Karena orang percaya masih memiliki kebebasan berkehendak bukan robot
begitulah menurut pendapat saya, solideo.
Namun, sepertinya pada OSAS --- "kebebasan berkehendak" yang sehingga
masih bisa menimbulkan dosa itu dipendapati TIDAK MUNGKIN (NOL probabilitas) sampe berlarut-larut .... (kebablasan) ataupun bisa saya katakan serba otomatis
.
Dimana justru (IMO) ayat2 yg seperti "berjaga-jagalah" tsb jelas2 suatu perintah/warning agar OP selalu berjaga-jaga - jangan sampai "kebablasan" spt gadis bodoh dan ngantuk tsb --- dimana akibat dari parabel gadis tsb adalah fatal ...
"digabrukin" pintu didepan muka .. hehehe
Alkitab mengatakan menginsafkan berarti menyatakan bahwa apa yang “telah” dilakukan orang tersebut adalah dosa.
Ya benar pada terjemahan bahasa Indo-nya begitu, namun terjemahan bahasa Inggrisnya tidak demikian solideo.
He will convict and convince the WORLD.
Kadang kadang orang tua juga membiarkan anak yg bandel bermain api agar tangannya kena bakar baru dia kapok,baru setelah itu anak tsb sadar apa makna peringatan orang tua dan apa bahayanya api.
saya mengerti pada contoh ortu dgn anak ini solideo.
Namun : gadis bodoh ngantuk itu tidak lagi bisa ikut pesta perjamuan --- mereka sudah mempunyai pelita (yg IMO pelita = Iman), tapi mereka tidak berjaga-jaga sehingga pelita yang
SUDAH menyala itu kehabisan minyak.
Si pegawai
SUDAH dikasih talenta (yg IMO talenta = Iman), namun talenta itu cuma dikubur begitu aja sehingga tidak menghasilkan ... akibatnya talenta tsb diambil dan si pegawai dengerin kertak gigi
.
Dari semula saya sudah mengatakan bahwa manusia adalah kawan sekerja Allah didalam membawa jiwa jiwa kepada kristus.
Apakah ini menafikan peranan manusia ?
Saya sebenernya bukan sedang kekeuh ber-asumsi bhw OSAS itu menafikan peran manusia. Solideo sendiri sudah menjelaskannya ... dan saya mengerti.
Yang saya masih gak ngerti, probabilitas2 dalam event kehidupan manusia di bumi - sepertinya oleh OSAS di"kunci" ... disatu sisi mengakui OP
masih bisa jatuh kedalam dosa, disisi lain - jatuh kedalam dosanya "dikunci" (otomatisasi)
tidak mungkin sampai berlarut-larut (ataupun tidak mungkin sampai menghujat RK).Sedangkan menurut saya,
segalanya mungkin --- karena itu "berjaga-jagalah"
.
Kematian bukan akhir dari hidup manusia karena jiwanya bersifat kekal.
Oleh karena itulah, selama ybs masih hidup :
berjaga-jagalah - karena disaat dia mati semuanya bisa menjadi sudah terlambat.
Kata "ingat" berarti selalu harus menjadi perhatian kita akan peringatan peringatan Allah agar kita teguh beriman dan jangan jatuh lagi kedalam dosa.
IMO, kalimat yg di bold masih bisa berkembang ke :
"jangan jatuh lagi, dan jatuh lagi dan jatuh lagi" dst sepanjang kehidupan ybs. Namun pada OSAS, sepertinya "dikunci" ..... entah itu ke pengertian : ribuan kali jatuh kedalam dosa tidak ada ngaruh apa apa ---ataupun--- tidak mungkin jatuh lagi dan jatuh lagi, jatuh lagi dst
.
Dosa orang percaya pasti diampuni oleh Allah sesuai dengan Firman-Nya sendiri :
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
IMO, kata "JIKA" ---> menunjukan probabilitas ---sekalipun OP--- sebagai faktor manusia bisa mempunyai respond mengaku dosa, bisa pula tidak mengaku dosa.
Pada OSAS, sepertinya kata JIKA itu "dikunci" ---> tidak mungkin tidak mengaku dosa ---> ayat tidak mengandung ajaran, melainkan pemberitahuan.
(27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Yang merah IMO, bukan bentuk otomatisasi ---> domba-dombaKU PASTI mendengarkan dan mengikut. Yang merah adalah bentuk kontinuitas respond faktor manusia sepanjang hidupnya.
Pada OSAS, sepertinya itu bentuk otomatisasi --- padahal masih terbuka kemungkinan
tidak mendengarkan ataupun
tidak mengikuti sehingga masih bisa jatuh kedalam dosa --- namun "dikunci" lagi pada ketidak-mungkinan jatuh lagi, jatuh lagi dan jatuh lagi
.
Kalau keselamatan ada ditangan manusia pasti OSAS tidak berlaku.
Sebenernya saya nggak sedang berpendapat seperti yg bold, solideo
.
Jadi menurut saya : ---ada kemungkinan
keselamatan dicabut dan ada pula kemungkinan
keselamatan dicabut lalu dipasang lagi ---> itu dikarenakan gara2 respond faktor manusia. Dan semua itu tidak bisa kita ketahui karena sso tidak pernah tau kapan dia mati ---> oleh karena itu "berjaga-jagalah" sepanjang kehidupan dia agar selalu siap kalo2 seketika itu juga dia mati
.
Kalau Tuhan yang memberikan anugerah keselamatan maka tidak mungkin pemberian Tuhan bisa gagal ]karena Dia Mahakuasa dan Mahatahu,juga pemelihara orang percaya.
menggunakan kacamata Allah, ya tentu rencana Allah tidak mungkin gagal
.
Namun IMO, Alkitab adalah panduan di pov bumi. Ayat2 banyak yang menggunakan kalimat2 yg utk dimengertikan dari pov bumi ... dimana kolaborasi faktor manusia tsb "mempengaruhi" tindakan2 Allah (pov bumi).
Berjaga jaga agar jangan jatuh kedalam dosa !
Bagi OSAS kalau jatuh kedalam dosa lagi - emang bisa kenapa ? takut nanti "reward"nya disurga sedikit (jadi berkurang) ? Please CMIIW.
(19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab JIKA mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.IMO - Kata "kita" disitu maksudnya si penulis adalah
dirinya + teman2nya sebagai Rasul
. Pada yang bold ayat tsb bisa dinyatakan karena sudah diketahui ada yang "membelot". Namun ayat ini sedang ngomongin AntiKris - bukan OP ... dimana kata "KITA" disitu (imo) lebih cenderung ke pengertian para Rasul (jaman itu) ataupun para Kudus (jaman sekarang ... misal Pendeta, pastor, santo/santa).
Kalo boleh saya "rujuk", apabila ayat itu sedang ngomongin OP ---> masih terbuka kemungkinan pada kata "JIKA" :
(23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, JIKA mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka.
Ayat diatas sudah menjawab bahwa walaupun pernah bersama Kristus misalnya seperti Yudas toch tidak menjamin bahwa mereka memang orang yang beriman.
Ini jadi menuntun saya berpendapat bhw menurut OSAS,
Yesus sengaja memilih Yudas yang tidak berIman ? Please CMIIW.
Matius 13:24 - 30
IMO - parabel gandum dan lalang
tidak sama dengan ayat Yohanes ttg AntiKris itu, solideo.
Parabel gandum dan lalang IMO, orang jahat dan orang baik dibiarkan Allah utk hidup bersama-sama di bumi ini (tidak langsung dibikin mati) --- dimana nanti masa menuai (akhir jaman)
.
Sudah tentu orang percaya masih sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk :
hehehe... abis solideo jawabnya begini siih :
Manusia yang sudah selamat HANYA bisa mengucap syukur atas keselamatan kekal yang sudah diterimanya
solideo, saya akhiri diskusi kita... karena buat saya - saya rasa sudah cukup.
Makasih banyak atas penjelasan2 pengertian OSAS dari solideo - saya menghargai waktu dan niat solideo.
salam.