Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus

[Husada]

Salam Damai.
Apa betul ada Ordo untuk awam ??

Damai sauv. Saya sering dikatain OFM, Ordo Farisi Modern oleh kawan-kawan
Damai, dmai, damai.

[sauvignon]

Damai sauv. Saya sering dikatain OFM, Ordo Farisi Modern oleh kawan-kawan
Damai, dmai, damai.

Salam Damai.
Wkwkwkwkwk Betul.....betul sekali Bro Husada OFM   


Minta bantuan para Senior ya..... 
Apa betul pengertian saya mengenai Imam Biarawan dan Imam Projo sebagai berikut.


Awam     = Orang hidup secara umum.
Biarawan = Orang awam yang bergabung dalam salah satu Biara/Ordo.
Imam     = Seseorang (bisa awam atau bisa biarawan) yang telah mendapatkan Sakramen Tahbisan Imamat.


Kesimpulan :

1. Hanya Biarawan yang mendapatkan Sakramen Tahbisan Imamat disebut Imam Biarawan (OFM, CM, SJ dst).
2. Orang awam yang tidak ikut dalam Biara dan mendapatkan Sakramen Tahbisan Imamat disebut Imam Projo (PR).


Kalo kesimpulan diatas sudah betul, nanya lagi nih ...

Baik Biarawan yang bukan Imam maupun Biarawan yang telah menjadi Imam, kan sama-sama menyandang (OFM, CM, SJ dst)
Gimana ya cara membedakan mana yang telah menjadi Imam Biarawan dan mana yang hanya Biarawan ?
Mungkin dapat tambahan Rm ya ??
Semisal Sauvignon bergabung dengan OFM      = Sauvignon OFM
Setelah itu mendapatkan Sakramen Tahbisan   = Rm. Sauvignon OFM 



GBU

[Maria_Valentina]

mantab..!

Thank for Your Info sis..

Yoi sama sama

[bruce]

@Sauvign

Minta bantuan para Senior ya..... 
Apa betul pengertian saya mengenai Imam Biarawan dan Imam Projo sebagai berikut.


Awam     = Orang hidup secara umum.
Biarawan = Orang awam yang bergabung dalam salah satu Biara/Ordo.
Imam     = Seseorang (bisa awam atau bisa biarawan) yang telah mendapatkan Sakramen Tahbisan Imamat.

Nah, soal Pr. atau Projo ini yang dari dulu bikin saya bingung, sehingga ketemu situs di atas itu. Seingat saya, ketika dulu masih sekitar SD-SMP, saya tidak pernah ketemu romo dengan Pr. ini. Barulah kemudian banyak muncul romo Pr.

Saat itu saya pernah tanya, apa arti Pr. itu, dan jawaban yang saya peroleh adalah Projo. Saat itu saya anggap Projo adalah nama kongregasi, case close. Ternyata kemudian sepertinya pemahaman saya salah, karena romo Pr. ternyata bukan berada dalam kongregasi tertentu, bahkan dikatakan bahwa romo Pr. dikatakan sebagai romo tanpa kongregasi. Lho, koq bisa?

Info terakhir yang saya dengar dari lingkungan, adalah, romo Pr. lebih ngenes dibading romo dalam kongregasi, karena romo Pr. masa depannya (masa tuanya) tidak ada yang mengurus, waduh, benarkah? Berbeda dengan SJ, dan yang lainnya, mereka merawat dan mengurus romo-romo yang sudah sepuh.

Saya coba cari padanannya di situs yang saya lampirkan di atas, ternyata tidak ada padanannya dengan Projo.

Mohon bantuan dari member dan para sesepuh FIK, untuk penjelasan yang lebih tepat tentang Projo itu.

Syalom

[Maria_Valentina]

Imam Projo adalah Imam Diosesan, kalau di luar negeri gak dikasih Pr kayak disini.

[bruce]

Dari cari cari informasi, ketemu apa itu Imam Projo

Projo merujuk pada Imam Projo atau Imam Diosesan atau juga disebut Imam Diosis di Gereja Katolik

Lingkup Tugas

Gereja dalam suatu wilayah Keuskupan dipimpin oleh Uskup. Uskup adalah penganti Para Rasul, yang menjadi pimpinan tunggal dalam penggembalaan umat setempat. Uskup menjalankan tugas kegembalaannya dibantu oleh para Imam.
Di Indonesia sejak abad 18 yang bekerja dalam karya Gereja adalah Imam-imam pendatang dari luar negri (Misionaris)yang tergabung dalam ikatan Ordo atau Tarekat atau Kongregasi. Mereka bukan orang-orangnya Uskup, bukan bawahannya Uskup secara langsung. Mereka adalah orang-orang Ordo/Tarekat yang membantu uskup setempat. Uskup setiap kali harus meminta kepada Kepal Ordo/Tarekat/Kongregasi, apakah mereka bersedia mengutus anggotanya untuk membantunya. Jika tidak diberikan atau tenaga yang telah diutus ditarik kembali maka Uskup tidak bisa berbuat apa-apa.
Seiring dengan berkembangnya Gereja di Indonesia maka muncullah imam-imam pribumi yang ingin mempersembahkan hidupnya untuk Gereja, ada yang mendaftarkan diri secara langsung kepada Uskup untuk menjadi pekerja milik keuskupan.
Itulah sebabnya mereka disebut Imam Diosis (Imam Keuskupan) Mereka juga ditugaskan dalam karya Paroki. Imam Diosis juga berkecimpung dalam karya sosial, pendidikan, kepemudaan, pembinaan rohani, penyuluh pertanian, dosen, wartawan, pastor tentara, pemimpin retret, pastor pramuka, ketua yayasan pendidikan, dan lain-lain. Singkatnya bekerja dibidang-bidang yang juga merupakan tugas dan tanggungjawab Uskup.


Sejarah Pendidikan Imam Projo

Tahun 1936, Mgr. Willekens, Vikaris Apostolik Batavia (Jakarta), berpendapat bila Gereja mau berakar kuat di Indonesia, perlulah dibentuk pasukan imam-imam asli (pribumi).
Tanggal 15 Agustus 1936 dibuka Seminari Tinggi Projo Indonesia pertama di Muntilan. Dalam perkembangannya Seminari ini berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Baru sepuluh tahun kemudian mempunyai rumah yang tetap, yakni dipinggir Kali Code. Dalam waktu 15 tahun rumah tersebut tidak mampu menampung penghuni yang semakin banyak. Sejak tahun 1968, Seminari Agung Santo Paulus, Keuskupan Agung Semarang menempati gedung baru di Kentungan, 6 km di utara Yogyakarta. Di sinilah para calon imam baik dari pulau Jawa maupun luar Jawa mengembangkan dirinya untuk menjadi seorang imam.
Tahun 1977, atas prakarsa Uskup Surabaya, Malang dan Denpasar, didirikan Seminari Tinggi Projo "Giovanni" di Malang.

http://id.wikipedia.org/wiki/Projo

[bruce]

Imam Projo dan Biarawan, Sama?

Sebagai seorang Imam Katolik, tidak ada perbedaan antara imam projo dan imam biarawan. Imam Katolik mengucapkan janji setia untuk selibat, kesahajaan hidup, dan taat kepada Uskup.  Namun Imam Projo bukanlah seorang biarawan.  Lalu apa beda keduanya?
Seorang imam biarawan (ada yang menyebutnya: religius) adalah anggota dari suatu ordo/kongregasi atau lembaga religius, seperti SY, MSF, OCSO, dll. Suatu lembaga religius adalah suatu serikat yang dibentuk Gereja dengan suatu spiritualitas atau semangat hidup tertentu dan untuk melaksanakan suatu karya tertentu pula.

Imam Projo, Imam Diosesan.
Setiap ordo biarawan memiliki konstitusi sendiri, dan para anggotanya hidup menurut suatu konstitusi tersebut. Para imam biarawan ada yang berkarya sebagai pastor rumah sakit, memberikan retret, mengajar, pembicara, pastor paroki, misionaris dan di berbagai bidang lainnya. Setiap ordo memiliki karisma tersendiri. Mereka membawa karisma itu ke dalam karya mereka.
Seorang imam religius mengucapkan kaul kemurnian, ketaatan dan kemiskinan. Mereka tidak diperkenankan memiliki harta pribadi, meski menerima gaji dari pelayanan. Biasanya, imam biarawan tinggal bersama sejumlah imam atau bruder dari ordonya. Pelayanan ordo kepada Gereja dapat melintasi batas-batas keuskupan: ia dapat diutus ke manapun ke pelosok dunia di mana ordonya berkarya. Sebaliknya, seorang imam projo, pada umumnya melayani sebatas wilayah keuskupan di mana ia ditahbiskan. Seorang imam projo tidak mengucapkan kaul.

-bersambung-

[bruce]

-lanjutan-

Seorang Imam Projo (Diosesan) pada dasarnya adalah seorang Imam Paroki. Diosesan berasal dari kata Yunani yang berarti menata rumah. Kata Yunani paroki berarti tinggal dekat. Seorang Imam Projo adalah seorang imam yang terlibat dalam kehidupan sehari-hari umat. Ia tinggal dekat dengan umat dalam segala hal, dan membantu uskup setempat untuk menata rumah dalam keluarga Allah, entah sebagai seorang pastor pembantu atau pastor kepala paroki. Namun demikian, Imam Projo juga melayani bidang lain, seperti pengajaran, kemahasiswaan, pastor di rumah sakit, di pangkalan militer, atau di penjara, dll.
Sebagian besar imam di seluruh dunia adalah imam diosesan. Mereka ini ditahbiskan untuk berkarya di suatu diosis (= keuskupan) atau di suatu arki-diosis (= keuskupan agung) tertentu. Seorang imam diosesan merupakan bagian dari satu presbiterium (dewan imam), yang beranggotakan para imam dari suatu diosis/arki-diosis yang sama, dan karenanya berada di bawah kepemimpinan uskup yang sama.
Saat ditahbiskan sebagai diakon (sebelum tahbisan imamat) mereka berikrar setia untuk menghormati dan mentaati uskup diosesan dan para penerusnya. Mereka juga berikrar untuk hidup dalam kemurnian, sesuai dengan status klerus mereka (termasuk hidup bersahaja). Secara teknis, projo tidak mengucapkan kaul dan tidak berikrar kemiskinan. Selain itu ia juga berikhrar setia kepada uskup. Dengan demikian mereka menginkardinasi diri ke dalam keuskupan. Ini mendatangkan hak-hak tertentu bagi mereka, dan mengenakan kepada mereka kewajiban untuk berkarya bagi gereja diosesan di bawah kepemimpinan uskup.
win

http://salamdamaionline.blogspot.com/2011/06/imam-projo-dan-biarawan-sama.html

[ond32lumut]

Baik Biarawan yang bukan Imam maupun Biarawan yang telah menjadi Imam, kan sama-sama menyandang (OFM, CM, SJ dst)
Gimana ya cara membedakan mana yang telah menjadi Imam Biarawan dan mana yang hanya Biarawan ?
Mungkin dapat tambahan Rm ya ??
Semisal Sauvignon bergabung dengan OFM      = Sauvignon OFM
Setelah itu mendapatkan Sakramen Tahbisan   = Rm. Sauvignon OFM 

GBU

setau saya nih..

biarawan ada frater, bruder, suster

mereka berkarya untuk kepentingan umat Allah.
dalam suatu kongregasi biasanya memang tidak hanya "memproduksi" para imam/frater, namun juga bruder dan suster.
misalnya SMF,dan SCJ

biasanya ada tanda yg bisa kita lihat.

misal.

Br Sauvignon, OFM ----> berarti Sauvignon adalah biarawan bukan imam.
Fr / Rm Sauvignon, OFM ----> berarti jelas adalah biarawan yang menerima sakramen imamat.
demikian juga dengan Sr.Sauvignonwati, OFM -----> yg adalah biarawati bukan imam.

jarang ditulis kosong didepan, kecuali dalam kasus2 tak resmi.

[Ioannis Chrysostomos]

Imam Projo adalah Imam Diosesan, kalau di luar negeri gak dikasih Pr kayak disini.

beberapa tahun belakangan disini sudah rada hilang embel2 Pr, adanya RD (Reverendus Dominum) untuk Romo Diosesan / RP (Reverendus Pater) untuk Romo Ordo / Tarekat

[ond32lumut]

Info terakhir yang saya dengar dari lingkungan, adalah, romo Pr. lebih ngenes dibading romo dalam kongregasi, karena romo Pr. masa depannya (masa tuanya) tidak ada yang mengurus, waduh, benarkah? Berbeda dengan SJ, dan yang lainnya, mereka merawat dan mengurus romo-romo yang sudah sepuh.

ngga juga, secara organisasional mereka ada dibawah naungan keuskupan.

seminari2 projo itu milik keuskupan.. misal: Seminari Tinggi St. Paulus Yogyakarta, dan Seminari tinggi st. Petrus di pematang siantar.

demikian juga di jogja ada rumah jompo bagi para romo projo milik keuskupan, namanya wisma domus pacis, pas di depan rumah saya..

jadi romo projo itu memang tidak terikat dengan ordo2 religius, namun bertanggungjawab dan ditanggungjawabi oleh keuskupan.

biasanya misonaris2 dari ordo2 berjuang mendirikan gereja di sebuah tempat.. membangunnya dan mengembangkannya, setelah dirasa cukup, maka gereja tersebut diserahkan ke pada keuskupan, dalam hal ini imam deosesanlah yg akan menjadi romo parokinya. untuk kemudian para misionaris ini kembali melakukan misinya.

sejarah paroki saya didirikan oleh ordo SX, beserta dengan rumahsakit dan sekolah2.. namun kini sudah berada dibawah keuskupan. Projolah yg mengurusnya.

kalau menurut saya simpelnya projo itu sebagai pengurus Gereja.

[bruce]

ngga juga, secara organisasional mereka ada dibawah naungan keuskupan.

seminari2 projo itu milik keuskupan.. misal: Seminari Tinggi St. Paulus Yogyakarta, dan Seminari tinggi st. Petrus di pematang siantar.

demikian juga di jogja ada rumah jompo bagi para romo projo milik keuskupan, namanya wisma domus pacis, pas di depan rumah saya..

jadi romo projo itu memang tidak terikat dengan ordo2 religius, namun bertanggungjawab dan ditanggungjawabi oleh keuskupan.

biasanya misonaris2 dari ordo2 berjuang mendirikan gereja di sebuah tempat.. membangunnya dan mengembangkannya, setelah dirasa cukup, maka gereja tersebut diserahkan ke pada keuskupan, dalam hal ini imam deosesanlah yg akan menjadi romo parokinya. untuk kemudian para misionaris ini kembali melakukan misinya.

sejarah paroki saya didirikan oleh ordo SX, beserta dengan rumahsakit dan sekolah2.. namun kini sudah berada dibawah keuskupan. Projolah yg mengurusnya.

kalau menurut saya simpelnya projo itu sebagai pengurus Gereja.

Sepertinya memang begitu, bro. Seperti pada artikel yang saya kutip di atas, itu. Memang Projo disiapkan untuk menjadi pengurus lingkungan/Paroki.

Memang sangat teratur cara kerja Gereja Katolik dalam berkarya. Sungguh terbukti, bahwa Roh Kudus tetap menyertai GKR hingga akhir jaman.

Syalom

[ond32lumut]

Sepertinya memang begitu, bro. Seperti pada artikel yang saya kutip di atas, itu. Memang Projo disiapkan untuk menjadi pengurus lingkungan/Paroki.

Memang sangat teratur cara kerja Gereja Katolik dalam berkarya. Sungguh terbukti, bahwa Roh Kudus tetap menyertai GKR hingga akhir jaman.

Syalom

yup.. perfect! semakin digali, semakin diperdalam, semakin amazing! incredible! miracle! amin...

 :

[Phooey]

yup.. perfect! semakin digali, semakin diperdalam, semakin amazing! incredible! miracle! amin...

 :

Saya posisi sudah menikah.
Nanti kalau sudah tua.....ya kira2 umur 70 tahunan, apa boleh bergabung dengan salah satu ordo tidak ya ??
Angan2 menghabiskan hari tua dengan mendekatkan diri ke Tuhan 

[bruce]

Saya posisi sudah menikah.
Nanti kalau sudah tua.....ya kira2 umur 70 tahunan, apa boleh bergabung dengan salah satu ordo tidak ya ??
Angan2 menghabiskan hari tua dengan mendekatkan diri ke Tuhan 

Jadi diakon, prodiakon, atau petugas kolekte saja bro.