Author Topic: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka  (Read 1692 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #15 on: August 27, 2012, 09:35:34 PM »
He he he, kalau ada yang harus pindah, ya seharusnya yang ngga waras yang dipindah dong, jangan yang waras yang dipindah, he he he he.

 :nod:

hmmm..ntar kalau yang tidak waras dipindah, bisa2 negara kita cuma tinggal beberapa orang, Bro.
nanti kita yang sengsara karena tidak ada yang mengerjakan pekerjaan "sederhana"

orang waras biasanya melakukan pekerjaan "rumit"  dengan imbalan memadai untuk dikerjakan dan menyisakan pekerjaan "sederhana" dengan imbalan "sepantasnya" untuk mereka yang kurang waras.

Anda paham kan maksud saya?
hehehehehe.. :bsmile:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #16 on: August 27, 2012, 09:44:43 PM »
Quote
Anda paham kan maksud saya?

Haduuuuh   :doh:

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #17 on: August 28, 2012, 05:52:58 AM »
Haduuuuh   :doh:

kesimpulan: biarlah yang waras dan yang tidak waras tetap bersama untuk saling melengkapi.
yang tidak waras membutuhkan pekerjaan sederhana untuk bertahan hidup,
..dan yang waras membutuhkan tenaga mereka untuk membuat hidup ini nyaman
BERBEDA ITU INDAH
 :m19:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #18 on: August 28, 2012, 07:03:03 AM »
Saya heran,...

Sementara umat islam mayoritas di indonesia mengagung-agungkan iran ahmadinejad yang selalu melawan amerika serikat,.. mereka juga membenci agama yang mayoritas di miliki iran.

bruce

  • Guest
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #19 on: August 28, 2012, 07:05:58 AM »
Saya heran,...

Sementara umat islam mayoritas di indonesia mengagung-agungkan iran ahmadinejad yang selalu melawan amerika serikat,.. mereka juga membenci agama yang mayoritas di miliki iran.

Karena berlaku adagium seperti ini bro : Musuh dari musuhku adalah temanku.

 :doh:

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #20 on: August 28, 2012, 07:13:45 AM »
Karena berlaku adagium seperti ini bro : Musuh dari musuhku adalah temanku.

 :doh:

Ha ha ..

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #21 on: August 28, 2012, 10:59:17 AM »
Rohingya itu Syi'ah apa Suni, ya?
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #22 on: August 28, 2012, 04:03:27 PM »
Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Minggu, 26 Agustus 2012 | 17:19 WIB




SAMPANG, KOMPAS.com -- Tercatat enam orang korban dalam kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di Sampang Madura oleh kelompok massa tak dikenal, Minggu (26/8/2012).   

"Dari enam orang itu, satu orang di antaranya tewas," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sampang, Kompol Alfian Nurizal kepada Antara, Minggu (26/8/2012).

Lima korban lainnya menderita luka-luka. Masing-masing sebanyak empat orang dari kelompok Islam Syiah dan satu orang dari kelompok penyerang. Satu di antara empat orang korban penyerangan itu kritis.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB versi polisi dan pukul 11.00 WIB itu bermula, saat keluarga pimpinan Islam Syiah,  ustadz Tajul Muluk hendak mengunjungi keluarganya di penjara dengan mengendarai mobil.   

Saat dalam perjalanan, mobil yang dikendarai keluarga ustadz Tajul Muluk ini dicegat sekelompok warga yang mengemudikan sepeda motor. Mereka mengolok-olok keluarga ustadz Tajul, karena dianggap menganut ajaran sesat.

Ustadz Tajul merupakan terpidana kasus dugaan penistaan agama yang kini tengah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Sampang.

Akibat diganggu kelompok massa bersepeda motor ini, keluarga Tajul mengurungkan diri berkunjung ke Lapas Sampang. Akan tetapi aksi sekelompok massa bersepeda motor tersebut tidak sampai di situ.

Para pengendara motor ini terus membuntuti keluarga ustadz Tajul hingga ke rumahnya di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.

"Saat itulah terjadi bentrok antara kedua belah pihak," tutur Alfian Nurizal.

Bentrok antara kelompok bersepeda motor dengan keluarga kelompok Islam Syiah ini memicu warga lain yang selama ini tidak suka dengan aliran itu berdatangan.

Massa bersenjata tajam mendatangi perkampungan Syiah di Dusun Nanggernang dan membakar sebagian rumah pengikut aliran itu.

Tidak kurang dari seribu warga bersenjata tajam mengepung pengikut kelompok Islam Syiah. Petugas dari kepolisian Polres Sampang sedang berupaya mengamankan aksi penyerangan ini dengan menerjunkan petugas gabungan dan meminta bantuan TNI.

Kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura kali ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir ini.   

Aksi serupa juga terjadi pada akhir Desember 2011. Ketika itu, rumah pimpinan Islam Syiah, mushala dan madrasah kelompok Islam minoritas ini diserang oleh kelompok massa anti Syiah.

Sebanyak 200 jiwa lebih pengikut Islam Syiah terpaksa mengunggi ke tempat yang lebih aman. Harta benda mereka juga dirampas dan anak-anak kelompok Syiah dikucilkan.

Ketegangan pada aksi penyerangan pertama ketika itu, reda, setelah petugas gabungan dari unsur Polri dan TNI berupaya melakukan negosiasi kepala kedua kelompok yang bersitegang itu.

 

Sumber :Antara
Editor :Farid Assifa


Entah slogan (rahmat bagi alam semesta) yang terlalu muluk atau pengikutnya yang tidak mengerti, tetapi jika kepada sesama agama saja seperti ini, apa yang diharapkan dilakukan kepada penganut agama lain?

 :doh:
ini cerminan juga bahwa pemimpin tidak semata2 diliat dari SARA...kalau begini akhirnya jadi bumerang  :doh:

saya rasa kalau para ulama mereka lebih toleran...hotbah di mesjid...lebih wise dsb...
karena masih banyak masyarakat kita yang kurang rasional ....

btw....kata Pak beye yang kurang optimal adalah intelejennya wkkk...pak beye bisanya cuman nyalah2kan anak buahnya sih  :doh:
In Omnibus Caritas

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #23 on: August 28, 2012, 04:05:04 PM »
Karena berlaku adagium seperti ini bro : Musuh dari musuhku adalah temanku.

 :doh:
adalagi adagiumnya bro :  teman musuhku itu juga musuhku  :lol:
In Omnibus Caritas

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #24 on: August 29, 2012, 11:35:05 AM »
Rohingya itu Syi'ah apa Suni, ya?
kalau analogi :
ahmadiyah adalah pantekosta
siah adalah protestan
dan suni adalah katholik.
katholik dan protestanpun bentrok berdarah darah di Inggris, padahal Yesus mengajarkan Kasih, mungkin karena menganggap  pl masih belaku dan taurat belum batal seluruhnya.

Tuhan Yesus membderkati

han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #25 on: August 29, 2012, 12:55:20 PM »
kalau analogi :
ahmadiyah adalah pantekosta
siah adalah protestan
dan suni adalah katholik.
katholik dan protestanpun bentrok berdarah darah di Inggris, padahal Yesus mengajarkan Kasih, mungkin karena menganggap  pl masih belaku dan taurat belum batal seluruhnya.
Makasih Han.

Sebenarnya saya bertanya tentang Rohingya, bukan ingin membahas bentroknya Ahmadiyah dengan Islam, melainkan ingin mempertanyakan rasa greget yang ditunjukkan oleh saudara-saudara Muslim Indonesia ini. Rohingya itu di luar negeri, kelihatannya kawan-kawan Muslim dari NKRI ini mau datang ke sana untuk menegakkan keadilan. Sementara, pada peristiwa sampang, tidak terdengar ada Muslim yang ingin datang ke sana untuk menegakkan keadilan.

Pertanyaan dari saya, apakah Islam di Rohingya itu tidak sama dengan Islam yang di Sampang itu? Nah, dengan melihat kenyataannya, bisa saja menyimpulkan bahwa Islam Rohingya tidak sama dengan kaum yang dibantai di Sampang itu. Sebab, ke Rohingya, beramai-ramai sukarelawan ingin menegakkan keadilan di sana, sementara ke Sampang, tidak ada berita sukarelawannya. Jadi, kesimpulan sementara dari saya, Islam Rohingya itu sama dengan Islam kebanyakan di NKRI, sementara kaum yang tertindas di Sampang itu bukan dari Islam mayoritas, maka dibiarkan saja menderita.

Simpulan lebih lanjut, saya kira, itu menunjukkan karakter Islam kebanyakan di NKRI.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #26 on: August 31, 2012, 05:45:04 PM »
Quote
Bupati Sampang: Orang Jakarta Jangan Asal Bicara

SAMPANG, KOMPAS.com -- Lima hari bungkam soal peristiwa kerusuhan di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Kabupaten Sampang Minggu lalu, akhirnya Bupati Sampang Noer Tjahja angkat bicara. Noer menggelar konferensi pers, Jumat (31/8/2012) didampingi anggota Komisi III DPR, Ketua PWNU Jawa Timur Mutawakkil Alallah, ulama se-Madura, MUI Sampang dan jajaran forum pimpinan daerah.

Noer Tjahja menjelaskan, dirinya diam tidak bicara soal peristiwa kerusuhan karena melihat komentar orang-orang yang ada di Jakarta dan di semua media tidak ada yang benar.

"Mereka itu tidak tahu inti persoalan di Sampang, jadi jangan sembarangan bicara biar tidak menjadi provokasi. Jadi saya minta kepada orang-orang di Jakarta untuk diam," ungkapnya berapi-api.

Lebih lanjut, kata Noer, konflik yang terjadi di Sampang bukanlah persoalan antara Syiah dan Sunni. Yang mengatakan konflik itu berlatar agama antara Sunni-Syiah sama saja dengan provokator. Orang yang tidak pernah tahu Sampang, kata Noer, jangan asal bicara di media soal Sampang karena mereka hanya mengira-ngira saja.

"Yang pernah dan datang ke lokasi saja jangan gampang komentar," kilahnya.

Noer menguraikan, awal konflik itu karena kedatangan Tajul dengan membawa ajaran baru. Ajarannya itu kemudian meresahkan warga yang sebelumnya hidup tentram. "Jadi tidak ada Syiah-Sunni di balik peristiwa ini, yang ada hanya ajarannya Tajul sama Rois yang menyesatkan," tandasnya.

Editor :Farid Assifa


Dasar BDH ! Si bupati terhormat itu tidak sadar, bahwa justru self denial seperti inilah yang selalu kita lakukan sebagai bagsa Indoensia? Menyembunyikan kotoran di bawah karpet tidak menjadikan sebuah rumah bersih. Hadapi kotoran itu, buang ke tempat yang seharusnya, jangan disembunyikan !

Lihat fakta yang terjadi, bukan layar bioskop yang berisi khayalan !

 X( X( X(

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
« Reply #27 on: September 14, 2012, 06:07:50 PM »
Dasar BDH ! Si bupati terhormat itu tidak sadar, bahwa justru self denial seperti inilah yang selalu kita lakukan sebagai bagsa Indoensia? Menyembunyikan kotoran di bawah karpet tidak menjadikan sebuah rumah bersih. Hadapi kotoran itu, buang ke tempat yang seharusnya, jangan disembunyikan !

Lihat fakta yang terjadi, bukan layar bioskop yang berisi khayalan !
Dia kira 'kotoran' yang diumpetin itu tidak akan berbau. Pun kalau berbau, dia cukup tutup hidung, dan tetap membiarkan 'kotoran' itu di bawah karpet. :rofl:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA