Justru itu yang saya ingin tanyakan sejujurnya kepada penganut karismatik, bro.
Saya pernah mendengar bahwa dengan berbahasa roh, berdoa dalam roh, maka bisa berdosa berjam jam dengan intens, sementara kalau biasa tidak bisa lama. Tetapi apa yan didoakan dalam roh itu tidak diketahui pribadinya.
Ini yang membuat saya agak bingung, mungkin karena saya tidak mengerti. Lantas apa yang kita sampaikan kepada Tuhan? Jika pikirian kita tidak terlibat, dan hanya 'roh' saja yang berdoa, apakah membawa manfaat bagi pertumbuhan iman kita? Mungkin 'roh' kita bertumbuh, tetapi bagaimana dengan pkiran dan diri kita?
Kira kira seperti itu, bro.
Syalom
Mari kita tanyakan ke Paulus dulu Bro...
1 Kor 14:14-15
Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
1 Kor 14:2,4
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.Menurut Paulus,
Saat sso sedang bbahasa roh, maka rohnya (oleh inspirasi Roh Kudus) sedang mnyampaikan hal-hal bsifat rahasia kpd Tuhan.
Tidak seorangpun mmahami isinya (bahkan orang itu sndiri pun tidak jika ia tidak dikaruniakan pnafsirannya).
Skalipun dmikian, dengan bbahasa roh,
seseorang mbangun dirinya sendiri skalipun ia tidak mmahami apa yg didoakannya.
Aneh kan?
Itu kata Paulus, bukan reka-rekaan saya.
Mnyangkut ptanyaan Bro, bagaimana dengan pertumbuhan pikiran kita?
Maka itulah Paulus mnyebutkan
pentingnya berdoa juga dengan akal budi, pentingnya menyanyi dan memuji Tuhan menggunakan akal budi.
Saya pikir tidak ada orang karismatik manapun yg hanya mau berdoa dengan bahasa roh.
Mreka pasti akan juga berdoa dengan bahasa akal budi.
----------
Menurut saya pribadi,
Saat sso berdoa dalam bahasa roh, rohnya sedang berhubungan (berinteraksi) dengan Roh Kudus.
Roh Kudus mnyampaikan inspirasi yang didengar oleh rohnya, yg kemudian diungkapkan dalam bahasa-bahasa melalui lidah.
Mekanisme tsb lambat laun akan membuat roh orang itu mjd peka thd Roh Kudus dan peka terhadap alam roh.
Tentu saja kepekaan ini harus diimbangi dengan pengenalan akan Firman Tuhan yg ditempuh melalui pembelajaran Alkitab oleh akal budi.
Skalipun roh kita peka, darimana kita tau mbedakan suara Tuhan dengan suara Iblis jika kita tidak kenal Firman Tuhan?