Mas CD sadar ga ada yang aneh dengan kisah tokoh si B itu?
Ehm... kalau soal aneh / gak nya.. bisa ditanya ke mas bruce, apakah ini cerita real atau merupakan ilustrasi.
Tapi anyway, saya kurang lebih bisa menangkap maksud mas bruce memberi 2 jenis ilustrasi tsb..
Mbak hello & teman-teman percaya gak sih..
kalau
cara beriman atau cara berpikir & berperilaku itu ada hubungannya dengan Character Building?
Saya belum pernah tinggal di Jepang, tapi sering banget denger cerita ini dari temen2 org Indonesia yg tinggal di sana:
1.
Guru mengajari anak TK di Indonesia:Nak... Tanah kita ini Subur Makmur Gemah Ripah Loh Jinawi...
kalau kamu mau menanam pohon mangga... taburlah bijinya....
tinggalin aja... doa-in aja ... entar juga tumbuh sendiri mangga-nya... manis pula...
itulah Berkat Tuhan bagi tanah tumpah darah kita...
2.
Guru mengajari anak TK di Jepang:Nak.... Negara kita ini cuman secuil, penduduknya 150 juta... Tanah gak subur-subur amat...
Jadi nak. ingat betul pesan ibu guru ya...
kalau mau menanam pohon apel & mendapat apel yang manis & berbuah lebat, maka...
kamu harus menebar biji apel sebanyak-banyaknya...
TIAP hari, kalau perlu 2x sehari.. kamu tongkrongin tuh tanah, siram baik-baik...
Pastikan betul.. tidak ada hama semut atau tikus yang mengambil biji kamu..
Pastikan kamu beri Pupuk dengan baik...
Kalau sudah tumbuh pohon kecil.. sayangi pohon itu, rawat dengan baik..
kalau ada daun kuning, cepat dibuang... dan lainnya....
HANYA DENGAN melakukan itu SEMUA maka BARULAH kamu mendapat APEL yang manis & lebat....Kalau cuman kamu tinggal tidur & di-doa-in doang... Apel-nya gak akan tumbuh...
Bisa kita bayangkan, CHARACTER BUILDING yang dilakukan dari kecil, tiap hari & sampai dewasa...
Sehingga membentuk (walau gak semuanya) etos kerja keras, berusaha dengan gigih, berjuang, guna mendapat hasil..
In contrary, coba... (walaupun ini bukan meng-generalisasi lho.... & tidak semua juga mental-nya begini...hehe..)
- Segala sesuatu sudah GIVEN: misal: Tuhan sudah menjanjikan Surga....
- Hasil yang baik & prestasi sering TAKEN for GRANTED: misal: Kan memang begitu kehendak Tuhan bagi orang Percaya PASTI masuk surga..
- Tidak ditanamkan HARUS BEKERJA KERAS agar ada PRESTASI: misal: Pokoknya Asal udah Percaya pasti dapat reward masuk surga...
- dan sebagainya......
Tapi memang sih....
Dengan menciptakan / memelihara "rasa ketergantungan" seperti itu, secara organisatoris, affinitas antar elemennya jadi lebih kuat,
termasuk lebih kuatnya dependency anggota terhadap pemimpinnya (ini kali yang dituju... hehe...)
Akhirnya, misi utama ajaran untuk Never-Ending Improvement of Quality of Life gak sampai deh....
Cuma direduksi sebagai usaha customer retention dalam rangka survival & growth of the organisation (or even for the sake of prosperity of the shepherd? hehe...)
Salam,