Saya coba sekali ini saja untuk memberikan makna keselamatan seutuhnya dari Allah lewat peristiwa Lazarus.
Kalau kita melihat peristiwa Lazarus dibangkitkan (Yoh 11), terlepas dari mujizat dimana Yesus membangkitkan Lazarus, ada gambaran yang bisa kita pelajari.
Mati memiliki arti tidak mampu melakukan apapun termasuk merespon apapun.
Paulus mendefinisikan mati dalam Efesus 2:1-3 sebagai mati secara rohani, terputus dengan Allah, buta akan kebenaran dan hilang hati nurani.
Yesus berkata dalam Matius 8:22 "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." Mengapa Yesus berkata demikian kepada orang yang mau mengikutNya tapi ingin terlebih dahulu menguburkan ayahnya yang mati? Bisa diartikan 'biarlah orang-orang yang mati rohaninya menguburkan orang-orang yang juga mati secara fisik'. Mereka yang mati secara rohani layaknya orang mati. Tidak mampu merespon dan melakukan apapun.
Yohanes 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Kita melihat bagaimana Yesus 'memanggil' Lazarus dan 'memberi perintah' marilah ke luar. Kita lihat inisiasi dimulai dari pihak Allah.
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Apakah Lazarus mampu merespon panggilan Kristus?
Tentu tidak! Layaknya orang mati fisik, demikianlah orang yang mati rohani. Buta akan kebenaran bahkan kehilangan kepekaan nurani.
Lazarus bangkit karena kuasa kebangkitan yang ada pada Kristus (Yoh 11:24-25) yang memberikan hidup.
Yesus bukan hanya 'memanggil', namun juga memberi 'kuasa kebangkitan' supaya kita dapat merespon panggilan Kristus.
Demikian halnya orang yang mati rohani, Allah bukan 'menawarkan' tetapi 'memanggil' dan memberikan hidup supaya orang tsb mampu merespon panggilan Allah sebagai orang yang 'dikehendakiNya'.
Yohanes 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
Selaras dengan Efesus 2:4-5
WOOWW....
Memang benar, protestant senang sekali menggunakan satu ayat untuk mendukung ajarannya, tetapi mengabaikan ayat-ayat lain di Alkitab.
Kisah lazarus di artikan sebagai Yesus membuktikan KEKUASAANNYA didepan orang banyak.
dan bukannya diartikan sebagai kesamaan orang mati fisik dan rohani.
ORANG MATI FISIK tidak lah sama dengan ORANG MATI ROHANI.
Jadi jangan samakan kisah lazarus itu dengan orang mati rohani. Wow..
Orang mati fisik tidak lagi punya kemampuan untuk merespon (baik respon rohani maupun fisik)
Orang mati rohani masih punya kemampuan untuk respon positif (sebab dia masih punya otak, masih punya hati, kemauan, pikiran dlll)
Jangan disamakan itu.
Pertanyaan yg pokok itu adalah ini nih : "APAKAH ORANG YG HIDUP (FISIK) MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MERESPON "
Anda sudah menjawab : TIDAK,, rohani dari mereka yg masih hidup di dunia sama dengan mereka yg mati fisik.
Hebat banget menyamakan orang hidup dengan orang mati.
Orang mati itu tidak bisa : Mikir, jalan, bicara, memukul, pendeknya sudah final, tidak bisa apa-apa lagi.
Orang hidup itu masih bisa : mikir, jalan, bicara, memukul, dll, pendeiknya masih bisa melakukan banyak hal...
Jadi adalah naif/absurd jika menyamakan keduanya dengan mengatakan : "Oooow .. orang mati rohani itu sama dengan orang mati fisik, .. tidak bisa jalan, tidak bisa bicara, tidak bisa mikir, tidak punya jiwa, tidak punya roh, tidak punya kehidupan, tidak bisa merespon"
---------
Saatnya kita merenung.......