Suatu ketika, selepas mengikuti misa, kami berbincang-bincang di halaman Gereja. Kemudian datang seorang teman, ibu-ibu, menggendong bayinya sekitar enam bulanan. Dagu si anak licin, karena leleran liur yang 'ngocor'. Seorang ibu lain nyeletuk berbisik, "Itu pasti karena waktu ngidam, ibunya ndak dikabulkan." Saya menatap penuh tanya pada si ibu yang nyeletuk, seolah mohon penjelasan. Tentu saja si ibu itu tidak mengerti sorot mata saya yang rada genit.
Pertanyaannya, alkitabiahkah ngidam?
Terima kasih.