Yang pasti, setuju dgn mbak helloo... tuhanlah yang tahu tujuannya apa...
Tapi, kalau semampu saya berpendapat...
dengan berpijak pada: SUBJEK SEMUA AGAMA ADALAH MANUSIA
(spt pernah saya post di topik lain)
maka:
1. Konsep Tuhan itu dikenal (di-develop?) oleh manusia saja kan? konsep Tuhan di spesies lain saya belum aware.. hehe..
2. Manusia lah yang membutuhkan Tuhan (sebagai panutan, panduan, pegangan hidup, last resort, atau apa deh istilahnya ...)
3. Tuhan, dengan segala ke-maha-annya jelas tidak perlu apa-apa lagi, juga tidak perlu ada yang nyembah-nyembah atau menghujat atau membahagiakan atau sejenisnya...
bahkan, barangkali, jika Tuhan itu spt kita, dia lebih senang manusia binasa aja semua.... jadi ngurangin kerjaannya kan?
sehingga, ada 2 ALTERNATE Conclusion yang bisa ditarik:
Alternative 1:
Tuhan barangkali menciptakan manusia untuk ngurusin ciptaan-ciptaannya yang lain yang berupa benda mati (ada kan ya dikutipan yg mana.. gitu..)
Aternative 2 (kalau saya pribadi condong yang ini):
Manusia lah yang membutuhkan Tuhan, sehingga men-develop konsep ke-Tuhan-an guna mendukung proses Never-Ending Improvement of Quality of Life yang semua manusia mau gak mau senantiasa berada di dalamnya
Salam,