Bro Oda, saya ikuti pelan2 dari link topik yang anda berikan pada saya, mari kita fokuskan sementara diskusi ini pada doktrin dosa asal, sekalipun kita masih di lapak ini, bukan menutup kemungkinan untuk dibukanya thread baru.
Mengutip posting anda:
Karena akan OOT dari sebuah thread, saya membuka thread ini ..
Berikut saya sampirkan diskusi terakhir dgn adhi.
Jwb:Ini butuh, suatu space yg cukup, unt menjelaskannya, mungkin bisa dibuka judul baru spy tdk oot, sbg awalan saja renungkan: mengapa demikian.adhi, berikut adalah 'perenungan' saya ...
Adam diciptakan Allah.
Perbedaan antara Adam dgn manusia2 stlh Adam,
1. Adam pertama kali ada di bumi tanpa dosa,
manusia setelah Adam terkena dosa turunan yg dibuat Adam.
2. Adam bisa berumur sampe ratusan taon, manusia2 skrg tidak bisa.
selain kedua perbedaan diatas secara individu, tidak ada perbedaan2 lain yang signifikan antara Adam dgn manusia2 setelah Adam ---> yaitu sama sama bisa :
1. memutuskan untuk melakukan sesuatu
2. mempunyai keinginan/kehendak
3. dipengaruhi faktor eksternal dalam aksinya
4. tidak patuh pada perintah Allah
Sungguh, sedikit sekali detail yang dapat saya tangkap dari posting anda, namun saya akan coba paparkan pemikiran saya mengenai doktrin tersebut
Keadaan Allah (tidak perlu dikomentari)Allah memiliki kehendak bebas, namun tidak dapat melakukan yang jahat, memiliki natur berbuat kebaikan. Dalam keadaannya yang sempurna, penyerahan diri antar pribadi dilakukan dengan sempurna.
Keadaan manusia sebelum kejatuhanManusia memiliki kehendak bebas, dapat memilih dan melakukan yang baik atau yang jahat, mengetahui tuntutan untuk melakukan kebaikan. Dalam keadaannya sebagai gambar rupa Allah yang sempurna tersebut, manusia menggunakan kehendak bebas itu untuk menyerahkan diri kepada Allah yang adalah kebaikan yang penuh, penyerahan itu dilakukan dengan upaya yang relatif mudah, namun hasilnya "cukup" di mata Allah.
Keadaan manusia pasca kejatuhanManusia memiliki kehendak bebas, dapat memilih dan melakukan yang baik atau yang jahat, mengetahui tuntutan untuk melakukan kebaikan. Dalam keadaannya sebagai gambar rupa Allah yang telah rusak dan cacat tersebut, manusia menggunakan kehendak bebas itu untuk menyerahkan diri kepada Allah yang adalah kebaikan yang penuh, penyerahan itu dilakukan dengan upaya yang sangat sukar, namun sayangnya, hasilnya "tidak cukup" di mata Allah.
Keadaan manusia pasca penebusanManusia memiliki kehendak bebas, dapat memilih dan melakukan yang baik atau yang jahat, mengetahui tuntutan untuk melakukan kebaikan. Dalam keadaannya sebagai gambar rupa Allah yang telah diperbaiki tersebut, manusia menggunakan kehendak bebas itu untuk menyerahkan diri kepada Allah yang adalah kebaikan yang penuh, penyerahan itu dilakukan dengan bantuan eksternal yang dominan, sehingga manusia dapat melakukannya dengan "lebih mudah"
Demikian
Salam