Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.
Terkait dan semakin diperkuat oleh penggunaan "BARANG SIAPA" pada ayat itu, saya mempercayai bahwa kisah penciptaan Adam itu tidak identik seperti kisah itu.
Saya mengartikan "Tuhan membentuk dari tanah" adalah ingin mengisahkan bahwa raga manusia memang terbentuk dari tanah (baca: hasil bumi, baik itu makanan dan/atau minuman). Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia adalah dari tanah (baik berupa tumbuhan, atau hewan, dan cairan). 'Hasil bumi' itu dikonsumsi, maka melalui metabolisme tubuh, makanan dan minuman tadi dikonversi menjadi darah dan daging serta tenaga. Hal yang sama pula terjadi pada hewan, bahwa darah dan dagingnya berasal dari 'hasil bumi' yang dikonsumsi. Sampai di situ, tidak ada perbedaan manusia dan hewan.
Kemudian, yang membedakan manusia dengan hewan adalah pada Roh. Bukan akal, sebab ternyata, hewan juga berakal. Masing-masing partisipan forum ini, saya yakini, pernah menyaksikan bahwa hewan juga berakal. Artinya, akal, bukan monopoli manusia, sebab hewan juga berakal.
Nah, yang membedakan manusia dengan hewan adalah roh. Hal itu pula yang menurut pemahaman saya yang ingin dikisahkan dengan kisah penciptaan manusia tersebut.
Jadi, menurut saya, ketika itu banyak sosok seperti manusia, tetapi dari yang banyak itu, dipilihlah satu saja, dan disebutlah Adam. Kepada Adam ini ditiupkan Roh, yang membedakan dia dari hewan dan dari sosok lain itu. Ditiupkan disitu juga tidak diartikan sebagai literal, bahwa ada mulut atau hidung atau sejenisnya dari Tuhan yang bisa mengeluarkan angin, dan ditiupkan kepada Adam.
Jadi, ketika ada bagian keluarga itu yang 'harus' dikeluarkan dari anggota keluarga, maka kepadanya perlu diberi 'sesuatu' agar tidak dibunuh atau disakiti oleh sosok-sosok lain itu, yang dilukiskan dengan "BARANG SIAPA".
Ahhahhahhaaaa... bagaimana pikiranku? Ada yang sepakat? Eh, tapi ini bukan urusan sepakat atau tidak sepakat, nggeh?
Damai, damai, damai.