Masalahnya, kegemaran anda akan stuffed toys, itu sekaligus pelarian dan juga 'camouflage' dari diri anda, sis, he he he he.
Coba diingat ingat, apakah anda menggeari stuffed toys sejak kecil, atau belakangan.
Bisa saja saya keliru dalam hal ini.
oh..boneka dan bantal itu toh.
hahahahaha..
mereka memang jadi pelarian saya, selain internet dan baca buku/ majalah.
sebenarnya saya suka sejak kecil. dulu pas kelas 4 SD, kalau berhasil masuk 3 besar, saya minta dibelikan boneka Barbie. puji Tuhan, waktu itu berhasil juga jadi ranking 3. langsung deh dapet boneka Barbie.
terus waktu kelas 6 SD, tante dan nenek menanyakan saya ingin kado apa untuk ulang tahun.
lagi2 saya minta boneka. akhirnya saya dapet boneka kelinci dari tante dan boneka bebek dari nenek
hepi..
sejak itu, Mama melarang saya minta kado boneka, dengan alasan tidak berguna. lebih baik minta kado alat tulis saja untuk sekolah. sejak itu keinginan saya untuk koleksi boneka terpaksa dipendam dalam2.
nah, ketika kuliah (umur 20-an), hasrat tadi keluar lagi. ujung2nya saya beli tas ransel boneka (tas bentuk Winnie the Pooh) dan boneka beruang yang agak besar dengan memakai uang tabungan.
bahagia banget meski kesannya norak --> kuliah dengan memakai tas ransel Winnie the Pooh
setelah kerja, lagi2 terpikir untuk menambah koleksi boneka..bahkan hingga hari ini
bahkan ketika berhasil membeli mobil sederhana, lagi2 saya langsung menghiasinya dengan boneka dan bantal (obsesi???)
dan yang lebih lucu lagi, saat ini saya masih pakai tas slempang rilakuma untuk jalan2.
hmmm..mungkin saya punya sisi lembut di balik sifat tegas ini ya Bro?
wah, baru sadar sekarang. hehehehe..terimakasih sudah mengingatkan
sebagai cewek, ego saya memang tinggi..jadi jarang sekali menampakkan sisi lembut dan halus ini
yang sering tampak oleh keluarga dan rekan2 biasanya sisi tegas, keras kepala, cekatan, dan mandiri
biasanya sisi tersebut (kadang2) saya perlihatkan pada orang yang (saya anggap) mampu memahami saya
hehehehehe..