@odadingBenarkah kronologi yg saya 'tangkep' berdasarkan pemaparan pinoq ? Please CMIIW.
Saya koreksi sedikit:
1. Allah punya rencana. Rencana Allah itu rencana Kasih. Allah adalah Kasih
2. Allah menciptakan Alam semesta beserta segala isinya.
3. Adam dan Hawa melawan Allah (jatuh dalam dosa) dan keturunan Adam dan Hawa mewarisi dosa. Karena berdosa, semua manusia harus mati. Itu HukumNya
4. Allah bekerja untuk menyelamatkan domba-dombaNya (melahirbarukan) dan untuk membereskan persoalan Hukum.
5. Karena sudah dilahirbarukan, domba-domba Allah hidup dalam perjuangan melawan natur dosanya.
6. Semua manusia mati.
7. Semua manusia diadili.
8. Domba-domba Allah diselamatkan dari kematian kekal
9. Allah menguduskan domba-dombaNya.
10. Perjamuan di Surga
Semua itu terjadi dalam kedaulatan Allah. Jadi, tidak ada undian-undian.
Apa maksud Yesus menyuruh para murid utk mengabarkan Injil, yah?Jangan lupa, kita sedang memegang teguh kalimat "kepada siapa Aku mau" ---> jadi logisnya, Yesus sebenernya nggak perlu nyuruh murid utk PI. Toh Allah kan sudah menentukan, kepada siapa Dia mau.Nggak perlu ada yang ikut2an mengusahakannya donk ...
Pekabaran Injil satu bagian dari amanat dari Tuhan Yesus. Keseluruhan amanat Yesus adalah “Jadikanlah semua bangsa
muridKu, dan baptislah mereka...”. Jadi, Yesus tidak menyuruh murid-muridNya untuk menyebarkan berita Injil saja. Yesus mau supaya murid-muridNya memuridkan semua bangsa. Pemuridan jelas lebih dari sekedar transfer informasi. Ada pengajaran di situ, ada proses teladan, ada persekutuan. Contohnya adalah seperti apa yang dilakukan Yesus sendiri pada murid-muridNya.
Pemuridan adalah cara Allah memanggil domba-dombaNya. Jadi, Allah
berkehendak memanggil domba-dombaNya dan melibatkan orang-orang untuk memanggil domba-dombaNya. Ini bukan soal perlu atau tidak perlu, tapi soal kehendak Allah.
Apa ada yg tidak logis kalau Allah berkehendak untuk memanggil domba-dombaNya dng cara seperti yang Ia mau? Apakah kalau Allah berkehendak untuk memanggil domba-dombaNya dng cara seperti yang Ia mau, maka itu bertentangan dng fakta bahwa Allah mencintai domba-dombaNya karena Ia mau mencintai mereka?
Itu alesan utk Musa ---> He knows Moses personally --->Musa layak utk mendapatkan KasihKarunia dihadapanNYA. (ada alasan)
Ya, benar. Allah bersedia memenuhi keinginan Musa (pengen lihat Allah) karena Allah mengasihi Musa. Jadi alasan yang bro oda cari adalah karena Allah mengasihi Musa. Demikian juga dengan keselamatan domba-dombaNya. Allah menyelamatkan manusia karena Allah mengasihi manusia itu. “Akulah gembala yang baik, dan Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku
sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa”
Pribadi-pribadi Allah Tritunggal mengenal satu sama lain dalam hubungan cinta yang sempurna, total, komprehensif. Lalu, bagaimana mungkin manusia yang telah jatuh dalam dosa dapat mengenal Allah secara seperti itu? Hal itu bisa terjadi hanya jika manusia tsb adalah domba-dombaNya, yakni manusia-manusia yang didalamnya Allah bertahta. Bagaimana Allah bertahta dalam domba-dombaNya? Ini sudah saya jelaskan di depan ketika bicara soal kelahiran baru.
Apa maksud Yesus nyuruh2 orang utk percaya ?
Nggak usah disuruhpun --- toh mereka akan ditarik Bapa utk percaya ?
(45) Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, DATANG kepada-Ku
IMO, yg merah itulah 'alasan'nya kenapa ditarik. Adakah seorang guru YANG BAIK mengajar para murid, lalu tanpa alasan capcipcup sebagian murid di "tarik" naek kelas, sebagian "dijorogin" turun kelas ? Apalagi Allah YANG BAIK ?
Bro oda membaca Yohanes 6:25-59 ya? Apa di situ Yesus sedang menyuruh-nyuruh orang untuk percaya? Coba cek lagi konteks peristiwanya. Sebelum semua percakapan itu berlangsung, Yesus sudah tahu Ia sedang berhadapan dengan siapa (ayat 26). Yesus tahu orang-orang itu adalah yang ikut makan roti dalam peristiwa “lima roti dan dua ikan”. Yesus juga tahu isi hati orang-orang itu. Orang-orang itu datang untuk 'nge-test' Yesus. Mereka tanya ini itu bukan untuk sungguh-sungguh belajar (“bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda”), tapi untuk mencari-cari kesalahan Yesus. Yesus tidak tinggal diam. Dia sambut sikap itu dengan kata-kata yang keras. Buat orang Yahudi kata-kata Yesus merupakan hujatan. Sampai akhirnya Yesus mengatakan bahwa mereka nggak perlu protes, karena mereka memang nggak akan bisa paham kalo Bapa tidak membuat mereka paham. Jadi tidak ada intensi menyuruh-nyuruh orang untuk percaya di situ. Yesus hanya sedang mengungkapkan fakta-fakta ttg roti hidup kepada orang-orang yang cuma mau 'ngetest' dia.
Bagaimana dengan ayat 45 itu? Apakah benar bahwa ayat itu mengungkapkan bahwa manusia dengan kehendaknya sendiri bisa menerima Allah, sehingga Allah pun berkenan kepadanya dan menariknya? Tidak. Ayat itu tidak berkata seperti itu. Mari kita lihat lagi ayat itu:
"Jangan kamu bersungut-sungut. Tidak ada seorangpun yang dapat
datang kepada-Ku, jikalau ia tidak
ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang
telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa,
datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.”
Dari ayat tsb, dapat kita lihat dengan jelas bahwa “ditarik oleh Bapa” = “ telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa” (merah paralel dng merah, biru paralel dng biru). Jadi, bukan orang menerima dulu baru sehingga memenuhi syarat untuk ditarik. Ketika orang menerima, maka itulah tandanya ia ditarik Bapa. Bro oda bisa lihat bedanya, kan?
Selanjutnya, ada kata-kata “Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.”. Ini mendeskripsikan bagaimana pengajaran Bapa itu terjadi. Bukan dng tatap muka seperti di sekolah, melainkan dengan perantaraan Dia yang datang dari Bapa. Siapa “Dia”? Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (lihat I Yoh 4:6). Jadi, pekerjaan utama Roh Kudus dalam diri manusia adalah mengajarkan Kebenaran, (bukan membuat orang menari-nari, berteriak-teriak, ngoceh-ngoceh, dst dst..).
Jika bro oda mengikuti terus peristiwa lanjutan setelah peristiwa dalam Yohanes 6:25-59 itu, bro oda akan menemukan bahwa setelah Yesus mengungkapkan perkataan yang dahsyat itu kepada orang-orang Farisi dan Saduki itu, ketika Yesus sedang bersama murid2Nya saja, Yesus bertanya kepada murid2Nya, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” Jadi, Petrus telah ditarik Bapa sehingga ia bisa berkata seperti itu, bukan karena diri Petrus sendiri.
Salam