Author Topic: Sunat oh sunat  (Read 523 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bruce

  • Guest
Sunat oh sunat
« on: September 09, 2012, 09:22:09 PM »
Quote
Muslim dan Yahudi Jerman Demo Bersama Soal Sunat
Minggu, 9 September 2012

BERLIN, KOMPAS.com - Organisasi Muslim dan Yahudi bergandeng tangan bersama menggelar aksi protes di Berlin hari Minggu (9/9) guna memprotes larangan melakukan ajaran sunat dalam kedua agama itu.

Larangan sunat disahkan oleh sebuah pengadilan daerah di Cologne pada Juni lalu, karena sunat dianggap bentuk penganiayaan yang membahayakan keselamatan orang dan karenaya dianggap kriminal.

Meski demikian pemerintah pusat Jerman sejak lama telah memberi sinyal akan melegalkan sunat untuk alasan agama dan tradisi, dengan menerbitkan undang-undang.

Sejumlah anggota parlemen yang didukung dua kelompok agama Islam dan Yahudi di Jerman, juga telah berjanji akan menggolkan aturan tersebut kelak.

Mesi demikian aksi demonstrasi hari ini tetap dilangsungkan, setelah seorang Rabbi pemuka agama Yahudi di Bavaria ditahan polisi setelah melakukan ritual sunat.

Sumber :BBC Indonesia
Editor :Egidius Patnistik


bruce

  • Guest
Re: Sunat oh sunat
« Reply #1 on: September 09, 2012, 09:23:35 PM »
Quote
Parlemen Jerman Dukung Khitan untuk Komunitas Islam dan Yahudi
Jumat, 20 Juli 2012

BERLIN, KOMPAS.com - Anggota parlemen dari partai-partai besar di Jerman akan mengeluarkan mosi mendukung tradisi khitan untuk masyarakat Islam dan Yahudi. Resolusi parlemen ini akan mendesak pemerintah membuat rancangan undang-undang untuk melindungi khitan di kalangan anak laki-laki.

Parlemen berharap RUU sudah bisa dibahas sebelum akhir tahun.

Menjelang pembahasan mosi di parlemen hari Kamis (19/07) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengatakan mosi ini membuktikan bahwa Jerman adalah negara maju yang toleran.

Mosi dan desakan membuat RUU khitan muncul setelah pengadilan di Koeln mengeluarkan keputusan melarang khitan untuk balita dan anak laki-laki dengan alasan khitan bisa menyebabkan luka serius. Kasus ini dibawa ke pengadilan setelah seorang anak di Koeln yang dikhitan mengalami komplikasi medis namun dokter yang melakukan khitan dinyatakan tidak bersalah.

Sikap Merkel

Menanggapi keputusan pengadilan, asosiasi dokter Jerman meminta anggotanya tidak melakukan khitan bagi anak-anak agar tidak tidak digugat di pengadilan. Meski bersifat lokal, keputusan pengadilan Koeln dikecam organisasi Islam dan Yahudi di seluruh Eropa.

Berbagai organisasi agama tersebut menyatakan khitan adalah bagian dari hak asasi manusia. "Kami menganggap khitan sebagai salah satu bagian dari hak beragama dan hak asasi manusia," demikian bunyi pernyataan bersama, yang antara lain ditandatangani pengurus organisasi Islam dan Yahudi terkemuka di seluruh Eropa.

Partai-partai utama dan para politisi juga mengatakan keberatan dengan keputusan pengadilan. Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan akibat keputusan pengadilan di Koeln, Jerman menjadi bahan tertawaan dunia.

bruce

  • Guest
Re: Sunat oh sunat
« Reply #2 on: September 09, 2012, 09:27:36 PM »
Quote
Muslim dan Yahudi Eropa Bersatu Pertahankan Khitan
| Kamis, 12 Juli 2012 |

BERLIN, KOMPAS.com — Masyarakat Muslim dan Yahudi Eropa menyatukan kekuatan untuk mempertahankan praktik khitan pada anak laki-laki dengan alasan agama, setelah sebuah pengadilan regional Jerman melarangnya.

Dalam pernyataan bersama itu disebutkan bahwa praktik khitan merupakan hal yang fundamental dalam keimanan mereka dan meminta agar hal itu mendapat perlindungan hukum. Pemerintah Israel juga mengecam putusan tersebut.

Putusan melarang khitan pada anak-anak itu dikeluarkan oleh pengadilan Cologne dan tidak berlaku di seluruh Jerman. Meskipun demikian, Asosiasi Medis Jerman meminta dokter untuk tidak melayani permintaan khitan.

Ribuan Muslim dan Yahudi di Jerman menjalani khitan setiap tahun.

Pernyataan bersama yang tidak biasa itu ditandatangani oleh para pemimpin organisasi-organisasi Islam dan Yahudi, termasuk Organisasi Rabi Eropa, Parlemen Yahudi Eropa, Asosiasi Yahudi Eropa, Persatuan Umat Islam Turki untuk Urusan Agama di Jerman, dan Pusat Islam Brussels.

"Kami menganggap (putusan) sebagai penghinaan terhadap hak-hak asasi beragama dan manusia kami," demikian salah satu poin pernyataan bersama itu.

"Khitan merupakan ritual kuno yang fundamental dalam kepercayaan pribadi kami dan kami memprotes keras putusan pengadilan ini."

"Kami akan membela mati-matian hak-hak kami untuk menjaga tradisi bersama ini dan meminta parlemen Jerman dan semua partai politik untuk ikut campur dalam membatalkan putusan ini secepatnya."

Para pemimpin organisasi-organisasi kedua agama itu juga menemui parlemen Eropa dan Bundestag (parlemen Jerman) untuk menyatakan kemarahan dan mendesak agar parlemen Jerman membentuk perlindungan hukum yang jelas pada ritual khitan itu.

BBC melaporkan, pemerintah Jerman cukup dipusingkan dengan putusan pengadilan itu, terutama setelah ada tuduhan bahwa sangat tidak pantas bagi sebuah negara Holocaust untuk melarang ritual mendasar ajaran Judaisme itu.

Pengadilan Cologne menjatuhkan putusan untuk melarang khitan menyusul kasus hukum yang melibatkan seorang dokter yang melakukan khitan terhadap seorang anak berusia empat tahun yang mengakibatkan masalah medis.

Menurut pengadilan itu, hak seorang anak terhadap integritas fisiknya mengalahkan hak-hak keagamaan dan orangtua.

Dokter yang melakukan khitan pada anak itu dibebaskan dari hukuman dan putusan itu tidak mengikatnya. Meskipun demikian, putusan itu bisa menjadi preseden yang akan diikuti pengadilan-pengadilan di wilayah lain di Jerman.

Sumber :BBC
Editor :Kistyarini

 :whistle: :whistle: :whistle:

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Sunat oh sunat
« Reply #3 on: September 10, 2012, 12:37:30 PM »
Yang hebat, Yahudi dan Muslim bisa bersatu....  :whistle:
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

bruce

  • Guest
Re: Sunat oh sunat
« Reply #4 on: September 10, 2012, 12:50:20 PM »
Yang hebat, Yahudi dan Muslim bisa bersatu....  :whistle:

Ha ha ha ha ha, itu yang bikin saya tersenyum geli. Rupanya kalau ada kepentingan bersama, musuh abadi juga bisa menjadi rekan seperjuangan.

Apa kemudian perlu juga Jerman mengeluarkan aturan bahwa setiap hidangan HARUS mengandung babi? Sehingga ada lagi alasan Muslim dan Yahudi bersatu.

Siapa tahu akhirnya bisa juga mereka bersahabat.

He he heh eh e

 :'o :lol:

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Sunat oh sunat
« Reply #5 on: September 10, 2012, 12:55:50 PM »
Ha ha ha ha ha, itu yang bikin saya tersenyum geli. Rupanya kalau ada kepentingan bersama, musuh abadi juga bisa menjadi rekan seperjuangan.

Apa kemudian perlu juga Jerman mengeluarkan aturan bahwa setiap hidangan HARUS mengandung babi? Sehingga ada lagi alasan Muslim dan Yahudi bersatu.

Siapa tahu akhirnya bisa juga mereka bersahabat.

He he heh eh e

 :'o :lol:

Saya sebenarnya merasa aneh juga, ada apa di antara Muslim, Yahudi dan Kristen. Katanya mengakui Tuhan yang sama, tapi tidak pernah bisa akur kalau menyangkut agama. Kecuali ya itu tadi, kalau ada kepentingan bersama baru bisa bersatu, hehehe.....
 :D
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

bruce

  • Guest
Re: Sunat oh sunat
« Reply #6 on: September 10, 2012, 01:02:44 PM »
Saya sebenarnya merasa aneh juga, ada apa di antara Muslim, Yahudi dan Kristen. Katanya mengakui Tuhan yang sama, tapi tidak pernah bisa akur kalau menyangkut agama. Kecuali ya itu tadi, kalau ada kepentingan bersama baru bisa bersatu, hehehe.....
 :D

Nah, ini sepertinya justru karena terdapat kedekatan yang khas itulah yang menjadikannya selalu bertikai. Sementara kepada yang jelas jelas berbeda, tentunya tidak ada yang perlu diperdebatkan. Terlebih lagi masing masing merasa memiliki keterikatan dengan daerah yang sama sama dianggap memiliki nilai religi.

Kalau sudah seperti ini, kadang saya kasihan juga dengan agama Yahudi, mereka biar bagaimanapun adalah yang awal dan pertama, tetapi urusannya tanah dan wilayah mereka menjadi diperebutkan oleh agama lain.

Analoginya adalah seperti juga Islam dan Mekkah. Saya yakin setiap orang Islam menganggap bahwa Mekkah merupakan tempat tersuci bagi mereka. Dengan sendirinya orang Arab yang adalah pemilik awal dari tanah Mekkah menjadi kehilangan haknya. Sebutlah, seandainya mereka ingin memindahkan Kabah ke tempat lain, pasti mereka akan dimusuhi oleh orang Islam sedunia.

 :doh: :lol:

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Sunat oh sunat
« Reply #7 on: September 10, 2012, 01:32:08 PM »

Analoginya adalah seperti juga Islam dan Mekkah. Saya yakin setiap orang Islam menganggap bahwa Mekkah merupakan tempat tersuci bagi mereka. Dengan sendirinya orang Arab yang adalah pemilik awal dari tanah Mekkah menjadi kehilangan haknya. Sebutlah, seandainya mereka ingin memindahkan Kabah ke tempat lain, pasti mereka akan dimusuhi oleh orang Islam sedunia.

 :doh: :lol:

Kehilangan haknya tapi kebanjiran dollar. :shrug:

Sepertinya tidak terlalu buruk....  :whistle:
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

bruce

  • Guest
Re: Sunat oh sunat
« Reply #8 on: September 10, 2012, 01:33:30 PM »
Kehilangan haknya tapi kebanjiran dollar. :shrug:

Sepertinya tidak terlalu buruk....  :whistle:

Ha haha haha  :doh: :lol:

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sunat oh sunat
« Reply #9 on: September 10, 2012, 03:03:46 PM »
Kehilangan haknya tapi kebanjiran dollar. :shrug:
Sepertinya tidak terlalu buruk....  :whistle:
Mmm... bisa juga. Kalau dilihat dari kaca mata dunia, di mana dunia yang sangat memerlukan alat tukar, dalam hal ini dolar.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA