"Menurutmu siapakah YHWH itu?
Pertanyaan di atas mengulik hati saya sebagai orang Kristen. Beberapa kali saya mendengar Allah dibuat jadi "Allah PL" dan "Allah PB". Basis pemikiran semacam itu adalah perbedaan. Pembacaan model begitu sah-sah saja sih menurut saya, mengingat kisah Allah di PL dan di PB memang lebih mudah untuk dilihat sebagai "beda" ketimbang "sama". Tapi, itu adalah pilihan masing-masing pembaca: kalau ia pilih 'beda", maka ia pun akan mengkonstruksi suatu eksposisi atau narasi atau bahkan sejarah sehingga pilihannya itu memenuhi kebutuhannya. Kalau ia pilih "sama", maka ia pun akan mengkonstruksi suatu eksposisi atau narasi atau bahkan sejarah sehingga pilihannya itu memenuhi kebutuhannya. Tinggal dilihat saja nanti, konstruksi yg mana yg bener-bener kokoh.
Saya sendiri termasuk dalam kelompok orang yg memilih "sama". Allah di PL dan Allah di PB itu sama (Bahkan saya nggak merasa perlu menggunakan istilah "di PL" dan "di PB", tapi demi kepentingan diskusi saya pakai juga nggak pa-pa).
Menurut saya, YHWH itu Allah Tritunggal. Referensinya:
Deut 6:4-5 "Hear, O Israel: The Lord our God is one Lord: And thou shalt love the Lord thy God with all thine heart, and with all thy soul, and with all thy might."
1 John 5:7 "For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one."
Rev 4:2 "and, behold, a throne was set in heaven, and one sat on the throne."
Masih ada referensi2 lain tapi saya kira tiga di atas cukup mewakili (satu dari Taurat, satu dari Surat Rasul, satu dari Kitab "penutup")
Ada saat-saat tertentu di jaman PL, ketika YHWH berinteraksi dng manusia. Apakah itu mungkin, mengingat Allah tidak bisa dilihat atau didengar? Tentu saja mungkin karena Allah adalah Allah Tritunggal (lihat referensi di atas). Ada satu pribadi yg melaluiNya interaksi YHWH dng manusia bisa terjadi, yakni pribadi Sang Firman (yg kemudian di jaman PB berinkarnasi jadi Yesus si orang Nazaret). Referensi:
Yohanes 1:18 "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."
Pribadi Allah yg kedua ini (Sang Firman) membuat interaksi dan komunikasi antara YHWH dan manusia bisa terjadi. Dia adalah logos. Di jaman PL, mode of communicationNya antara lain: suara dari langit, burning bush, malaikat, dll. Namun, mode of communicationNya yg paling mutakhir terjadi di jaman PB: inkarnasi.
Lalu, bagaimana dng attitude yg kelihatannya berseberangan (Allah di PL haus darah, Allah di PB penuh cinta kasih)? Well, sebenarnya tidak ada yg berseberangan. Persepsi 'berseberangan" itu jadi ada karena basis awalnya adalah bahwa Allah di PL dan di PB "beda". Mengenai "haus darah", bukankah Yesus beroperasi memenuhi prinsip "mata ganti mata, nyawa ganti nyawa"? Mengenai "penuh cinta kasih", bukankah Allah di PL beroperasi menurut cinta kasih (kalau nggak cinta, manusia udah lenyap dari sejak Adam dan Hawa melakukan pelanggaran)?
Jadi, IMO, persepsi "haus darah" dan "penuh cinta kasih" adalah hasil pembacaan yg sifatnya 'permukaan' saja (dangkal). Udah gitu bias lagi...
Bagaimana dengan hipotesa YHWH = Mountain God? Ya, silahkan saja kalau asumsi itu mau dipakai sebagai basis pembacaan Alkitab. Itu adalah pilihan si pembaca. Namun, tiap pilihan ada konsekuensinya dan, IMO, konsekuensi dari memakai asumsi YHWH = Mountain God adalah terlewatkannya beberapa poin dari totalitas Alkitab sebagai teks keimanan (text as in context).
Salam