Mungkin menarik sebagai pengetahuan arkeologis...
http://en.wikipedia.org/wiki/Dura-Europos_synagogueThe Dura-Europos synagogue (or "Dura Europas", "Dura Europos" etc) is an ancient synagogue uncovered at Dura-Europos,Syria, in 1932. The last phase of construction was dated by an Aramaic inscription to 244 CE, making it one of the oldest synagogues in the world. It is unique among the many ancient synagogues that have emerged from archaeological digs as it was preserved virtually intact, and it has extensive figurative wall-paintings. These frescoes are now displayed in the National Museum of Damascus.
Before the final Persian assault on the town, parts of the synagogue which abutted the main city wall were apparently requisitioned and filled with sand as a defensive measure. This helped its survival in such good condition.
Wall-paintings
Because of the paintings adorning the walls, the synagogue was at first mistaken for a Greek temple. The synagogue contains a forecourt and house of assembly with painted walls depicting people and animals, and a Torah shrine in the western wall facingJerusalem. The paintings cover the walls of the main "Assembly Room", using three levels of pictures over a dado frieze of symbols in most places, reaching a height of about 7 metres. The scenes depicted are drawn from the Hebrew Bible and include many narrative scenes, and some single figure "portraits"—58 scenes in total, probably representing about 60% of the original number. They include the Sacrifice of Isaac and other Genesis stories, Moses receiving the Tablets of the Law, Moses leading the Hebrews out of Egypt, the visions of Ezekiel, and many others. The Hand of God motif is used to represent divine intervention in a scene. Scholars cannot agree on the subjects of some scenes, because of damage, or the lack of comparative examples.
Stylistically they are provincial versions of contemporary Graeco-Roman style and technique; several different artists seem to have worked on them. Technically they are not fresco (paint fused into wet plaster) but tempera over plaster. Earlier parts of the building have decorative painting with no figures. Some of the paintings have figures whose eyes have been scratched out, especially those in Persian costume. (See the figure on the white horse in the picture at right.)
Scholars think the paintings were used as an instructional display to educate and teach the history and laws of the religion. Some think that this synagogue was painted in order to compete with the many other religions practiced in Dura Europos; the new (and considerably smaller) Christian church (Dura-Europos church) appears to have opened shortly before the surviving paintings were begun in the synagogue. The large-scale pictorial art in the synagogue came as a surprise to scholars, although they already suspected that there was a tradition of Jewish narrative religious art at this period, which had all been lost, leaving only traces in later Christian art. The discovery of the synagogue helps to dispel narrow interpretations of Judaism's historical prohibition of visual images.
Terjemahan Indonesianya...
Sinagog Dura-Europos (atau "Dura Europas", "Dura Europos" dll) adalah sebuah sinagog kuno yang ditemukan di Dura-Europos, Suriah, pada tahun 1932.Tahap terakhir pembangunan diperkirakan oleh sebuah prasasti Aram sekitar tahun 244 , yang membuatnya menjadi salah satu dari rumah-rumah ibadat tertua di dunia. Sinagog ini terbilang unik di antara rumah-rumah ibadat kuno yang telah diperoleh dari penggalian arkeologis karena sinagog tersebut hampir seluruhnya utuh, dan juga karena memiliki lukisan dinding berisi kiasan yang luas. Sejumlah fresko tersebut kini ditampilkan di Museum Nasional Damaskus.
Sebelum serangan Persia yang terakhir di kota tersebut, bagian dari sinagog yang bersebelahan dengan dinding kota utama itu tampaknya diambil alih dan diisi dengan pasir sebagai tindakan defensif. Hal ini ternyata membuatnya awet dan dalam kondisi baik .
Lukisan dinding
Karena adanya lukisan yang menghiasi dinding, sinagog tersebut pada awalnya disangka sebuah kuil Yunani. Sinagog itu terdiri dari halaman depan dan rumah perkumpulan dengan lukisan dinding yang menggambarkan manusia dan hewan, dan sebuah tempat menyimpan Taurat di dinding barat yang menghadap ke Yerusalem. Lukisan-lukisan tersebut menutupi dinding utama "Ruang Majelis", menggunakan tiga tingkat lukisan di atas simbol gambar dekorasi dado di sebagian besar tempat, mencapai ketinggian sekitar 7 meter. Adegan yang digambarkan diambil dari Alkitab Ibrani dan mencakup banyak adegan narasi, dan beberapa "potret" seorang tokoh – ada total 58 adegan, mungkin mewakili sekitar 60% dari jumlah aslinya.Adegan-adegan tersebut termasuk Kurban Ishak dan kisah Kejadian lainnya, Musa menerima 10 Hukum, Musa memimpin bangsa Ibrani keluar dari Mesir, penglihatan Yehezkiel, dan banyak lainnya. Motif Tangan Allah digunakan untuk mewakili campur tangan ilahi dalam sebuah adegan. Para ahli tidak dapat sepakat mengenai subyek beberapa adegan, yang disebabkan kerusakan, atau kurangnya contoh perbandingan.
Dari segi corak lukisan tersebut adalah versi provinsi teknik dan corak gaya Gerika-Romawi kontemporer; tampaknya ada beberapa seniman yang berbeda yang telah mengerjakan lukisan tersebut. Secara teknis lukisan-lukisan tersebut bukanlah fresco (cat yang disatukan ke dalam plester basah) tetapi tempera di atas plester.Bagian-bagian awal bangunan tersebut memiliki lukisan dekoratif tanpa figur manusia.Beberapa lukisan memiliki tokoh yang matanya telah tergores keluar, terutama yang dalam busana Persia. (Lihat gambar di atas kuda putih pada gambar di sebelah kanan.)
Para ahli berpendapat bahwa lukisan digunakan sebagai tampilan instruksional untuk mendidik dan mengajar sejarah dan hukum agama. Sebagian lagi berpendapat bahwa rumah ibadat ini diberi lukisan untuk bersaing dengan agama-agama lain yang banyak dianut di Dura Europos, gereja Kristen yang baru (dan jauh lebih kecil) - gereja Dura-Europos - tampaknya telah dibuka beberapa saat sebelum lukisan yang masih bertahan tersebut mulai dilukis di sinagog itu . Seni bergambar berskala besar yang ada dalam sinagog itu cukup mengejutkan para ahli, meskipun mereka sudah menduga bahwa ada tradisi seni religius narasi Yahudi di periode ini, yang telah hilang seluruhnya, yang meninggalkan jejak hanya dalam seni Kristen terkemudian. Penemuan sinagog ini membantu untuk menghilangkan penafsiran sempit tentang larangan sejarah Yudaisme atas citra visual.