saya pingin nanya nieh, apa apa alasan dari hal-hal klenik dalam Gereja Katolik ini diterapkan:
Worldpiece,
sebelum mengasosiasikan ajaran2 GK (atau ajaran2 denominasi2 lainnya) dengan hal2 klenik,
alangkah baiknya kalo Anda mencari tahu lebih dahulu mengenai keabsahan ajaran2 tersebut, apakah benar ajaran itu adalah ajaran dari denominasi tersebut atau bukan.
Ajaran2 yg Anda asosiasikan dengan GK di sini hampir semuanya adalah pemahaman yg salah dengan ajaran GK.
Kalopun Anda tidak yakin akan keabsahan ajaran2 tersebut, alangkah bijaknya kalo Anda tidak memberikan statement bahwa ajaran2 tersebut adalah ajaran2 GK.
- ada penampakan wanita di goa, langsung deh dibangun goa maria
Penampakan2 orang2 kudus tidak serta merta diakui dan disahkan oleh GK sebagai penampakan yg sebenarnya.
Ada proses yg panjang, penyelidikan secara seksama, sebelum diakui oleh GK sebagai mujizat.
Ini sekedar penjelasan singkat dari wikipedia ttg syarat2 pengakuan mujizat2 penampakan orang2 kudus:
Criteria for evaluating apparitions
In 1978 the Sacred Congregation for the Doctrine of the Faith (formerly of the Holy Office) issued "Norms of the Congregation for Proceeding in Judging Alleged Apparitions and Revelations" containing the following provisions:[12]
The diocesan bishop can initiate a process on his own initiative or at the request of the faithful to investigate the facts of an alleged apparition. The bishop may refrain from looking into it if he chooses, especially if he thinks that not much will come of the event.
The national conference of bishops may intervene if the local diocesan bishop refers it to him or if the event becomes important nationally or at least in more than one diocese.
The Apostolic See (the Vatican) can also intervene at the request of the local bishop himself, at the request of a group of the faithful, or on its own initiative.
The steps of the investigation are mandated as follows: An initial evaluation of the facts of the alleged event, based on both positive and negative criteria:
Positive Criteria
1.moral certainty (the certainty required to act morally in a situation of doubt) or at least great probability as to the existence of a private revelation at the end of a serious investigation into the case
2.evaluation of the personal qualities of the person in question (mental balance, honesty, moral life, sincerity, obedience to Church authority, willingness to practice faith in the normal way, etc.)
3.evaluation of the content of the revelations themselves (that they do not disagree with faith and morals of the Church, freedom from theological errors)
4.the revelation results in healthy devotion and spiritual fruits in people's lives (greater prayer, greater conversion of heart, works of charity that result, etc.)
Negative Criteria
1.glaring errors in regard to the facts
2.doctrinal errors attributed to God, the Blessed Virgin Mary, or to the Holy Spirit in how they appear
3.any pursuit of financial gain in relation to the alleged event
4.gravely immoral acts committed by the person or those associated with the person at the time of the event
5.psychological disorders or tendencies on the part of the person or persons associated
After this initial investigation, if the occurrence meets the criteria, positive and negative, an initial cautionary permission can be granted that states: "for the moment, there is nothing opposed to it". This permits public participation in the devotion in regard to the alleged apparition.
Ultimately, a final judgment and determination needs to be given, giving approval or condemnation of the event.
http://en.wikipedia.org/wiki/Marian_apparition#Criteria_for_evaluating_apparitions Satu lagi yg harus Anda pahami, tidak semua gua Maria dibangun karena adanya penampakan Maria di sana.
AFAIK gua Maria dapat dibangun di mana saja jika memang dirasa dapat mendatangkan berkat dan mendukung pertumbuhan iman umat, atas ijin dari keuskupan setempat.
- mengimani eksistensi purgatory yg berasal dr khayalan (yg ini saya gak ngerti maksudnya)
Yang aku garis bawahi dan warnai merah, statement Anda ini termasuk offensive bagi umat Katolik.
Jika Anda mau mempelajari lebih jauh, konsep ajaran purgatory ini sudah ada sejak jaman Gereja Perdana, bisa dibuktikan dari catatan2 sejarah dan ajaran2 bapa2 Gereja, juga dasar2nya dalam Alkitab kami (46 PL + 27 PB),yaitu Alkitab yang dikanonkan dari sejak jaman sinode Hippo dan Konsili Kartage di abad ke-4 dan tetap kami pegang sampai saat ini.
- selembar kertas dapat mengampuni dosa dengan membelinya (walaupun sekarang udh gak lagi)
Selembar kertas tidak mengampuni dosa, melainkan indulgensi yg diberikan oleh Allah melalui karya para pemegang jabatan rasul (i.e. diaken dan penilik jemaat) yg dapat mengampuni dosa, mengacu pada
Yoh 20 : 23.
Penjualan surat indulgensi adalah
praktek kesalahan GK di masa lalu, dan dengan lapang dada telah diakui sebagai kesalahan dan telah diperbaiki oleh GK.
- air yg biasanya ditaruh di Gereja buat mencuci muka
Bukan... Bukan untuk mencuci muka.
... ... ...
Sudah sejak jaman Gereja awal, air digunakan dalam doa Kristiani. Bapa Gereja abad ke-2, Tertulianus, mencatat kebiasaan simbolis membasuh tangan sebelum menadahkannya dalam doa (Tertullian, On Prayer, p. 13). Kebiasaan ini juga sudah ada di kalangan Yahudi, dan kemungkinan ini yang dicatat oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius dalam 1 Tim 2:8. Sejarahwan Eusebius (320) mencatat bahwa sebuah gereja di Tirus memiliki air mancur pada pintu masuknya sebagai tempat kaum beriman membasuh tangan mereka.
Namun penggunaan air di pintu masuk gereja bukan sekadar sebagai tempat membasuh tangan, tetapi lebih kepada makna simbolis akan kehidupan itu sendiri, penyucian/ pertobatan dan kelahiran kembali. Air itu mengingatkan kepada air bah di zaman Nabi Nuh, yang olehnya kemudian keluarga Nabi Nuh memperoleh kehidupan baru (lih. Kej 8-9). Air itu juga mengingatkan kita kepada Laut Merah yang dilintasi oleh bangsa Israel saat dibebaskan dari perbudakan Mesir (lih. Kel 14:15-31). Namun terutama, air itu mengingatkan kita kepada Pembaptisan kita di mana kita telah dikuburkan bersama Kristus (lih. KGK 1220) dan dibangkitkan bersama Dia dan memperoleh kehidupan baru “di dalam air dan Roh” (Yoh 3:5) sebagai anak- anak angkat Allah (lih. KGK 1265).
... ... ...
Jadi jika disimpulkan, pengambilan air suci di pintu gereja adalah untuk mengingatkan kita akan makna Pembaptisan kita (yaitu pertobatan, pengudusan, kehidupan baru di dalam Kristus dalam kesatuan dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, dan partisipasi kita sebagai anak- anak angkat Allah di dalam misi Kristus) dan pengusiran roh-roh jahat.
http://katolisitas.org/7702/makna-mengambil-air-suci-sebelum-masuk-gereja - para peziarah goa Maria kerap membasuh tangan, muka dan kaki seperti berwudhu dalam Islam ketika hendak berziarah
Bukan hal yg wajib dilakukan oleh umat katolik, ini adalah menurut pilihan mereka sendiri.
Kalopun ada yang mau mandi sekalian di tempat2 tersebut, selama tidak mengganggu kepentingan umum (misal: telanjang di tempat umum), sah2 saja kalo mau dilakukan.