ini sih semi kriminal, Mas.. serem amat ploncoan seperti itu. ada unsur pelecehan HAM pula
ckckckckckck..sudah di-ACC rektor tuh?
itu di jurusan teknik ya? biasanya ploncoan serem2 itu di jurusan teknik. adik saya (cowok) dulu sempat disuruh gundul ala 3-2-1, terus nyemplung selokan pula
Kalau cara penyiksaan fisik, saya tambahin kisahnya.
Saat jaman saya, sebelum di posma oleh senat mahasiswa, kami digojlok oleh para menwa terlebih dahulu tiga hari lamanya. Mulai jam 5 pagi hingga jam 11 malam.
Dimulai dengan kepala gundul total, membawa bambu berisi semen seberat 7 kg. setengah kilometer menjelang kampus harus jalan jongkok. Push-up, sit-up, scout-jump, adalah setiap saat. Dan janga lupa dijemur di panas matahari.
Pernah suatu kali panas terik hingga tidak tertahankan lagi, tidak lama kemudian sekitar jam 2 siang langit tiba tiba mendung. Saat itu kami di tengah lapangan bola yang terik dan berdebu. Saya berharap hujan besar, sehingga pasti akan disuruh menepi dan istirahat. Dan betul, hujan turun dengan lebat, seolah dituang dari langit. Lapangan bola tempat kami duduk telah terendam air, dan menjadi lumpur coklat.
Akhirnya kami disuruh berdiri, saya sudah senang. Tetapi, apa yang terjadi?
Kami disuruh berlari di tempat, dengan akibat seluruh air dan lumpur memercik ke seluruh badan.
Setelah itu, kami disuruh berdiri, dan dengan aba aba, langsung tiarap. Yup, tiarap dalam lumpur. Dan masih dtambah dengan melakukan erakan merayap, jalan dengan siku dan lutut dalam posisi berbaring, ditengah lumpur !.
Setelah tiga hari, kulit kepala kami mengelupas dan bisa dikupas dengan menariknya.
Kami tidak dendam ataupun jengkel kepada menwa. Karena para penggojlok itu konsekuen dengan perintahnya. Kalau mereka memberi perintah merayap, maka kami mereka merayap disamping kami. Kalau memberi hukuman pushup 50 kali, mereka juga pushup disamping kami. Kalau kami dijemur kepanasan, merekapun ikut berjemur kepanasan.
Itu sedikit bedanya dibanding para panitia posma, yang cuma petentengan dengan kacamata hitam, teriak teriak pakai toa tetapi duduk di atas meja dari tempat teduh.
Oiya, ada beberapa 'kakak' senior yang lagaknya luar biasa, ngga tahunya, ketika sekitar tahun ke tiga saat ujian, lhooh, koq barengan dengan saya? Ternyata cuma jual lagak, sementara otaknya kosong thoh. Ha ha ha ha