Author Topic: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru  (Read 7702 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #60 on: August 16, 2013, 02:33:02 PM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Memaknai ini:Setelah saya renungkan, saya maknai:

Bahwa Medice ingin menyampaikan, bila dikatakan dengan perkataan lain:

Ayat-ayat yang dikutip di atas menegaskan bahwa:
Pada zaman PL, cenderung terjadi penyalahartian kewenangan membalas yang sebenarnya ada di pihak Allah, tetapi diambil alih oleh pihak yang merasa diri berwenang,
kemudian di zaman PB, melalui amanat Kasihilah Tuhanmu dan kasihilah sesamamu, Tuhan Jesus Kristus menjelaskan bahwa kewenangan membalas adalah hak Tuhan, jangan ada manusia yang merasa berwenang membalas.

Begitukah?

Damai, damai, damai.


Tapi kan Allah enggak membalas seperti model manusia.

Mata ganti mata, gigi ganti gigi.


23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya. (Rev 2:23 ITB)

Hanya dikatakan dibalas menurut perbuatannya.


 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #61 on: August 16, 2013, 04:19:18 PM »
Tapi kan Allah enggak membalas seperti model manusia.
Mata ganti mata, gigi ganti gigi.
23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya. (Rev 2:23 ITB)
Hanya dikatakan dibalas menurut perbuatannya.
 :)
Adalah betul kalau dikatakan Allah enggak membalas seperti model manusia.

Dan, dari dua kenyataan berikut:
1)  Pada PL, dikatakan mata ganti mata, sementara di PB diajarkan Jesus Kristus, kalau ditampar pipi sebelah, berikan juga yang sebelah lagi.
2) Entah di mana, menurut Han, berdasarkan ayat di PL, dikatakannya bahwa pernah Allah berikhtiar untuk membunuh Musa, dan di ayat lain dikatakan bahwa Tuhan kalah bergumul dengan Yakub.

Mengacu kepada kedua fakta di atas, pikiran saya menjadi tergoda untuk menerima bahwa:
Ketika PL, Tuhan berfirman melalui wahyu, ato mimpi, ato khayalan yang disajikan seperti bukan khayal. Itu dituliskan oleh orang-orang pilihan, maka jadilah kitab PL.
Pada PB, Tuhan bukan sekedar berfirman, tetapi memberikan contoh untuk bersikap bagaimana menuruti perintah Tuhan. Pengalaman hidup bersama Jesus Kristus itu pula yang dicatat orang-orang terpilih, maka jadilah PB.

Nah, dari kedua fakta itu, saya pikir, Allah di PL adalah sama dengan Allah di PB. Yang berbeda adalah catatan mengenai Allah itu. Bahwa ketika di PL, kisah mengenai kasih Allah kepada sekelompok manusia saja (yaitu Yahudi) itu ditulis berdasarkan wahyu, mimpi, dan khayal penulis. Sementara pada PB, kisah kasih Allah itu ditulis berdasarkan pengalaman hidup bersama Jesus Kristus.

Ketika PL, teknis penulisan kisah kasih Allah itu masih sangat sarat dengan faktor subyektifitas penulisnya, sementara penulisan PB, berdasarkan pengalaman hidup bersama Jesus Kristus sudah obyektif. Suatu peristiwa yang dikisahkan di PB, selalu dikatakn ada saksi, dimana Jesus Kristus melayani banyak orang secara terbuka, tidak sembunyi-sembunyi.

Begitu sebagian pemahaman saya.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #62 on: August 16, 2013, 05:05:13 PM »
takut ah kalo Allahnya BT-an dan moody-an...

hehe...

Offline Simon Says

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 151
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Free man
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #63 on: August 16, 2013, 05:40:44 PM »
Justru karena maksud Yesus literal maka tak seorang pun yg pernah melihat rupa dan mendengar suara Allah.

Argumen yg anda berikan di atas adalah karena "Allah adalah roh" sehingga tdk pernah terlihat. Argumen tsb lebih cocok di gunakan apabila kalimatnya berbunyi "tidak seorangpun dapat melihat".

Roh pun kadang bisa terlihat loh....  :drool:


Quote
PL dan PB adalah berdamai dari semula. Tidak ada yang perlu diperdamaikan. Yang perlu diperdamaikan adalah orang-orangnya. [Eph 2:14-15]

Mata ganti mata; gigi ganti gigi adalah berlaku selamanya. Baik di PL maupun di PB.

Rev 2:23

Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Si A mencungkil mata si B ==> Si A akan mendapat balasan seturut perbuatannya, yaitu: matanya juga akan dicungkil Allah.
====

Bahwa di PB pembalasan tersebut adalah hak Allah dan bukan manusia, tidak lantas menjadikan bahwa mata ganti mata dan gigi ganti gigi menjadi tidak berlaku di PB.

Rom 12:19
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Ibrani  10:30
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

====

Salam,

Jadi menurut km, di jaman PL Allah memang memberi hak kpd manusia untuk membalas dendam kpd musuhnya? selagi masih hidup di dunia?

Adalah hal yg sangat tdk nalar, bahwa yahweh yg perkasa itu, mengambil dlm form manusia . Dalam form ilah yg perkasa aja masih kerepotan ngurus manusia, apalagi dlm form manusia yg relatif lebih lemah.

Ada yg bilang yahweh=bapa, ada yg bilang yahweh = jesus pre birth. Menurutmu siapakah sosok yahweh itu?




Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #64 on: August 16, 2013, 08:20:22 PM »
"Menurutmu siapakah YHWH itu?

Pertanyaan di atas mengulik hati saya sebagai orang Kristen. Beberapa kali saya mendengar Allah dibuat jadi "Allah PL" dan "Allah PB". Basis pemikiran semacam itu adalah perbedaan. Pembacaan model begitu sah-sah saja sih menurut saya, mengingat kisah Allah di PL dan di PB memang lebih mudah untuk dilihat sebagai "beda" ketimbang "sama". Tapi, itu adalah pilihan masing-masing pembaca: kalau ia pilih 'beda", maka ia pun akan mengkonstruksi suatu eksposisi atau narasi atau bahkan sejarah sehingga pilihannya itu memenuhi kebutuhannya. Kalau ia pilih "sama", maka ia pun akan mengkonstruksi suatu eksposisi atau narasi atau bahkan sejarah sehingga pilihannya itu memenuhi kebutuhannya. Tinggal dilihat saja nanti, konstruksi yg mana yg bener-bener kokoh.

Saya sendiri termasuk dalam kelompok orang yg memilih "sama". Allah di PL dan Allah di PB itu sama (Bahkan saya nggak merasa perlu menggunakan istilah "di PL" dan "di PB", tapi demi kepentingan diskusi saya pakai juga nggak pa-pa).

Menurut saya, YHWH itu Allah Tritunggal. Referensinya:

Deut 6:4-5 "Hear, O Israel: The Lord our God is one Lord: And thou shalt love the Lord thy God with all thine heart, and with all thy soul, and with all thy might."

1 John 5:7 "For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and the Holy Ghost: and these three are one."

Rev 4:2 "and, behold, a throne was set in heaven, and one sat on the throne."


Masih ada referensi2 lain tapi saya kira tiga di atas cukup mewakili (satu dari Taurat, satu dari Surat Rasul, satu dari Kitab "penutup")

Ada saat-saat tertentu di jaman PL,  ketika YHWH berinteraksi dng manusia. Apakah itu mungkin, mengingat Allah tidak bisa dilihat atau didengar? Tentu saja mungkin karena Allah adalah Allah Tritunggal (lihat referensi di atas). Ada satu pribadi yg melaluiNya interaksi YHWH dng manusia bisa terjadi, yakni pribadi Sang Firman (yg kemudian di jaman PB berinkarnasi jadi Yesus si orang Nazaret). Referensi:

Yohanes 1:18 "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."

Pribadi Allah yg kedua ini (Sang Firman) membuat interaksi dan komunikasi antara YHWH dan manusia bisa terjadi. Dia adalah logos. Di jaman PL, mode of communicationNya antara lain: suara dari langit, burning bush, malaikat, dll. Namun, mode of communicationNya yg paling mutakhir terjadi di jaman PB: inkarnasi.

Lalu, bagaimana dng attitude yg kelihatannya berseberangan (Allah di PL haus darah, Allah di PB penuh cinta kasih)? Well, sebenarnya tidak ada yg berseberangan. Persepsi 'berseberangan" itu jadi ada karena basis awalnya adalah bahwa Allah di PL dan di PB "beda". Mengenai "haus darah", bukankah Yesus beroperasi memenuhi prinsip "mata ganti mata, nyawa ganti nyawa"? Mengenai "penuh cinta kasih", bukankah Allah di PL beroperasi menurut cinta kasih (kalau nggak cinta, manusia udah lenyap dari sejak Adam dan Hawa melakukan pelanggaran)?

Jadi, IMO, persepsi "haus darah" dan "penuh cinta kasih" adalah hasil pembacaan yg sifatnya 'permukaan' saja (dangkal). Udah gitu bias lagi...

Bagaimana dengan hipotesa YHWH = Mountain God? Ya, silahkan saja kalau asumsi itu mau dipakai sebagai basis pembacaan Alkitab. Itu adalah pilihan si pembaca. Namun, tiap pilihan ada konsekuensinya dan, IMO, konsekuensi dari memakai asumsi YHWH = Mountain God adalah terlewatkannya beberapa poin dari totalitas Alkitab sebagai teks keimanan (text as in context).

Salam

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #65 on: August 16, 2013, 08:58:27 PM »
Adalah betul kalau dikatakan Allah enggak membalas seperti model manusia.

Dan, dari dua kenyataan berikut:
1)  Pada PL, dikatakan mata ganti mata, sementara di PB diajarkan Jesus Kristus, kalau ditampar pipi sebelah, berikan juga yang sebelah lagi.
2) Entah di mana, menurut Han, berdasarkan ayat di PL, dikatakannya bahwa pernah Allah berikhtiar untuk membunuh Musa, dan di ayat lain dikatakan bahwa Tuhan kalah bergumul dengan Yakub.

Mengacu kepada kedua fakta di atas, pikiran saya menjadi tergoda untuk menerima bahwa:
Ketika PL, Tuhan berfirman melalui wahyu, ato mimpi, ato khayalan yang disajikan seperti bukan khayal. Itu dituliskan oleh orang-orang pilihan, maka jadilah kitab PL.
Pada PB, Tuhan bukan sekedar berfirman, tetapi memberikan contoh untuk bersikap bagaimana menuruti perintah Tuhan. Pengalaman hidup bersama Jesus Kristus itu pula yang dicatat orang-orang terpilih, maka jadilah PB.

Nah, dari kedua fakta itu, saya pikir, Allah di PL adalah sama dengan Allah di PB. Yang berbeda adalah catatan mengenai Allah itu. Bahwa ketika di PL, kisah mengenai kasih Allah kepada sekelompok manusia saja (yaitu Yahudi) itu ditulis berdasarkan wahyu, mimpi, dan khayal penulis. Sementara pada PB, kisah kasih Allah itu ditulis berdasarkan pengalaman hidup bersama Jesus Kristus.

Ketika PL, teknis penulisan kisah kasih Allah itu masih sangat sarat dengan faktor subyektifitas penulisnya, sementara penulisan PB, berdasarkan pengalaman hidup bersama Jesus Kristus sudah obyektif. Suatu peristiwa yang dikisahkan di PB, selalu dikatakn ada saksi, dimana Jesus Kristus melayani banyak orang secara terbuka, tidak sembunyi-sembunyi.

Begitu sebagian pemahaman saya.

Damai, damai, damai.


Sangat setuju deh dengan Pendapat Om Council


 :afro:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #66 on: August 16, 2013, 11:21:20 PM »
Agak susah jelasinnya, namun pendalaman saya membawa kpd pengertian bahwa kedatangan Yesus benar2 menandakan pergantian kekuasaan dari Lord yg lama ke Lord yg baru (dgn penumpahan darah), dimana Lord yg baru ini sebelumnya belum berkiprah di bumi. Jadi Lord yg berinteraksi dgn musa itu bukanlah Lord yg sejati, melainkan hanyalah penggarap (Mat 21:33), atau kuasa perwalian sebelum sang ahli waris genap waktunya :

Gal 4:
1 ¶  Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
2  tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
3  Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
4  Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
5  Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
kayaknya saya perlu waktu banyak dan pengertian secara lebih dalam untuk bisa mengerti yg simon maksudkan... hehehe ... soalnya ya itu dah, terus terang - benak saya udah dipatri dgn patokan pendapat bhw Allah PL = AllahBapa di PB ---> untuk bisa mengertikan yg simon maksudkan saya mesti "ngosongin" benak dulu dari ungu tsb. hehehe ... :D.

Quote
Kenali sifat2nya, Allah yg benar bisa terlihat dalam Yesus, yg bukan Allah yg suka sesajen/korban2an, bukan Allah yg kejam.
Saya tidak/belum melihat Allah yg kejam pada kisah2 di PL, simon.

IMO, semua "hanyalah" Causal Law, dan Allah "memberitahu" kepada orang2 PL.
Sederhana aja kok, apabila orang2 bisa ngeliat/ngebaca Causal Law yg dikasih tau Allah tsb dan "nurutin" (yg AKIBAT-nya dari yg saya tangkep dari kisah2 PL adalah berupa instant karma) ---> "hasil"nya adalah bagus/baik.

Justru yang menarik buat saya adalah : sepertinya Allah itu tau juga bhw rasio manusia seiring jaman berganti makin lama makin canggih. Instant-karma udah gak perlu lagi dikasih tau ke manusia, maka "Later"-karma-lah yg sekarang Dia kasih tau ... :D.

Dimulainya juga dari lingkup kecil dan seiring waktu berjalan ke lingkup besar (secara dari bangsa Israel menjadi secara seluruh bangsa global)

Quote
http://www.theforbiddenreligion.com/matter-is-evil.htm#.UgqVpcXhCoY   :think:

Matter is evil, and if matter is evil it follows that its creator must also be evil. For Gnostics, the material world, this world, was created not by a good or just god but by a creator satan. Matter is something satanic, therefore whoever created it must also be a satanic being.
Dari yang merah, jadi apakah maksud kalimat dari link tsb : EVIL adalah Sang Pencipta (6 hari penciptaan) ??

Terus AllahBapa ngapain donk "waktu" itu, yah?  :think1:

Buat odading, kalo semisal saya "maksa", saya masih cenderung memilih utk berpendapat Allah (baik PL maupun PB) itu Sang Pencipta ... and yes, including He "created evil" ...  :lol:

Quote
Ini sesuai sekali dgn penekanan ajaran Yesus yg bernuansa "anti materi".
Saya sependapat, dan kenapa saya sependapat ... "alesannya" adalah ijo diatas :).

Quote
Menganggap bahwa yahweh adalah Bapa kok menurut saya kurang cocok ya, kurang "besar/Maha" deh kayaknya.....kalau melihat dari sepak terjangnya dan juga sifat2nya kok ga sesuai dgn gambarnya yg nyata dlm Yesus.
Saya terus terang nggak gitu ambil pusing ttg nama YHWH ... hehehe ... "alesannya" adalah orange diatas :D

Quote
Coba bro baca kitab imamat atau tulisan musa lainnya, bgmn kesannya setelah baca itu?
Saya belon sempet baca kitab yg simon sarankan. Namun in general, saya mengetahui bhw ada orang2 yg berpendapat bhw kisah2 PL memberi kesan bhw Allah PL itu sadis/buas/kejam/haus darah, dlsb.

Namun (imo) orang2 ini berpendapat demikian karena mengabaikan adanya perbedaan rasio "jalan pikiran" antara manusia jaman dulu dgn jaman sekarang ... dan perbedaan rasio (imo juga) mempengaruhi iman ybs.

Sebagai contoh sederhana (nggak bisa blekplek disama-in ke yg lagi dibicarain ya...) : kadang kita jumpai ortu ke anaknya yg masih kecil ngajarin anaknya dengan "instant karma" ... seiring waktu berjalan, rasio jalan pikiran anak tentu berbeda sewaktu dia masih kecil dgn seaktu dia dewasa, dan ortu udah gak perlu lagi ngajarin anaknya dengan "instant karma" ... :D.

Yah... susah juga sih... sekali lagi, soalnya benak saya sendiri sudah terpatri bhw Allah PL = AllahBapa PB --- sehingga dengan segala daya upaya saya cari-in jalan keluarnya ... hahaha ... :D.

:)
salam.
« Last Edit: August 16, 2013, 11:27:08 PM by odading »

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #67 on: August 17, 2013, 05:21:33 AM »
Beruntung Musa hidup di zaman PL, kalau di zaman PB barangkali hukuman yang diterima Musa karena tidak mentaati perjanjiannya dengan Allah perihal Sunat akan lebih parah/sadis.

Ini salah satu contoh jenis penghukuman Allah ala PB

Matius  18
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

===

Salam,

Lebih baikdisini adalah suatu saran bukan keputusan Hukum

Tuhan Yesus memberkati


han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #68 on: August 17, 2013, 07:53:07 AM »
Dengan pemikiran sederhana, saya pikir, kalo manusia percaya bahwa Tuhan itu hanya satu, dan Tuhan itu konsisten, maka Tuhan di Perjanjian Lama adalah Tuhan yang di Perjanjian Baru. Di Perjanjian Lama Tuhan mengenalkan diri melalui para nabi, di Perjanjian Baru Tuhan mengenalkan diri melalui diriNya sendiri dalam rupa Tuhan Jesus Kristus.

Jadi, kalau di Perjanjian Lama ada gambaran Tuhan yang berbeda dari gambaran Tuhan Perjanjian Baru, itu hanya karena media penyampaiannya, yaitu, di Perjanjian Lama disampaikan melalui peantaraan para nabi, sementara di Perjanjian Baru disampaikan langsung oleh Tuhan sendiri, meskipun, dituliskan setelah ragawi Tuhan Jesus Kristus sudah tidak bersama manusia.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #69 on: August 17, 2013, 08:18:07 AM »



Sebagai contoh sederhana (nggak bisa blekplek disama-in ke yg lagi dibicarain ya...) : kadang kita jumpai ortu ke anaknya yg masih kecil ngajarin anaknya dengan "instant karma" ... seiring waktu berjalan, rasio jalan pikiran anak tentu berbeda sewaktu dia masih kecil dgn seaktu dia dewasa, dan ortu udah gak perlu lagi ngajarin anaknya dengan "instant karma" ... :D.



nah , Ortu yang diambil sebagai contoh diatas yang ngajarin "Instan Karma" adalah Bro Oda sendiri.
karena "Instan Karma "  adalah trade marknya bro oda
sama seperti Babtis nya Yohanes pembabtis dialah pencetusnya

Tuhan Yesus memberkati


han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #70 on: August 17, 2013, 08:20:21 AM »
Dengan pemikiran sederhana, saya pikir, kalo manusia percaya bahwa Tuhan itu hanya satu, dan Tuhan itu konsisten, maka Tuhan di Perjanjian Lama adalah Tuhan yang di Perjanjian Baru. Di Perjanjian Lama Tuhan mengenalkan diri melalui para nabi, di Perjanjian Baru Tuhan mengenalkan diri melalui diriNya sendiri dalam rupa Tuhan Jesus Kristus.

Jadi, kalau di Perjanjian Lama ada gambaran Tuhan yang berbeda dari gambaran Tuhan Perjanjian Baru, itu hanya karena media penyampaiannya, yaitu, di Perjanjian Lama disampaikan melalui peantaraan para nabi, sementara di Perjanjian Baru disampaikan langsung oleh Tuhan sendiri, meskipun, dituliskan setelah ragawi Tuhan Jesus Kristus sudah tidak bersama manusia.

Damai, damai, damai.

DiPerjanjian lama Allah tidak esa melainkan banyak (jamak)

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Simon Says

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 151
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Free man
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #71 on: August 18, 2013, 12:03:01 AM »
Beruntung Musa hidup di zaman PL, kalau di zaman PB barangkali hukuman yang diterima Musa karena tidak mentaati perjanjiannya dengan Allah perihal Sunat akan lebih parah/sadis.

Ini salah satu contoh jenis penghukuman Allah ala PB

Matius  18
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

===

Salam,

Itu adalah suatu ungkapan, bukan perintah. Sama seperti ketika Yesus berkata " potonglah tanganmu!" (Mat 18:8 )

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #72 on: August 18, 2013, 12:49:32 AM »
nah , Ortu yang diambil sebagai contoh diatas yang ngajarin "Instan Karma" adalah Bro Oda sendiri.
karena "Instan Karma "  adalah trade marknya bro oda
Oom Han mungkin belon nangkep maksud saya dalam penggunaan kalimat "instant karma" ... :).

"Instant Karma" adalah cara pendek saya meng-istilahkan dari kalimat2 semacam ini di PL :

I will punish all who though circumcised are still uncircumcised

I will punish them. Their young men will die by the sword, their sons and their daughters will die by famine

I will punish Shemaiah of Nehelam and his offspring. He will not have anyone [born] to dwell among this people, nor will he see the good that I will do to My people, says the Lord, because he has spoken and taught rebellion against the Lord.

I will punish all the inhabitants of the land of Egypt as I have punished Jerusalem -- by the sword, by famine, and by pestilence

Whoever strikes a man so that he dies shall surely be put to death.


dimana punishment itu sendiri terjadinya bukan "nanti yah... kalo kalian sudah mati or setelah judgement day" melainkan masih didalam masa di bumi :).

Tentang ortu mendidik anaknya dgn "instant karma" - jaman sekarang memang sudah mulai berkurang ... dan ini sejalan dengan perkembangan/perbedaan rasio manusia dari masa ke masa. Waktu masih kecil, saya masih mengalami didikan bokap yg secara "instant karma" ... berbahagialah Oom kalo Oom gak pernah ngalamin didikan "instant karma" dari bokap Oom ... hehehe :D.

:)
salam.

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #73 on: August 18, 2013, 09:41:46 AM »
Oom Han mungkin belon nangkep maksud saya dalam penggunaan kalimat "instant karma" ... :).

"Instant Karma" adalah cara pendek saya meng-istilahkan dari kalimat2 semacam ini di PL :

Lha " instan karma" baru ada setelah zaman odading
zaman sebelumnya walaupun di guugle belon ada tuh yang namanya instan karma
cebur menyebur sudah ada sejak dulu tapi babtis baru ada di zaman yohanes walo belon tentu yang meng istilahkannya adalah Yohanes pencebur sendiri

he he he he


Tentang ortu mendidik anaknya dgn "instant karma" - jaman sekarang memang sudah mulai berkurang ... dan ini sejalan dengan perkembangan/perbedaan rasio manusia dari masa ke masa. Waktu masih kecil, saya masih mengalami didikan bokap yg secara "instant karma" ... berbahagialah Oom kalo Oom gak pernah ngalamin didikan "instant karma" dari bokap Oom ... hehehe :D.

:)
salam.
kalao anak oom berbuat salah /kenakalan
 oom tidak memarahi tapi oom cuma menasehatinya dan memberitahukan tentang kesalahannya

sewaktu oom kecil kalo berbuat salah oom suka di marahi atau di bentak sama papa tapi blon pernah di pukul atao kekerasan lainnya

tapi papa oom bilang sama oom bah wa sewaktu jaman beliau kalu nakal suka disabet pake sabuk/ ikat pinggang dan di penjara di kamar terkunci

nah sampai dimana Batas "INstanKarma Or Tu"(IKOT) yang Oda maksud ???

Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #74 on: August 18, 2013, 02:58:04 PM »
DiPerjanjian lama Allah tidak esa melainkan banyak (jamak)
Tuhan Yesus memberkati
Han
Saya kira, Allah di PL adalah Esa. Hanya saja, karena Allah mengenalkan diri kepada manusia melalui para nabi, maka pandangan subyektif si nabi (pengantara) itu menjadi bias, dan dimaknai seolah-olah seperti yang Han tangkap itu, Allah itu seolah jamak.

Wong, pewahyuan Allah kepada manusia tidak didiktekan langsung, melainkan melalui perenungan, melalui pikiran-pikiran, melalui pengalaman, dll, dll. Ketika si nabi mengalami hal yang luar biasa, dia mencoba menuangkannya dalam bahasa tulis, dicatat, dan itulah penyebab sehingga, dugaan saya, Han menyimpulkan bahwa Allah di PL banyak (jamak). Perenungan, pikiran, dan perasaan si nabi penulis catatan Alkitab itu telah mengkontaminasi wahyu yang diterima. Akibatnya, ya itu, seperti yang Han tangkap dan simpulkan, Allah di PL banyak (jamak).

Eh, itu hanya dugaan saya saja kok. :drool:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA