Menurut saya... berdoa atopun mendoakan orang mati itu sebenernya tanpa disadari tujuannya atopun faedahnya bersifat internal.... bagi si pendoa itu sendiri... BUKAN literally untuk yang si mati.
Dengan berdoa seperti itu, si pendoa secara rohani merasa at ease, nyaman, tenang... karena apa yang ada di benaknya dia selalu "gantungkan" kepada yang diatas secara rohani.
salam.
Sekali lagi saya harus mengatakan, bahwa anda memahami dengan baik doktrin Kristen, bro.
Betul apa yang anda katakan.
Bayangkan seorang anak yang begitu dikasihi oleh orang tuanya, disekolahkan dengan segala jerih payah, kemudian ketika si anak pada saat mulai berhasil dalam pekerjaannya, saat akan mulai mampu untuk menyenangkan orang tuanya. Si orang tua justru meninggal.
Apa yang ada di dalam perasaan si anak? Terlebih lagi jika ada 'larangan' untuk mendoakan keselamatan jiwa orang tuanya. Bisa dibayangkan beban perasaan selama hidup si anak?
Masih bagus kalau ternyata benar, bagaimana kalau ternyata 'larangan mendoakan orang mati' ternyata alah tafsir?
Dengan mendoakan keselamatan jiwa orang tuanya, ada sedikit penghiburan yang diperoleh oleh si anak, terlebih lagi keadaran bahwa doanya menyenangkan Jesus yang bisa dipastikan juga sangat menghormati orang tuanya semasa di bumi.
Percayalah, bahwa mendoakan siapapun tidak pernah salah, mengenai apakah doa kita dikabulkkan atau tidak, itu sepenuhnya hak Tuhan. Tetapi dengan berdoa, kita memuliakan Tuhan. Jadi, doakan keselamatan orang tua anda, sanak keluarga anda, kerabat anda, sesama manusia, baik yang masih mengembara di dunia maupun yang telah dipanggil Tuhan.
Syalom