Author Topic: renungan harian BOM  (Read 6773 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #15 on: August 27, 2012, 08:06:21 AM »
Gado-gado

Ayub 21:4 Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?


Tekanan demi tekanan datang. Terkadang membuat perasaaan jadi campur aduk, bingung kecewa, kesal, gelisah bisa menimpa siapa aja, apalagi diantara setiap kita dalam pekerjaan kita juga keluarga kita. Bisa membuat perasaan kita campur aduk seperti gado-gado.

Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Suatu hari , dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis hokum cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab 21. Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu tetapi untuk kebodohanmu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21! Tentu saja itu hanya cerita rekaan tetapi tentu saja ada hikmat dari cerita ini!

Bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah dari pada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energy untuk hal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga, atau kolega. Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energy percuma. Ada saatnya kita menngalah untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkan dengan bijaksana.

Pro & Biz, terkadang perasaan kita menjadi tidak karuan hanya karena persoalan sepele dan hanya berputar-putar bahkan campur aduk seperti gado-gado. Padahal hal itu tidak lah penting bila hanya mencari pembelaan untuk kita terbukti benar. (IS)

If you argue with an idiot, there are two idiots. (Robert Kiyosaki)

Sumber: BOM

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: renungan harian BOM
« Reply #16 on: August 27, 2012, 08:34:07 AM »
setuju banget!
terimakasih sudah mengingatkan :afro:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: renungan harian BOM
« Reply #17 on: August 27, 2012, 10:49:50 AM »
Quote
If you argue with an idiot, there are two idiots. (Robert Kiyosaki)

Yup betul juga, dan itulah sebabnya FIK didirikan, karena kita tidak mau berdebat dengan para idiot di sebelah.

He he he he he he.

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #18 on: August 28, 2012, 08:03:17 AM »
Fokus pada apa yang dimiliki


Markus 6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."

Roger Crawford berumur enam belas tahun waktu dia bisa menhikat tali sepatunya sendiri. Itu terjadi karena Roger dilahirkan dengan satu kaki yang hilang dari lutut ke bawah. Jari tangannya juga tidak sempurna. Tapi dia sukses di berbagai bidang seperti olahraga,  ia menjadi bintang tenis. Saat di SMA, dia adalah juara yang memenangkan lebih dari 95% pertandingan yang dia ikuti. Hal yang sama terjadi saat dia menjadi atlet di tempat kuliah. Namun yang paling hebat dari semuanya itu adalah Roger tidak mengeluhkan apa yang tidak ia miliki, melainkan menggunakan sepenuhnya yang dia miliki. Sikap inilah yang membuatnya menjadi atlet pertama dengan beberapa kecacatan yang bertanding di divisi olahraga NACC ( National Collegiate Athletic Association).

Apakah Anda pernah mengeluhkan tidak mempunyai kemampuan sehebat rekan kerja Anda? Bila ya, berarti kita perlu berkaca dari kehidupan Roger. Mulailah melihat apa yang kita punya ketimbang memfokuskan diri pada apa yang tidak kita miliki. Pikirkanlah apa yang Anda punya saat ini? Kesehatan yang prima, anggota tubuh yang lengkap, kemampuan yang berlimpah jika diolah dengan baik, bukankah ‘modal’  itu sudah lebih dari cukup untuk meraih keberhasilan? Jadi,  untuk apa lagi kita melihat apa yang tidak kita miliki?

Pro & Biz,  ketahuilah bila kita terus-menerus memusingkan apa yang tidak kita punya, lama-lama hanya rasa stres yang kita dapat. Di sisi lain bila kita mengarahkan mata kita pada ‘aset’, lalu melatihnya, melipatgandakannya dengan kerja keras, niscaya kemenangan demi kemenanganlah yang akan kita dapat. (IS)

Saya menaruh seluruh kejeniusan saya ke dalam hidup saya tetapi hanya talenta yang saya taruh ke dalam pekerjaan saya (Oscar Wilde)


Sumber: BOM

Offline gelas bening

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 250
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestan
Re: renungan harian BOM
« Reply #19 on: August 28, 2012, 04:19:56 PM »
Tuhan memberkati mu sobat steavan.
JBU

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #20 on: August 29, 2012, 08:10:52 AM »
Be a big tree

2 Timotius 2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

Pertama kali ketika saya menginjakkan kaki di kota Bandung adalah ketika mendapat training luar kota dari perusahaan tempat saya bekerja. Pada waktu itu saya terkesima dengan begitu banyak pohon besar nan rindang yang ada di sisi jalan. Dalam hati saya berkata tentu pohon ini sudah ditanam sejak puluhan tahun lalu. Pohon yang dulu kecil, mungkin yang menanam tidak mengira, pohon ini akan menaungi banyak pengendara dari terik matahari dan hujan.

Berbicara mengenai pohon, semakin besar suatu pohon tentu semakin nesar hambatan yang menghalanginya. Ada angina besar, hujan bahkan petir yang berkali-kali menerpa sepanjang pertumbuhannya. Namun pohon tersebut tidak berhenti bertumbuh. Ia semakin menghujamkan akarnya ke bawah dan ke samping guna menahan dirinya agar tidak rebah oleh angina dan hujan. Itulah rangkain proses sebuah pohon besar yang kini bermanfaat bagi banyak orang. Demikian hidup manusia, orang yang memiliki nama besar dan hebat, tidak berhenti pada pengalang dan kesukaran. Ia bahkan menantang kesukaran, mengarungi berbagai kesempatan, meski sempat jatuh bangun.

Pro & Biz yang diberkati Tuhan, ingatlah bahwa pohon besar tidak pernah ada di 2 tempat ini: Di dalam pot dan di dalam rumah. Karena pot dan rumah akan menghalangi pertumbuhannya menjadi besar. Jika saat ini kondisi nyaman pekerjaan dan bisnis Anda membuat Anda menjadi kerdil dan merasa cukup, perhatikan orang besar seperti Bill Gates, yang dalam kebesarannya memberikan manfaat bagi banyak orang. Mulailah keluar dari zona nyaman yang menghalangi kita menjadi besar. Arungi kesempatan digertak halilintar namun semakin kokoh mengakar. Mencintai Tuhan dan melakukannya dalam pekerjaan kita sehari-hari, bertumbuh dalam ujian dan menjad besar dalam goncangan. (BM)

Good actions give strength to ourselves and inspire good actions in others.


sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #21 on: August 30, 2012, 11:22:02 AM »
Self Control

Kejadian 4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."


Iblis bukan pribadi yang selalu menawarkan pilihan di luar ketentuan Tuhan, jadi bisa dikatakan sebuah taktik atau siasat. Nah siasat iblis itu adalah menaruh pilihan jahat di samping pilihan yang baik. Sebenarnya ia hanya menanam ilalang di samping gandum. Ia menaruh pilihan jahat persis di samping pilihan yang baik dan hasilnya, manusia cenderung memilih yang jahat sekalipun ia tahu bahwa itu jahat.

Sepulang James dari sekolah di sebuah kawasan pertokoan. Tiba-tiba ia tertegun memandang sebuah mainan yang sudah lama diidamkannya di sebuah etalase toko. Harganya cukup mahal dna tidak pernah terbayangkan bagaimana ia dapat memilikinya. Ia terpikir sesuatu, namun segera ditepisnya karena ia tahu itu dosa. Matanya melirik ke dalam toko dan tidak ada siapapun di situ. Kembali pikirannya berbicara, “Tidak ada yang tahu. Lagipula banyak teman akan bermain denganmu kalau mainan ini menjadi milikmu.” Suara hatinya membantah, “Jangan, itu tidak baik, Tuhan Yesus pasti sedih kalau kamu melakukannya.” Pikirannya kembali membujuk, “Ini kesempatanmu. Atau kamu tidak akan pernah punya kesempatan untuk memiliki mainan itu!” James bimbang. Pada akhirnya ia memilih, pilhan yang membawanya jatuh ke dalam dosa.

Pro & Biz, kemungkinan berdosa atau tidak berdosa sebenarnya adalah fifty-fifty alias 50:50, apapun keadaannya. Tidak ada keadaan apapun yang membuat kita “wajr jika melakukan dosa”. Seringkali keadaan menjadi “alas an” untuk kita berbuat dosa, Jika kita punya alas an untuk berbuat dosa,kita seharusnya juga punya alasan untuk tidak berbuat dosa, yaitu karena kita mencintai Tuhan. Dengan memilih mindset seperti itu, ketika kita dihadapkan pada dua pilihan tersebut, kita bisa lebih mudah memilih untuk tidak berbuat dosa (SP)

Iblis selalu membujuk manusia untuk berdosa tetapi kuasa untuk memilih ada pada kita


Sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #22 on: August 31, 2012, 08:07:08 AM »
Sikap


Titus 3:2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang


John Maxwell, seorang pakar kepemimpinan mengatakan,”Jangan pernah menganggap rendah kekuatan sikap Anda. Itu adalah diri kita yang sebenarnya. Akarnya ada dalam dirinya, tapi buahnya ada di luar. Dia bisa jadi sahabat terbaik kita atau musuh terjahat kita. Dia lebih jujur dan konsisten daripada kata-kata kita. Dialah yang menarik orang datang pada kita atau membuat mereka menjauh dari kita. Dia tidak akan pernah puas sampai dia diekspresikan.”

Riset membuktikan bahwa 85% alasan kita mendapat pekerjaan dan terus maju dalam pekerjaan itu adalah karena sikap kita. Tentu itu berbicara tentang sikap yang positif bukan sikap yang buruk. Seorang pekerja dengan sikap yang baik dan melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan bersemangat. Sebaliknya, seorang pekerja yang memiliki sikap negatif, cenderung bekerja asal-asalan, tidak bisa menghormati otoritas, menyepelekan rekan kerja, hal yang tentunya sangat merugikan bagi karirnya sendiri. Kala kita sadar bahwa sikap kita sendirilah dan bukan orang lain yang menentukan berhasil atau tidaknya kita, maka mari  perbaiki sikap kita. Mungkin selama ini tanpa sadar kita sudah melayani pelanggan dengan kurang ramah, kurang peduli dengan teman kerja, mengabaikan apa yang diminta pimpinan, dan sebagainya. Perbaiki itu!

Pro & Biz, ketahuilah bila para pekerja punya kemampuan yang hampir sama, dan ada keraguan untuk memilih pekerja yang mana yang akan dipromosikan, seorang atasan akan memilih pekerja yang punya skap yang baik. Jadi, bila kita rindu dipilih dan dipromosikan oleh siapa pun juga, kembangkan sikap seorang pemenang, di mana pun kita berada. (IS)

Kegagalan dipicu oleh sikap negatif kita
Keberhasilan dicapai oleh sikap positif kita

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #23 on: September 03, 2012, 08:15:13 AM »
Mempengaruhi orang

Matius 12:15b Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.

Sebuah lomba cross-country yang terkenal di Kuala Lumpur, Malaysia mengharuskan pesertanya menempuh jarak tujuh mil. Dua jam setelah perlombaan dimulai tidak ada satu pun peserta yang kelihatan. Panitia mulai khawatir ada sesuatu yang terjadi, jadi mereka mengutus beberapa orang dengan mobil unutk memeriksa apa yang terjadi. Ternyata para peserta sedang berlari ke arah yang salah sejauh lima mil atau enam mil. Malah ada seorang peserta yang berlari ke arah yang salah sejauh sepuluh mil. A. J. Rogers salah seorang panitia berkata, “Sepertinya kekacauan terjadi karena para pelari yang memimpin di depan salah belok ketika sampai di checkpoint nomor lima dan pelari lain mengikutinya.”

Seseorang pernah berkata bahwa rata-rata satu orang dalam hidupnya, secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi sepuluh ribu orang. Mereka yang menjadi pemimpin bahkan bisa mempengaruhi lebih banyak orang lagi. Itulah sebabnya menjadi pemimpin berarti menanggung tanggung jawab yang besar karena harus memastikan bawahannya menuju arah yang benar, dan semua keputusan yang dia ambil harus berdasarkan rute yang tepat.

Pro & Biz, siapa pun kita, entah seorang pekerja, pengusaha, kita perlu mengerti benar prinsip ini.  Karena keputusan, perkataan bahkan sikap kita akan mempengaruhi banyak orang secara langsung ataupun tidak, maka kita perlu membuat keputusan dan melakukan apa pun dengan benar pula. Dengan demikian kita pun sungguh-sungguh telah menjadi pribadi yang layak untuk diikuti.(IS)

Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk banyak bermimpi, belajar, melakukan sesuatu dan menjadi sesuatu.kamu adalah seorang pemimpin (John Quincy Adams)

Sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #24 on: September 04, 2012, 08:33:19 AM »
Dan harus menjadi mau

Mazmur 9:3 aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,

Setiap pagi selama beberapa tahun, tepat jam 10 pagi, seorang pengusaha wanita terkenal akan mengunjungi ibunya di panti jompo, namun Karena kesibukannya seringkali dia menunda janjinya, ia selalu mengatakan pada diri sendiri, “Saya harus mengunjungi ibu saya.” Hal itu terjadi beberapa kali sampai akhirnya suatu hari, ibunya meninggal dunia. Sang wanita sangat menyesal, “Seandainya aku bisa mengunjungi ibu sekali lagi.” Dia sadar kalau dia tidak lagi bisa mengunjungi ibunya. Maka sejak hari itu, ia berkomitmen untuk mengubah apa pun yang hendak ia lakukan dari ‘harusnya’ menjadi ‘mau’.

Bila kita renungkan, kita juga kerapkali mengatakan seperti itu. Kita berkata,”Saya harus bangun pagi-pagi karena besok ada meeting penting. Saya harus berolahraga agar sehat. Saya harus menjalan diet supaya berat badan saya turun. Saya harus mengerjakan pekerjaan ini sebelum deadlinenya.” Tahukah Anda bahwa kata ‘harus’ memiliki persepsi sebuah keterpaksaan? Dan biasanya orang yang mengerjakan segala sesuatunya dengan terpaksa, maka hasilnya akan kurang maksimal. Jadi mulailah ubah perkataan kita. Daripada mengatakan, “saya harus bangun pagi-pagi.” ganti menjadi, “Saya mau bangun pagi-pagi. Saya mau berolahraga. Saya mau menjalani diet. Saya mau bekerja sebelum deadlinenya tiba.”

Pro & Biz, percayalah dengan mengatakan itu, sikap kita akan jadi berbeda. Dari yang tadinya melakukan karena terpaksa menjadi hal yang dilakukan dengan senang hati. Tidak percaya? Coba saja! (IS)

Sungguh berat jika saya melakukannya dengan terpaksa dan sungguh ringan jika saya melakukannya atas kehendak sendiri(Sondra Anice Barnes)

Offline rusdinech

  • Global Moderator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
Re: renungan harian BOM
« Reply #25 on: September 04, 2012, 11:41:00 PM »
renungan yang bagus  :afro1:

mau di split ga bro ?


Gbu

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #26 on: September 05, 2012, 08:22:22 AM »
renungan yang bagus  :afro1:

mau di split ga bro ?


Gbu

di split itu diapain ya?hehe

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #27 on: September 05, 2012, 08:24:02 AM »
Seandainya saja


Galatia 6:4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.

Seekor katak melangkah pelan dipersawahan menghampiri kawannya siput yang selalu bersedih. Katak bertanya: “Wahai kawanku siput, apakah yang mengganjal di hatimu yang membuat engkau selalu murung ketika aku di dekatmu. Adakah aku berbuat salah padamu?” “Katak yang baik, betapa beruntungnya kalian, bangsa katak memiliki empat kaki dan bisa melangkah ke mana saja. Sementara aku? Aku harus merangkak dan membawa cangkang, ke mana pun aku pergi.” “Sahabatku siput, jangan bersedih. Kehidupan kita memiliki penderitaan masing-masing, yang engkau lihat hanya kegembiraanku saja, tidak dengan kesedihan kami bangsa katak. Kami…” Belum sempat katak melanjutkan perkataannya, seekor elang dari ketinggian menukik ke arah mereka. Siput secara cepat menarik badannya ke dalam cangkang, ia bersembunyi. Sementara sang katak disambar oleh elang yang perkasa. Beberapa detik kemudian sipu mengintip, dan mengeluarkan tubuhnya dari cangkang. Ia melihat ke kiri dan kanan mencari katak, tetapi tidak menemukannya, sampai akhirnya ia tahu, elang telah memangsanya.

Pro & Biz yang diberkati, melihat kelebihan orang selalu lebih mudah ketimbang mensyukuri dan memaksimalkan yang kita miliki. Anak yang terlahir dari orang tua kaya, memang beruntung bisa mendapat pendidikan yang bagus dan memiliki kesempatan menggantikan orang tuanya, memimpin perusahaan keluarga. Tapi bukan berarti Anda yang terlahir dari orang tua yang hidup sederhana tidak bisa lebih berhasil dari orang tua Anda. Sekarang saatnya, kenali keunggulan dan maksimalkan diri dalam bekerja dan berpikir. Jangan seperti siput yang menghabiskan waktu hanya menyesali diri, mengapa ia tidak terlahir sebagai katak. Waktu yang terbuang sia-sia, menyesali diri tanpa berbuat apa-apa sebaiknya kita ganti dengan mengasah kemampuan dan karakter. Tuhan berkenan pada kita yang mengenali talenta pemberianNya dan yang bergerak menggandakannya. (BM)

You cannot teach a man anything
You can only help him discover what’s within himself
(Galileo)


Offline rusdinech

  • Global Moderator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
Re: renungan harian BOM
« Reply #28 on: September 05, 2012, 10:04:45 AM »
di split itu diapain ya?hehe

jadi di pisahkan jadi topik2 yang berbeda...

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #29 on: September 05, 2012, 10:17:32 AM »
jadi di pisahkan jadi topik2 yang berbeda...

ow ga deh bro.. tetep gini aja biar lbh rapih :)