Bukannya di Madura itu?
Ada kisah lucu, soal pertunjukan kungfu.
Dulu ketika masih SMA, saya diajak om ke Singapore jalan jalan, jadi kami dibawa ke Kungfu House, untuk menyaksikan kehebatan teknik kungfu.
Ada pertunjukan gerakan pedang, biasalah.
Ada pertunjukan badan diikat dengan kawat sebesar kabel, dan sekali hentakan isa putus.
Ada pertunjukan memukul paku dengan tangan telanjang hingga paku melesak kedalam balok kayu.
Ada lagi yang bikin kagum adalah ketika seorang master memukul permen sejenis sugus yang dibentuk kerucut dengan batang tebu, dan permen lunak itu menancap di dalam tebu.
Kemudian, nah ini, diperlihatkan keampuhan sebuah salep anti panas. Dimana diminta penonton yang bersedia tangannya disiram air panas. Ketika tidak ada penonton yang berani (sudah pasti), maka seorang gadis cantik (anaknya sang master) dipilih jadi korban. Tagannya disiram air yang baru mendidih dan masih mengepulkan asap. Ketika si gadis menjerit, segera tanganya diolesi dengan salep/cream itu dan tidak membekas sedikitpun, tidak terbakar ataupun meepuh.
Sebagai bukti, si master mengedarkan gayung dengan air panas untuk diperiksa oleh penonton, semua orang mengangguk angguk kagum. Kecuali saya yang karena iseng mencelupkan jari saya ke dalam air panas itu. Lhooo, koq cuma hangat?
Saya gak berani protes saat itu, karena melihat pergelangan tangan dan kepalan si master kungfu itu sama besarnya, dan terbukti pakupun menancap. Jadi saya diem aja daripada kepalan itu mampir ke muka saya.