas meneruskan debat dengan mereka2 yang modelnya seperti itu..

Dulu sekitar tiga tahun lalu, di forum Ladangtuhan.com (sekarang sudah berubah formatnya) ketika masa jayanya, kebetulan saya diangkat jadi mod di sana. Situasinya memang seperti itu, bro. setiap hari selalu ada saja member yang masuk dengan 'paket' seragam, posting dengan 'isi' yang sama, bergantian. Jadi, saya sudah termasuk yang 'biasa' menghadapi seperti itu, walau kadang sungguh menguji kesabaran, ha ha ha ha.

Syalom

[CosmicBoy94]

I Korintus 7:12
Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.

II Korintus 11:17
Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.


Jika melihat konteks keseluruhan dari perikop kedua kutipan ayat ini, kita memperoleh kesan bahwa Paulus mengutarakan pendapatnya sendiri, bukan pendapat Tuhan, yaitu:

- mengenai status selibat/tidak kawin yang lebih baik daripada kawin (I Korintus 7)
- mengenai dirinya sendiri dibandingkan dengan rasul-rasul palsu (II Korintus 11)

Dulu sewaktu kuliah di institut negeri tahun 90-an, saya pernah diserang langsung oleh seorang kawan muslim fanatik, yang kebetulan secara khusus mempelajari Alkitab untuk dicari kesalahan-kesalahannya. Kedua ayat ini dijadikan sebagai evidence bahwa Alkitab tidak 100% Firman Tuhan, dan tulisan-tulisan Paulus terbukti tidak diilhami oleh Tuhan tapi oleh dirinya sendiri.

Let's discuss... 

Coba kita teliti konteksnya. Paulus tidak pernah sama sekali mengatakan tulisan/ajarannya tidak diilhamkan sebaliknya mengatakan bahwa beberapa permasalahan misalnya tentang "para gadis (virgins)" tidak diajar oleh Yesus ketika Dia melayani dibumi dan selepas kenaikan-Nya, Paulus ditugaskan (diberi otoritas) untuk mengajar.
Ada tertulis:
"Now about virgins: I have no command from the Lord, but I give a judgment as one who BY THE LORD’S MERCY IS TRUSTWORTHY ... In my judgment, she is happier if she stays as she is - and I think that I too have the Spirit of God." (1 Corinthians 7:25, 40)    
Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah.   ..Tetapi menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.(1 Korintus 7:25, 40)

Dan Paulus menegaskan bahwa ajarannya mengandungi otoritas.
Ada tertulis:
Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.   (1 Korintus 14:37)

Kalu saudara muslim kita menuntut tulisan2 yg mirip/persis seperti Alquran jelas ngga ada sebab Alkitab diberikan secara inspirasi bukan didikte kata per kata.
Itulah bedanya Alkitab dibanding Alquran.

Salam.

[tgunawan]

Nice & quality replies, Folks. Crystal clear.
Jika ada gugatan-gugatan sejenis terhadap keabsahan Alkitab sebagai FT, tipikal jawabannya bisa di-copas dari sini.
Singkat, padat, jelas.

[bruce]

 

[Phooey]

I Korintus 7:12
Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.


---cut---

IMHO........
Khusus untuk perikop 1 Korintus 7:12...........
Saya mengartikan pertama2 Rasul Paulus hendak menyatakan pendapat pribadinya...tetapi kemudian ia ingat bahwa Tuhan Yesus lah yang menyatakan bhw orang tdk boleh menceraikan (apa yang dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia).

Any comment

 

[hanhalim2]

I Korintus 7:12
Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.

II Korintus 11:17
Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.


Jika melihat konteks keseluruhan dari perikop kedua kutipan ayat ini, kita memperoleh kesan bahwa Paulus mengutarakan pendapatnya sendiri, bukan pendapat Tuhan, yaitu:

- mengenai status selibat/tidak kawin yang lebih baik daripada kawin (I Korintus 7)
- mengenai dirinya sendiri dibandingkan dengan rasul-rasul palsu (II Korintus 11)

Dulu sewaktu kuliah di institut negeri tahun 90-an, saya pernah diserang langsung oleh seorang kawan muslim fanatik, yang kebetulan secara khusus mempelajari Alkitab untuk dicari kesalahan-kesalahannya. Kedua ayat ini dijadikan sebagai evidence bahwa Alkitab tidak 100% Firman Tuhan, dan tulisan-tulisan Paulus terbukti tidak diilhami oleh Tuhan tapi oleh dirinya sendiri.

Let's discuss... 

yup     !!!

Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.


Tuhan Yesus memberkati

Han