Author Topic: miskin atau kaya?  (Read 439 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
miskin atau kaya?
« on: October 21, 2012, 05:03:05 AM »
Suatu hari, seorang ayah yang kaya membawa anaknya dalam perjalanan. Ingin menunjukkan kepadanya betapa miskinnya seseorang. Mereka menghabiskan waktu di peternakan dari sebuah keluarga miskin. Dalam perjalanan pulang, ayah bertanya, "Apakah kamu melihat betapa miskin mereka? Apa yang bisa kamu pelajari?".

Putranya mengatakan, "Kita memiliki satu, mereka memiliki empat; kita memiliki kolam renang, mereka memiliki sungai; kita memiliki lentera di malam hari, mereka memiliki bintang; kita membeli makanan, mereka menumbuhkannya sendiri; kita memiliki dinding untuk melindungi kita, mereka punya teman-teman; kita memiliki ensiklopedi, mereka memiliki Kitab Suci. "Lalu mereka melanjutkan perjalanannya," Terima kasih ayah untuk menunjukkan kepadaku betapa miskinnya kita. "

Pesan Moral : Ini bukan soal uang yang membuat kita kaya, ini tentang kesederhanaan memiliki Tuhan dalam hidup kita.

---------

pesan moral dari saya:

si putra itu kelihatannya tidak pernah hidup susah. andaikan pernah, dia tidak mungkin berkata seperti itu. mungkin dia akan berkata, "terimakasih Ayah telah mengingatkanku tentang masa lalu. jadi aku tidak akan menjadi sombong dan tetap membantu mereka yang lebih miskin"

hidup miskin secara harta itu tidak enak, Dik..

 :takethat: :takethat:

paling enak hidup cukup.........cukup rumah, cukup mobil, cukup uang, cukup fasilitas :giggle:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: miskin atau kaya?
« Reply #1 on: October 21, 2012, 11:06:00 AM »
Sebenarnya, tidak ada 'hubungannya' antara kekayaan dan kebahagiaan, dan antara kemiskinan dan kesusahan.

Bagi kita yang terbiasa makan ayam goreng, maka saat hari perayaan atau acara khusus, menyantap ayam goreng merupakan penderitaan.
Bagi mereka yang hanya bisa makan tempe goreng dan sambal sehari-hari, dan pada saat khusus menyantap ayam goreng, itu terasa nikmat luar biasa.

Bagi kita yang biasa berlibur ke luar kota saat libur, maka saat khusus (misalnya honeymoon) ke Bali atau ke Bromo adalah membosnkan.
Bagi mereka yang bahkan tidak pernah berekreasi, maka saat khusus mereka pergi ke pesta dangdut atau menonton musik di lapangan sudah terasa menggembirakan.

Kisah nyata.

Adalah kebiasaan saya dulu, untuk mengajak karyawan saya santap mlam menjelang puasa Islam. Tempat makan yang sedikit lebih mewah dari yang biasa mereka santap tentunya. Jadi, sore itu saya sudah katakan, siap siap jam 8, karena resto tutup jam 10.
Saya datang menjemput jam 8, dan mereka ternyata justru berdandan, dan belum siap. Jadi jm 8.30 kami baru mulai jalan, celakanya macet pula, kami tiba di reto menjelang jam 10, sudah saat resto siap siap tutup. Maka, saya langsung mengarah ke resto yang saya anggap mewah, harga masih terjangkau, dan buka hingga larut. Resto di Hotel berbintang.

Apa yang terjadi? Karyawan-karyawan saya justru stress melihat bangunan hotel. Saat duduk di resto hotel yang megah itu, mereka tidak berani bersandar. Tidak berani memilih menu. DAn celakanya saat saya pesankan sate kambing, soto ayam, ayam goreng, yang seharusnya adalah menu yang mereka sukai. Ternyata mereka makan seperti tenggorokan tercekik. Hanya habis setengah dari apa yang saya pesan.

Moral cerita, kemewahan dan kebahagiaan ternyata tidak sejalan, terlebih kalau terjadi tiba tiba, justru menjadi penderitaan.

 :whistle:

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: miskin atau kaya?
« Reply #2 on: October 22, 2012, 06:02:31 AM »
Sebenarnya, tidak ada 'hubungannya' antara kekayaan dan kebahagiaan, dan antara kemiskinan dan kesusahan.

semua tergantung sudut pandang ya Babe..eh Bro... :swt:
IMO- hidup miskin identik dengan susah, karena gimana mau bahagia kalau  beli kebutuhan sehari2 aja susah?
hidup lebih berkecukupan identik dengan bahagia, karena kebutuhan hidup tercukupi. tapi tetap saja...ada fase tidak enak yang harus dilalui.

Quote
Bagi kita yang terbiasa makan ayam goreng, maka saat hari perayaan atau acara khusus, menyantap ayam goreng merupakan penderitaan.
Bagi mereka yang hanya bisa makan tempe goreng dan sambal sehari-hari, dan pada saat khusus menyantap ayam goreng, itu terasa nikmat luar biasa.

naluri manusia tuh..
bila pernah merasakan hal yang enak, dia cenderung meminta lebih. ada enaknya juga tidak tahu apa2, supaya lebih gampang merasa bahagia :giggle:

Quote
Apa yang terjadi? Karyawan-karyawan saya justru stress melihat bangunan hotel. Saat duduk di resto hotel yang megah itu, mereka tidak berani bersandar. Tidak berani memilih menu. DAn celakanya saat saya pesankan sate kambing, soto ayam, ayam goreng, yang seharusnya adalah menu yang mereka sukai. Ternyata mereka makan seperti tenggorokan tercekik. Hanya habis setengah dari apa yang saya pesan.

hahahahaha..terintimidasi oleh pikiran mereka sendiri. kasihan juga :swt:

Quote
Moral cerita, kemewahan dan kebahagiaan ternyata tidak sejalan, terlebih kalau terjadi tiba tiba, justru menjadi penderitaan.

semuanya harus  berjalan bertahap. kalau dari warteg pinggir jalan pindah ke hotel,yang ada cuma "shock therapy"
 :giggle: :giggle:
 
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: miskin atau kaya?
« Reply #3 on: October 22, 2012, 08:47:32 AM »
Kalau orang Jawa bilang "Ojo dumeh"...

Menjadi miskin jangan lalu "sombong" dengan kemiskinan, merasa tidak butuh untuk menikmati kenyamanan hidup, atau lebih parah lagi menjual kemiskinannya.

Menjadi kaya jangan "sombong" karena kekayaannya, meremehkan orang miskin, merasa mampu membeli segala sesuatu, termasuk membeli manusia... Ingat bahwa kekayaan juga tidak abadi, bisa lenyap dengan tiba-tiba..

Yang paling sehat adalah: mampu bersyukur dalam segala hal, tetapi bukan berarti pasrah dengan keadaan dan bermalas-malasan. Bagaimanapun kehidupan harus mengalami progress, termasuk dalam mencukupi kebutuhan fisik kita. Tetapi terimalah apapun hasil "kerja keras" kita dengan rasa syukur, pastilah kita akan lebih mudah merasa bahagia..
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Lily

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: miskin atau kaya?
« Reply #4 on: October 22, 2012, 12:06:43 PM »


tinggal pilih, ingin kaya batin atau kaya harta :whistle:
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: miskin atau kaya?
« Reply #5 on: October 22, 2012, 01:25:06 PM »
saya pengen kaya batin dan kaya harta deh..
asyikkk.. :dance:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)