Author Topic: Peran wanita dan awam dalam Misa  (Read 888 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Peran wanita dan awam dalam Misa
« on: August 19, 2012, 06:30:09 AM »
Bagaimana rekan-rekan dari Roma menyikapi praktek seperti ini?
Apakah terjadi juga di Indonesia?



Before the Mass, women in sleeveless dresses bring the sacred objects to the altar preceding the priests and religious, a role that until now was reserved for male servers in ceremonial vestments.


"To have lay people (other than altar boys) and altar girls in the sanctuary is hetero praxis (bad practice) that leads to false belief and foments revolution. This anti-traditional practice confuses people about the male priesthood and the role of the laity at Mass, and leads to anti-clericalism and a blurring of roles. "

http://www.traditioninaction.org/HotTopics/a016htGoldenCalf2.htm

Terimakasih.

bruce

  • Guest
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #1 on: August 19, 2012, 11:13:39 AM »
Bagaimana rekan-rekan dari Roma menyikapi praktek seperti ini?
Apakah terjadi juga di Indonesia?



Before the Mass, women in sleeveless dresses bring the sacred objects to the altar preceding the priests and religious, a role that until now was reserved for male servers in ceremonial vestments.


"To have lay people (other than altar boys) and altar girls in the sanctuary is hetero praxis (bad practice) that leads to false belief and foments revolution. This anti-traditional practice confuses people about the male priesthood and the role of the laity at Mass, and leads to anti-clericalism and a blurring of roles. "

http://www.traditioninaction.org/HotTopics/a016htGoldenCalf2.htm

Terimakasih.

Menyikapinya? Huaduh, memang kadang sulit ya bro.
Kalau dari gambar yang anda sajikan itu, adalah peristiwa perarakan membawa persembahan ke Altar, biasanya adalah uang persembahan umat, bunga, roti dan anggur yang akan dikonsekrasi. Sebagai pelambang umat mempersembahkan hasil usaha manusia untuk kemuliaan Tuhan.
Biasanya yang mengantar persembahan itu sudah diatur siapa saja yang akan membawa apa. Umumnya sih putera altar, atau pada acara khusus adalah umat yang ditentukan sebelumnya.
Jadi, seharusnya mereka tahu bahwa akan membawa persembahan ke Altar butuh pakaian yang sopan, masalahnya sopan ini kadang relative, maka jadilah penampilan seperti foto itu.

Kadang, ke gereja saja saya juga suka 'ngganjel' kalau ada umat yang pakai pakaian serampangan, pakai sendal, pakai rok mini, atau bahkan daster. Tetapi romo mungkin sungkan untuk menegur.

 :doh: :pray3:

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #2 on: August 20, 2012, 03:22:25 PM »
Kadang, ke gereja saja saya juga suka 'ngganjel' kalau ada umat yang pakai pakaian serampangan, pakai sendal, pakai rok mini, atau bahkan daster.
Yang pakai tanda petik itu di bagian mana? :P
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #3 on: August 20, 2012, 03:28:35 PM »
Bagaimana rekan-rekan dari Roma menyikapi praktek seperti ini?
Apakah terjadi juga di Indonesia?



Before the Mass, women in sleeveless dresses bring the sacred objects to the altar preceding the priests and religious, a role that until now was reserved for male servers in ceremonial vestments.


"To have lay people (other than altar boys) and altar girls in the sanctuary is hetero praxis (bad practice) that leads to false belief and foments revolution. This anti-traditional practice confuses people about the male priesthood and the role of the laity at Mass, and leads to anti-clericalism and a blurring of roles. "

http://www.traditioninaction.org/HotTopics/a016htGoldenCalf2.htm

Terimakasih.
Mungkin di negeri tempat gambar ini diambil, pakaian-pakaian mereka itu termasuk pakaian tradisi. Kalau di Indonesia, lazimnya sih yang begitu pakai pakaian tradisi. Para petugas dipercayakan kepada perempuan saja, mungkin dalam perayaan Hari Ibu, atau HUT WKRI, atau yang lain-lain, deh. (Ada emoticon untuk ngeles, tidak?)
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #4 on: August 20, 2012, 03:29:25 PM »
Yang pakai tanda petik itu di bagian mana? :P

Maksud pertanyaannya apa ya?

 :doh:

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #5 on: August 20, 2012, 03:32:45 PM »
Maksud pertanyaannya apa ya?

 :doh:
Justru untuk memperjelas sih. Kenapa pakai tanda petik? Oo mungkin karena tidak benar terganjel, ya? Misalnya, melihat sebagian umat yang begitu, meski tidak mengidap penyakit gondog, jadi merasa gondogan, gitu?
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #6 on: August 20, 2012, 03:35:52 PM »
Justru untuk memperjelas sih. Kenapa pakai tanda petik? Oo mungkin karena tidak benar terganjel, ya? Misalnya, melihat sebagian umat yang begitu, meski tidak mengidap penyakit gondog, jadi merasa gondogan, gitu?

Puji Tuhan, Alleluia, dimengerti dengan baik.

 :pray3:

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #7 on: August 20, 2012, 03:56:30 PM »
Bagaimana rekan-rekan dari Roma menyikapi praktek seperti ini?
Apakah terjadi juga di Indonesia?



Before the Mass, women in sleeveless dresses bring the sacred objects to the altar preceding the priests and religious, a role that until now was reserved for male servers in ceremonial vestments.


"To have lay people (other than altar boys) and altar girls in the sanctuary is hetero praxis (bad practice) that leads to false belief and foments revolution. This anti-traditional practice confuses people about the male priesthood and the role of the laity at Mass, and leads to anti-clericalism and a blurring of roles. "

http://www.traditioninaction.org/HotTopics/a016htGoldenCalf2.htm

Terimakasih.

Apakah yang dimaksud Bro Roderick....
Dalam tatanan Liturgi, seharusnya tugas2 Liturgi tidak boleh diberikan kepada sembarang orang (awam dan wanita).
Seharusnya diberikan hanya kepada Mesdinar (Putra Altar/Altar Boy) saja ?

Sepengetahuan saya, yang membedakan liturgi Gereja Katolik dengan Gereja2 yang lain adalah "Sensus Sacrum" (Suasana Suci).
Peran wanita dan awam selama tidak bertentangan dengan "Sensus Sacrum" sih sah2 saja.

Kalau sepintas saya baca dari sumber link Bro Roderick http://www.traditioninaction.org/HotTopics/a016htGoldenCalf2.htm, mereka merasa lebih cocok pada tatanan liturgi sebelum Konsili Vatikan 2 yang lebih konservatif. CMIIW

GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #8 on: August 20, 2012, 11:07:17 PM »
Apakah yang dimaksud Bro Roderick....
Dalam tatanan Liturgi, seharusnya tugas2 Liturgi tidak boleh diberikan kepada sembarang orang (awam dan wanita).
Seharusnya diberikan hanya kepada Mesdinar (Putra Altar/Altar Boy) saja ?

Sepengetahuan saya, yang membedakan liturgi Gereja Katolik dengan Gereja2 yang lain adalah "Sensus Sacrum" (Suasana Suci).
Peran wanita dan awam selama tidak bertentangan dengan "Sensus Sacrum" sih sah2 saja.

Kalau sepintas saya baca dari sumber link Bro Roderick http://www.traditioninaction.org/HotTopics/a016htGoldenCalf2.htm, mereka merasa lebih cocok pada tatanan liturgi sebelum Konsili Vatikan 2 yang lebih konservatif. CMIIW

GBU
 :)
Waduh, saya sih tidak paham mengenai Sensus Sacrum itu. Hanya saja kalo dilihat dari komentar link tersebut, beliau tampaknya merasa suasana jadi tidak Sacrum lagi deh, hehehe...

Kalo yang saya tahu, memang umumnya putra/putri Altar ya pake jubah sesuai tradisi.
CMIIW

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #9 on: August 21, 2012, 07:02:24 AM »
Waduh, saya sih tidak paham mengenai Sensus Sacrum itu. Hanya saja kalo dilihat dari komentar link tersebut, beliau tampaknya merasa suasana jadi tidak Sacrum lagi deh, hehehe...

Kalo yang saya tahu, memang umumnya putra/putri Altar ya pake jubah sesuai tradisi.
CMIIW



http://secapramana.com/frescos-sculptures/gerejachekoslovakia.htm

IMHO
Ciri Liturgy Gereja Katolik baik Roma maupun Orthodox, semuanya mengarah kepada suasana suci.
Terlihat pula dari arsitektur baik interior maupun exterior.
Karena berhadapan dengan Allah yang tremendum et fascinotum impenetrable (dahsyatt, menggetarkan dan tak terhampiri).
Kalo pas koor paduan suaranya bagus waduh suasananya begitu luar biasa, seperti suasana di surga.

Setahu saya, memang hanya putera puteri altar yang diijinkan dapat masuk ke daerah Altar.
Kalo di Gereja saya, kaum awam yang ikut bagian dalam perayaan liturgi diberi seragam...... :D


GBU
 :D


Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

bruce

  • Guest
Re: Peran wanita dan awam dalam Misa
« Reply #10 on: August 21, 2012, 08:12:12 AM »


http://secapramana.com/frescos-sculptures/gerejachekoslovakia.htm

IMHO
Ciri Liturgy Gereja Katolik baik Roma maupun Orthodox, semuanya mengarah kepada suasana suci.
Terlihat pula dari arsitektur baik interior maupun exterior.
Karena berhadapan dengan Allah yang tremendum et fascinotum impenetrable (dahsyatt, menggetarkan dan tak terhampiri).
Kalo pas koor paduan suaranya bagus waduh suasananya begitu luar biasa, seperti suasana di surga.

Setahu saya, memang hanya putera puteri altar yang diijinkan dapat masuk ke daerah Altar.
Kalo di Gereja saya, kaum awam yang ikut bagian dalam perayaan liturgi diberi seragam...... :D


GBU
 :D

Betul, di Katedral Jakarta juga para awam yang bertugas ikut membagikan hosti diberi jubah putih juga.

Tetapi yang seperti di gambar itu imo adalah saat umat mengantarkan persembahan, dulu yang sering mengantarkan persembahan seperti itu adalah anak anak, atau paling tidak mesdinar. Kalau di Vatican pada acara khusus biasanya juga anak anak dari berbagai bangsa.

Syalom