wah bro husada ini bisa aja... ya harus kuat seperti tank bro.. atau jeep 4x4.. hehehehe....
btw bagaimana menurut bro jika Yesus begitu di promosikan secara vulgar layaknya "pengobatan alternatif" atau seminar sukses, atau memasang spanduk besar2 seperti pemilukada? apakah itu termasuk evangelisasi? kalaupun iya apa itu evangelisasi yg simpatik?
Salam hangat ond32.
Menurut saya, mengingat kisah-kisah yang dilakukan Tuhan Jesus Kristus secara langsung selama kira-kira tiga tahun tidak dipromosikan oleh para pengikutNya, maka dewasa ini juga, tidak perlu dipromosikan secara 'heboh'. Paling banter Jesus menghimbau, "Marilah kepadaKu, ...", gitu. Jadi, saya pikir, jika sampai ada promosi sebelum pelaksanaan pelayanan, justru menggeser tujuan pelayanan itu, dari semula untuk kemuliaan Tuhan, menjadi untuk 'kemuliaan' promotornya. Pertanyaannya, untuk siapa pelayanan itu? Jika untuk Tuhan, tidak perlu dipromosikan secara 'heboh', jika untuk seseorang, silahkan saja gunakan kemerdekaan masing-masing.
Jika suatu pelayanan sudah selesai, kemudian awak media massa memberitakannya, dan karena itu menjadi tersebar ke seantero jagad, ya
ndak masalah. Jadi, saya sangat sepakat dengan aksi-aksi pelayanan yang tidak 'diheboh-hebohkan', misalnya melakukan pembagian sembako kepada korban banjir dll. Jika ketepatan pada pelaksanaannya atau setelah pelaksanaannya diketahui orang lain dari berita, tidak apa-apa. Tujuan pelayanannya sudah tercapai.
Jika dipromosikan secara 'heboh', terkesan untuk mengutamakan aksi pelayanannya, bukan pada tujuan pelayanannya. Padahal, tujuan suatu pelayanan adalah agar penerima layanan itu beroleh 'keselamatan', misalnya dari menderita sakit menjadi sehat, dari bermuram durja menjadi bergembira, dll.
Jadi, menurut pikiran saya, bila rencana pelaksanaan pelayanan diiklankan misalnya melalui brosur, ato iklan televisi, atau iklan media cetak, itu pertanda bahwa pelayanan itu sudah ditumpangi oleh bisnis. Yang begitu itu, adalah termasuk evangelisasi, tetapi saya tidak tertarik.
Damai, damai, damai.