Author Topic: St Photini, Sang Perempuan Samaria  (Read 660 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
St Photini, Sang Perempuan Samaria
« on: August 25, 2012, 04:32:35 PM »
St Photini, Sang Perempuan Samaria

Diperingati setiap tanggal 20 Maret (juga diperingati pada tanggal 26 Februari dan "Minggu Perempuan Samaria")

St Photini hidup di Palestina pada abad pertama. Dia adalah perempuan Samaria yang dikunjungi  Kristus di sumur untuk meminta air. Dialah yang menerima "air hidup" yang ditawarkan oleh Kristus sendiri setelah bertobat dari dosa-dosa nya yang banyak (Yohanes 4:5-42). Dia pergi dan memberitahu warga kota bahwa dia telah bertemu dengan Kristus. Oleh karena itu, ia kadang-kadang dikenal sebagai “yang pertama mewartakan Injil Kristus”.  Dia mempertobatkan lima saudara perempuannya (St. Anatole, Photo, Photis, Paraskeve, dan Kyriake) serta dua anak laki-lakinya (Victor dan Yoses).  Mereka semua menjadi penginjil yang tak kenal lelah bagi Kristus.

Para rasul Kristus membaptis  beliau dan memberinya nama "Photini" yang berarti "yang tercerahkan".  Dia dikenang oleh Gereja sebagai Martir Kudus dan Setara dengan para Rasul. Setelah Rasul Petrus dan Paulus menjadi martir, St Photini dan keluarganya meninggalkan tanah air mereka dari Sikhar, di Samaria, dan melakukan perjalanan ke Kartago untuk mewartakan Injil Kristus di sana.

Selama pemerintahan Kaisar Nero pada abad pertama, kekejaman yang luar biasa dijatuhkan atas umat Kristen, St Photini tinggal di Kartago dengan anaknya yang lebih muda, Yoses.  Anaknya tertua, Victor, bertempur dengan gagah berani  dalam kesatuan tentara Romawi melawan bangsa barbar, dan diangkat menjadi komandan militer di kota Attalia (Asia Kecil). Kemudian, Nero memanggilnya ke Italia untuk menangkap dan menghukum orang-orang Kristen.

Sebastian, seorang pejabat di Italia, berkata kepada Victor, "Aku tahu bahwa engkau, ibumu dan adikmu, adalah pengikut Kristus. Sebagai seorang teman aku menyarankan padamu untuk tunduk kepada kehendak kaisar. Jika engkau memberitahukan pada setiap orang Kristen, engkau akan menerima kekayaan mereka. Aku akan menulis kepada ibumu dan adikmu, meminta mereka untuk tidak memberitakan Kristus di depan umum. Biarlah mereka menjalankan iman mereka secara rahasia. "

Victor menjawab, "Saya ingin menjadi seorang pengkhotbah Kristen seperti ibu dan adik saya." Sebastian berkata, "Wahai Victor, kita semua tahu kesengsaraan seperti apa yang menantimu, ibumu dan adikmu." Lalu tiba-tiba Sebastian merasakan nyeri yang tajam di matanya . Dia tercengang, dan wajahnya menjadi muram.

Selama tiga hari Sebastian terbaring buta, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Pada hari keempat ia menyatakan, "Allah orang Kristen adalah satu-satunya Allah yang benar." St Victor bertanya kepada Sebastian mengapa tiba-tiba ia berubah pikiran. Sebastian menjawab, "Karena Kristus sedang memanggilku." Segera ia dibaptis, dan setelah itu memperoleh kembali penglihatannya. Hamba St Sebastian, setelah menyaksikan mujizat tersebut, juga turut dibaptis.

Kisah tentang kejadian ini akhirnya sampai kepada Nero, dan ia memerintahkan supaya orang–orang Kristen dibawa kepadanya di Roma. Tuhan sendiri menampakkan diri kepada para pengaku iman tersebut dan berkata, "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau. Nero, dan semua yang melayani dia, akan dilenyapkan"  Tuhan berkata kepada Victor,". Mulai hari ini, namamu adalah Photinus, karena melaluimu, akan banyak orang akan memperoleh terang dan percaya kepada-Ku. " Tuhan kemudian memerintahkan orang-orang Kristen untuk menguatkan dan mendorong Sebastian untuk bertahan sampai akhir.

Semua hal ini, dan bahkan peristiwa-peristiwa masa depan, diwahyukan kepada St Photini. Dia meninggalkan Kartago dengan sekumpulan orang Kristen dan bergabung dengan para pengaku iman tersebut di Roma.

Di Roma, Kaisar Nero memerintahkan orang-orang kudus untuk dibawa kehadapannya, dan ia bertanya kepada mereka apakah mereka benar-benar percaya kepada Kristus. Semua pengaku iman tersebut  menolak untuk meninggalkan Sang Juruselamat. Kaisar kemudian memerintahkan untuk meremukkan sendi-sendi  jari para syuhada tersebut. Selama penyiksaan, para pengaku iman tersebut tidak merasakan sakit, dan tangan mereka tetap tidak terluka.  Nero memerintahkan supaya St. Sebastian, Photinus dan Yoses dibutakan dan dikurung di penjara, sementara  St Photini beserta lima saudarinya, Anatola, Phota, Photis, Paraskeva dan Kyriake, dikirim ke pengadilan kekaisaran di bawah pengawasan putri Nero, Domnina.  St Photini mempertobatkan baik Domnina dan pelayannya kepada Kristus. Dia juga mempertobatkan seorang penyihir, yang memberinya makanan beracun untuk membunuhnya.

Tiga tahun berlalu, dan Nero mengirim ke penjara salah seorang hambanya, yang telah dikurung. Para utusan melaporkan kepadanya bahwa St. Sebastian, Photinus dan Yoses, yang telah dibuat buta,  telah sepenuhnya pulih, dan bahwa orang-orang mengunjungi mereka untuk mendengar khotbah mereka. Malahan, seluruh penjara telah berubah menjadi tempat yang terang dan harum di mana Allah dimuliakan.

Nero kemudian memberi perintah untuk menyalibkan orang-orang kudus tersebut dan mematahkan tubuh telanjang mereka dengan ikatan tali. Pada hari keempat, kaisar mengirim pelayan untuk melihat apakah para syuhada  tersebut masih hidup. Mendekati tempat penyiksaan, para pelayan itu menjadi buta. Malaikat Tuhan membebaskan para martir dari salib mereka dan menyembuhkan mereka. Orang-orang kudus  tersebut merasa kasihan kepada para pelayan buta itu, dan memulihkan penglihatan mereka dengan doa-doa mereka kepada Tuhan. Mereka yang sembuh akhirnya percaya kepada Kristus dan segera dibaptis.

Dalam kemarahannya, Nero memberi perintah untuk menguliti St Photini dan melemparkannya ke dalam sumur. Sebastian, Photinus dan Yoses dipotong kakinya, dan kaki mereka dilemparkan kepada anjing, dan kemudian mereka dikuliti. Para saudari St Photini juga mengalami siksaan yang mengerikan. Nero memberi perintah untuk memotong payudara mereka dan mengupas kulit mereka. Karena ahli dalam hal kekejaman, Nero menyiapkan eksekusi paling brutal bagi St Photis: mereka mengikat kaki-kakinya pada puncak dua pohon yang telah dibengkokkan. Ketika tali dipotong, pohon-pohon memantul kembali tegak dan merobek tubuh sang syuhada menjadi dua. Kaisar memerintahkan yang lainnya untuk dipenggal. St Photini diangkat dari sumur dan dikurung di penjara selama dua puluh hari.

Setelah itu, Nero menyuruh St Photini dibawa kepadanya dan bertanya apakah ia sekarang akan mengalah dan mempersembahkan korban kepada berhala. St Photini meludahi wajah sang kaisar, dan menertawakannya  sambil berkata, "Wahai yang paling fasik dari semua orang buta, engkau yang begitu sombong dan bodoh! Apakah kau pikir aku begitu tertipu sehingga mau untuk meninggalkan Tuhanku Kristus dan sebagai gantinya mempersembahkan korban kepada berhala buta sepertimu? "

Mendengar kata-kata seperti, Nero memberi perintah untuk membuang St Photini ke dalam sumur, di mana ia menyerahkan jiwanya kepada Allah di tahun 66.

Kontakion (Irama 1) -

Ya Juruselamat Mahakuasa, Yang mencurahkan air bagi orang Ibrani dari sebuah batu karang:
Engkau datang ke Tanah Samaria, dan mendatangi seorang wanita,
yang Kau tarik imannya kepadaMu,
dan kini ia telah mencapai hidup di surga selamanya.

Dengan izin dari Gereja Ortodoks di Amerika (www.oca.org)

Sumber:  http://www.antiochian.org/node/17560

bruce

  • Guest
Re: St Photini, Sang Perempuan Samaria
« Reply #1 on: August 25, 2012, 04:53:33 PM »
Alangkah kayanya jika umat Kristen bisa saling tukar informasi mengenai kisah kisah para penginjil di abad abad awal. Sehingga semakin lengkaplah apa yang kita ketahui. Janganlah mudah mengatakan yang tidak tertulis di Alkitab sebagai tidak Alkitabiah. Karena sungguh besar karya Tuhan, dan tidak ada media yang cukup untuk menuliskannya.

Syalom

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: St Photini, Sang Perempuan Samaria
« Reply #2 on: August 25, 2012, 10:10:58 PM »
kisahnya serem, bau sadistik :onion6:
langsung puyeng bayangin adegan dikuliti
semoga kisah ini tidak di-film-kan
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)