Author Topic: Gubernur DKI paling cocok  (Read 20725 times)

0 Members and 7 Guests are viewing this topic.

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #255 on: September 10, 2012, 11:10:57 AM »
Quote
JAKARTA - Calon gubernur incumbent Fauzi Bowo akan dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta terkait dengan dugaan praktik politik uang lewat pembagian kartu perdana telekomunikasi XL.

Menurut tim Pengacara JakartaBaru, Habiburokhman, kartu perdana dari provider XL Axiata tersebut didapatkan oleh timnya, saat disebar ke warga di sekitar Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.

Tak hanya itu, dalam kemasan Kartu Perdana XL bergambar Foke, juga terdapat iming-iming hadiah umroh. Iming-iming hadiah ini, tertulis di belakang kemasan kartu perdana tersebut yakni, lima hadiah umroh, liburan ke Bali dan ratusan barang elektronik.

Kata Habiburokhman, berdasarkan keterangan warga jika mereka mengambil kartu tersebut akan ada hadiahnya. "Mereka diiming-iming hadiah jika mengambil kartu tersebut," ujar Habib saat berbincang dengan Okezone, Jumat (7/9/2012).

Habib menuturkan mekanisme untuk mendapatkan hadiah, warga yang mendapatkan kartu perdana XL tersebut akan diundi melalui nomor yang tertera. "Jadi mereka diundi melalui nomor tersebut," imbuhnya.

[/qoute]

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #256 on: September 10, 2012, 11:14:26 AM »
Quote
JAKARTA-Tim Advokasi Jakarta Baru melaporkan dugaan money politic dan kampanye dengan fasilitas negara ke Panwaslu DKI.

Dugaan money politic tersebut ditemukan pada hari kamis 6 September 2012 di Matraman Jakarta Pusat dalam bentuk kartu perdana dari salah satu operator seluler yang dinamakan Kartu Salam Jakarta kepada masyarakat.

"Kartu perdana ini dijadikan alat untuk mengikuti undian yang hadiahnya puluhan tiket ke Bali dan ratusan produk elektronik. Ketika kami hubungi memang benar akan diundi," kata Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru, Habiburokhman di Panwaslu DKI, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2012).

Dijelaskannya, kartu perdana tersebut juga dilengkapi brosur yang menyudutkan Jokowi dan menggiring masyarakat memilih Foke.

" Dalam brosur tersebut ada tulisan Bang Fauzi, Peduli dan Berprestasi, lengkap dengan gambar Foke," jelasnya.

Pihaknya juga telah menyerahkan kartu perdana dan brosur tersebut ke Panwaslu sebagai bukti permulaan. Karena telah melanggar pasal 117 ayat 2 UU No 32 Tahun 2004.

" Jika terbukti pasangan calon tertentu diancam pidana penjara paling singkat dua bulan dan paling lama 12 bulan," pungkasnya.

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #257 on: September 10, 2012, 05:41:22 PM »
Quote
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, menuding tidak ada satu pun Kepala Daerah di Indonesia yang jujur. Ketidakjujuran itu karena mustahil menjadi pejabat di Indonesia tanpa mengeluarkan uang. 
 
"Ini kan menjadi stigma dan persepsi Partai Politik di masyarakat, yang pertama orang kalau enggak dikasih mahar (uang) tidak mungkin mau mencalonkan seseorang," ujarnya di Mapolda Metro Jaya usai berjumpa dengan Kapolda Metro Jaya, Senin (10/9/2012).
 
Ahok mengaku bahwa pengusungan dirinya bukan karena keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, melainkan karena keputusan DPP Partai Gerindra. "Didukungnya saya bukan keputusan Pak Prabowo yang memilih saya, tapi keputusan DPP Gerindra," tambahnya.
 
Ahok menambahkan, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo sempat tidak suka dirinya menjadi calon pendamping Jokowi. "Malah Pak Hashim pernah tidak suka kepada saya," lanjutnya.
 
Ahok pun berdalih, dipilihnya dia menjadi pendamping Jokowi dalam Pilkada DKI ini untuk mematahkan persepsi uang sebagai mahar dalam setiap Pilkada di Indonesia.
 
"Untuk mematahkan stigma dan persepsi yang berkembang harus pakai uang mahar, bahwa PDI Perjuangan dan Gerindra tidak menerima uang mahar satu sen pun dari kami. Gerindra dan PDIP juga menantang seluruh rakyat Indonesia bahwa kami rekam jejaknya bagus," tuturnya.
 
Ahok pun menantang wartawan, untuk memeriksa di mana kesalahannya. "Coba kalian periksa di mana kesalahan kami berdua, kalau 20 September nanti kami menang. Ini membuktikan teori bahwa bukan uang yang banyak tapi rekam jejak yang baik," pungkasnya.
 
Ahok pun lantas menuju mobilnya dengan terburu-buru di dampingi belasan anggota tim suksesnya.


bruce

  • Guest
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #258 on: September 11, 2012, 07:03:08 AM »
Quote
JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengakui dirinya dipandang sebagian orang hanya melakukan pencitraan di Jakarta. Menanggapi pandangan tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa dia bekerja membangun daerahnya dan hal itu mendapat apresiasi banyak orang, termasuk media.

"Kesalahan saya di Solo adalah benar-benar bekerja dan kerja saya itu ada hasilnya. Hasil kerja itu kemudian diliput oleh media," kata Jokowi dalam acara halalbihalal bersama pekerja media di Restoran Sari Kuring SCBD, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2012) malam.

Liputan media yang satu kemudian diikuti media lainnya seiring dengan berbagai penghargaan yang diperoleh Jokowi atas prestasinya membangun Solo. Pemberitaan tersebut kemudian dinilai sebagian orang sebagai pencitraan yang membantu Jokowi melesat cepat hingga ke panggung cagub DKI.

"Saya bekerja dan output-nya adalah produk yang dinilai baik. Itu diangkat oleh media. Saya yakin orang-orang yang bekerja di media cetak dan elektronik bukan orang bodoh yang mengangkat produk yang ndak layak diangkat," ujar Jokowi menepis isu pencitraan.

Dia juga menepis kampanye negatif pihak lawan yang menilai penghargaan yang diterima Jokowi dan Kota Solo sebagai rancangan dengan tujuan pencitraan. Dia menegaskan, dedikasinya yang dipadu kerja sama warga Solo-lah yang telah menghasilkan penghargaan-penghargaan tersebut. Ia dan warga Solo tak pernah mendesain kebijakan dengan tujuan untuk sekadar mendapat apresiasi secara nasional.

Pernyataan sepihak tersebut juga secara tidak langsung menggugat pihak-pihak yang telah memberikan penghargaan.

"Di Solo tahun 2010 dicek oleh Transparancy International Indonesia (TII) dan kami termasuk dalam tiga besar kota yang bersih dari pungutan, dari korupsi dan lain-lainnya. Memang ini belum dapat nilai 10. Tapi ini sudah termasuk juaranya Indonesia," katanya.

Jokowi juga menjelaskan, secara pribadi pada tahun yang sama, 2010, ia mendapat penghargaan Bung Hatta Anticorruption Award yang diberikan oleh Yayasan Bung Hatta. Penghargaan tersebut merupakan penilaian dari pihak independen yang menilai kerjanya sebagai Wali Kota Solo telah memberikan pengaruh pada tingkat transparansi dan bebas korupsi di pemerintahan.

Atas dasar itu, Jokowi meminta pesaingnya sekadar bekerja untuk memutarbalikkan fakta. Yang tidak berprestasi dipoles untuk menjadi berprestasi. Sementara itu, yang mendapat penghargaan di level nasional maupun internasional dinilai hanya melakukan pencitraan. "Jangan dibolak-baliklah. Yang baik dibuat jadi ndak baik. Yang ndak baik dibuat jadi baik," sentil Jokowi.

Ada yang tidak janji tetapi berbuat.
Ada yang janji tapi tidak berbuat.

 :shrug:

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #259 on: September 11, 2012, 11:20:38 AM »
kata adik ipar foke..

Quote
JAKARTA - Meski sebagai adik ipar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Budayawan, Romo Harie, dengan tegas menyatakan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam putaran kedua Pemilukada DKI, 20 September nanti.

"Kanapa saya menjadi relawan Jokowi, ya karena akal sehat dan hati nurani yang menuntun saya mendukung Jokowi," katanya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Lantas kenapa Harie tidak mendukung kakak iparnya dan justru berbalik arah mendukung rival Foke? Romo Harie enggan menjelaskan secara rinci alasan dirinya mendukung Jokowi.

"Apakah ada kewajiban? Enggak kan? Artinya kan kita sederhana saja ya, kita lihat fakta. Kita punya akal sehat, punya hati nurani, kita lihat apa yang terjadi. Enggak etislah kalau saya cerita, itu sudah rahasia umum, semua orang sudah pada tahu," jelasnya.

Namun demikian, Romo Harie mengaku, alasan sederhana mengapa dirinya tidak mendukung kakak iparnya antara lain melihat dari rekam jejak Jokowi selama menjadi Walikota Solo. "Saya melihat track record pertama, lalu yang kedua saya melihat integritas, Jokowi yang jujur, yang tulus. Saya melihat juga leadership, dengan kesederhanaan, gayanya dia, caranya dia memimpin. Itu efektif sekali, yang seperti ini yang sebetulnya dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta," tegasnya.

"Pemimpin dengan tipe seperti ini (Jokowi), bukan pemimpin yang maaf ya, merasa pintar, merasa besar dan merasa tinggi. Nah Jokowi malah antitesis, dengan kesederhanaannya dia, dengan kejujuran dia, dengan hasil-hasil kerjanya yang kita lihat, dia mau turun ke bawah, jadi rendah hati lah. Humble, leadershipnya juga kelihatan dengan ketegasan dia mengambil sikap, dari caranya dia melayani masyarakat," papar dia.

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #260 on: September 12, 2012, 02:23:57 PM »


Jokowi..  :afro1: :afro1:

bruce

  • Guest
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #261 on: September 12, 2012, 02:44:14 PM »
Foke van betawi dapat nominasi ngga, bro?

 :rofl: :rofl: :rofl:

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #262 on: September 12, 2012, 02:49:56 PM »
Foke van betawi dapat nominasi ngga, bro?

 :rofl: :rofl: :rofl:
:think: :think1:




foke bukan walikota mod..    :takethat: :scold:


bruce

  • Guest
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #263 on: September 12, 2012, 02:54:37 PM »
:think: :think1:




foke bukan walikota mod..    :takethat: :scold:

Sebenarnya sama, bro. Cuma karena Jakarta dianggap khusus karena ibu kota negara, maka pemimpin kotanya diangkat setingkat gubernur. Sejatinya sih sama sama walikota (mayor).

  :console:

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #264 on: September 13, 2012, 09:16:04 AM »
Quote
Didukung Adik Ipar Foke, Bukti Program Jokowi Lebih Baik

JAKARTA - Adik ipar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Budayawan, Romo Harie, menyatakan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam putaran kedua Pemilukada DKI.
 
Menurut Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru, Habiburokhman, dukungan tersebut membuktikan bahwa Jokowi-Ahok lebih baik dari pasangan Foke-Nara
 
"Tapi jika adik ipar Foke justru dukung Jokowi mungkin karena memang visi, misi dan program Jokowi lebih baik," ujar Habib sapaan akrabnya saat berbincang dengan Okezone, Rabu (12/9/2012).
 
Lebih lanjut Habib mengatakan bahwa menjadi hal yang wajar bila dalam satu keluarga terdapat perbedaan pandangan dalam politik, khususnya dalam menentukan pilihan pemimpin.
 
"Menurut saya adalah hal yang biasa jika dalam satu keluarga ada perbedaan pilihan politik," tuturnya.
 
Sebelumnya, Romo Harie menegaskan mendukung pasangan Jokowi-Ahok. Hal itu ia katakan saat acara Halal bi halal Jokowi-Ahok bersama rekan wartawan di kawasan SCBD Jakarta. Romo Harie terlihat hadir diacara tersebut.
 
"Kenapa saya menjadi relawan Jokowi, ya karena akal sehat dan hati nurani yang menuntun saya mendukung Jokowi," katanya.
 
Saat dikonfirmasi mengapa dirinya tak mendukung kakak iparnya dan justru berbalik arah mendukung rival Foke? Romo Harie enggan menjelaskan secara rinci alasan dirinya mendukung Jokowi.
 
"Apakah ada kewajiban? Enggak kan? Artinya kan kita sederhana saja ya, kita lihat fakta. Kita punya akal sehat, punya hati nurani, kita lihat apa yang terjadi. Enggak etislah kalau saya cerita, itu sudah rahasia umum, semua orang sudah pada tahu," jelasnya.
(sus)

http://jakarta.okezone.com/read/2012/09/13/505/689073/didukung-adik-ipar-foke-bukti-program-jokowi-lebih-baik

ade iparnya aja sampe dukung jokowi hehe

bruce

  • Guest
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #265 on: September 14, 2012, 04:07:37 PM »
Quote
Bergaya Preman, Pria Mengaku Wakil RW Hadang Basuki
Fabian Januarius Kuwado | Ana Shofiana Syatiri | Jumat, 14 September 2012

JAKARTA, KOMPAS.com — Kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Jumat (14/9/2012), diwarnai insiden. Basuki bersama rombongan dihadang pria yang mengaku sebagai wakil RW setempat. Beruntung, insiden itu tak meluas dan cepat mereda.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, insiden tersebut terjadi di jalan masuk kompleks Perumahan Tanah Bangunan (PTB) Blok J, RT 09 RW 11, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat itu Basuki tengah berjalan dari kediaman Bapak Muntu menuju permukiman yang berada di belakang kompleks itu.

Saat menyusuri jalan, seorang pria dengan menggunakan motor Honda Scoopy berwarna putih dengan nopol B 3348 TON merangsek masuk ke tengah-tengah rombongan. Bahkan, beberapa pewarta televisi yang tengah mengambil gambar hampir ditabrak pria paruh baya berkepala plontos tersebut.

"Ini ada apa ini. Sudah ada izinnya belum? Kalau enggak ada izin dari warga setempat, enggak boleh masuk," ujar pria yang mengenakan kaus oblong berwarna putih dan berkalung mengkilat itu.

Ucapan pria yang mengaku bernama H Abdul Rojak itu pun langsung ditanggapi oleh Basuki.

"Mohon maaf Bapak, ini kan sudah kampanye pilkada putaran kedua, dalam peraturan kegiatan saya ini sudah dijamin undang-undang," ujar Basuki.

Seakan tak terima dengan penjelasan Basuki, pria yang juga mengaku wakil RW 10, Kampung Sumur, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu pun terus menentang penjelasan Basuki. Perdebatan alot di antara keduanya pun kembali terjadi.

Sementara warga yang sebelumnya berjabat tangan dan berfoto tampak terkejut dengan insiden tersebut.

"Sudah ada izinnya belum? Saya yang punya wilayah sini. Kalau mau masuk, kulo nuwun dululah sama warga setempat," lanjut Abdul.

"Bapak enggak bisa bilang begitu juga, kita di sini sudah bilang kelurahan, kalau aspirasi bapak ini termasuk mewakili warga setempat juga atau tidak?" tanya Basuki.

"Kalau cuma sampai kelurahan, enggak cukup. Sama warga setempat juga, dong," lanjutnya ngotot.

Perseteruan antara Abdul Rojak dan Basuki beserta rombongan pun mereda begitu wakil RW tersebut disarankan untuk melapor kepada pihak kepolisian jika tak menerima kedatangan Basuki. Dengan bergegas, Basuki dan rombongan pun melanjutkan perjalanannya ke RW 11 untuk berdialog dengan warga setempat.

Pada kampanye hari pertama putaran kedua Pilada DKI Jakarta kali ini, Basuki dijadwalkan menjalani kampanye terpisah dengan Jokowi. Basuki berkampanye di Duren Sawit, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Food Court Pasar Festival, dan diakhiri dengan debat pilgub di Grand Melia. Sementara Jokowi berkampanye di Pejagalan, Pasar Manggis, Menteng Dalam, dan lainnya.

Kelakuan preman yang terus dipelihara oleh bangsa kita, yang mungkin menjadi PR bagi Gub DDKI yang baru untuk menghapuskannya dari bumi Jakarta.

 :scold:

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #266 on: September 14, 2012, 10:23:58 PM »
btw, lg debat yah di hotel gran melia ya??hehe

bruce

  • Guest
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #267 on: September 14, 2012, 10:34:46 PM »
Betul dan kelihatan siapa premannya di situ. Bayangkan kalau cawagub sudah berkata bahwa premanisme di Jakarta berawal dari urusan perut, katanya, yang kebetulan adalah pembina FBR, Forkabi selaku Bamus betawi, he he he he.

Mau Jakarta jadi kota preman, pilih no. 1

 :doh: :scold: :lol:

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #268 on: September 17, 2012, 09:52:22 AM »
kemarin baru liat debat Foke Nara vs Jokowi Ahok...

keliatan banget siapa yang berkualitas... :D

si Nara menyapa basuki Ahok langsung dengan sapaan Haiya...hehe...memang canda sah2 aja tapi pola pikir primodialnya kentara banget  :D
In Omnibus Caritas

bruce

  • Guest
Re: Gubernur DKI paling cocok
« Reply #269 on: September 17, 2012, 09:56:33 AM »
kemarin baru liat debat Foke Nara vs Jokowi Ahok...

keliatan banget siapa yang berkualitas... :D

si Nara menyapa basuki Ahok langsung dengan sapaan Haiya...hehe...memang canda sah2 aja tapi pola pikir primodialnya kentara banget  :D

Sebenarnya, ada dua sisi yang langsung membuat Nara terlihat minus :

1. Sebagai calon pemimpin, yang juga akan memimpin suku yang di haiyaa in itu, sungguh tidak layak dia menunjukan rasa antipatinya, becanda ataupun tidak, lebih bagus kalau dia menyimpan saja rasa antipatinya itu di dalam hati.

2. Seharusnya ia sadar, di forum resmi, seperti debat yang disiarkan langsung ke seluruh negeri, adalah wajar dia menghormati lawan debatnya, sapaaan yang baik adalah menyebut Pak, Bung, Mas, atau bahkan Saudara, bukan langsung menyebut nama.

Syalom