Author Topic: Diskusi Gereja Non-Kalsedon dengan Gereja Kalsedon  (Read 7191 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Quote
Beda pemahaman kita disini, dalam pemahaman saya, Bapa dan Anak itu, bukan Hakekat atau Substansi dari Allah Yang Esa, tetapi Bapa dan Anak itu adalah Eksistensi ataupun pernyataan ataupun keberadaan dari Allah Yang Esa, dikatakan Allah itu sebagai Eksistensi Bapa, sebab Alkitab menyatakan bahwa Allah itu adalah Sang Pencipta, karena Ia Sang Pencipta, maka Ia disebut atau dipanggil Bapa, demikian juga halnya dikatakan sebagai Eksistensi Anak, sebab Allah Yang Esa itu telah Inkarnasi menjadi manusia Yesus ( Yohanes 1 : 14 ), nah .. Karena Allah Yang Esa itu telah Inkarnasi, maka sewaktu Inkarnasi Ia tidak dapat lagi disebutkan sebagai Allah, tetapi karena Ia berasal dari Allah Yang Esa, maka Ia disebut sebagai Anak Allah.

Disanalah perbedaan kita saudara ku, dalam memahami Hakikat dan Eksistensi Allah, dimana saya memahami bahwa Hakikat Allah itu adalah Esa atau Tunggal dan Bukan Tiga, tetapi Hakikat Allah itu adalah Esa, dimana Hakikat yang Esa ini menyatakan diri dalam 3 Eksitensi yang berbeda, yaitu : Sebagai Bapa, Sebagai Anak dan Sebagai Roh Kudus.

Jutru dari pemahaman anda tentang Tritunggal, sepertinya yang berbeda dengan Konsili Nicea adalah pemikiran anda, bro.

Syalom

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Bro Jesuit,
Apakah yg saya quote ini adalah pemikiran Anda?

Quote
Bapa adalah Allah YHVH.
Ketika inkarnasi, maka Bapa meninggalkan atribut ke-ilahi-anNya dan datang sbg manusia yaitu Manusia Yesus Kristus (just Manusia).

Bagaimana dg ke-ilahi-an Yesus yg ditinggalkanNya itu?
Ke-ilahi-an inilah yg pd saat itu dikenal sbg 'Bapa yg bbicara tentang Anak' dan keilahian itu tetap mngatur segala sesuatu di alam semesta sekalipun Pribadi Yesus Kristus sedang menjadi Manusia di bumi.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Bro Jesuit,
Apakah yg saya quote ini adalah pemikiran Anda?

Saudara ku .. apakah itu adalah kutipan dari pernyataan saya, saya sendiri sudah lupa saudara ku, tetapi pemahaman saya adalah begini:

1. Sebelum Allah menciptakan segala sesuatu, maka terlebih dahulu Allah itu telah melakukan suatu perencanaan yang matang.
2. Karena Allah itu tidak pernah gagal dalam setiap rencana-Nya, maka dalam setiap aplikasi ataupun merealisasikan semua rencana2 Allah tersebut, maka tidak dibutuhkan kehadiran Allah disana, untuk mengawasi pelaksanaan semua rencana-rencana Allah yang telah ditetapkan oleh Allah tersebut.( disinilah perbedaan pemahaman saya dengan agama2 lain yang ada, diaman pada kepercayaan agama2 yang lain, dibutuhkan kehadiran Allah untuk mengawasi setiap pelaksanaan rencana Allah, sehingga karena dibutuhkan kehadiran Allah disana, maka adalah hal yang mustahil, Allah itu dapat melepaskan ataupun meninggalkan segala sifat2 Ke-Allahan-Nya, apalagi menjadi manusia ).
3. Pada saat Allah menjadi manusia Yesus, maka bukan berarti bahwa Allah itu menjadi musnah atau Allah itu tidak menjadi Allah lagi, sebab dengan menjadi "apapun", maka Hakikat Allah yang Kekal itu, tetap akan ada, sehingga dengan demikian, dipahamilah .. bahwa sekalipun Hakikat Allah itu telah menjadi Roh Manusia Yesus, maka Hakikat Allah itu tetap ada dan tidak pernah musnah.
4. Lalu, pada saat Hakikat Allah itu menjadi manusia Yesus, maka siapakah yang mengatur alam semesta ini ??? Jawabnya adalah sederhana, seperti pada penjelasan point2 diatas, tidak dibutuhkan kehadiran Allah untuk mengatur seluruh Alam semesta ini, sebab Allah itu tidak pernah gagal dan semua Rencana Allah, harus terlaksana, sekalipun Allah tidak hadir disana.
5. Jadi, karena Allah itu adalah suatu Sifat yang melekat pada Hakikat-Nya atau Sifat yang melekat pada Sang Firman atau Roh Kudus, atau Atribut2 yang diberikan manusia pada Sang Firman, maka pada saat Sang Firman ( Allah ) menjadi manusia, semua sifat2 Ke-Allahan itu, telah ditanggalakan atau di lepas oleh Allah, karena itulah Hakikat Allah itu ( Sang Firman ) dapat berinkarnasi menjadi manusia.
6. Jika semua Sifat dan Atribut Allah itu, tidak ditanggalkan oleh Hakikat Allah sewaktu akan menjadi manusia, maka sudah pasti manusia yang berasal dari debu itu, akan musnah atau mati, sebab tidak ada seorangpun yang dapat melihat Allah dalam Kemuliaan segala sifat-sifat-Nya, apalagi menerima Inkarnasi Hakikat Allah.


Salam ...

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
@Jesuit

Bro, reply saya di post #46 di atas mengenai Konsili Nicea belum mendapat tanggapan anda.

Syalom

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Saudara ku .. apakah itu adalah kutipan dari pernyataan saya, saya sendiri sudah lupa saudara ku, tetapi pemahaman saya adalah begini:

1. Sebelum Allah menciptakan segala sesuatu, maka terlebih dahulu Allah itu telah melakukan suatu perencanaan yang matang.
2. Karena Allah itu tidak pernah gagal dalam setiap rencana-Nya, maka dalam setiap aplikasi ataupun merealisasikan semua rencana2 Allah tersebut, maka tidak dibutuhkan kehadiran Allah disana, untuk mengawasi pelaksanaan semua rencana-rencana Allah yang telah ditetapkan oleh Allah tersebut.( disinilah perbedaan pemahaman saya dengan agama2 lain yang ada, diaman pada kepercayaan agama2 yang lain, dibutuhkan kehadiran Allah untuk mengawasi setiap pelaksanaan rencana Allah, sehingga karena dibutuhkan kehadiran Allah disana, maka adalah hal yang mustahil, Allah itu dapat melepaskan ataupun meninggalkan segala sifat2 Ke-Allahan-Nya, apalagi menjadi manusia ).
3. Pada saat Allah menjadi manusia Yesus, maka bukan berarti bahwa Allah itu menjadi musnah atau Allah itu tidak menjadi Allah lagi, sebab dengan menjadi "apapun", maka Hakikat Allah yang Kekal itu, tetap akan ada, sehingga dengan demikian, dipahamilah .. bahwa sekalipun Hakikat Allah itu telah menjadi Roh Manusia Yesus, maka Hakikat Allah itu tetap ada dan tidak pernah musnah.
4. Lalu, pada saat Hakikat Allah itu menjadi manusia Yesus, maka siapakah yang mengatur alam semesta ini ??? Jawabnya adalah sederhana, seperti pada penjelasan point2 diatas, tidak dibutuhkan kehadiran Allah untuk mengatur seluruh Alam semesta ini, sebab Allah itu tidak pernah gagal dan semua Rencana Allah, harus terlaksana, sekalipun Allah tidak hadir disana.
5. Jadi, karena Allah itu adalah suatu Sifat yang melekat pada Hakikat-Nya atau Sifat yang melekat pada Sang Firman atau Roh Kudus, atau Atribut2 yang diberikan manusia pada Sang Firman, maka pada saat Sang Firman ( Allah ) menjadi manusia, semua sifat2 Ke-Allahan itu, telah ditanggalakan atau di lepas oleh Allah, karena itulah Hakikat Allah itu ( Sang Firman ) dapat berinkarnasi menjadi manusia.
6. Jika semua Sifat dan Atribut Allah itu, tidak ditanggalkan oleh Hakikat Allah sewaktu akan menjadi manusia, maka sudah pasti manusia yang berasal dari debu itu, akan musnah atau mati, sebab tidak ada seorangpun yang dapat melihat Allah dalam Kemuliaan segala sifat-sifat-Nya, apalagi menerima Inkarnasi Hakikat Allah.


Salam ...

Oke,
Berarti, pd saat menjadi Manusia, Yesus Kristus itu 100% Manusia krn Ia telah mengosongkan diriNya dari keilahian.

Ketika Yesus dibaptis Roh Kudus, suara siapakah yg berbicara kepadaNya dari langit?
Apakah itu suara dari 'ke-ilahi-an' yang ditanggalkanNya (atau mnurut bahasa Anda adalah 'Hakikat Allah'?

Ini akan mnuntun pd ptanyaan brikutnya.
« Last Edit: June 27, 2013, 02:28:01 PM by siip »
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
@Jesuit

Bro, reply saya di post #46 di atas mengenai Konsili Nicea belum mendapat tanggapan anda.

Syalom

Saudara ku, apa yang harus saya tanggabi, sebab kami menolak arianisme ..

Salam ..

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Saudara ku, apa yang harus saya tanggabi, sebab kami menolak arianisme ..

Salam ..

Bukan, bro, tetapi mengenai bahwa Konsili Nicea justru sejalan dengan apa yang kami yakini.


Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Oke,
Berarti, pd saat menjadi Manusia, Yesus Kristus itu 100% Manusia krn Ia telah mengosongkan diriNya dari keilahian.

Ketika Yesus dibaptis Roh Kudus, suara siapakah yg berbicara kepadaNya dari langit?
Apakah itu suara dari 'ke-ilahi-an' yang ditanggalkanNya (atau mnurut bahasa Anda adalah 'Hakikat Allah'?

Ini akan mnuntun pd ptanyaan brikutnya.

Saudara ku, apakah menurut anda, peristiwa yang dialami oleh Yohanes itu adalah suatu visi yang diterima dan dialami oleh Yohanes sendiri ataukah peristwia itu benar-benar terjadi real ( kasat mata ), sehingga peristiwa itu disaksikan oleh semua orang yang ada pada saat itu ???==> Kalau saudara melihat dan memahami bahwa peristiwa yang terjadi itu adalah suatu visi yang diterima dan dialami oleh Yohanes, maka suara yang anda tanya adalah suara dari Roh Yesus.

Tetapi kalau saudara katakan, bahwa peristiwa itu adalah kasat mata terjadi, sehingga semua orang yang ada pada masa itu, melihat ataupun mengalami dengan jelas, maka akan timbul pertanyaan besar, yaitu :"Sejak kapankah Yesus itu mendapatkan Roh Kudus, apakah sejak dibabtis ataukah sejak dikandung oleh Maria"?

Jadi, jika itu adalah suatu visi yang dialami dan diterima oleh Yohanes, maka tidaklah heran .. Roh Yesus dapat berbicara kepada siapapun, termasuk kepada Yohanes Pembabtis.==> Ibarat Hologram, Yohanes melihat Hologram dari peristiwa tersebut, dimana kwalitas peristiwa ini juga dialami oleh murid2 yang lain, seperti pada saat Yesus dimuliakan di Bukit dan lain sebagainya.


Salam ...


Salam ..

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Bukan, bro, tetapi mengenai bahwa Konsili Nicea justru sejalan dengan apa yang kami yakini.

Saudara ku, kalau Prinsip dasar Iman Konsili  Nicea adalah sejalan dengan Prinsip dasar iman Konsili Khalsedon, maka sudah pasti tidak akan ada perbedaan dan permusuhan yang terjadi selama 1.500 Tahun, antara Barat dan Timur. Tetapi Puji Tuhan, permusuhan itu telah diakhir dengan Ikrar bersama yang telah dilakukan pada Tahun 1984 dahulu, dan Reformasi telah dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II dan juga dilanjutkan oleh Paus Benediktus.

Satu hal yang kita sama2 yakini adalah :"Kita sama2 percaya dan imani, bahwa Yesus adalah Allah Yang Kekal dan satu2-Nya perantara yang Esa, dalam Dia kita memperoleh Keselamatan dan Hidup yang Kekal".


Salam ...

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Saudara ku, apakah menurut anda, peristiwa yang dialami oleh Yohanes itu adalah suatu visi yang diterima dan dialami oleh Yohanes sendiri ataukah peristwia itu benar-benar terjadi real ( kasat mata ), sehingga peristiwa itu disaksikan oleh semua orang yang ada pada saat itu ???==> Kalau saudara melihat dan memahami bahwa peristiwa yang terjadi itu adalah suatu visi yang diterima dan dialami oleh Yohanes, maka suara yang anda tanya adalah suara dari Roh Yesus.

Tetapi kalau saudara katakan, bahwa peristiwa itu adalah kasat mata terjadi, sehingga semua orang yang ada pada masa itu, melihat ataupun mengalami dengan jelas, maka akan timbul pertanyaan besar, yaitu :"Sejak kapankah Yesus itu mendapatkan Roh Kudus, apakah sejak dibabtis ataukah sejak dikandung oleh Maria"?

Jadi, jika itu adalah suatu visi yang dialami dan diterima oleh Yohanes, maka tidaklah heran .. Roh Yesus dapat berbicara kepada siapapun, termasuk kepada Yohanes Pembabtis.==> Ibarat Hologram, Yohanes melihat Hologram dari peristiwa tersebut, dimana kwalitas peristiwa ini juga dialami oleh murid2 yang lain, seperti pada saat Yesus dimuliakan di Bukit dan lain sebagainya.


Salam ...


Salam ..

Saya juga bpikir bhw itu adalah visi yg hanya diterima oleh Yohanes.

------

Saya ingin coba mmahami pola bpikir Anda.

Jd pd saat Yesus dibaptis itu, Roh Yesus (yg ada di dalam Manusia Yesus) berbicara kpd Yohanes bhw 'Inilah Anak yang Ku-Kasihi...'; kemudian Yohanes melihat dlm visi sbuah 'penglihatan' dimana Roh Yesus turun ke atas Yesus spt burung merpati dimana penglihatan itu hanya sbg pertanda bhw Yesus adl Sang Mesias (penglihatan itu bukan ssuatu yg real terjadi mlainkan hanya sbg image simbolik). Penglihatan itu sendiri terjadi oleh karena pengaturan Roh Yesus di dalam diri Manusia Yesus.

Apakah begitu bro?

Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Saudara ku, kalau Prinsip dasar Iman Konsili  Nicea adalah sejalan dengan Prinsip dasar iman Konsili Khalsedon, maka sudah pasti tidak akan ada perbedaan dan permusuhan yang terjadi selama 1.500 Tahun, antara Barat dan Timur. Tetapi Puji Tuhan, permusuhan itu telah diakhir dengan Ikrar bersama yang telah dilakukan pada Tahun 1984 dahulu, dan Reformasi telah dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II dan juga dilanjutkan oleh Paus Benediktus.

Satu hal yang kita sama2 yakini adalah :"Kita sama2 percaya dan imani, bahwa Yesus adalah Allah Yang Kekal dan satu2-Nya perantara yang Esa, dalam Dia kita memperoleh Keselamatan dan Hidup yang Kekal".


Salam ...

Perbedaan antara Katolik dan Orthodox Syria memang ada, itu adalah fakta sejarah yang harus kita sama sama akui, bro. Dan perbedaan itu tidak menghilangkan fakta bahwa kita bersaudara dalam iman.

Yang saya permasalahkan adalah, anda membedakan antara pengikut Konsili Chalcedon dan Konsili Nicea.

Jika anda katakan bahwa Gereja Katolik Roma, Gereja Konstantinopel dan Gereja Orthodox Yunani (Alexandria, Antiokhia dan Yerusalem) menerima konsili Chalcedon. Sementara  gereja Orthodox Oriental, termasuk di sini gereja- gereja Armenia, Syria, Koptik dan Ethiophia, adalh gereja yang menolak konsili Chalcedon, maka saya bisa menerima.

Sedangkan untuk konsili Nicea 325 AD (diadakan sebelum konsili Chalcedon 451 AD), yang dibicarakan adalah mengenai bidah Arianisme, dan Credo. Di konsili ini memang terdapat lagi perbedaan, tetapi perbedaan itu menyangkut dalam hal Credo, yang dikenal dengan penambahan Filioque.

Jadi adalah tidak tepat jika anda benturkan antara pengikut Chalcedon ataupun pengikut Nicea.

Syalom

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Saya juga bpikir bhw itu adalah visi yg hanya diterima oleh Yohanes.

------

Saya ingin coba mmahami pola bpikir Anda.

Jd pd saat Yesus dibaptis itu, Roh Yesus (yg ada di dalam Manusia Yesus) berbicara kpd Yohanes bhw 'Inilah Anak yang Ku-Kasihi...'; kemudian Yohanes melihat dlm visi sbuah 'penglihatan' dimana Roh Yesus turun ke atas Yesus spt burung merpati dimana penglihatan itu hanya sbg pertanda bhw Yesus adl Sang Mesias (penglihatan itu bukan ssuatu yg real terjadi mlainkan hanya sbg image simbolik). Penglihatan itu sendiri terjadi oleh karena pengaturan Roh Yesus di dalam diri Manusia Yesus.

Apakah begitu bro?

Benar saudara ku, sebelum Roh Kudus atau Roh Allah itu Inkarnasi menjadi manusia dan menjadi Roh Yesus, maka Allah itu ( Roh Kudus itu ), telah mengatur segalanya dengan sedemikian rupa, dimana segala aturan yang telah diatur dan ditetapkan oleh Allah itu, dimasukan dalam Rencana Besar Allah, yang telah ditetapkan Allah jauh sebelum Alam semesta ini dijadikan oleh-Nya.

Demikian juga halnya dengan visi-visi yang diterima oleh Para Rasul dan Yohanes pembabtis, dimana visi-visi tersebut lebih mudah kita kenal dengan istilah "Hologram",.

Nah .. untuk mempermudah kita memahami hal ini, maka kita harus melihat, bahwa visi-visi itu diberikan oleh Allah yang "tidak terikat oleh adanya Hukum Waktu dan Ruang", sehingga pada waktu Allah itu "terbelenggu oleh daging dalam diri Yesus", maka Allah itu telah mengikat diri-nya dalam Hukum Waktu dan Ruang, sehingga pada saat Allah itu terikat pada Hukum Waktu dan Ruang, dan pada saat yang sama, visi-visi itu direalisasikan, maka tidak lah heran, banyak manusia yang keliru dalam memahaminya, jika manusia itu tidak menyadari betul, bahwa Allah itu adalah Alfa dan Omega.

Nah .. kembali kepada permasalahan yang dialami oleh Yohanes, maka sebelum Yohanes membabtis Yesus, Yohanes telah mendapatkan visi dari Allah ( Sebelum Roh Allah menjadi Roh Yesus ), yang menyatakan :"Jika suatu ketika, Yohanes melihat dalam visinya, Roh Kudus turun atas seseorang, maka orang itu adalah Anak Allah".

Kemudian, Visi yang diterima oleh Yohanes sebelum pembabtisan Yesus tersebut, terealisasi dengan visi baru pada saat Yesus itu dibabtis oleh Yohanes, sehingga denganperistiwa itulah, Yohanes dapat memahami bahwa Yesus itu adalah Anak Allah.

Untuk "membuktikan" bahwa apa yang dialami oleh Yohanes adalah visi ke visi, terlihat dengan jelas, bahwa Roh Kudus itu Turun atas Yesus, BUKAN pada saat Yesus itu dibabtis oleh Yohanes, tetapi Roh Kudus itu turun atas Yesus, pada saat Bunda Maria menerima berita dari Malaikat Gabriel, artinya : dengan Fakta bahwa Roh Kudus itu telah turun atas Yesus, sebelum peristiwa pembabtisan, maka kejadian dalam peristiwa pembabtisan "Harus dipahami", sebagai Visi yang diterima oleh Yohanes dan bukan sebagai sesuatu yang kasat mata terjadi, sehingga dengan Fakta ini, "Tidak dapat dijadikan sebagai suatu argumen, bahwa Peristiwa Pembabtisan itu membuktikan Hakikat Allah itu adalah 3 (tiga)", sebab jika kita memahami bahwa visi itu diberikan dan diatur dalam bagian Rencana Besar Allah, sebelum alam semesta ada, maka visi itu "Justru membuktikan" bahwa Roh Allah itu adalah Esa, sebab Roh yang sama yang ada pada diri Yesus itulah, yang memberikan visi kepada Yohanes, sebelum Peristiwa pembabtisan itu sendiri terjadi.

Sederhananya adalah :"Roh Yesus memberikan visi kepada Yohanes ( sebelum Yesus lahir ), dimana dalam visi tersebut dinyatakan, jika Yohanes melihat visi baru akan turunnya Roh Allah ( Roh Kudus ) pada diri seseorang, maka orang tersebut adalah Anak Allah".

Jadi, Visi yang diterima oleh seseorang, tidak akan pernah berbicara tentang "masa sekarang", tetapi visi itu akan berbicara tentang masa lalu dan masa yang akan datang, artinya :"Visi itu adalah suatu Hologram dan tidak Real kasat mata".

Salam ...

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Perbedaan antara Katolik dan Orthodox Syria memang ada, itu adalah fakta sejarah yang harus kita sama sama akui, bro. Dan perbedaan itu tidak menghilangkan fakta bahwa kita bersaudara dalam iman.

Yang saya permasalahkan adalah, anda membedakan antara pengikut Konsili Chalcedon dan Konsili Nicea.

Jika anda katakan bahwa Gereja Katolik Roma, Gereja Konstantinopel dan Gereja Orthodox Yunani (Alexandria, Antiokhia dan Yerusalem) menerima konsili Chalcedon. Sementara  gereja Orthodox Oriental, termasuk di sini gereja- gereja Armenia, Syria, Koptik dan Ethiophia, adalh gereja yang menolak konsili Chalcedon, maka saya bisa menerima.

Sedangkan untuk konsili Nicea 325 AD (diadakan sebelum konsili Chalcedon 451 AD), yang dibicarakan adalah mengenai bidah Arianisme, dan Credo. Di konsili ini memang terdapat lagi perbedaan, tetapi perbedaan itu menyangkut dalam hal Credo, yang dikenal dengan penambahan Filioque.

Jadi adalah tidak tepat jika anda benturkan antara pengikut Chalcedon ataupun pengikut Nicea.

Syalom

Saudara ku, yang membenturkan pengikut Khalsedon dan Pengikut Nicea, bukanlah saya .. sebab peristiwa Khalsedon telah melahirkan "Skisma Besar" dan telah menelan jutaan korban Martir di Timur - Tengah dan merupakan martir terbesar dalam sejarah Kristen sepanjang masa.

Jadi yang membenturkan pengikut Khalsedon dengan pengikut Nicea, sehingga terjadi "skisma besar" adalah Vatikan dan bukan saya, yang menggeser Dogma dari "Pengakuan Hakikat Allah Yang Esa menjadi Hakikat Allah yang Tritunggal", bagi kami .. Tritunggal Maha Kudus, tidak dipahami sebagai Hakikat Allah, tetapi Tritunggal Yang Maha Kudus itu, dipahami sebagai Kehadiran Allah, inilah makna Una Substantia Tress Personae (satu Substansi/hakikat Allah yang menyatakan diri dalam 3 kepribadian / 3 Eksistensi / 3 Personality / 3 Kehadiran) dan yang  merupakan Dasar Iman Konsili Nicea.


Salam ...

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Benar saudara ku, sebelum Roh Kudus atau Roh Allah itu Inkarnasi menjadi manusia dan menjadi Roh Yesus, maka Allah itu ( Roh Kudus itu ), telah mengatur segalanya dengan sedemikian rupa, dimana segala aturan yang telah diatur dan ditetapkan oleh Allah itu, dimasukan dalam Rencana Besar Allah, yang telah ditetapkan Allah jauh sebelum Alam semesta ini dijadikan oleh-Nya.

Demikian juga halnya dengan visi-visi yang diterima oleh Para Rasul dan Yohanes pembabtis, dimana visi-visi tersebut lebih mudah kita kenal dengan istilah "Hologram",.

Nah .. untuk mempermudah kita memahami hal ini, maka kita harus melihat, bahwa visi-visi itu diberikan oleh Allah yang "tidak terikat oleh adanya Hukum Waktu dan Ruang", sehingga pada waktu Allah itu "terbelenggu oleh daging dalam diri Yesus", maka Allah itu telah mengikat diri-nya dalam Hukum Waktu dan Ruang, sehingga pada saat Allah itu terikat pada Hukum Waktu dan Ruang, dan pada saat yang sama, visi-visi itu direalisasikan, maka tidak lah heran, banyak manusia yang keliru dalam memahaminya, jika manusia itu tidak menyadari betul, bahwa Allah itu adalah Alfa dan Omega.

Nah .. kembali kepada permasalahan yang dialami oleh Yohanes, maka sebelum Yohanes membabtis Yesus, Yohanes telah mendapatkan visi dari Allah ( Sebelum Roh Allah menjadi Roh Yesus ), yang menyatakan :"Jika suatu ketika, Yohanes melihat dalam visinya, Roh Kudus turun atas seseorang, maka orang itu adalah Anak Allah".

Kemudian, Visi yang diterima oleh Yohanes sebelum pembabtisan Yesus tersebut, terealisasi dengan visi baru pada saat Yesus itu dibabtis oleh Yohanes, sehingga denganperistiwa itulah, Yohanes dapat memahami bahwa Yesus itu adalah Anak Allah.

Untuk "membuktikan" bahwa apa yang dialami oleh Yohanes adalah visi ke visi, terlihat dengan jelas, bahwa Roh Kudus itu Turun atas Yesus, BUKAN pada saat Yesus itu dibabtis oleh Yohanes, tetapi Roh Kudus itu turun atas Yesus, pada saat Bunda Maria menerima berita dari Malaikat Gabriel, artinya : dengan Fakta bahwa Roh Kudus itu telah turun atas Yesus, sebelum peristiwa pembabtisan, maka kejadian dalam peristiwa pembabtisan "Harus dipahami", sebagai Visi yang diterima oleh Yohanes dan bukan sebagai sesuatu yang kasat mata terjadi, sehingga dengan Fakta ini, "Tidak dapat dijadikan sebagai suatu argumen, bahwa Peristiwa Pembabtisan itu membuktikan Hakikat Allah itu adalah 3 (tiga)", sebab jika kita memahami bahwa visi itu diberikan dan diatur dalam bagian Rencana Besar Allah, sebelum alam semesta ada, maka visi itu "Justru membuktikan" bahwa Roh Allah itu adalah Esa, sebab Roh yang sama yang ada pada diri Yesus itulah, yang memberikan visi kepada Yohanes, sebelum Peristiwa pembabtisan itu sendiri terjadi.

Sederhananya adalah :"Roh Yesus memberikan visi kepada Yohanes ( sebelum Yesus lahir ), dimana dalam visi tersebut dinyatakan, jika Yohanes melihat visi baru akan turunnya Roh Allah ( Roh Kudus ) pada diri seseorang, maka orang tersebut adalah Anak Allah".

Jadi, Visi yang diterima oleh seseorang, tidak akan pernah berbicara tentang "masa sekarang", tetapi visi itu akan berbicara tentang masa lalu dan masa yang akan datang, artinya :"Visi itu adalah suatu Hologram dan tidak Real kasat mata".

Salam ...

Saya tidak sepaham dg Jesuit, tp rasanya kita tidak perlu tukar argumen disini.

Brarti mnurut Jesuit, kondisi 'tritunggal' itu baru ada setelah Inkarnasi (penitisan) ya.
Sebelum Inkarnasi, Allah itu ESA adanya.

Betulkah begitu?
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Quote
Saudara ku, yang membenturkan pengikut Khalsedon dan Pengikut Nicea, bukanlah saya .. sebab peristiwa Khalsedon telah melahirkan "Skisma Besar" dan telah menelan jutaan korban Martir di Timur - Tengah dan merupakan martir terbesar dalam sejarah Kristen sepanjang masa.

Jadi yang membenturkan pengikut Khalsedon dengan pengikut Nicea, sehingga terjadi "skisma besar" adalah Vatikan dan bukan saya, yang menggeser Dogma dari "Pengakuan Hakikat Allah Yang Esa menjadi Hakikat Allah yang Tritunggal", bagi kami .. Tritunggal Maha Kudus, tidak dipahami sebagai Hakikat Allah, tetapi Tritunggal Yang Maha Kudus itu, dipahami sebagai Kehadiran Allah, inilah makna Una Substantia Tress Personae (satu Substansi/hakikat Allah yang menyatakan diri dalam 3 kepribadian / 3 Eksistensi / 3 Personality / 3 Kehadiran) dan yang  merupakan Dasar Iman Konsili Nicea.

Anda tidak menyimak tulisan saya dengan baik, bro.
Saya katakan anda membenturkan Konsili Nicea dan konsili Chalcedon, karena anda tuliskan pengikut konsili Nicea dan pengikut konsili Chalcedon. Itu tidak tepat.

Karena Katolik, mengikuti dan menyetujui Konsili Nicea dan Konsili Chalcedon.

Apakah bisa dipahami sampai di sini ?