Author Topic: renungan harian BOM  (Read 6769 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
renungan harian BOM
« on: August 09, 2012, 11:05:34 AM »
dear all,
saya mencoba mengetik renungan harian BOM..renungan utk kalangan org2 kerja dan pebisnis...hope can be a blessing for us..Jbu

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #1 on: August 09, 2012, 11:11:56 AM »
Belajar menghargai

Roma 12;10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Leo Tolstoy, penulis Rusia yang terkenal, suatu hari sedang berjalan-jalan. Dalam perjalanan itu, ia melihat seorang pengemis dan merasa kasihan padanya. Maka dia berhenti, dan ingin memberi uang kepada si pengemis. Ketika dia merogoh kantongnya, baru disadarinya dia tidak membawa dompet. Maka dijabatnya tangan si pengemis sambil berkata:”Saudaraku, maafkan aku, hari ini aku tidak membawa uang.” Si pengemis menjawab Tolstoy dengan mata berkaca-kaca, dan dengan rasa haru dia menjawab: “Perkataan Tuan lebih besar dan berharga dari uang yang dapat Anda berikan. Terima kasih karena sudah menyebut saya sebagai saudara.” Tolstoy memang tidak memberi uang, tapi dia telah memberi sesuatu yang lebih bernilai dari yang, yaitu menghormati si pengemis dan mengembalikan harga dirinya, yang biasanya selalu direndahkan masyarakat.

Setiap manusia, apapun latar belakangnya, mempunyai kesamaan yang mendasar. Semuanya ingin dipuji, ingin diakui, ingin dihargai, ingin didengarkan, ingin dihormati, ingin diikutsertakan, ingin dikasihi, dsb. Tidak peduli dia adalah pengemis, ataupun pebisnis, semuanya ingin diperlakukan dengan selayaknya.

Pro & Biz, rahasia sederhana ini pun pasti akan meningkatkan kemampuan kita dalam berhubungan dengan siapapun. Oleh sebab itu, mari belajar melihat siapapun sebagai manusia yang mempunyai kelebihan-kelebihan. Karena kita memperlakukan orang seperti apa adaya dia, niscaya ia akan menjadi orang yang apa adanya aja. Tapi bila kita memperlakukannya lebih darinya, niscaya ia akan mampu menjadi orang melebihi dirinya sendiri.

Anda tidak dapat membuat orang lain merasa penting di hadapan Anda apabila Anda secara diam-diam merasa dia bukan siapa-siapa. (Les Giblin)

sumber: BOM

bruce

  • Guest
Re: renungan harian BOM
« Reply #2 on: August 09, 2012, 12:03:22 PM »
Renungan yang bagus, dan sangat tepat untuk dipraktikan di lingkungan kota besar, dimana manusia yang satu tidak lagi memandang manusia yang lain sebagai manusia.

Syalom

Offline Siganteng

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 180
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: renungan harian BOM
« Reply #3 on: August 10, 2012, 10:15:35 AM »
renungan bagus bro steavan..

GBU
neng neng nong neng..

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #4 on: August 10, 2012, 12:07:13 PM »
Kaya sambil tidur
Mazmur 127: 2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

Julukan: Warren Buffet Indonesia, mungkin tidak berlebihan bagi Lo Kheng Hong, orang kaya yang sederhana asal Indonesia. Warren Buffet sendiri adalah warga Amerika, salah satu orang terkaya dunia dari berbisnis saham. Demikian Lo Kheng Hong, asal Indonesia saat ini keuntungannya dalam saham (gain) sebesar 150.000%! Luar biasa.  Kiprahnya dalam bisnis saham sudah 22 tahun. Beda dengan pebisnis saham kebanyakan, Lo Kheng Hong tidak melakukan investasi jangka pendek, yang membuat seseorang harus melototi pergerakan saham di lantai bursa. Ia berinvestasi jangka panjang. Ia tidak memperlengkapi dirinya dengan laptop tercanggih, Ipad terbaru dan teknologi muktahir untuk mendukung pekerjaannya,biasa aja. Penampilannya tidak glamour atau agresif.

Filosofi hidupnya sederhana: Getting Rich While Sleeping (menjadi kaya sambil tidur). Ia adalah pebisnis saham yang fundamentalis. Berbisnis saham dengan mempelajari secara mendalam laporan keuangan perusahan-perusahan yang sahamnya ia beli, ia memilih perusahaan yang pengelolaan manajemennya jujur dan tidak korup. Saat krisis terjadi, ia tidak panik. Justru di saat saham anjlok, ia malah menambah investasi di sana, hasilnya tidak lama, saham tersebut naik kembali dan ia mendapat untung besar-besaran. Ia yakin apabila perusahaan yang baik anjlok sahamnya, suatu saat pasti naik kembali, dan benar.

Pro & Biz, memang tidak semua kita paham tentang saham, tapi filosofi tenang menghadapi krisi adalah nasihat Tuhan. Kalau ia bisa memberkati kita saat tidur, mengapa kuatir di saat krisis. Yang membuat berbeda adalah, di mana letak percaya kita. Tuhan atau kekuatan kita sendiri. Percaya, Tuhan tidak pernah mengecewakan kita. Cintai prinsip ini: Jika Tuhan beserta kita, semua beres. (BM)

Wealth is not his that has it
But his that enjoys it
(Benjamin Franklin)


sumber: BOM

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: renungan harian BOM
« Reply #5 on: August 13, 2012, 09:23:00 AM »
Renungan yg bagus.
THanks bro steven ..

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #6 on: August 13, 2012, 10:00:08 AM »
Multitasking

Ulangan 30:9 Tuhan, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab Tuhan, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu--


Michelangelo lahir di  Caprese, Itali tahun 1475. Sepanjang karirnya, dia sering dipercaya baik oleh para Paus maupun tokoh duniawi merancang dan membuat karya seni. Dialah satu-satunya seniman, yang sanggup mencapao puncak prestasi dalam dua bidang yang berbeda satu sama lain. Selaku pelukis dia berada hampir di puncak, baik dari segi kualitas keindahan karyanya maupun pengaruhnya terhadap pelukis-pelukis yang datang belakangan. Michelangelo juga seorang arsitek besar. Salah satu hasil karya besarnya di bidang ini adalah rancangan gereja Medici di Florence. Dia juga pernah menjadi kepala arsitek gereja St. Peter di Roma. Selain itu ia pun banyak membuat sajak selama hidupnya, sekitar 300 sajak. Soneta-soneta dan sajak-sajak lain diterbitkan setelah ia meninggal.

Banyak orang mengira bahwa Michelangelo hanya mahir dalam membuat lukisan dan patung, namun siapa menyangka bahwa ia pun hebat dalam membuat sajak dan soneta. Tuhan memang tidak hanya menganugerahi kita satu talenta, tapi ada dua bahkan lima. Karena itu, lihatlah diri kita lebih dalam lagi. Mungkin selama ini kita mempunyai bakat-bakat lain yang tidak muncul karena kita tidak menyadarinya.

Pro & Biz, tidak ada salahnya mencoba bidang lain di luar spesialisasi kita. Mulailah melirik bidang-bidang yang kita suka, yang sebelumnya tidak terlalu kita perhatikan. Bisa jadi itu soal membuka usaha baru di tengah kesibukan kita, menjadi pengajar setelah pulang dari bekerja, apapun itu cobalah. Karena sudah menjadi tugas kita untuk memaksimalkan talenta yang Tuhan percayakan. (IS)

Tidak ada yang baru dalam seni kehidupan selain talenta.


sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #7 on: August 14, 2012, 10:30:33 AM »
Forget the Past

Ibrani 6:10 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.

Novelis Cekoslovakia, Milan Kundera menuli bahwa tugas manusia adalah menghimpun sejumlah kenangan yang bias disebut dengan manis pada masa mendatang. Milan Kundera agaknya ingin mengajak pembacanya untuk tidak tenggelam dalam lembaran-lembaran kelam masa silam.

Mungkin banyak yang dengar lagu Sentuh Hatiku, yang dinyanyikan oleh Maria Shandy. Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa. Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, kisah didalam lagu itu adalah kisah nyata teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) di rumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu. Waktu pun  berlalu. Dia pun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, karena anak itu kan gila. Dipasung pula? Kok sekarang bisa lepas?telepon pula? Anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh ayahnya! Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata:”Kamu haru memaafkan ayah kamu”. Tetapi anak itu tidak bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak. Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata: “Aku mengasihimu”. Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan ayahnya, mereka sekeluarga menangis dan kembali hidup normal.

Pro & Biz, Milan Kunder benar. Yang lalu biarlah berlalu. Lupakan yang pahit agar kening tak berkerut. Namun orang   bijak mengingatkan, pelajarilah masa silam agar tidak tergelincir di masa depan. Mempelajari masa silam tentu tidak hanya yang indah-indah semata, kesalahan-kesalahan yang diperbuat di masa silam sangat penting untuk disiasati agar kesalahan-kesalahan yang sama tidak terulang lagi di masa depan keledai saja tak mau terperosok ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. (SP)

Orang yang berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik. Mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya


sumber BOM

bruce

  • Guest
Re: renungan harian BOM
« Reply #8 on: August 14, 2012, 11:36:43 AM »
Nice post bro Steavan

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #9 on: August 15, 2012, 08:40:29 AM »
Sesal kemudian tiada guna

Ibrani 3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

Suatu sore Doni pulang dari kantornya. Ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Lampu lalu lintas yang menyala merah diterobosnya dari jauh. Priit..! Seorang  Polantas mencegat dan memintanya berhenti. Ketika Polisi itu mendekat, Doni langsung mengenalinya. Ia adalah Tedi. Tedi, teman sekolahnya semasa SMA. Dalam hati Doni lega, karena polisi itu adalah teman lamanya. “Maaf Ted, saya terburu-buru. Istri dan anak-anak saya menunggu di rumah. Kami akan merayakan ulang tahun anak kami hari ini, semua sudah tersedia, pastinya aku tidak boleh terlambat kan?” Doni beralasan atas pelanggarannya, “Ya, tapi sebenarnya kami sering memperhatikan mobil kamu di persimpangan ini”, sahut Tedi.

Dengan kecewa Doni menyerahkan SIM lalu menutup pintu mobilnya. Tidak lama kemudian, Tedi menyerahkan kembali SIM beserta surat tilang Doni dengan secarik kertas catatan. Penasaran dengan catatan itu, Doni membukanya. “Tahukah kamu Don, dulu aku memiliki seorang anak perempuan. Sayang, Ia meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dipenjara 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan kami satu-satunya telah tiada. Kami masih terus berharap agar Tuhan berkenan mengaruniai seorang anak agar kami peluk. Doakan agar permohonan kami terkabul.. Berhati-hatilah..dari Tedi.” Doni segera keluar dari mobil hendak mencari Tedi, tapi Tedi sudah meninggalkan posnya.

Pro & Biz, sesuatu yang terlambat tidak berguna. Apalagi bila penyebabnya kecerobohan yang sebenarnya bisa kita cegah dengan kehati-hatian. Berhati-hatilah saat bekerja. Terkadang, pengalaman orang lain sangat bermanfaat bila kita dengan rendah hati mau belajar darinya. Sebab Tuhan juga berbicara melalui pengalaman orang lain. Hari ini, dengan rendah hati mari kita belajar dari pengalaman orang lain. (BM)

Dengarkan atau lidahmu akan membuatmu tuli. (American Indian Proverb)

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: renungan harian BOM
« Reply #10 on: August 15, 2012, 10:07:48 PM »
tengkyu, Steav..
belajar dari pengalaman orang lain merupakan jalan pintas yang ama, cepat, dan mudah. syaratnya cuma kita harus rendah hati dan terbuka dengan pemikiran orang lain.
kebetulan kita share hal yang sama hari ini, yaitu tentang belajar dari pengalaman orang lain
ntar sempatkan baca ini ya: http://forumimankristen.com/index.php/topic,423.0.html :think:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #11 on: August 16, 2012, 09:57:29 AM »
Yakinkan mereka

Hakim-hakim 6:12 Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."


Bertahun-tahun lalu, seorang manajer dari New York Yankees menginginkan para pemain baru yang baru direkrut mengetahui bahwa sungguh merupakan kehormatan untuk bermain bagi tim ini. Ia biasa berkata kepada mereka:”Anak-anak, merupakan kehormatan untuk bisa mengenakan lencana New York. Jadi ketika kalian mengenakannya, bermainlah seperti juara dunia. Bermainlah seperti Yankees. Bermainlah dengan penuh kebanggaan.”

Ketika kita memberikan keyakinan pada seseorang untuk diperjuangkan, kita memberi sesuatu yang baik untuk masa depannya. Itu berarti meletakkan sesuatu melampaui daya jangkauannya yang sekarang. Dengan membicarakan potensi mereka, hal-hal yang mampu mereka capai, kita membantu orang-orang yang ada di sekitar kita untuk ‘bermain dengan penuh kebanggaan’, seperti yang dilakukan para Yankees. Mengapa hal ini menjadi begitu penting? Karena orang akan berjalan lebih jauh daripada yang mereka pikirkan ketika ada seorang yang mereka hormati mengatakan bahwa mereka bisa!

Pro & Biz, karena itu, sebagai seorang pemimpin mengapa kita tidak menerapkan prinsip ini kepada bawahan kita? Lakukan, beritahu mereka betapa besar potensi yang mereka miliki, dan betapa besar hasil yang mampu mereka capai dengan itu, mereka mau sungguh-sungguh memakainya. Bila kita mengatakannya, niscaya mereka akan termotivasi, bekerja all out, dan tentu saja ini akan sangat menguntungkan bukan hanya bagi si pendengar namun bagi perusahaan juga. (IS)

Kekuatan tanpa kepercayaan tidak ada gunanya

sumber: BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #12 on: August 23, 2012, 08:23:16 AM »
Kesalahan yang menguntungkan

Pengkotbah 11:6
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.


Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, tapi kemudian ia malah menemukan Benua Amerika. Bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti “kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka.  Masihkah kita menganggapnya sebagai kesalahan? Bagaimana dengan sejarah ditemukannya sabun? Bagaimana terjadinya aspal, bensin, dan minyak? Tahukah Anda sejarah pembuat teh?

Dan masih banyak lagi proses barang-barang yang ada di sekitar kita tidak semuanya tercipta dengan sengaja, namun lebih dominan dari ketidaksengajaan dan kesalahan. Aneh bukan? Sekarang, bila kita merasa tidak pernah melakukan kesalahan atau kegagalan, maka kita memiliki problem yang sangat serius. Hampir dipastikan kita sedang berjalan di tempat atau tidak melakukan apa-apa. Kita tidak melangkah satu jengkal pun.

Pro & Biz, benarlah apa yang dilakukan Dr. William J. Reilly, “satu-satunya orang yang tidak melakukan kesalahan adalah orang yang tidak melakukan apa pun, dan itu adalah kesalahan yang besar.” Oleh sebab itu, daripada kita hanya diam karena takut melakukan berbagai kesalahan, bukanlah lebih baik kita melakukan sesuatu meskipun kita mempunyai kemungkinan untuk berbuat salah , tapi setidaknya kita sudah mencoba untuk berhasil? Jadi, lakukanlah apa yang ingin Anda lakukan, yang diinginkan, dan harus ingat juga tidak ditemukan perjuangan tanpa kesalahan. (IS)

Orang yang tidak pernah berbuat salah biasanya adalah orang yg tidak pernah berbuat sesuatu

Sumber: BOM

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: renungan harian BOM
« Reply #13 on: August 23, 2012, 03:36:01 PM »
nambahin ya..

Orang yang tidak pernah berbuat salah biasanya adalah orang yg tidak pernah berbuat sesuatu
Orang yang jarang berbuat salah biasanya adalah orang yg sekalinya salah, biasanya kesalahan langsung fatal
Orang yang sering berbuat salah biasanya adalah orang yg jarang belajar dari kesalahan, dan terlalu menggantungkan diri pada orang lain
Orang yang selalu berbuat salah biasanya adalah orang yg tidak pernah belajar apapun --> biasanya jadi sasaran kemarahan oleh orang yang jarang berbuat salah

hehehehehe.. :onion18:



jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #14 on: August 24, 2012, 07:56:47 AM »
Habis manis sepah dibuang


Matius 5:13
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.



Pernahkah Anda mendengar pepatah: Habis manis sepah dibuang? Pepatah ini berbicara tentang orang yang awalnya memiliki hal yang berguna bagi orang lain. Namun lambat laun ia tidak lagi akhirnya ia disingkarkan dan ia menganggap dirinya sepah. Banyak pandangan negatif tentang orang yang menjadi ‘sepah’, ia dibuang karena tidak bermanfaat lagi. Tidak sedikit dari mereka yang sakit hati karena sudah tidak dianggap.

Tetapi sejujurnya, apakah Anda mau memakan sepah? Ketika kecil dulu saya mengunyah batang tebu yang manis. Setelah selesai, sepahnya pasti saya buang karena memang tidak manis lagi. Demikian juga pabrik yang mengolah gula dari sari tebu. Sepah adalah sisa pemerasan batang tebu. Dalam dunia kerja dan bisnis, kita dituntut untuk memiliki nilai. Nilai diri kita yang kemudian akan menjadikan kita seorang yang bermanfaat bagi lingkungan. Ibarat tebu atau gula, tidak lepas dari orang yang membutuhkan. Namun bila Anda tidak lagi memiliki pekerjaan atau kehilangan hal yang bernilai yang membuat Anda dicari banyak orang, jangan kuatir tetaplah menjadi pemanis dengan terus mencari hal baru yang dapat Anda berikan pada lingkungan kerja atau perusahaan di mana Anda bekerja.

Dengan tetap manis, kita menjadi berkat. Jangan mau menjadi sepah, carilah hal yang bisa Anda berikan sebagai karya yang bermanfaat. Apakah Anda seorang pensiunan atau memiliki kekurangan fisik akibat kecelakaan yang menimpa secara tiba-tiba? Sekalipun orang menganggap Anda sepah, ingat sepah yang dibuang ke tumpukan tanah atau kolam dapat menjadi nutrisi bagi tumbuhan dan peternakan ikan. So, sepah yang ‘dibuang’ pada tempat yang tepat, tetap bisa bernilai juga. Garami dunia hari ini dengan sukacita dan senyum di wajah kita ,itulah hal terkecil yang bisa kita lakukan untuk menjadi berkat Tuhan bagi orang lain. (BM)


Tak seorangpun mampu melakukan sesuatu dengan sempurna tapi setiap orang berkesempatan melakukan hal dengan benar.

sumber: BOM
« Last Edit: August 24, 2012, 07:59:26 AM by steavan_lop »