Betul, sang ayah bisa berusaha semaksimal mungkin dalam meminimalkan dampak negatif bagi si anak.
Namun,
IMO, dunia ini kan bukan sekedar colokan listrik atopun kompor, piso, gunting, dlsb --- ada hal hal yang manusia sudah tidak mampu lagi dalam usahanya untuk meminimalkan dampak negatif --- yaitu mata rantai hubungan SebabAkibat.
Apakah ortu bisa mencegah semua pengebut dijalanan saat anaknya berkendaraan ? Oleh karena itulah saya menggunakan istilah 'nasehat' .
Betul bro, Ayah tidak se-maha-kuasa Tuhan (ini juga yg ingin saya katakan sebagai alasan mengapa ayah tidak boleh disamakan dengan Tuhan,.. keduanya tak sama...). Cuma saya tetap gunakan ayah dalam contoh2 diatas,.. untuk memperjelas saat-saat di keadaan I.
Saya masih bingung disini.
Benarkah saya nangkep pernyataan JP tsb maksudnya adalah : Adam diciptakan dalam keadaan nggak bisa memilih ? dalam keadaan kehendaknya tidak berjalan semestinya --- karena Firman Larangan tsb belon dinyatakan ? please CMIIW ..
Agak benar bro. Adam diciptakan bisa memilih,.. cuma,.. pilihannya belum ada (dia masih hidup dalam keadaan I, dimana semuanya serba enak, disediakan oleh Tuhan, dilindungi,.. dll dll) gitu bro ... (IMO loh yaa
)
Betul, apabila kompor panas memang dgn sengaja diletakkan oleh sang ayah (dgn maksud agar nanti si anak terbakar) - lalu ayah berkata : "nak, jangan dipegang kompor panas tsb" ..
Nah itu...
Kalau ayah berkata begitu pada anak,. itu tak lebih dari rasa kasih sang ayah.
Tapi kalau Tuhan meletakan pohon, itu karena untuk mengetest adam (IMO Lagiiii he he he he...jangan diambil sebagai kebenaran dulu loh ya.. ini kan kita lagi diskkusi...
)
IMO, baik dan buruk adalah dampak (akibat).
Secara jasmani --- dampak bisa segera dirasakan.
Secara rohani --- dampak nanti di akhir jaman dirasakan.
Boleh. Bro.. kita katakan saja dampak.
Dalam sudut pandang dunia (antar manusia), YA ... saya akui ... manusia bebas berkehendak.
Namun dalam sudut pandang rohani, dimana ADA terjalin 'kisah asmara' antara pribadi ybs dgn keTuhanan --- TIDAK, orang ini tidak bebas berkehendak ---> dituntut sebuah tanggung jawab dari orang ini --- namun "tidak bebas berkehendak" BUKAN dalam konotasi negatif.
Apakah ada sso Kristen yg mempunyai 'hubungan mesra' dgn penciptanya bisa merasa bebas utk berkehendak utk melakukan apa saja yg dampaknya buruk ?
yah... ini cuma menurut saya aja siii ...
Makasih JP atas masukan dan respondnya.
salam.
Iya .. iya.. saya ngerti maksudnya...
Jadi kalau gitu mikirnya begini saja, bro oda.....:
Bro oda katakan tentang kisah asmara,.. iya kan ...?
Nah kisah asmara (alias pacaran),.. itu juga sebuah pilihan, bukan...?
Anggap manusia adalah cewek. dan memilih dua cowok yang tersedia :
1. cowok bernama Tuhan.
2. cowok bernama KEMATIAN.
nah pada saat si cewek memilih Tuhan,.. itu si cewek menggunakan kehendak bebasnya, kan gitu bro ?? setuju ngga sama yang ini bro ?
Memang benar pada saat seseorang jatuh cinta,.. orang tsb. dituntut tanggung jawab (malahan bisa-bisa berkorban bagi orang itu). tapi tanggung jawabnya itu terjadi sebagai bentuk kasihnya pada orang tsb. dan tidak mengekang kebebasannya.
Contoh *ini contoh ugal-ugalan loh bro, jangan diambil hati*
Seseorang bernama Odading jatuh cinta sama seseorang bernama Yanne Katrina ..
Pokoknya si Oda ini sudah MEMILIH untuk cinta pada Yanne.
Oda merasa dunia sekitar gelap gulita (EGP dengan dunia), jika sedang bersama Yanne.. caileehh.. ha ha ha
Si Oda merasa tidak bisa meninggalkan Yanne.
Si Oda harus tetap bersama Yanne.
suatu saat si Yanne menuntut sesuatu dari si oda,.. minta beli mobil,.. make up... baju bagus.. dll.
Si Oda pun melaksanakannya dengan senang hati.
Mata hatinya sudah buta oleh cinta.
Tidak bisa lagi memilih untuk berkata "TIDAK YANNE,..saya tidak mau belikan itu semua"
rasa cintahnya telah melampau (overwhelmed) keberantan-keberatan yg ada di pikirannya. (mungkin inilah yg bro oda maksud dengan "ketidakbebasan")
Nah sekarang yg saya mau katakan dalam contoh tsb. adalah , bahwa si Oda MEMILIH duluan.
baru kemudian si oda 'dituntut'
Memang SETELAH si oda jatuh cinta pada Yanne,.. kebebasan jadi "hilang" (sebagai akibat dari rasa cinta itu),... tapi relevansi kehendak bebas di sini adalah bukan pada saat si oda dituntut 'bertanggung jawab',... melainkan..... saat si oda MEMILIH Yanne sebagai kekasihnya.
Sama seperti ketika manusia disuruh memilih : Tuhan atau Mamon (kematian).
Ketika manusia memilih (jatuh cinta) pada Tuhan,... maka manusia itu dikatakan telah menggunakan kehendak bebasnya.
Kehendak bebasnya berjalan pada saat pemilihan ini.
"tuntutan" yg bro maksud di atas adalah konsekuensi dari pemilihan itu.
Jika anda pilih A, maka anda harus lakukan ini,, ini,, itu.
Jika anda tidak pilih A, maka anda TIDAK harus lakukan ini.. ini.. itu.
Makanya Yesus pernah katakan : IF YOU LOVE ME,... KEEP MY COMMANDMENTS,
http://www.youtube.com/watch?v=FeAMHRiQBfo jika kamu mencintai Yesus dengan sepenuh hati, Oda.. Kamu harus melakukan semua yg Yesus perintahkan.
Dan itu tidak akan susah,.. sebab IA akan memberikan COMFORTER ..
Begitu bro Oda,...
Salam.