Author Topic: BASKETBALL DIARIES  (Read 335 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
BASKETBALL DIARIES
« on: August 24, 2012, 08:28:47 AM »
Quote
Tahukah Anda tentang Film Basketball Diaries? Film garapan Amerika yang dibuat tahun 1995 ini menyuarakan semangat anti narkotika dan obat bius. Jika dilihat dari judulnya, film ini terkesan hanya menceritakan tentang kehidupan seorang pemain basket namun sebenarnya tidak demikian. Film ini menceritakan bagaimana kehidupan para pecandu narkotika, dan basket hanyalah salah satu segmen kecil dari kehidupan para tokoh di dalam film ini. Di film ini, basket hanya dipakai sebagai simbol harapan dan kebebasan dari seorang anak, Jim Carroll, yang diperankan oleh Leonardo di Caprio. Jim Caroll pada mulanya menjadikan basket sebagai pusat eksistensinya. Jim Caroll mengalami dua fase dalam kehidupannya.

Fase hidupnya yang pertama adalah fase hidup yang bersih dari narkoba. Walau hidupnya sebagai anak jalanan, dihiasi dengan kenakalan-kenakalan yang gila-gilaan, ia tak ada keinginan sedikitpun untuk mencicipi narkoba. Bahkan sebagai anak jalanan, ia masih memiliki mimpi, yaitu sebagai pemain basket terkenal dan penulis terkemuka. Ia pemain basket yang dijagokan oleh sekolahnya, serta puisi-puisinya pun meluncur dengan deras dari penanya terukir pada diari-nya. Di luar dari sikapnya yang urakan, ia memiliki keteguhan hati untuk tidak terlibat hal-hal yang dipandangnya menjijikkan seperti menolak ajakan kencan Swiffy, pelatih basket yang homo, ataupun hinaan yang ia berikan kepada Diane sebagai seorang junkies.

Namun karena pengaruh lingkungan, akhirnya ia pun ikut mencicipi zat tersebut. Di sini ia memasuki fase hidupnya sebagai pecandu. Hanya untuk mendapatkan heroin, ia sering terlibat tindak kriminal, hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya sebagai anak jalanan. Mimpi-mimpinya pun sirna sudah. Ia drop out dari sekolah yang otomatis keluar dari grup basket sekolah. Puisi-puisinya pun begitu sulit meluncur dari kepalanya, seperti yang dituturkannya: "semakin hari semakin sulit untuk menulis dan sekonyong-konyong ketidakmampuan menyerggapmu!" Prinsip-prinsip yang dipegangnya teguh mulai jatuh berguguran. Ia pun rela menjual tubuh untuk para gay demi mendapatkan uang membeli heroin. Ia pun harus mengemis zat tersebut pada Diane, yang sebelumnya selalu diejeknya sebagai pelacur dan junkies. Tampak melalui film ini, Jim Carroll ingin menegaskan kehidupan yang dilalui dengan heroin adalah sebuah jalan raya kepada kesengsaraan tanpa ada kemampuan untuk menolong diri sendiri guna membanting setir ke arah yang berlawanan dengan kesengsaraan tersebut.

Dari film ini kita dapat belajar banyak hal, beberapa diantaranya adalah tentang menghargai kehidupan, tentang pergaulan remaja, tentang keteguhan hati bahkan tentang mimpi dan cita-cita. Kehidupan para remaja saat ini tidak hanya tentang bagaiamana mereka sekolah, bagaimana mereka belajar dan bagaimana mereka meraih cita-cita mereka tapi mereka telah diperhadapkan dengan banyak hal yang menjadikan mereka tidak mengerti lagi apa arti hidup mereka yang sebenarnya. Kenakalan remaja, kehidupan malam bahkan kesenangan duniawi sudah membuat para remaja di bangsa ini tidak mengalami kasih yang sempurna dari Tuhan. Mereka lebih senang berada dalam pergaulan yang buruk karena mereka merasa itu dunia mereka, mereka tidak layak berada dalam hadirat Tuhan. Ini yang menjadi tugas dari setiap kita, anak-anak Tuhan yang Tuhan taruh di dunia ini.

Mari lihat sekeliling kita, masih banyak anak-anak muda bahkan anak-anak kecil yang butuh kasih Tuhan. Begitu pula dengan hidup kita, mari perhatikan dengan seksama. Bagaimana pergaulan kita, apakah teman-teman di sekeliling kita adalah teman-teman yang membangun? Atau malah teman-teman yang membawa kita kepada pengaruh yang buruk? Ada kalimat seperti ini : “Show me your friends and I’ll tell you who you are!” – “Tunjukkan padaku siapa saja temanmu dan aku akan memberitahukanmu siapa dirimu!”. Kalimat ini berbicara bahwa dengan siapa kita bergaul, orang lain akan tahu bagaimana kehidupan kamu yang sebenarnya.

Teman dan sahabat yang Tuhan berikan bukan bertujuan membuat kita jauh dari Tuhan tapi justru harus membuat kita semakin dekat kepada Tuhan. Teman yang baik akan membawa kita kepada pertumbuhan yang rohani, selalu membangun kita, mendorong kita ke arah yang lebih baik bahkan menguatkan kita di saat kita sedang lemah bukan sebaliknya. Teladan teman dan sahabat yang baik adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia adalah sahabat sejati kita. Ia yang membuat kita dapat mengenal Allah Bapa dengan benar. Ia selalu ada buat kita dan kasih-Nya sempurna untuk kita. Dalam Yohanes 15 : 13-15, Tuhan Yesus mengatakan kita adalah sahabat-sahabat-Nya, Ia rela memberikan nyawa-Nya untuk setiap kita, sahabat-sahabat-Nya.

Karena itu, pilihlah dengan siapa saja Anda berteman lalu jadilah teman dan sahabat yang baik untuk teman Anda, contohlah teladan Tuhan Yesus. Dan jangan lupakan Sahabat Sejati kita, yang selalu setia menanti kita! Tuhan Yesus adalah Sahabat Sejati kita.  Pada saat kita mempunyai pergaulan yang baik dan kita menjadi teman dan sahabat yang baik pula maka kita akan dapat membagikan kasih kita kepada orang lain, kepada anak-anak muda lainnya yang membutuhkan kasih Tuhan. Kita dapat menjadi saksi Tuhan dan menjadi berkat bagi mereka.

Saat ini, jika Anda merasa bahwa Anda telah jauh dari Tuhan, mari ikuti doa di bawah ini:
“Tuhan, saat ini aku berdoa, ampunilah aku ya Tuhan, aku jauh dari Engkau. Terima kasih Tuhan kalau Engkau selalu ada untukku. Aku perlu kasih-Mu, aku perlu Engkau, ya Tuhan. Ajarilah aku untuk mengenal kasih-Mu lebih lagi dan aku dapat membagikan kasih-Mu kepada orang-orang di sekelilingku. Pegang tanganku selalu, ya Tuhan, aku tidak dapat jalan sendiri. Terima kasih Tuhan. Dalam nama Yesus. Amin!”

Healing Quote :

“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33)

TeamPortal (SP)

sumber: http://hmministry.com/2012/08/2650/FILM_BASKETBALL_DIARIES_.GBI

sudah saatnya kita(gereja-gereja Tuhan) meninggalkan perbedaan, sudah saatnya kita bergandengan tangan, sudah saatnya berlutut untuk mencari apa yg Tuhan mau, sudah saatnya kita menjangkau jiwa2 yg terluka dan yang terhilang, sudah saatnya kita berdampak bagi lingkungan ...

ayo FIKers bangkit!!