Menteri Dalam Negeri Mundur karena Skandal Tanah
Jumat, 28 September 2012 | 21:05 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Thailand, Yongyuth Wichaidit, mengundurkan diri berkaitan dengan tuduhan skandal tanah yang melibatkan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, 10 tahun lalu.
Posisi Yongyuth merupakan orang nomor dua paling berkuasa dalam pemerintahan di Thailand.
Kantor berita AP, Jumat (28/9/2012) ini melaporkan, Yongyuth mengundurkan diri secara sukarela guna menghindari komplikasi legal. Dia kini menjadi Menteri Dalam Negeri dan Deputi PM, dalam pemerintahan saat ini pimpinan PM Yingluck Shinawatra. Yingluck adalah adik Thaksin.
Lembaga negara yang berbeda-beda di Thailand memberikan pandangan yang berbeda pula, menyangkut apakah Yongyuth cukup tepat dengan perannya yang dia lakukan pada tahun 2002 saat dia menjabat sebagai menteri dalam negeri.
Yongyuth menegaskan bahwa penjualan tanah yang kontroversial kepada perusahaan milik Thaksin pada tahun 1997 itu, sebagai tindakan legal.
Thaksin digulingkan dari kekuasaan melalui kudeta tahun 2006. Pengadilan Thailand kemudian menuduhnya terlibat dalam konflik kepentingan pada tahun 2008. Thaksin kemudian melarikan diri ke luar Thailand, menghindari kemungkinan dia dijatuhi hukuman penjara.
Editor :Agus Mulyadi
Baca judul sekila, dikira terjadi di Indonesia.
Ternyata.... di Thailand, ha ha ha ha.
Orang Indonesia sih masih jauh punya mental berani mundur.
Yang sudah dipanggil berkali kali karena kasus korupsi pun ogah mundur.
Khas orang sini adalah, sudah disuruh mundur pun masih bertahan.
Bilang mau mundurpun ternyata omong kosong dan pura pura lupa, ha ha ha ha.
Apalagi di gantung di monas.