Yang menggelitik di benak saya, apa yah maksud dari ayat sbb, siip ?
(19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
"salah satu perintah HT" ---> ini salah satu dari perintah HT yang mana ?
Yang Mosaic Law ? ataukah Yang God's Law (10P) ?
Kalo baca ayat2 sebelumnya, sepertinya itu ngerujuk yang Mosaic Law ?
Ini menjadi menarik, karena menuntun ke kesimpulan :
orang yg ungu dapetnya merah
---> ibaratnya, orang2 Kristen yang nggak disunat = merah .
salam.
Mnrt pmahaman saya Bro Oda...
Di ayat 17,
Tuhan Yesus berkata bhw Dia tidak datang utk meniadakan Hukum Allah ataupun Hukum Musa mlainkan menggenapiNya. .
Dia tidak sdg mnggantikan Hukum Allah dg ssuatu yg baru sama skali, seolah-olah apapun yg dilakukanNya adl aturan baru.
Tuhan Yesus justru sdg :
1. Menggenapi semua yg dinubuatkan oleh Hukum Musa.
2. Mngembalikan standar dari Hukum Musa ke Hukum Allah.
Tkait poin ini, semua yg dlakukan Tuhan Yesus itu harus dilihat dari kacamata pemenuhan Hukum Allah yg elevate / far excel dari apa yg dtuntut Hukum Musa.
Contoh-contohnya ada di ayat 21-48.
Phatikan bhw dg dasar Perintah Allah yg sama, Tuhan Yesus mnuntut jauh lebih dari yg dituntut Hukum Musa.
Di ayat 18,
Tuhan Yesus bicara bahwa akan ada saat dimana semua nubuat dari Hukum Musa akan digenapi.
Di Hukum Musa itu ada banyak upacara seremonial. Semua itu akan digenapi dalam Kristus.
Maka jangan tiadakan satupun tulisan dari Hukum Musa apalagi Hukum Allah, krn apa yg tertulis di Hukum Musa itulah yg mjd smacam petunjuk bhw Yesus Kristus-lah Mesias yg dinubuatkan dlm Hukum Musa itu.
Misalnya, kl kita mmahami upacara pendamaian, maka kita baru mmahami apa yg Kristus lakukan sbg Anak Domba Allah.
Kl ktentuan upacara pdamaian itu dianggap remeh, maka pngorbanan Kristus spt di-blur-kan dari makna ssungguhnya.
Di ayat 19 dan 20,
Tuhan Yesus mnetapkan standar, yaitu jangan mengajarkan kurang dari apa yg diajarkan oleh Hukum Musa, tetapi melakukan lebih dari apa yg dituntut Hukum Musa.
Kl Hukum Musa mngajarkan A, jangan ajarkan dan lakukan A-, tetapi ajarkan dan lakukan A+.
Ayat 19 juga mbrikan warning bagi kita semua bahwa semua 10 Hukum Allah (commandments) mrupakan 1 kesatuan. Tidak bisa mengkompromikan 1 Hukum dibawah Hukum lainnya.
Disini Tuhan mbandingkan antara muridNya (PB) dg ahli Taurat & orang Farisi (PL).
Hidup keagamaan (kesalehan) muridNya harus lebih benar (lebih benar mnrt standar Tuhan) drpd ahli Taurat & Farisi. Jika tidak bgitu, maka mreka tidak layak dsebut umat Allah. Harus A+, jangan hanya A apalagi A-.
Contoh perilakunya ada di ayat 21-48.
Btw,
Sunat itu sbnrnya bukan original Hukum Taurat, mlainkan perjanjian Israel jasmani dg Tuhan scr turun-temurun.
Maka org Israel jasmani tetap disunat skalipun sudah Kristen.