Author Topic: makan makanan bekas sembayang org Budha ?  (Read 9982 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #30 on: August 29, 2012, 03:06:22 PM »
Jangan lupa mas....... tambah satu orang ..... ikutannnnnn.........!!!!!!

Kalau saya sih mau bekas sembahyang Budha, Tao, Shinto, Atheisme, atau Scientology atau logy-logy semua..
selama kagak basi, apalagi gratisss...... sikaaaatttttttt....... hehehe...



Nyam n,nyam , nyam enaknya makan babi hong atau bebek/ayam arak ke ciu
atau bandeng asap/ semur bandeng.

Tapi kalu makanan budha yang vegetarian kurang enak sih 

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #31 on: August 29, 2012, 05:09:38 PM »
Kalau makanan untuk sembahan berhala dan makanan dari hewan yang mati dicekik dan darah, itu tidak boleh.
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #32 on: August 30, 2012, 05:37:49 PM »
Kalau makanan untuk sembahan berhala dan makanan dari hewan yang mati dicekik dan darah, itu tidak boleh.

Mas Yopi,
kalau belum basi..... harap segera di umpan lambung ke saya yak....... hehe...

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #33 on: August 30, 2012, 06:42:40 PM »
Kalau makanan untuk sembahan berhala dan makanan dari hewan yang mati dicekik dan darah, itu tidak boleh.

Kalau hewan yang mati di cekik sih engga usah dilarang juga engga ada yang melakukannya, keburu cape   :think1: :think1:
apalagi kalau nyekik badak atau ikan teri.

kalau bekas sembahan berhala , katanya sih udah engga ada rasanya lagi
tapi kalau ngeduluin , Misalnya barang untuk suguhan si embah penunggu  dimakan sebelum si embah makan biasanya suka pada kesurupan.

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

bruce

  • Guest
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #34 on: August 30, 2012, 06:54:36 PM »
Kalau hewan yang mati di cekik sih engga usah dilarang juga engga ada yang melakukannya, keburu cape   :think1: :think1:
apalagi kalau nyekik badak atau ikan teri.

kalau bekas sembahan berhala , katanya sih udah engga ada rasanya lagi
tapi kalau ngeduluin , Misalnya barang untuk suguhan si embah penunggu  dimakan sebelum si embah makan biasanya suka pada kesurupan.

Tuhan Yesus memberkati

Han

Halaah si om, udah sebagai anak Tuhan masih percaya segala macam kisah kisah seperti itu.
Jangan percaya om, diketawain sama cucu lho.

 :rofl:

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #35 on: August 30, 2012, 08:29:52 PM »
Halaah si om, udah sebagai anak Tuhan masih percaya segala macam kisah kisah seperti itu.
Jangan percaya om, diketawain sama cucu lho.

 :rofl:

 kalu makanan yang engga ada rasannya itu om blon pernah cobain,
tapi kisah ngeduluin embah om pernah saksikan sendiri.

dulu kan om kerja sebagaibagian tehnik pada suatuperusaaan textie yang memproduksi dari benng sampai jdi kain siap dipasarkan..

tidak pernah terjadi  sesuatu , sampai suatu saat terjadi kecelakaan keeja yang menimpa karyawan (mengakibatkan kematian ) dan kecelakaan kerja itu terjdi lagi.(ada yang mati lagi)
entah atas usul siap atau nasihat siapa ,maka diadakan selamatan dengan menyembelih sapi , kepala ditanam dan daging dimasak untuk pesta selamatan.

dan entah saransiapa maka setiap hari selasa dan jumat dipasang suguhan (ada anglo pakai menyan dan kembang  juga beberapa butir telur rebus.dan beberapa gelas kopi
suguhan itu ditaruh dibanyak tempat disetiap sudut ruangan.
karyawan shift malam yang tidak percaya tahayul berani memakan telur telur itu sebagai sarapan malam,
lama kelamaan karyawan lain mulai berani juga yang shift siang,baru saja suguhan ditaruh tidak sampai lima menit telur telur rebusitu telah raib,
cuma anehnya sejak itu karyawan wanitanya sering kesurupan bergantian , kalau sudah kesurupan tenaga wanita itu sangat besar ,
jadi berulang kali pihak pabrik memanggil ajengan buat nyadarin yang kesurupankadang si embah ngga mau pergi begitu saja  tapi minta kopi
suatu kali wanita yang kesurupan itu bilang dengan suara besar dan parau .
 kira kira mengatakan demikian : Embah belon makan tapi telur sudah habis
nip bruce boleh percaya boleh tidak pada cerita om. sebab kalau tidak percaya aneh juga wanita kurus bisa punya tenaga besar dan suaranya jadi beda.

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

bruce

  • Guest
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #36 on: August 30, 2012, 08:37:39 PM »
Memang yang sering terjai adalah seperti itu. Kalau diprediksi di suatu daerah ada pnunggu, maka orang cenderung memelihara 'penunggu' itu dengan memberi suap, mirip seperti kalau ada preman yang mengganggu, maka preman itu justru dipelihara dijadikan centeng. Maka, makin banyaklah teman teman si preman yang datang, begitu juga jika si manusia takluk dan justru memberikan persembahan kepada setan setan, maka makin bertambahlah si setan itu, semaki lama semakin banyak dan semakin kuat.

Karena itu, teknik exorcism di Katolik tidak ada kompromi dengan hantu, tetapi mengusir atas nama Jesus.

 :takethat:

Syalom

Offline averill

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 11
  • Reputation Power:
  • Denominasi: katolik
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #37 on: September 03, 2012, 08:34:31 AM »
boleh ngak seh makan makanan bekas sembayang ?
binun saya..

shallom. ....

boleh2 aja bro, sis....
he he he. .....
yg penting ga ikut sembahyangnya dan kalo ga dipersilakan jangan diambil.
gitu aja....

saya jg sering bgt, soalnya mertua saya msh pake adat begitu.

yg penting sebelom memakannya berdoa dulu... pake tanda salib!

asal ga basi, dan ga dirubung lalat sih mantap!!!!!

Gbu...

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #38 on: September 04, 2012, 07:53:27 AM »
Bagi saya, berdoa secara Kristen (Katolik) tetap tidak menggunakan hio dan di depan patung, bro. Jika Matteo Ricci untuk mengawali kebuntuan dengan penguasa menggunakan cara non-kronfrontasi, bisa dibenarkan. Tetapi umat selanjutnya harus sedikit demi sedikit belajar untuk mengetahui yang sebenarnya.

Karena bagi umat Kristen, tidak ada mempersembahkan makanan bagi yang sudah meninggal. Bahkan berziarah ke kuburannyapun tidak harus. Tetapi, bagi Katolik mendoakan orang terkasih yang sudah meninggal adalah baik dilakukan. Tetapi bukan degan mengajaknya makan makanan manusia. Makanan manusia untuk manusia, bukan roh, roh sudah tidak lagi makan, dan sudah tidak lagi berada di bumi ini.

Setahu saya ajaran Buddhist juga tidak menyediakan makanan untuk arwah leluhur (cmiiw).
Yang masih melakukannya adalah ajaran adat, confusianisme dan Taoisme, bukan Buddhist.

Syalom

Berhala adalah men-Tuhan-kan yang bukan Tuhan.

Hal-hal seperti apakah yang bisa dikategorikan sebagai 'men-Tuhan-kan' yang bukan Tuhan?==> [menurut saya, ini yang perlu dikaji]

Jika misalkan, saya menyediakan makanan (kesukaan) ortu atau sanak saudara yg telah meninggal.....> Apakah berarti saya telah men-Tuhan-kan ortu atau sanak saudara yg telah meninggal dunia tersebut???

Jika: YA==> alasannya apa?

Adakah Saya telah mengalihkan sesuatu (yg mestinya hanya boleh kepada Tuhan) kepada yang bukan Tuhan?

Bagaimana mungkin, lha wong Tuhan sendiri gak butuh makanan apa pun utk membuatNya 'layak' jadi Tuhan?
===

Aneh buat saya jika ada yang beranggapan bahwa Tuhan tersaingi oleh Tuhan lain.... hanya karena soal makanan.

Menganggap orang/bangsa lain melakukan berhala hanya karena menyediakan makanan atau buah2an kepada leluhur mereka.... sama saja dengan mengatakan bahwa ke-Allah-an Allah hanyalah sebatas makanan dan buah-buahan.

====

Salam,

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #39 on: September 27, 2012, 02:57:49 PM »
ehm ehm, numpang nimbrung lg nieh. apakah dgn membenarkan pernyataan tersebut, bagaimana tanggapan kalian tentang beberapa perilaku berikut ini

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,13380.msg412158.html#msg412158

Quote from: dtgvajra
Berikut ini sebuah contoh yang kurang menyenangkan (bahasa halus dari menjengkelkan) perlakuan agama Kristen.

Seorang oom saya yang rajin ke Vihara, bahkan sampai usia 80 tahun masih  rajin tiap hari naik sepeda ke vihara.  Beliau tinggal dengan putra dan menantunya karena istri beliau sudah mendahului meninggal.  Beliau kadang kadang ke rumah saya, ngobrol ngobrol, atau saya yang ke rumah beliau.  Dan sering di depan putranya beliau berkata : "kalau saya meninggal, jangan repot, beritahu bhikku untuk sembayang dan dikremasi saja"
Suatu ketika si oom jatuh dari sepeda, walaupun tidak apa apa hanya sekedar lecet, maka dilaranglah si oom untuk pergi sendirian naik sepeda.
Maka jika hari Minggu, putranya yang beragama katolik, selalu mengantarkan beliau ke vihara, sebelum dia dan istrinya ke gereja, lalu menjemput dari vihara setelah selesai dari gereja.  (Putra yang sangat berbakti!)

Dengan berlalunya waktu, mungkin karena kurang bergerak, kondisi si oom makin lama makin memburuk dan jatuh sakit; karena putra si oom banyak bertugas keluar kota, maka si oom dirawat dirumah putrinya yang menikah dengan seorang Pendeta Kristen.
Beberapa bulan kemudian saya mendapat berita, bahwa beliau sedang dirawat di RS dalam keadaan koma/tidak sadarkan diri.
Saya menengok beliau, yang sudah dalam keadaan tidak sadar.   
Kira kira seminggu kemudian saya mendapat berita bahwa beliau telah pindah alam, alias meninggal.

Dengan istri saya melayat ke rumah duka, tempat jenazah disemayamkan. Ketika akan masuk ke ruangan, si putra sulung menghampiri saya, dan berkata dengan berbisik :"Koh (dia menyebut saya engkoh), maaf ya, papa diupacarakan secara Kristen".
Saya hanya berkata  "Ngga apa apa , yang penting papah sudah tidak menderita lagi".

Setelah saya selesai berdoa untuk menghormati beliau, putrinya menghampiri saya, dan berkata : " Koh, papa telah menerima Yesus, karena itu upacaranya dilaksanakan secara Kristen."
Saya jawab saja : "Ngga apa, tadi juga sudah diberitahu oleh kakak anda"

Dalam hati saya bertanya tanya, bagaimana mungkin orang yang tidak sadar bisa menerima Yesus?
Bahkan, jika beliau masih sadar, pantaskah seorang anak memaksakan keyakinannya kepada orang tuanya?
Begitukah cara ajaran Kristen memuliakan orang tua dengan mengabaikan pesan pesannya sebelum meninggal?
Sudah lupakah si putri itu saat dia masih kecil digendong, kalau ngompol bahkan buang air besar pun, orang tuanya yang membersihkan?



Secara hati nurani, pantaskah?

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,21575.msg383149.html#msg383149

Quote from: Ryobi
Gak usah jauh-jauh, tetangga saya ada yg pengikut kanesten pratostin entah dari gembala mana cuma kalo berdoa suka heboh, nangis2 sampe mata bengkak tiap hari tapi sama tetangga sirik-dengkinya minta ammpyunn, apalagi waktu papanya meninggal dan di urus secara agama Buddha, yang laen pada pake kaos putih celana hitam, dia pake kaos putih tapi celananya MERAH menyala...entah apa yang mau dia tunjukan tapi orang lain malah melihatnya aneh..

Yang jadi pertanyaan saya, apa yang mereka pelajarin di gerejanya ya sampe kek begitu anehnya (malah cenderung rada gokil) ...  ;D ...  ;D ...

THINK!

bruce

  • Guest
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #40 on: September 27, 2012, 03:02:24 PM »
Lantas, yang ingin dibicarakan apanya?

 :shrug:

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #41 on: September 27, 2012, 03:28:19 PM »
Lantas, yang ingin dibicarakan apanya?
 :shrug:

Mungkin maksud mas world gini bro:

1. Etiskah memaksakan convert agama pada orang yang tidak berdaya & diluar kehendak bebas individu yg bersangkutan?

2. Kalo misalnya ortu / kakek-nenek kita yg kebetulan kristen, terus setelah meninggal, kemudian ada yang ngomong dengan kita:
"mas, maaf ya bapak / simbah sudah menerima Sidharta Gautama, dan upacaranya dilaksanakan scr Budhis"
apakah kita bisa menerima nya?
a. Kalau tidak bisa menerima: pantaskah kita berlaku demikian kepada orang lain?
b. Kalau bisa menerima: barulah kita bisa merasa layak, bila hal demikian terjadi pada diri kita sendiri.

Salam,

bruce

  • Guest
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #42 on: September 27, 2012, 03:32:49 PM »
Mungkin maksud mas world gini bro:

1. Etiskah memaksakan convert agama pada orang yang tidak berdaya & diluar kehendak bebas individu yg bersangkutan?

2. Kalo misalnya ortu / kakek-nenek kita yg kebetulan kristen, terus setelah meninggal, kemudian ada yang ngomong dengan kita:
"mas, maaf ya bapak / simbah sudah menerima Sidharta Gautama, dan upacaranya dilaksanakan scr Budhis"
apakah kita bisa menerima nya?
a. Kalau tidak bisa menerima: pantaskah kita berlaku demikian kepada orang lain?
b. Kalau bisa menerima: barulah kita bisa merasa layak, bila hal demikian terjadi pada diri kita sendiri.

Salam,

Tidak mudah menerima baptis sebagai orang Kristen (terlebih lagi Katolik), apalagi menerima sakramen perminyakan dan pemberkatan jenazah.

Pengalaman saya pribadi, ketika adik ipar saya meninggal, sedangkan surat baptisnya dicari tidak ketemu, romo menolak melakukan pemberkatan. Setelah sedikit mendesak dan memberikan jaminan bahwa adalah benar si adik ipar penganut Katolik, dan memberikan bukti surat pernikahan secara Katolik dengan adik saya, barulah si romo bersedia.

Itu yang menjadi fakta di lapangan.


Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #43 on: September 27, 2012, 06:05:17 PM »
Mungkin maksud mas world gini bro:

1. Etiskah memaksakan convert agama pada orang yang tidak berdaya & diluar kehendak bebas individu yg bersangkutan?

2. Kalo misalnya ortu / kakek-nenek kita yg kebetulan kristen, terus setelah meninggal, kemudian ada yang ngomong dengan kita:
"mas, maaf ya bapak / simbah sudah menerima Sidharta Gautama, dan upacaranya dilaksanakan scr Budhis"
apakah kita bisa menerima nya?
a. Kalau tidak bisa menerima: pantaskah kita berlaku demikian kepada orang lain?
b. Kalau bisa menerima: barulah kita bisa merasa layak, bila hal demikian terjadi pada diri kita sendiri.

Salam,

bukan itu sebenarnya tp hampir mendekati sih

maksudnya adlh apakah demi pernyataan seperti itu kalian kemudian seperti org pd penceritaan tersebut & rela tdk menghormati tradisi org lain ?

bruce

  • Guest
Re: makan makanan bekas sembayang org Budha ?
« Reply #44 on: September 27, 2012, 06:16:22 PM »
bukan itu sebenarnya tp hampir mendekati sih

maksudnya adlh apakah demi pernyataan seperti itu kalian kemudian seperti org pd penceritaan tersebut & rela tdk menghormati tradisi org lain ?

Kita bicara sebagai orang beragama, ya.
Setiap orang beragama, wajib percaya seratus persen pada apa yang diimaninya, atau lebih baik ia ganti agama.
Setiap orang yang beragama tertentu, pasti menganggap agamanya yang paling benar, sementara agama lain tidak menjamin keselamatan.
Seorang anak, tentu mengharapkan orang tuanya selamat, ingin agar orang tuanya juga mendapatkan keselamatan, maka ia berusaha menyelamatkan orang tuanya.
Salahkah itu?

Ini diluar fakta bahwa menjadi orang Kristen, terlebih lagi Katolik tidak semudah menjadi agama lain. Tidak mudah mendapatkan baptis sebagai Katolik.

Syalom