Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dantidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Ayat diatas jelas barang siapa percaya berarti sudah memiliki hidup kekal,berarti tidak mungkin sesuatu yang kekal menjadi tidak kekal dan mendapat hukuman lagi.
solideo,
pada ayat di quote atas itu, kesulitannya adalah : sepertinya juga terdapat "perbedaan" dalam mengertikannya (interpretasinya).
Pada kalimat
percaya kepada Dia sepertinya 2 kemungkinan interpretasi : (pov bumi)
A. diketika event sso percaya, itu = melewati sebuah pintu
B. diketika event sso MULAI percaya, itu = melewati sebuah jalan/jembatan
Pada A,
OSAS teraplikasi, Iman sudah BUKAN merupakan
ImanPercaya ttg keselamatan lagi (karena literally sudah melewati itu pintu dan di pov bumi literally sudah selamat sampai kapanpun).
Pada B,
OSAS sulit utk teraplikasi, Iman masih tetap merupakan ImanPercaya ttg keselamatan. Sso berImanPercaya bhw dia sudah, sedang dan akan terus diselamatkan s/d saatnya tiba
selama ybs keep pace on that Way.
Pada A,
Sebagian FT yg bersifat "warning" sepertinya tidak perlu digubris lagi oleh ybs ---> yang ada adalah cuma usaha usaha menuju kesempurnaan.
Pada B,
Semua FT tetap menjadi pedoman ybs ---> Sepanjang "jalan"
keep in that path dan dalam proses menuju kesempurnaan.
Mungkin dari sini solideo bisa
menangkap bahwa memang "mao gak mao" harus diakui terdapat perbedaan pengertian/interpretasi pada setiap orang - misal seperti pada contoh point A dan point B diatas.
IMO, terus terang saya tidak menemukan
baik point A maupun point B - tidak Alkitabiah ...
.
salam.