Author Topic: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks  (Read 1275 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bruce

  • Guest
Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« on: July 26, 2012, 03:06:26 PM »
Quote
Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
Kamis, 26 Juli 2012 | 11:44 WIB


PHILADELPHIA, KOMPAS.com — Seorang uskup Gereja Katolik di AS dihukum tiga sampai enam tahun penjara karena menutupi-nutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan pastor yang dipimpinnya. Uskup itu, William Lynn, menjadi pejabat pertama dalam Gereja Katolik AS yang dihukum karena menutupi-nutupi klaim pelecehan seksual oleh para imam.

Hakim dalam kasus itu, Teresa Sarmina, mengatakan, Lynn "membiarkan para monster dalam jubah para klerus... menghancurkan jiwa anak-anak".

Uskup Lynn, mantan sekretaris para imam di Keuskupan Agung Philadelphia, menangani penugasan para imam dan keluhan tentang kekerasan seksual terhadap anak pada 1992-2004. Ia dituduh telah memindahkan para imam bermasalah di salah satu paroki terbesar di negara itu dan menutup-nutupi keluhan terkait pelecehan seks itu dari mata publik.

"Anda tentu tahu baik apa yang benar, Monsignor Lynn. Namun, Anda memilih yang salah," kata Hakim Teresa Sarmina.

Lynn menjadi pejabat pertama dalam Gereja Katolik AS yang dihukum karena penanganannya terhadap klaim pelecehan seksual, yang mengguncang Gereja Katolik selama lebih dari satu dekade.

Ia divonis pada Selasa (24/7). Juri telah menyatakan bahwa Lynn (61 tahun) bersalah bulan lalu karena kejahatan yang membahayakan anak-anak atas kelalaiannya dalam menangani orang yang kini jadi mantan imam, yaitu Edward Avery. Avery kini menjalani hukuman lima tahun penjara setelah mengaku bersalah sudah melakukan penyerangan seksual seorang putra altar di gereja.

Tahun 1992, seorang dokter melapor ke kantor Lynn bahwa Avery telah melecehkan dia beberapa tahun sebelumnya. Lynn lalu mengirim Avery untuk menjalani perawatan. Namun, fasilitas yang dikelola gereja mendiagnosis bahwa Avery punya masalah dengan alkohol, bukan dengan kelainan seksual. Avery kemudian kembali melayani umat dan dikirim untuk tinggal di paroki di tempat putra altar itu kemudian diserang pada 1999.

"Saya tidak bermaksud untuk mendatangkan kemalangan apa pun bagi (korban Avery)," kata Lynn. "Upaya terbaik saya tidak cukup baik untuk menghentikan kebejatan itu."

Skandal tersebut telah memaksa sejumlah perubahan dalam tubuh gereja, yang telah menghabiskan puluhan juta dollar untuk pemeriksaan latar belakang para pekerja, program-program bantuan bagi para korban, serta pelatihan bagi anak-anak dan para guru dalam mengidentifikasi penyimpangan seksual.

Para uskup juga telah berjanji untuk menyingkirkan semua imam yang jadi tertuduh dari pelayanan umum gereja.

Para jaksa yang menghabiskan waktu satu dekade untuk menyelidiki keluhan pelecehan seksual yang tersimpan dalam file-file rahasia di keuskupan agung itu berpendapat, Lynn dan sesama konspirator yang tidak didakwa dalam hierarki gereja telah menempatkan anak-anak dalam bahaya. "Dia (Lynn) mengunci nama-nama para imam pedofil dalam sebuah lemari besi. Dia mengunci nama-nama pria yang ia tahu telah melecehkan anak-anak. Sekarang dia akan dikurung karena menyimpan rahasia itu dalam lemari besi tersebut," kata Jaksa Seth Williams.

Sumber :AP, smh.com.au
Editor :Egidius Patnistik

Any comment?


Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #1 on: July 26, 2012, 03:16:34 PM »
kalu uskup itu salah gpp di bui juga,
kalu ngak salah y jangan di bui..  :hello2:  :afro2:

bruce

  • Guest
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #2 on: July 26, 2012, 03:29:51 PM »
Saya jadi terpikir satu hal, seorang imam yang telah mengakui dosa dosanya dihadapan Uskup nya, membuat sang Uskup menjadi terikat sumpahnya, untuk menyimpan segala dosa dan kesalahan sang pastor seumur hidupnya, dan tidak akan dibocorkan kepada siapapun.

Apakah hal seperti ini yang terjadi? Karena kalau bukan soal pengakuan dosa, maka adalah kewajiban seorang Uskup untuk menertibkan bawahannya yang melakukan pelanggaran.

Syalom

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #3 on: July 26, 2012, 03:33:57 PM »
Saya jadi terpikir satu hal, seorang imam yang telah mengakui dosa dosanya dihadapan Uskup nya, membuat sang Uskup menjadi terikat sumpahnya, untuk menyimpan segala dosa dan kesalahan sang pastor seumur hidupnya, dan tidak akan dibocorkan kepada siapapun.

Apakah hal seperti ini yang terjadi? Karena kalau bukan soal pengakuan dosa, maka adalah kewajiban seorang Uskup untuk menertibkan bawahannya yang melakukan pelanggaran.

Syalom

maksudnya gimana mod ?

bruce

  • Guest
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #4 on: July 26, 2012, 03:37:35 PM »
maksudnya gimana mod ?

Kalau saya seorang Ukup, dan misalkan ada Pastor pastor saya yang melakukan pengakuan dosa dihadapan saya, dan mengaku telah melakukan pelecehan sexual. Setelah itu, saya menjadi terikat sumpah, bahwa apapun yang telah diucapkan oleh pastor pastor saya (atau umat sekalipun) tidak akan saya paparkan kepada dunia luar, di hadapan pengadilan sekalipun. Jadi, si Uskup terpaksa menerima sanksi pidana dibanding melanggar sumpahnya sendiri.

Mungkin ada yang lebih mumpuni soal Katolik yang bisa menjelaskan?

Silahkan

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #5 on: July 26, 2012, 03:42:51 PM »
Kalau saya seorang Ukup, dan misalkan ada Pastor pastor saya yang melakukan pengakuan dosa dihadapan saya, dan mengaku telah melakukan pelecehan sexual. Setelah itu, saya menjadi terikat sumpah, bahwa apapun yang telah diucapkan oleh pastor pastor saya (atau umat sekalipun) tidak akan saya paparkan kepada dunia luar, di hadapan pengadilan sekalipun. Jadi, si Uskup terpaksa menerima sanksi pidana dibanding melanggar sumpahnya sendiri.

Mungkin ada yang lebih mumpuni soal Katolik yang bisa menjelaskan?

Silahkan

memang seperti itu kasusnya mod ?
kalau seperti itu si uskup tidak salah dong..

pengadilannya aja yang alay..  :)))

bruce

  • Guest
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #6 on: July 26, 2012, 03:49:59 PM »
memang seperti itu kasusnya mod ?
kalau seperti itu si uskup tidak salah dong..

pengadilannya aja yang alay..  :)))

Untuk tahu kepastiannya, tentu harus mengusut hingga pengadilan di sana.
Tetapi satu hal yang pasti, seorang Pastor atau Uskup, yang telah memberikan sakramen Pengakuan Dosa, tidak akan menceritakan apapun kepada orang lain, walaupun diancam dengan kematian sekalipun. Jadi, kalaulah si pastor phedophil di sana, telah mengakui dosanya kepada si Uskup, hingga dihukum matipun, si Uskup tidak akan membocorkan apa yang telah diakui orang kepadanya. Itu sumpah yang harus dipegangnya selaku pemberi sakramen pemngampunan dosa.

Contoh kasus.

Misalkan saya membunuh seseorang, yang kebetulan adalah ortu seorang romo. Dan saya mengakui dosa saya ke romo yang kebetulan adalah anak dari orang yang saya bunuh. Tidak ada seorangpun yang tahu kasus yang terjadi, kalau si romo tidak melaporkan pengakuan saya ke polisi, saya tidak akan tertangkap. Tetapi, si romo telah medengar pengakuan dosa saya, si romo wajib mengampuni dosa saya, dan si romo wajib meyimpan pengakuan saya seumur hidupnya.

Syalom

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #7 on: July 27, 2012, 11:57:58 AM »
Saya pernah belajar tentang Konseling Kristen. Dalam etika konseling, seorang Konselor juga wajib menyimpan rahasia Konseli, tidak boleh menceritakan kepada siapapun rahasia si Konseli. Tetapi ada perkecualian. Konselor bisa saja membuka rahasia atau menceritakan kepada orang lain apabila: 1. Si Konseli bisa/berpotensi membahayakan keselamatan orang lain
              2. Si Konseli bisa/berpotensi membahayakan keselamatan dirinya sendiri (bunuh diri).


Menurut pendapat saya, mengenai kasus yang dikemukakan bro Bruce, selama Uskup tsb melihat bahwa Pastor2 pelaku pelecehan seksual tsb masih berpotensi melakukan lagi perbuatannya, maka Uskup tersebut seharusnya tidak terikat lagi (dalam kasus tersebut) kepada sumpahnya.

Tapi ini pendapat saya pribadi, entah dengan aturan di Gereja Katolik bagaimana?

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

bruce

  • Guest
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #8 on: July 27, 2012, 01:13:52 PM »
Saya pernah belajar tentang Konseling Kristen. Dalam etika konseling, seorang Konselor juga wajib menyimpan rahasia Konseli, tidak boleh menceritakan kepada siapapun rahasia si Konseli. Tetapi ada perkecualian. Konselor bisa saja membuka rahasia atau menceritakan kepada orang lain apabila: 1. Si Konseli bisa/berpotensi membahayakan keselamatan orang lain
              2. Si Konseli bisa/berpotensi membahayakan keselamatan dirinya sendiri (bunuh diri).


Menurut pendapat saya, mengenai kasus yang dikemukakan bro Bruce, selama Uskup tsb melihat bahwa Pastor2 pelaku pelecehan seksual tsb masih berpotensi melakukan lagi perbuatannya, maka Uskup tersebut seharusnya tidak terikat lagi (dalam kasus tersebut) kepada sumpahnya.

Tapi ini pendapat saya pribadi, entah dengan aturan di Gereja Katolik bagaimana?

Salam

Intinya mirip seperti rahasia antara client dan pengacara, bro. Jadi apa yang sudah diutarakan oleh client kepada pengacaranya, tidak boleh dibuka oleh pengacaranya.

Tetapi tentunya si Uskup tidak boleh membiarkan ancaman tetap terjadi dengan membiarkan pastor yang phedophil masih bergaul dengan anak anak.

Tetapi, kasus di atas tidak jelas, apakah si pastor masih tetap berinteraksi dengan anak anak, atau sebenarnya sudah tidak lagi. Ini yang kadang kita terlalu suka pada berita buruk. Sehingga mengabaikan keadaan sebenarnya yang terjadi.

Tetapi, kalau ternyata si Uskup tetap membiarkan si pastor masih berinteraksi dengan anak anak lain, maka memang si Uskup ikut bersalah, dan layak di hukum. Tetapi kalau seperti yang saya sampaikan di atas, walau secara hukum positif si Uskup termasuk pihak yang membiarkan terjadinya tindak kejahatan, sebenarnya secara agama si Uskup tidak salah.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #9 on: July 27, 2012, 01:47:24 PM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.

Menurut saya, kasus ini memperlihatkan dua profesi yang berbeda. Para praktisi pengadilan, baik jaksa, atau hakim, dan panitera, berhadapan dengan profesi Uskup dan kepastoran. Cara pandang uskup dan pengadilan dunia terhadap kasus tersebut berbeda. Kepastoran memandang bahwa apabila seseorang telah mengaku salah, dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk berubah, maka kepastoran tidak punya kompetensi menghukum lagi. Berebda dengan tindakan kriminal di mata pengadilan dunia. Pengadilan dunia memandang, bahwa sebelum sampai memasuki masa kadaluwarsa, maka tindakan kriminal harus diganjar dengan hukuman, baik hukuman badan, dan/atau hukuman denda.

Si Uskup Lynn, menurut dugaan saya, pada proses pengadilan itu, tidak mengatakan sesuatu yang telah diakukan oleh imam binaannya kepadanya. Profesi kepastorannya tidak memungkinkan dia melakukan pembeberan hal-hal yang telah diakukan kepadanya oleh seorang pengaku. Namun, pengadilan dunia itu mungkin merangkai berbagai keterangan, sehingga sampai pada kesimpulan:
Quote
Lynn "membiarkan para monster dalam jubah para klerus... menghancurkan jiwa anak-anak".

Uskup Lynn sendiri, meurut pemikiran saya sudah berupaya menjalankan profesi kepastorannya sebagai Uskup dengan baik. Saya simpulkan demikian dari kutipan pernyataannya,
Quote
"Saya tidak bermaksud untuk mendatangkan kemalangan apa pun bagi (korban Avery)," kata Lynn. "Upaya terbaik saya tidak cukup baik untuk menghentikan kebejatan itu."
Artinya, menurut saya, Sang Uskup Lynn telah melakukan upaya terbaiknya untuk mencegah kebejatan itu, tetapi tetap saja upayanya belum cukup, dan terjadilah kebejatan itu.

Selaku seorang Uskup, dia sungguh memahami anjuran Jesus Kristus untuk memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan dan memberikan kepada negara apa yang menjadi hak negara, maka dia siap memikul beban, masuk penjara, karena terikat dengan janji profesinya untuk tidak membeberkan pengakuan dosa seseorang. Namun, itu tadi, mungkin, dari rangkaian berbagai keterangan yang dipandang pengadilan relevan, maka dijatuhkanlahlah hukuman kurungan kepada Sang Uskup.

Untuk dia yang siap memikul hukuman itu, saya sangat apresiasi. Dia konsekuen dengan sumpah profesinya. Terpujilah Tuhan.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Uskup Dibui karena Tutup-tutupi Skandal Seks
« Reply #10 on: July 27, 2012, 02:12:06 PM »
Untuk tahu kepastiannya, tentu harus mengusut hingga pengadilan di sana.
Tetapi satu hal yang pasti, seorang Pastor atau Uskup, yang telah memberikan sakramen Pengakuan Dosa, tidak akan menceritakan apapun kepada orang lain, walaupun diancam dengan kematian sekalipun. Jadi, kalaulah si pastor phedophil di sana, telah mengakui dosanya kepada si Uskup, hingga dihukum matipun, si Uskup tidak akan membocorkan apa yang telah diakui orang kepadanya. Itu sumpah yang harus dipegangnya selaku pemberi sakramen pemngampunan dosa.

Contoh kasus.

Misalkan saya membunuh seseorang, yang kebetulan adalah ortu seorang romo. Dan saya mengakui dosa saya ke romo yang kebetulan adalah anak dari orang yang saya bunuh. Tidak ada seorangpun yang tahu kasus yang terjadi, kalau si romo tidak melaporkan pengakuan saya ke polisi, saya tidak akan tertangkap. Tetapi, si romo telah medengar pengakuan dosa saya, si romo wajib mengampuni dosa saya, dan si romo wajib meyimpan pengakuan saya seumur hidupnya.

Syalom

IMHO, pastor memang harus menyimpan kerahasiaan percakapan di pengakuan dosa, tapi bukan berarti harus menyembunyikan dosa2 tersebut.
Kan ada jg yg namanya penitensi. IMO, pastor2 jg tidak selugu dan senaif itu utk menyarankan si pendosa utk lari dan menyembunyikan dosa2 mereka.
Salah satu penitensi yg IMO bijaksana, si pendosa ya disuruh bertanggung jawab, misal: menyerahkan diri ke pihak berwajib.

Kalo yg tertulis di artikel itu benar, seperti menyembunyikan masalah "penyimpangan seksualitas" dan dialihkan dengan isu "alcoholic", IMO ya ini memang kesalahan dari pihak keuskupan itu.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)