Author Topic: Perjalananku  (Read 2295 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Perjalananku
« on: August 25, 2012, 06:52:05 PM »
Ini saya tulis untuk memuaskan rasa ingin tahu seorang pasangan diskusi yang cukup hangat, di mana dia menduga orang tua saya adalah penganut Islam. Sebenarnya, di suatu forum, secara garis besar, kisah perjalanan ini sudah pernah saya posting. Karna masih tetap merasa muda, saya upayakan tidak menyebut tahun.  :peace:

Saya dilahirkan sebagai anak kedua putra pertama dari enam bersaudara, tiga cap pentung dan tiga cap mangkok. Kami punya empat saudara angkat, tiga cap mangkok dan satu cap pentung. Ayah kami seorang serdadu angkatan darat kroco pilek, hanya berpangkat bintara saat pensiun. Ibu kami adalah ibu RT sejati. Ayah kami semasa tentara aktif, sempat menjadi kepala desa (seperti cita-cita Ebiet G Ade ya?).

Pernikahan orang tua kami diberkati di gereja protestan beraroma kesukuan. Sampai kakak, saya, dan adik perempuan lahir, kami masih beribadat di sana. Ketika berumur 4 tahun, kami pindah. Namanya masih di desa, jarak ke gereja semakin jauh. Ketika saya berusia 5 tahun, ayah kami terpilih menjadi Kepala Desa yang diselenggarakan secara LUBER. Populasi warga desa kami kira-kira 55% Muslim, 40% Kristen (Katolik + Protestan), dan 5% lain-lain (Hindu, Budha, dan Kepercayaan kepada YME).

Kerukunan beragama di desa kami sangat dapat dibanggakan. Tampak pada hari-hari besar perayaan keagamaan, seluruh warga cukup guyub saling bantu. Karena jarak dari rumah ke gereja sekitar 6 km melalui jalan desa tanpa perkerasan, menjadikan malas beribadat. Sampai pada suatu ketika, seorang kandidat yang kalah pada pemilihan Kepala Desa yang lalu, mengerahkan demonstrasi, menuding bahwa Kepala Desa Terpilih (ayah kami) orang Atheis, yang condong ke komunis.

Sapta Marga di dada ayah kami tergetar dituduh Atheis nan condong ke komunis. Karena kakak kami sudah diterima di Katolik (Roma), kami sekeluarga beribadat ke Katolik, meski belum terdaftar sebagai warga Katolik. Pada saat saya berusia 12 tahun, kami sekeluarga resmi dicatat sebagai warga Katolik (Roma), dan tidak melakukan baptisan ulang. Jadi, pada waktu itu, yang dibaptis adalah tiga adik-adik dan seorang saudara angkat.

Karena kekosongan kegiatan keagamaan, saya sempat memperhatikan teman-teman sebaya sehabis ngaji. Ada yang kejar-kejaran, ada yang ngobrol, ada bernyanyi-nyanyi, wah, pokoknya suasananya menyenangkan. Orang-orang dewasa Muslim saya perhatikan cukup teratur menjalankan ibadatnya. Dan sebelum saya mengerti arti wudhu, saya kira mereka harus mandi lebih dahulu sebelum sembahyang. Kadang, sisi jidat dan rambutnya belum kering sempurna, sholatnya sudah selesai.

Karena tertarik pada kedisiplinan melakukan sholat, saya mencoba tanya-tanya bagaimana peribadatan Muslim. Semakin tertarik, ternyata tokoh-tokoh yang dipercayai banyak yang mirip. Abraham mirip Ibrahim. Maria mirip Maryam, Ishak mirip Iskak, dll. Ada niat menganut Islam. Kertika mengajukan keinginan hati ingin ke Islam, orang tua tidak merestui. Jadilah, menjadi warga Katolik (Roma).

Ketika berusia 15 tahun, karena dinilai bandel oleh orang tua, saya 'dipenjarakan' di persekolahan Adventist. Saya diasramakan. Pagi berdoa, kemudian baca Alkitab, selanjutnya mandi, sarapan ke sekolah. Siang berdoa. Sore setelah makan, ibadat penunggu malam. Setelah itu, baca Alkitab lagi, kalau tidak mengerjakan PR. Begitu sehari-hari.

Di sana saya dicekoki dengan 'Daftar Dosa' Katolik, khususnya Roma yang sedang saya anut. Dulu sempat saya lupakan, namun setelah surfing di dunia maya, saya duga-duga, itulah yang disebut 95 tesis Martin Luther itu. Kepada saya diberitahu Kitab Imamat yang memuat hewan halal-haram. Juga tentang pengudusan Sabat. Bagaimana ibadat Penunggu Pagi, Penunggu Malam, dll. Saya jadi tertarik, ingin menjadi warga Adventist. Karena Adventist tidak mengakui baptis percik sebagai baptisan Kristus, sekali lagi saya minta pada orang tua agar saya diijinkan menjadi warga Adventist. Ditolak mentah-mentah. "Kalau kamu sudah tidak menetek pada orang tua, kamu merdeka mau pilih agamamu. Selama dengan orang tua, ikuti kami," katanya.

Selama SMA, tidak ada gejolak berarti pada perjalanan keagamaan yang saya anut. Masih tetap rada malas beribadat. Namun, kegiatan organisasi kepemudaan gereja, selalu aktif, banyak ceweknya sih, ya? Selesai SMA, saya harus pindah ke kota untuk bisa kuliah.

Menjalani perkuliahan, saya in the cost di rumah seorang perwira polisi yang memiliki perpustakaan keluarga. Dari sekian banyak buku koleksinya, ada yang lumayan tebal, Al Qur'an dan Terjemahannya terbitan Departemen Agama tahun 1966. Minat menganut Islam muncul lagi. Saya baca-baca, weh... tidak tertarik. Penuh dendam, kebencian, kekerasan, dan yang paling membuat saya kecewa adalah Kata Pengantarnya secara terang-terangan mendiskreditkan Kristen, yang disebut Nasrani. Wuh... mosok agama yang gudangnya kebaikan itu dinodai dengan kebencian dan penghinaan pada kaum lain?

Singkat cerita, saya tetap memilih Katolik karena:
1. Di syahadatnya ada bilang begini, "Saya percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampuna dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal, Amen."
2. Gereja yang garis kepemimpinannya bisa ditelusur sampai kepada Petrus si Kefas itu, sampai ke Tuhan Jesus Kristus.
3. Administrasinya cukup rapih menurut saya, karena tidak dimungkinkan menikah lagi kalau tidak ada surat baptis yang diperbaharui, sementara ketika memperbaharui surat baptis, ketahuan sudah menikah ato belum, sebab dibaharuinya harus di mana pertama sekali didaftar sebagai warga Katolik.

Itulah ringkasnya,  :grining: kurang menarik ya? Ini saya ceritakan untuk memuaskan rasa ingin tahu pasangan diskusi itu.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Perjalananku
« Reply #1 on: August 25, 2012, 07:37:06 PM »
Nice posting, bro, dan tepat pula dengan judulnya. Yakni perjalanan anda. Tidak mulus, tetapi bisa dilalui dengan baik. Justru semua pengalaman itu bisa menjadi pelengkap dan memperkaya iman anda.

Syalom


Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Perjalananku
« Reply #2 on: August 25, 2012, 07:49:06 PM »
Nice posting, bro, dan tepat pula dengan judulnya. Yakni perjalanan anda. Tidak mulus, tetapi bisa dilalui dengan baik. Justru semua pengalaman itu bisa menjadi pelengkap dan memperkaya iman anda.

Syalom
Terima kasih Bruce. Judul itu terinspirasi dari artikel yang Bruce pernah post di mana itu, tentang PULANG:) Bruce dengan orang-orang terkasih Bruce juga diberkati, jangan pernah berhenti membagikan pengetahuan.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Perjalananku
« Reply #3 on: August 25, 2012, 09:04:26 PM »
Terima kasih Bruce. Judul itu terinspirasi dari artikel yang Bruce pernah post di mana itu, tentang PULANG:) Bruce dengan orang-orang terkasih Bruce juga diberkati, jangan pernah berhenti membagikan pengetahuan.

Hmm..kesan sepintas memang tidak dramatis, Mas.
mungkin karena pada dasarnya Anda orangnya kalem dan tenang, jadi gaya bercerita Anda jadi seperti ini
saya takjub membaca posting bahwa Anda "bandel" saat usia 15 tahun... :'o
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Perjalananku
« Reply #4 on: August 26, 2012, 08:59:54 AM »
Hmm..kesan sepintas memang tidak dramatis, Mas.
mungkin karena pada dasarnya Anda orangnya kalem dan tenang, jadi gaya bercerita Anda jadi seperti ini
saya takjub membaca posting bahwa Anda "bandel" saat usia 15 tahun... :'o
Sampai sekarang sebenarnya saya belum berani menilai saya sudah 'tidak bandel',  :grining: . Usia 15, sekedar ringkasnya saja, SMP saya sampai 3, 'dipenjarakan' di asrama itu SMP yang kedua. 'Mutasi' ke yang ketiga, e'e'eee... pelulusan menempati juara bersama, dengan rekor nilai sama dengan seorang teman yang sangat cerdas. Eh.... mungkin karena teman-teman seangkatan di SMP ketiga itu semuanya tidak 'sehebat' saya, ya?  :rofl:

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Perjalananku
« Reply #5 on: August 28, 2012, 04:16:48 PM »
keren mod..
hehehe...  :afro1:

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Perjalananku
« Reply #6 on: August 29, 2012, 09:02:01 AM »
keren mod..
hehehe...  :afro1:
Makasih atas jempol dinginnya, Tik.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Perjalananku
« Reply #7 on: September 02, 2012, 10:44:27 AM »
Mantap bro Husada,..

Cuma Saya kok sedikit sedih mengengar saudara dari adventist mencekoki bro hus dengan dosa-dosa katolik roma.

..

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Perjalananku
« Reply #8 on: September 02, 2012, 11:06:45 AM »
Mantap bro Husada,..

Cuma Saya kok sedikit sedih mengengar saudara dari adventist mencekoki bro hus dengan dosa-dosa katolik roma.

..
Maksudnya bukan mencekoki dengan memamahkan atau memaksa memakan atau bagaimana, kawan. Yang saya maksud, ketika di persekolahan Adventist itu, kepada saya disodorkan suatu daftar yang dikatakan oleh Kepala Asrama sebagai Daftar Dosa Katolik (khususnya Roma). Lha, karena saya merasa itu sebagai suatu serangan yang cukup frontal, sementara status saya sebagai siswa di persekolaha itu, saya hanya diam seribu bahasa. Tidak saya ambil Daftar tersebut untuk dibaca. Mungkin sang Kepala Asrama berpikir agar tujuannya kesampaian, meski tidak saya ambil daftar tersebut, kepada saya dibicarakan atau tepatnya dibacakan beberapa poin, yaitu penjualan Surat Pengakuan Dosa, bahwa hari beribadat adalah Sabtu, bahwa persembahan persepuluhan adalah wajib, bahwa baptisan adalah selam, bahwa binatang berkaki 4 dan berkuku belah yang memamah biaklah yang halal, bubuk kopi dan teh adalah haram, dll, dll. Gitu JP III.

Dicekoki yang saya maksudkan itu ya begitu, tetapi tidak saya perhatikan secara detil. Kemudian, setelah pernah saya lihat sekilas Daftar 95 Tesis Martin Luther, ingatan saya sekilas terbersit ke masa saya di asrama persekolahan Adventist itu. Saya duga-duga, daftar itulah yang dulu disodorkan pada saya.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Perjalananku
« Reply #9 on: September 02, 2012, 11:26:43 AM »
Maksudnya bukan mencekoki dengan memamahkan atau memaksa memakan atau bagaimana, kawan. Yang saya maksud, ketika di persekolahan Adventist itu, kepada saya disodorkan suatu daftar yang dikatakan oleh Kepala Asrama sebagai Daftar Dosa Katolik (khususnya Roma). Lha, karena saya merasa itu sebagai suatu serangan yang cukup frontal, sementara status saya sebagai siswa di persekolaha itu, saya hanya diam seribu bahasa. Tidak saya ambil Daftar tersebut untuk dibaca. Mungkin sang Kepala Asrama berpikir agar tujuannya kesampaian, meski tidak saya ambil daftar tersebut, kepada saya dibicarakan atau tepatnya dibacakan beberapa poin, yaitu penjualan Surat Pengakuan Dosa, bahwa hari beribadat adalah Sabtu, bahwa persembahan persepuluhan adalah wajib, bahwa baptisan adalah selam, bahwa binatang berkaki 4 dan berkuku belah yang memamah biaklah yang halal, bubuk kopi dan teh adalah haram, dll, dll. Gitu JP III.

Dicekoki yang saya maksudkan itu ya begitu, tetapi tidak saya perhatikan secara detil. Kemudian, setelah pernah saya lihat sekilas Daftar 95 Tesis Martin Luther, ingatan saya sekilas terbersit ke masa saya di asrama persekolahan Adventist itu. Saya duga-duga, daftar itulah yang dulu disodorkan pada saya.

Damai, damai, damai.

Saya jadi teringat pada pelajaran 'agama' yang saya terima ketika kuliah tahun pertama dulu. Walaupun mahasiswa beragam, tetapi agama yang diajarkan aalah seragam. Ketika ujian banyaklah iswa yang berlatih menulis 'bismillahirohmanirohim' dengan huruf arab di halaman muka kertas jawabannya. Begitu pula ada pertanyaan yang sungguh dilematis, apa agama yang menjalankan monotheisme secara konsekuen? dan pilihannya Islam Kristen Katolik Buddha Hindu, he he he. Begitu pula pertanyaan, siapakah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT, pilihan jawaban Ibrahim AS, Isa AS, Muhamad SAW, Daud AS, Yunus AS.

He he he he, karena mereka ingin dijawab sesuai degan keinginan mereka, mak saya berikan jawaban sesuai keinginan mereka, tanpa menulis huruf keramat, dan alhasil, nilai ujian mata pelajaran agama saya merupakan kedua tertinggi di tahun itu, hua ha ha hah a ha.

;D

Offline rusdinech

  • Global Moderator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
Re: Perjalananku
« Reply #10 on: September 04, 2012, 10:14:33 PM »
Thx atas share nya bro... :D


tapi dulu saya waktu kecil juga pernah berpikir "Islam" itu gimana yah, seru kali yah ?
tapi hanya berpikir saja, ga ada keinginan memeluk agama tersebut :D

Gbu

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Perjalananku
« Reply #11 on: September 04, 2012, 10:37:24 PM »
Thx atas share nya bro... :D


tapi dulu saya waktu kecil juga pernah berpikir "Islam" itu gimana yah, seru kali yah ?
tapi hanya berpikir saja, ga ada keinginan memeluk agama tersebut :D

Gbu
Terima kasih Rus.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.

Saya, memang sempat terpikir ingin memeluk Islam. Hanya dengan alasan itu, bahwa saya lihat, dalam berdoa, Islam lebih disiplin. Setiap tiba waktunya, mereka membungkuk ke arah tertentu (dulu saya belum mengetahui kegunaan arah bungkukan itu). Sebelum berdoa, mereka membersihkan diri lebih dahulu. Dan pemikiran yang agak maju sedikit, meski tanpa pertimbangan yang matang, saya menduga, lebih baru sesuatu itu pasti lebih baik. Saya umpamakan barang, makin baru kan makin up to date? Islam baru ada tahun 600an, bukan?

Nah, karena itu saya sempat bertanya-tanya kepada teman-teman penganut Islam. Namun, pemikiran selanjutnya menduga-duga, saya tidak akan mendapat info sebenarnya kalau mendapat informasi dari penganut Islam, sebab, bagaimanapun, dia pasti secara subyektif membela apa yang dianutnya. Maka, saya mencoba mencari Al Qur'an, e'e'eee... malang benar. Saat itu masih jarang Al Qur'an yang ada terjemahan Indonesianya, sementara saya buta aksara Arab. Untuk membeli yang ada terjemahannya, rasanya sangat mustahil, sebab beli buku pelajaran saja sering saya legokan membeli buku bekas dan sisanya dipakai jajan.

Sampai tiba seperti yang saya kisahkan terdahulu, saya kos-kosan di rumah seorang perwira polisi yang di perpustakaan pribadinya ada Al Qur'an dan Terjemahannya pakai stempel "TIDAK DIPERDAGANGKAN". Nah, membaca kata pengantarnya saja saya sudah mulai neg. Moso agama, yang seharusnya mengajarkan yang baik, tetapi menyimpan kebencian. Sayang, saya sudah lupa detil kisahnya. Sudah puluhan tahun silam sih.

Selain itu, dari berita-berita yang ada, sangat sering penganutnya memamerkan kekerasan. Selain itu, sampai sekarang saya tidak habis pikir, mengapa harus berdoa menghadap ke arah tertentu? Setelah saya baca-baca di dunia maya, termasuk membaca Al Qur'an yang diterjemahkan, ternyata konon Muslim menghadap ke arah yang sama berdoa, agar diketahui Tuhan siapa saja pengikut Muhammad. Aneh, Tuhan dinyatakan Maha Tahu, tetapi harus melihat arah sembahyang untuk mengetahui sesuatu. Wihhh... ini pasti akal-akalan, deh, batinku.

Karna itu dan lain-lain hal, maka sampai sekarang saya belum jadi menganut Islam. Tapi saya tidak benci pada penganut Islam. Mereka juga manusia.

Damai, damai, damai.   
« Last Edit: September 06, 2012, 07:17:56 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline rusdinech

  • Global Moderator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
Re: Perjalananku
« Reply #12 on: September 04, 2012, 11:09:19 PM »
Terima kasih Rus.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.

Saya, memang sempat terpikir ingin memeluk Islam. Hanya dengan alasan itu, bahwa saya lihat, dalam berdoa, Islam lebih disiplin. Setiap tiba waktunya, mereka membungkuk ke arah tertentu (dulu saya belum mengetahui kegunaan arah bungkukan itu). Sebelum berdoa, mereka membersihkan diri lebih dahulu. Dan pemikiran yang agak maju sedikit, meski tanpa pertimbangan yang matang, saya menduga, lebih baru sesuatu itu pasti lebih baik. Saya umpamakan barang, makin baru kan makin up to date?

Nah, karena itu saya sempat bertanya-tanya kepada teman-teman penganut Islam. Namun, pemikiran selanjutnya menduga-duga, saya tidak akan mendapat info sebenarnya kalau mendapat informasi dari penganut Islam, sebab, bagaimanapun, dia pasti secara subyektif membela apa yang dianutnya. Maka, saya mencoba mencari Al Qur'an, e'e'eee... malang benar. Saat itu masih jarang Al Qur'an yang ada terjemahan Indonesianya, sementara saya buta aksara Arab. Untuk membeli yang ada terjemahannya, rasanya sangat mustahil, sebab beli buku pelajaran saja sering saya legokan membeli buku bekas dan sisanya dipakai jajan.

Sampai tiba seperti yang saya kisahkan terdahulu, saya kos-kosan di rumah seorang perwira polisi yang di perpustakaan pribadinya ada Al Qur'an dan Terjemahannya pakai stempel "TIDAK DIPERDAGANGKAN". Nah, membaca kata pengantarnya saja saya sudah mulai neg. Moso agama, yang seharusnya mengajarkan yang baik, tetapi menyimpan kebencian. Sayang, saya sudah lupa detil kisahnya. Sudah puluhan tahun silam sih.

Selain itu, dari berita-berita yang ada, sangat sering penganutnya memamerkan kekerasan. Selain itu, sampai sekarang saya tidak habis pikir, mengapa harus berdoa menghadap ke arah tertentu? Setelah saya baca-baca di dunia maya, termasuk membaca Al Qur'an yang diterjemahkan, ternyata konon Muslim menghadap ke arah yang sama berdoa, agar diketahui Tuhan siapa saja pengikut Muhammad. Aneh, Tuhan dinyatakan Maha Tahu, tetapi harus melihat arah sembahyang untuk mengetahui sesuatu. Wihhh... ini pasti akal-akalan, deh, batinku.

Karna itu dan lain-lain hal, maka sampai sekarang saya belum jadi menganut Islam. Tapi saya tidak benci pada penganut Islam. Mereka juga manusia.

Damai, damai, damai.   

betul sekali bro...

Islam sembahyang 5x sehari, puasa 1 bulan dalam 1 tahun..

kadang kita Kristen harus malu yah, saat teduh saja malas2-an..
apa lagi buat yang malas ke gereja..

harus ada kesadaran dari diri masing2 ini... :)
jangan sampai Kristen seperti bukan Kristen..
Kemarin kebetulan saya ke gramedia ada buku berjudul "Kristen Atheis"


---

memang saya pun tidak habis pikir, ada orang yang percaya dengan membunuh musuhnya di sangka berbakti kepada Tuhan..
memang hal demikian hanya bisa di basmi dengan pendidikan
dengan adanya pendidikan, setidak nya dapat membedakan hal yang waras dan tidak waras :)


Gbu

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Perjalananku
« Reply #13 on: September 06, 2012, 07:28:04 PM »
Salah satu yang agak 'kebangetan' menurut saya ialah unsur penakut-nakutannya. Ketika masih mulai menginjak remaja di kampung dulu, kami sering berbondong-bondong ke kampung lain, kalau di kampung lain itu ada nanggap, seperti kawinan, atau khitanan. Kalau acaranya selesai jam 01-an, dan harus pulang ke kampung yang berjarak puluhan kilo dengan jalan kaki, maka sering kami tidur di mes...jid. Tentu saja saya hanya minoritas. Dari sekitar 11 teman, yang Muslim ada 10. Jadi kami ber12, tapi yang Kristen hanya 2.

Ketika itu, kepada saya diceritakan oleh teman-teman, sangat tidak diperkenankan kalau tidur di bahagian mimbar. Jika dipaksakan, ketika bangun akan berada mungkin di bubungan rumah, ato do pohon tinggi, ato di makam. Hati saya tertantang juga sih, pingin nyoba, tapi sungkan akan menyinggung teman-teman seperjalanan, ya sudah. Diceritakan, ada yang pernah nantangin karena tidak percaya cerita tersebut, dia tidur di mimbar, ketika bangun, sudah di hutan belantara.

Ahh... pokoke banyak ngancamnya deh.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Perjalananku
« Reply #14 on: September 06, 2012, 09:09:45 PM »
Banyak mistiknya ya bro?

;D