adhi,
saya tertarik utk ngebahasnya --- hanya dalam lingkup peristiwa Adam saja.
Lalu kenapa Adam jadi malah makan itu buah ?
Apakah kondisi Adam itu termasuk orang yg disebut di ayat sbb ini ? :
Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Ayat tsb tidak menyatakan : seorangpun tidak, KECUALI Adam...
maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.
Kalo berdasarkan ulasan adhi --- bukankah ini menuntun ke pengertian bahwa Adam ternyata masih mampu utk mengambil buah pohon kehidupan ?
Secara metafora, saya mengertikan 'Pohon Kehidupan (PK)' tsb adalah : Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Dan Allah tidak berkehendak disaat itu pula PK dimakan oleh Adam.
Lagian sudah dicanangkan, Adam mati - karena makan buah 'apel' tsb ... maka tentu logikanya, PK tidak di ijinkan lagi utk Adam makan --- caranya adalah 'ngumpetin' PK dan mengusir Adam.
Namun dari kalimat "jangan sampai" ---> bukankah menuntun ke pengertian, sekalipun Adam telah berdosa dan telah mati rohani, masih ada terbuka kemungkinan bahwa Adam melakukan aksi 'mengulurkan tangannya lalu makan' (baca : mau menerima & percaya & melakukan 'makan') PK tsb, apabila PK nggak 'diumpetin' dan apabila Adam gak di usir dari Eden ?
Apakah sebelum terjadi kalimat tsb, Adam tidak tau ttg baik dan jahat ? Adam tidak tau ttg patuh / tidak patuh ?, Adam tidak tau ttg percaya / tidak percaya akan 'omongan' Allah ?
Sepertinya, adhi berpendapat bhw pohon kehidupan tsb adalah literal manusia yang memakannya gak akan pernah literal mati jasmani ? please CMIIW.
Bagaimana dengan Adam sebelum dia mati rohani (sblm makan buah) ? Bukankah Adam juga menunjukan kecenderungan mengaktualisasikan 'mati'nya sekalipun tidak mati rohani ? (ternyatakan dengan tidak patuhnya dia pada perintah Allah).
apakah maksud kalimat adhi diatas : shg mati kekal dalam keadaan literally hidup jasmani selamanya ? please CMIIW.
Loh ? tapi kan tadinya PK itu memang diperbolehkan utk dimakan Adam ?
Kan tidak diketahui, apakah Adam sempet makan PK - baru blakang2an setelah itu makan PBJ (BaikJahat) --- dan juga tidak diketahui, apakah Allah berFirman kepada Adam : "Jangan memakan PK" stlh Adam berdosa.
Bagaimana bisa menyimpulkan bhw mrk yg tdk mencari Allah yg memakan PK tsb ?
Jadi (kesimpulan saya berdasarkan quote diatas), Adam tidak bisa percaya Firman Allah (terbukti dgn dia melanggarnya) karena Adam memang nggak dapet Anugerah Allah ??? please CMIIW.
salam.
Lalu kenapa Adam jadi malah makan itu buah ?
Apakah kondisi Adam itu termasuk orang yg disebut di ayat sbb ini ? :
Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.Ayat tsb tidak menyatakan :
seorangpun tidak, KECUALI Adam...
Jwb: tidak, dia jatuh krn dipedaya.
Kalo berdasarkan ulasan adhi --- bukankah ini menuntun ke pengertian bahwa Adam
ternyata masih mampu utk mengambil buah pohon kehidupan ?
Jwb: mengaktualisasikan matinya.
Namun dari kalimat "jangan sampai" ---> bukankah menuntun ke pengertian, sekalipun Adam telah berdosa dan telah mati rohani, masih ada terbuka kemungkinan bahwa Adam melakukan aksi 'mengulurkan tangannya lalu makan'
(baca : mau menerima & percaya & melakukan 'makan') PK tsb, apabila PK nggak 'diumpetin' dan apabila Adam gak di usir dari Eden ?
Jwb:bukan "
masih terbuka kemungkinan Adam melakukan aksi 'mengulurkan tangan ' " ,ttp pasti memakannya, dan akibatnya bkn hidup tp mati kekal.
Apakah sebelum terjadi kalimat tsb, Adam tidak tau
ttg baik dan jahat ? Adam tidak tau
ttg patuh / tidak patuh ?, Adam tidak tau
ttg percaya / tidak percaya akan 'omongan' Allah ?
Jwb: Adam yg msh mulia, hanya tahu yg baik, patuh, percaya, tdk tahu jahat, kianat dll.
Sepertinya, adhi berpendapat bhw pohon kehidupan tsb adalah literal manusia yang memakannya gak akan pernah literal mati jasmani ? please CMIIW.
Jwb: ya.
Bagaimana dengan Adam sebelum dia mati rohani (sblm makan buah) ? Bukankah Adam juga menunjukan
kecenderungan mengaktualisasikan 'mati'nya sekalipun tidak mati rohani ? (ternyatakan dengan tidak patuhnya dia pada perintah Allah).
Jwb: dia jatuh krn dipedaya, bkn mempunyai motif.
Loh ? tapi kan tadinya PK itu memang diperbolehkan utk dimakan Adam ?
Kan tidak diketahui, apakah Adam sempet makan PK - baru blakang2an setelah itu makan PBJ (BaikJahat) --- dan juga tidak diketahui, apakah Allah berFirman kepada Adam : "
Jangan memakan PK" stlh Adam berdosa.
Bagaimana bisa menyimpulkan bhw
mrk yg tdk mencari Allah yg memakan PK tsb ?
Jwb: untuk yang hidup/baik , buah itu menghidupkan, unt yg mati rohani , buah itu mematikan ( spt batu sentuhan, sekaligus batu sandungan ).
Jadi
(kesimpulan saya berdasarkan quote diatas), Adam
tidak bisa percaya Firman Allah (terbukti dgn dia melanggarnya) karena Adam memang nggak dapet Anugerah Allah ??? please CMIIW.
Jwb:Tdk demikian, ttp dia jth krn dipedaya.
Pengertian Anugerah: sesuatu yg tdk mungkin dimiliki dg upaya apapun, dan itu sampai kpdnya krn ada pihak lain yg memberikan.
Awalnya dia diciptakan mulia, tdk ada sesuatu apapun yg kurang.Gby